Kompetensi Mahasiswa:
Menjelaskan tinjauan filosofis Hakikat
Pendidikan dan Pendidikan Islam
Menjelaskan tinjauan filosofis tentang
prinsip-prinsip Pendidikan Islam
Menjelaskan tinjauan filosofis tentang
Dasar Pijakan Pendidikan Islam
Menjelaskan tinjauan filosofis tentang
Tujuan Pendidikan Islam
Aristotele (384
Plato
BC - 322 BC
(427 BC 347
BC)
Hakikat Pendidikan
Pendidikan menurut Marimba adalah bimbingan
atau pimpinan secara sadar oleh pendidik
terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak
didik menuju terbentuknya kepribadian yang
utama, bahwa dalam pendidikan terdapat
beberapa unsur:
Usaha (kegiatan) yang bersifat bimbingan
dilakukan secara sadar.
Ada pendidik, pemimpin atau penolong.
Ada peserta didik, anak didik.
Bimbingan itu mempunyai dasar dan tujuan.
Dalam usaha itu terdapat alat-alat yang
dipergunakan.
Hakikat Pendidikan
Jadi pendidikan terbatas kepada pengembangan anak didik oleh pendidik, jadi terdapat
pengaruh dari orang per orang atau manusia
lain secara sadar.
Kemudian, bagaimana dengan pendidikan yang
dilakukan secara pribadi, dilakukan oleh alam,
dan lain sebagainya? apakah seperti itu tidak
termasuk pendidikan?
Pemaknaan pendidikan menurut Marimba ini
yang dikatakan terbatas, krn pemahaman arti
tersebut hanya bersifat kelembagaan saja, baik
di keluarga, sekolah maupun masyarakat.
pandangan dunia(weltanschauung)
Hakikat
Hakikat Pendidikan
Pendidikan Islam
Islam
Dengan demikian pendidikan Islam
adalah suatu proses pembentukan
individu berdasarkan ajaran-ajaran Islam
yang diwahyukan Allah SWT Kepada
Muhammad SAW. berdasarkan hal ini,
maka tugas dan fungsi yang diemban
oleh pendidikan Islam adalah pendidikan
manusia seutuhnya dan berlangsung
sepanjang hayat.
Prinsip-prinsip Pendidikan
Islam
Memang tidak diragukan bahwa ide mengenai
prinsip-prinsip dasar pendidikan banyak tertuang
dalam ayat-ayat al Quran dan hadits nabi.
An-Nahlawi bahwa pendidikan sejati atau maha
pendidikan itu adalah Allah yang telah menciptakan fitrah manusia dengan segala potensi dan
kelebihan serta menetapkan hukum hukum
pertumbuhan, perkembangan, dan interaksinya,
sekaligus jalan yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuannya.
Prinsip prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
Prinsip Integrasi
Suatu prinsip yang seharusnya dianut adalah bahwa dunia ini
merupakan jembatan menuju kampung akhirat. Perilaku yang
terdidik dan nikmat Tuhan apapun yang didapat dalam
kehidupan harus diabdikan untuk mencapai kelayakan
kelayakan itu terutama dengan mematuhi keinginan Tuhan.
Allah Swt Berfirman, Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) kampung
akhirat, dan janganlah kanu melupakan kebahagiaanmu dari
kenikmatan duniawi... (QS. Al Qoshosh: 77).
Ayat ini menunjukkan kepada prinsip integritas di mana diri
dan segala yang ada padanya dikembangkan pada satu
arah, yakni kebajikan dalam rangka pengabdian kepada
Tuhan.
Prinsip Keseimbangan
Keseimbangan antara material dan spiritual,
unsur jasmani dan rohani.
Pada banyak ayat al-Quran Allah menyebutkan
iman dan amal secara bersamaan. Tidak
kurang dari enam puluh tujuh ayat yang
menyebutkan iman dan amal secara
besamaan, secara implisit menggambarkan
kesatuan yang tidak terpisahkan. Diantaranya
adalah QS. Al Ashr: 1-3, Demi masa,
sesungguhnya manusia dalam kerugian kecuali
mereka yang beriman dan beramal sholeh.
Prinsip Persamaan
Prinsip ini berakar dari konsep dasar tentang
manusia yang mempunyai kesatuan asal yang
tidak membedakan derajat, baik antara jenis
kelamin, kedudukan sosial, bangsa, maupun
suku, ras, atau warna kulit. Sehingga budak
sekalipun mendapatkan hak yang sama dalam
pendidikan.
Nabi Muhammad Saw bersabda: Siapapun di
antara seorang laki laki yang mempunyai seorang
budak perempuan, lalu diajar dan didiknya
dengan ilmu dan pendidikan yang baik kemudian
dimerdekakannya ., maka (laki laki) itu
mendapat dua pahala (HR. Bukhori).
Prinsip Keutamaan
Dengan prinsip ini ditegaskan bahwa pendidikan bukanlah
hanya proses mekanik melainkan merupakan proses yang
mempunyai ruh dimana segala kegiatannya diwarnai dan
ditujukan kepada keutamaan-keutamaan. Keutamaankeutamaan tersebut terdiri dari nilai nilai moral. Nilai moral
yang paling tinggi adalah tauhid. Sedangkan nilai moral yang
paling buruk dan rendah adalah syirik. Dengan prinsip
keutamaan ini, pendidik bukan hanya bertugas menyediakan
kondisi belajar bagi subjek didik, tetapi lebih dari itu turut
membentuk kepribadiannya dengan perlakuan dan
keteladanan yang ditunjukkan oleh pendidik tersebut.
Nabi Saw bersabda, Hargailah anak anakmu dan
baikkanlah budi pekerti mereka, (HR. Nasai).
Al-Quran
Al-Quran ialah firman Allah berupa wahyu yang
disampaikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad
SAW. Di dalamnya terkandung ajaran pokok yang
dapat dikembangkan untuk keperluan aspek
kehidupan melalui ijtihad. Ajaran yang terkandung
dalam Al-Quran itu terdiri dari dua prinsip besar,
yaitu yang berhubungan dengan masalah
keimanan yang disebut aqidah dan yang
berhubungan dengan amal disebut syariah. Oleh
karena itu pendidikan Islam harus menggunakan
Al-Quran sebagai sumber dalam merumuskan
berbagai teori tentang pendidikan Islam sesuai
dengan perubahan dan pembaharuan.
As-Sunnah
Maka dari pada itu, Sunnah merupakan landasan kedua bagi cara
pembinaan pribadi manusia muslim dan selalu membuka
kemungkinan penafsiran berkembang. Itulah sebabnya mengapa
ijtihad perlu ditingkatkan dalam memahaminya termasuk yang
berkaitan dengan pendidikan. As-Sunnah juga berfungsi sebagai
penjelasan terhadap beberapa pembenaran dan mendesak untuk
segara ditampilkan yaitu :
Menerangkan ayat-ayat Al-Quran yang bersifat umum
Sunnah mengkhitmati Al-Quran.
Ijtihad
Ijtihad adalah istilah para fuqoha, yaitu berfikir dengan menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuan syariat Islam untuk
menetapkan atau menentukan sesuatu hukum syara dalam hal-hal
yang ternyata belum ditegaskan hukumnya oleh Al-Quran dan
Sunnah. Namun dengan demikian ijtihad dalam hal ini dapat saja
meliputi seluruh aspek kehidupan termasuk aspek pendidikan,
tetapi tetap berpedoman pada Al-Quran dan Sunnah.
Al-Kaun
Maksud Allah menurunkan ayat kauniyah tersebut
yaitu untuk mempermudah pemahaman manusia
terhadap lingkungan sekitar sehingga dapat
mengakui kebesarannya seperti yang terdapat
dalam Al-Quran surat Ar- Radu ayat 3 yang
berbunyi :
Artinya : Dialah Tuhan yang mmembentangkan bumi dan
menjadikan gunung-gunung, sungai-sungai padanya. Dia
menjadikan padanya buah-buahan berpasang-pasangan.
Allah jualah yang menutup malam kepada siang
sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
kebesaran Allah bagi kaum yang berfikir (QS: ).
INGAT UTS
Pengertian, Ruang lingkup dan Kegunaan
Filsafat Pendidikan Islam
Pendekatan Dalam Kajian Filsafat Pendidikan
Islam
Ontologi, Epistimologi, Aksiologi Filsafat
Pendidikan Islam
Aliran-aliran dalam Filsafat Pendidikan
Pandangan Filsafat Pendidikan Islam Terhadap
Manusia, Masyarakat, dan Lingkungan
Konsep Filosofis Tentang Arti, Prinsip, Dasar
dan Tujuan Pendidikan Islam
Al-Hikmah
Kebanyakan orang mengatakan
bahwa kecerdasanlah yang melahirkan
seorang ilmuwan besar. Mereka salah,
karakterlah yang melahirkannya
(Einstein)