PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sesungguhnya belajar adalah ciri khas manusia sehingga manusia
dapat dibedakan dengan binatang. Belajar dilakukan manusia seumur
hidupnya, kapan saja, dan dimana saja, baik disekolah, kelas, jalanan, dan
dalam waktu yang tidak ditentukan sebelumnya. Sekalipun demikian,
belajar dilakukan manusia senantiasa oleh iktikat dan maksud tertentu. 1
Tujuan
pembelajaran
merupakan
salah
satu
aspek
yang
perlu
dan proses
mengembangkan
pembelajaran agar
potensi
dirinya
agar
peserta
memiliki
didik
secara
kekuatan
aktif
spritual
pada
cocok
tidaknya
penggunaan
metode
pengajaran
tidak dibarengi dengan belajar yang benar, hasilnya tentu tidak akan
seperti yang diharapkan.
Di dalam Al-Quran, Allah menjelaskan di dalam surat An-Nahl
tentang bagaimana seseorang harus menggunakan metode pengajaran
yang baik:
1 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hal. 17.
2 Ahmad Munjin Nasih dan Lirik Nur Kholidah, Metode dan Teknik Pembelajaran
PAI, (Bandung: Refika Aditama, 2009), hal. 29.
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orangorang yang mendapat petunjuk. Dan jika kamu memberikan balasan,
Maka balaslah dengan Balasan yang sama dengan siksaan yang
ditimpakan kepadamu. akan tetapi jika kamu bersabar, Sesungguhnya
Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. Bersabarlah (hai
Muhammad)
dan
Tiadalah
kesabaranmu
itu
melainkan
dengan
semesta dan sebagai petunjuk untuk seluruh umat manusia. Dalam AlQuran telah terhimpun dasar-dasar kebaikan dan petunjuk untuk
membangun kehidupan dan meletakkan landasan ketentraman di muka
bumi. Oleh karena itulah membaca Al-Quran suatu amalan yang mulia
dan mengamalkan isinya suatu kewajiban bagi setiap muslim.
Madrasah Aliyah (MA) adalah sekolah Menengah umum yang berciri
khas agama Islam yang diselenggarakan oleh Dapartemen Agama. Lama
pendidikan di MA adalah 3 (tiga) tahun setelah madrasah Tsanawiyah atau
setelah sekolah lanjutan tingkat pertama atau satuan pendidikan yang
setara. Pendidikan di MA bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan
meningkatkan pengetahuan siswa untuk mengembangkan diri sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian yang
dijiwai ajaran agama Islam.3
MAN Rukoh didirikan pada 22 Maret 1999 berdasarkan SK Menteri
Agama No 71 tahun 1999. Madrasah ini pertama beroperasi pada 19992002. Saat itu kegiatan belajar mengajar dipusatkan dikomplek kampus
pascasarjana IAIN Ar-Raniry dan baru pada tahun ajaran 2002/2003
pindah ke gedung sendiri dijalan lingkar kampus.
Quran Hadits sebagai salah satu pelajaran agama yang wajib diikuti
oleh semua siswa kelas I, kelas II maupun kelas III di Man Rukoh Banda
Aceh. Dimana penagajaran Quran Hadits merupakan bidang studi yang
memberikan pendidikan untuk mengamalkan dan memahami Al-Quran
sehingga mampu membaca fasih dan menafsirkan atau menarjemahkan
ayat-ayat terpilih serta mamahami Hadist-Hadist Nabi Muhammad SAW
tersebut. Di dalam proses belajar pembelajaran Quran Hadist tidak luput
3 Kep. Menag RI No. 370 Th 1993 tentang Madrasah Aliyah.
harus
mengembangkan
kreativitas
para
siswa
melalui
menyatakan
bahwa
seseorang
pemimpin
harus
memiliki
bahwa
manusia
membutuhkan
tiga
peragaan.
Dengan
metode
demonstrasi,
peserta
didik
diharapkan. Metode demonstrasi biasanya berkenaaan dengan tindakantindakan atau prosedur yang dialkukan misalnya:
proses mengerjakan
permasalahan
di
atas,
penulis
tertarik
untuk
meningkat.
Penelitian
yang
dilakukan
ini
berjudul:
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah usaha guru dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa
terhadap
pelajaran
Quran
Hadist
dengan
metode
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada di atas, tujuan penulis
melakukan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui usaha guru dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa
terhadap
pelajaran
Quran
Hadist
dengan
metode
demonstrasi.
2. Untuk mengetahui respon siswa pada pelajaran Quran Hadist
dengan
Aceh.
3. Untuk mengetahui peningkatan belajar siswa pada pelajaran Quran
Hadist setelah menggunakan metode demonstrasi.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan masukan yang
lebih mendalam, dalam meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya
pada pelajaran Quran Hadist dengan menggunakan metode demonstrasi
dan usaha guru dalam memotivasi siswa dalam proses belajar mengajar
berlangsung dengan menggunakan metode demonstrasi.
E. Penyelesain Istilah
Dalam penelitian ini, penulis sering menggunakan beberapa istilah,
yaitu sebagai berikut:
1. Peningkatan
Peningkatan adalah proses perbuatan mempertinggi usaha
kegiatan suatu hal untuk meningkatkan kualitas dan faktorfaktor yang mempengaruhinya dengan tujuan agar mencapai
apa yang diinginkan.5
5 Lalu Sumayang, Manajemen Produksi dan Operasi, (Jakarta: Salemba Empat, 2003),
hal. 322.
2. Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
seacara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.6
3. Motivasi
Agus Suprijono (2009: 163) Motivasi adalah proses yang
memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku. Artinya,
perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi,
terarah dan bertahan lama.
4. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan pada siswa tentang
suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang
dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam
bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber
belajar lain yang ahli dalam topik bahasan yang harus
didemonstrasikan. Pengertian lain dari metode demontrasi
adalah
cara
penyajian
materi
pelajaran
dengan
Sumber data primer dari penelitian ini adalah sumber data yang
langsung dikumpulkan oleh penulis dari beberapa siswa dan guru pada
saat proses pelajaran Quran Hadist berlangsung dengan menerapkan
metode demonstrasi di MAN Rukoh Banda Aceh. Sementara data sekunder
penulis dapatkan melalui pengamatan dan wawancara dengan guru dan
siswa dalam menggunakan metode demonstrasi dalam pelajaran Quran
Hadist.
b. Lokasi penelitian
Penelitian ini bertempat di MAN Rukoh Banda Aceh.
2. Metode Pengumpulan Data
Ada tiga cara yang penulis gunakan disini, yaitu:
1.Observasi, dimana penulis secara langsung mengamati dan
memperhatikan kondisi guru dan siswa saat proses belajar mengajar
pada
yaitu
dengan
mengumpulkan
bukti
berupa
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Kerangka Konseptual
1. Pengertian Metode Demonstrasi
Peningkatan adalah proses perbuatan mempertinggi usaha kegiatan
suatu
hal
untuk
meningkatkan
kualitas
dan
faktor-faktor
yang
pada
kegiatan
dasarnya
merupakan
terencana
yang
8 Muhaimin dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya: Citra Media Karya Anak
Bangsa, 1996), hal. 44.
11 Masyitoh dan Laskmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Progam Peningkatan Kualitas Guru
Madrasah Ibtidaiyah dan Pendidikan Agama Islam pada sekolah, 165.
oleh
siswa
yang
lain
sehingga
ilmu
atau
sendiri.
b) Kekurang Metode Demonstasi
Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus,
karena tanpa
atau
perencanaan
metode demonstrasi.
12 Azwan Zain, Srategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal. 91.
didemonsrasikan.
Dalam mengadakan
perhatian.
Memerlukan banyak waktu.13
pengamatan
diperlukan
pemusatan
menghindari
verbalisme.
Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan
antara teori dengan
melakukannya sendiri.
tidak selalu
tersedia dengan baik.
Demnonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang
matang
yang
mungkin
terpaksa
mengambil
waktu
atau
jam
pelajaran lain.
3. Tujuan dan fungsi metode demonstrasi
Setiap metode pembelajaran pada hakikatnya memiliki tujuan dan
fungsi arahnya pada peningkatan hasil belajar siswa. Tujuan pokok
penggunaan metode demonstrasi menurut Winata Putra dkk, adalah
untuk
memperjelas
pengertian
konsep,
dan
memperlihatkan
cara
dan
efektif
untuk
mencapai
tujuan
yang
dirumuskan.
c) Melihat alat yang mudah didapat, dan mencobanya
sebelum didemonstrasikan sehingga tidak gagal sangat
d)
e)
f)
g)
diadakan demonstrasi.
Menetapkan langkah-langkah yang akan dilaksanakan.
Menghitung waktu yang tersedia.
Pelaksanaan demonstrasi.
Membuat perencanaan penelitian terhadap kemajuan
siswa.16
pemahaman
dan
kecakapan
sesuai
dengan
tujuan
adalah
kalam
Allah
yang
bernilai
mukjizat,
yang
BAB III
METODE PENELITIAN
penggolongan
menurut
tempat
penelitian
itu
dilaksanakan, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research)
yang berusaha mengadakan penelitian ke lokasi secara langsung dengan maksud memperoleh
data-data yang akurat, cermat dan lebih lengkap. Jika ditinjau dari sudut kemampuan atau
kemungkinan suatu penelitian dapat memberikan informasi atau penjelasan, maka penelitian
ini termasuk jenis penelitian deskriptif.
Menurut Sumanto seperti yang dikutip Syafii adalah Penelitian yang dilakukan
untuk mendiskripsikan dan untuk menginterprestasikan kondisi atau hubungan yang ada,
pendapat yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung, akibat yang sedang terjadi
atau kecenderungan yang telah berkembang.20
Dalam penelitian deskriptif menurut Syafii, penelitian yang penulis lakukan masuk
pada penelitian studi kasus, yaitu Penelitian yang mempelajari secara intensif tentang latar
belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial: individu, kelompok,
lembaga atau masyarakat.21 Sedangkan menurut Deddy Mulyana, studi kasus adalah
Penelitian yang berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai subyek sebanyak
mungkin.22
Jadi penelitian deskriptif yaitu jenis penelitian lapangan yang dipakai untuk
memperoleh data dari lapangan dan menggambarkan keadaan tentang strategi pembelajaran
Al-Quran Hadits di MAN Rukoh Banda Aceh.
20 Asrof Syafii, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: ELKAF, 2005), h.
21.
21 Abuddin Nata, Metodolodi Study Islam, (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2002), hal.
127.
22 Deddy Mulyana,
Rosdakarya, 2008), hal. 201.
Metodologi
Penelitian
Kualitatif,
(Bandung:
Remaja
digunakan guru bidang studi Al-Quran Hadits terhadap pembelajaran Al-Quran Hadits.
Selain itu juga untuk mengetahui proses pembelajaran Al-Quran Hadits di sekolah yang
bersangkutan.
3. Angket
Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.25
Dengan teknik pengumpulan data ini peneliti berharap dapat mengetahui secara jelas
tentang pelaksanaan strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru bidang studi Al-Quran
Hadits di MAN Rukoh Banda Aceh sehingga bisa melihat respon siswa terhadap strategi
pembelajaran Al-Quran Hadits yang digunakan guru bidang studi Al-Quran Hadits apakah
sangat efektif dan efisien atau kurang. Isi angket tersebut berkaitan dengan judul penelitian.
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis ataupun film. Berarti dokumentasi adalah
metode pengumpulan data yang diperoleh dari bahan tertulis ataupun film. Metode ini
digunakan untuk memperoleh data dari sumber-sumber yang ada yaitu berupa dokumendokumen penting.26
Dokumentasi yaitu sumber data yang penulis dapatkan dari pihak sekolah dan telah di
simpan sebagai arsip sekolah. Sumber data tersebut penulis gunakan untuk dapat mendukung
penelitian ini. Data tersebut meliputi keadaan sekolah, keadaan guru dan peserta didik serta
data lain yang berkaitan dengan penelitian di MTs Tgk. Chiek Oemar Diyan Indrapuri-Aceh
Besar.
E.