Anda di halaman 1dari 2

temedianya perangkat tes untuk melaksanakan penilaian.

Ada guru yang mbil soal dari buku-buku


pelajaran atau dari kumpulan soal Padahal, soal-soal tersebut belum diketahui tingkat kebaikannya
A. Validitas guru menggunakan suatu tes, hendaknya guru mengukur Sebelum erlebih dahulu derajat
validitasnya berdasarkan kriteria tertentu. Dengan kata lain, untuk melihat apakah tes tersebut valid
(sahih), kita ha membandingkan skor peserta didik yang didapat dalam tes dengan skor yang
dianggap sebagai nilai baku. Misalnya, nilai ujian akhir semester peserta didik dalam salah satu mata
pelajaran dibandingkan dengan nilai un akhir semester pada mata pelajaran yang lain. Makin
mendekati kedua r tersebut, maka semakin soal ujian akhir tadi dapat dikatakan valid. uatu tes erat
kaitannya dengan tujuan penggunaan tes tersebut. Namun, tidak ada validitas yang berlaku secara
umum. Artinya, jika suatu es dapat memberikan informasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu, maka tes itu valid untuk tujuan tersebut. Ada dua unsur penting dalam
validitas ini. Pertam validitas menunjukkan suatu derajat, ada yang sempurna, ada yang sedang, dan
ada pula yang rendah. Kedua, validitas selalu dihubungkan dengan suatu putusan atau tujuan yang
spesifik. Sebagaimana pendapat RL Thomdike dan Hagen (1977) bahwa "validity is always in relation
to a specific decision o Sementara itu, Gronlund (1985) mengemukan ada tiga faktor yang
memengaruhi validitas hasil tes, yaitu "faktor instrumen evaluasi, faktor administrasi evaluasi dan
penskoran, dan faktor dari jawaban peserta didik 1. Faktor instrumen evaluasi Mengembangkan
instrumen evaluasi memang tidaklah mudah. apalagi jika seorang evaluator tidak atau kurang
memahami dan teknik evaluasi itu sendiri. Jika instrumen evaluasi kurang baik, dapat berakibat hasil
evaluasi menjadi kurang baik. Untuk itu dalam mengembangkan instrumen evaluasi, seoran
evaluator harus memperhatikan hal-hal yang memengaruhi validitas instrumen dan berkaitan
dengan prosedur penyusunan instrumen, seperti silabus, soal, petunjuk mengerjakan soal dan
pengisian lembar awaban, kunci jawaban, penggunaan kalimat efektif, alternatif jawaban, tingkat
kesukaran, daya pembeda, dan sebagainya. 2. Faktor Dalam administrasi evaluasi dan penskoran,
banyak sekali terjadi seperti alokasi waktu untuk penyimpangan atau kekeliruan pengerjaan soal
yang tidak proporsional, memberikan bantuan kepada peserta didik dengan berbagai cara, peserta
didik saling Prosedur 247 pm nbelalaran Prinsip

menyontek ketika ujian, kesalahan termasuk kondi dan psikis peserta didik yang kurang
menguntungkan fisik 3. Faktor jawaban dari peserta didik Dalam praktiknya, faktor jawaban peserta
didik justru lebih banyak litas berpengaruh daripada dua faktor sebelumnya. Faktor ini meliputi
kecenderungan peserta didik untuk menjawab secara tetapi adita tidak tepat, keinginan melakukan
coba-coba, dan penggunaan gaya bahasa tertentu dalam menjawab soal bentuk uraian. Selanjutnya,
Kerlinger (1986) mengemukakan validitas instrumen tidak cukup ditentukan oleh derajat ketepatan
instrumen untuk mengukur a yang seharusnya diukur, tetapi perlu juga dilihat dari tiga kriteria yang
lain, yaitu appropriatness meaningfullness, dan usefullness, Appropriatness menunjukkan kelayakan
dari tes sebagai suatu instrumen, yaitu seberapa jauh instrumen dapat menjangkau keragaman
aspek perilaku peserta didik. Meaningfullness menunjukkan kemampuan frly a instrumen dalam
memberikan keseimbangan soal-soal pengukurannya dir logi berdasar tingkat kepentingan dari
setiap fenomena. Usefullness to infer penguji ences menunjukkan sensitif tidaknya instrumen dalam
menangkap fenomena perilaku dan tingkat ketelitian yang ditunjukkan dalam membuat kesimpulan.
3. Valid Dalam literatur modern tentang evaluasi, banyak dikemukakan tentang jenis-jenis validitas,
antara lain validitas permukaan (face valid. Validita ity), validitas isi (content validity), validitas
empiris (empirical validity) dan validitas konstruk (construct validity), dan validitas faktor (factorial
validity) Validitas validitas ini menggunakan kriteria yang sangat sederhana, karena hanya statistik
melihat dari sisi muka atau tampang dari instrumen itu sendiri. Artinya, jika suatu tes secara sepintas
telah dianggap baik untuk mengungkap fenomena yang akan diukur, maka tes tersebut sudah dapat
dikatakan memenuhi syarat validitas permukaan, sehingga tidak perlu lagi adanya judgement yang
mendalam validita untuk 2. Validitas Isi ngar validitas isi sering digunakan dalam penilaian hasil
belajar. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai materi
pelajaran yang lelah di

Anda mungkin juga menyukai