Anda di halaman 1dari 1

RINGKASAN

Kawasan Pulau Biawak dan sekitarnya di Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat
merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi sumberdaya alam yang khas dan masih
terjaga keaslian sumberdaya hayatinya dan memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat besar,
tidak saja secara ekonomi tetapi juga secara ekologi dan sosial. Dengan potensi tersebut, dalam
perkembangannya kawasan Pulau Biawak ditetapkan menjadi suatu kawasan konservasi, melalui
Surat Keputusan Bupati Indramayu Nomor 556/Kep.528-Diskanla/2004 tanggal 7 April 2004,
untuk melindungi kelestarian lingkungan hidup yang meliputi sumber daya alam dan buatan.
Dalam Peraturan Daerah Indramayu No. 14 Tahun 2006, mengatur mengenai Pengelolaan
Kawasan Konservasi Laut Daerah dan penataan fungsi Pulau Biawak, Gosong, dan Candikian
yang diperuntukkan untuk kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan, perikanan, wisata
bahari, dan pengembangan sosial ekonomi masyarakat yang dilakukan secara bertanggung jawab
dan lestari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana implementasi dari Peraturan
Daerah No 14 Tahun 2006 serta faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan inplementasi
Peraturan daerah tersebut dari aspek pemanfaatan dan pelestarian. Penelitian ini dilakukan
dengan melakukan wawancara terhadap narasumber yang berkompeten, observasi lapangan,
serta kuesioner terhadap beberapa segmen masyarakat yang berhubungan langsung dengan
kawasan konservasi.
Dari hasil penelitian diperoleh implementasi kebijakan pengelolaan KKLD Pulau Biawak
dari aspek pemanfaatan sebagai kawasan wisata kurang berhasil hal ini ditunjukkan dengan
menurunnya jumlah kunjungan tujuan wisata sejak dikeluarkannya Peraturan Dearah, sedangkan
pemanfaatan sebagai sarana pendidikan cukup berhasil yang ditunjukkan dari jumlah kunjungan
yang meningkat dari tahun ketahun. Sedangkan dalam hal pelestarian belum berhasil dilihat dari
fasilitas penangkaran biota laut langka yang dalam kondisi rusak parah dan tidak dapat
dimanfaatkan. Pemanfaatan KKLD sebagai penunjang kehidupan masyarakat juga belum dapat
dikatakan berhasil dimana tidak banyak masyarakat yang dapat memanfaatkan keberadaan
KKLD baik itu sebagai peningkatan ekonomi secara eksplorasi hasil laut.
Faktor yang dominan dalam menghambat keberhasilan implementasi Peraturan
Pemerintah No 14 Tahun 2006 adalah komunikasi, keterbatasan sumber daya, kurang
sepahamnya sikap implementor dan kelompok sasaran, serta lingkungan sosial, ekonomi, dan
politik. Sedangkan struktur birokrasi yang kurang jelas sebenarnya tidak memberikan impact
yang cukup besar. Masih diperlukan kejelasan sasaran dan tolak ukur keberhasilan kebijakan
Perda ini sehingga tingkat keberhasilan dapat tergambar dengan jelas.

Anda mungkin juga menyukai