A. Latar Belakang
Pemupukan merupakan salah satu tindakan kultur teknis yang paling penting.Walaupun
biaya pemupukan sangat tinggi yaitu 40%-60% dari biaya pemeliharaaan ,tetapi
pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produktivitas sudah tentu sangat besar .
Pengaruh pemupukan terhadap produksi bersifat jangka panjang dan baru akan terasa
setelah 2 atau 3 tahun kemudian .pemupukan sangat erat sekali hubungannya dengan
faktor lingkungan sember dayaalam seperti iklim ,tanah dan tofografi.oleh karena itu
keberhasilan pemupukan sangat tergantung dari manajemen pemupukan di
lapangan.Efisien dangan efektivitas pemupukan harus tepat,yaitu tepat dosis,tepat
tabur,tepat jenis tepat waktu/frekuensi.
Pemupukan merupakan salah satu tindakan kultur teknis yang paling penting.Walaupun
biaya pemupukan sangat tinggi yaitu 40%-60% dari biaya pemeliharaaan ,tetapi
pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produktivitas sudah tentu sangat besar .
Pengaruh pemupukan terhadap produksi bersifat jangka panjang dan baru akan terasa
setelah 2 atau 3 tahun kemudian .pemupukan sangat erat sekali hubungannya dengan
faktor lingkungan sember dayaalam seperti iklim ,tanah dan tofografi.oleh karena itu
keberhasilan pemupukan sangat tergantung dari manajemen pemupukan di
lapangan.Efisien dangan efektivitas pemupukan harus tepat,yaitu tepat dosis,tepat
tabur,tepat jenis tepat waktu/frekuensi.
PERANAN UNSUR
HARA
Nitrogen
Penyusunan protein, klorofil dan berperanan
terhadap fotosintesa
Kekurangan Nitrogen menyebabkan daun
berwarna Penyusunan protein, klorofil dan
berperanan terhadap fotosintesa kuning pucat
dan menghambat pertumbuhan.
Kelebihan Nitrogen menyebabkan daun lemah
dan rentan terhadap penyakit/hama, kekahatan
Boron, White Stripe dan berkurangnya buah jadi.
Phosphor
Penyusun ADP/ATP, memperkuat batang dan merangsang
perkembangan akar serta memperbaiki mutu buah
Kekurangan P sulit dikenali, menyebabkan tanaman
tumbuh kerdil, pelepah memendek dan batang meruncing.
Indikasi kekurangan P : Daun alang-alang berwarna ungu,
LCC sulit tumbuh dengan bintil akar yang sedikit.
Penyebab defisiensi P : P tanah rendah ( < 15 ppm ), Top
Sois tererosi, kurangnya pupuk P dan kemasaman tanah
tinggi.
Upaya : Aplikasi P dipinggir piringan/gawangan, kurangi
erosi, tingkatkan status P tanah, dan perbaiki kemasaman
tanah.
Kalium
Aktifitas stomata, aktifitas enzim dan sintesa minyak. Meningkatkan
ketahanan terhadap penyakit serta jumlah dan ukuran tandan.
Kekurangan K menyebabkan bercak kuning/transparan, white stripe,
daun tua kering dan mati.
Kekurangan K berasosiasi dengan munculnya penyakit seperti
Ganoderma.
Kelebihan K merangsang gejala kekurangan B sehingga rasio
minyak terhadap tandan menurun.
Penyebab kekurangan K : K didalam tanah rendah, kurangnya pupuk
K, kemasaman tanah tinggi dengan kemampuan tukar kation rendah.
Upaya : Aplikasi K yang cukup, aplikasi tandan kelapa sawit, perbaiki
kemampuan tukar kation tanah dan aplikasi pupuk K pada pinggir
piringan.
Magnesium ( Mg )
Penyusun klorofil, dan berperanan dalam respirasi tanaman,
maupun pengaktifan enzim.
Kekurangan Mg menyebabkan daun tua berwarna hijau
kekuningan pada sisi yang terkena sinar matahari, kuning
kecoklatan lalu kering.
Penyebab defisiensi Mg : Rendahnya Mg didalam tanah,
kurangnya aplikasi Mg, ketidak seimbangan Mg dengan kation
lain, curah hujan tinggi ( > 3.500 mm/tahun ), tekstur pasir
dengan top soil tipis.
Upaya : Rasio Ca/Mg dan Mg/K tanah agar tidak melebihi 5
dan 1,2, aplikasi tandan kelapa sawit, gunakan Dolomit jika
kemasaman tinggi, pupuk ditabur pada pinggir piringan.
Boron
Meristimatik tanaman, sintesa gula dan karbohidrat,
metabolisme asam nukleat dan protein.
Kekurangan Boron menyebabkan ujung daun tidak
normal, rapuh dan berwarna hijau gelap, daun yang baru
tumbuh memendek sehingga bagian atas tanaman terlihat
merata.
Penyebab defisiensi Boron : Rendahnya B tanah,
tingginya aplikasi N, K dan Ca.
Upaya : Aplikasi 0,1 - 0,2 kg/pohon/tahun pada pangkal
batang.
Pelepah memendek, Malformasi anak daun, Daun
mengkeru
Sifat Pupuk
Sifat pupuk sangat beragam sehingga
pemilihan pupuk hendaknya mengacu
pada Standar Nasional Indonesia ( SNI )
yang telah ada..
Waktu Pemupukan
Pemupukan dilakukan pada waktu hujan kecil, namun > 60
mm/bulan.
Pemupukan ditunda jika curah hujan kurang dari 60 mm
per bulan.
Pupuk Dolomit dan Rock Phosphate diusahakan
diaplikasikan lebih dulu untuk memperbaiki kemasaman
tanah dan merangsang perakaran, diikuti oleh MOP (KCl)
dan rea/Z A.
Jarak waktu penaburan Dolomit/Rock Phosphate dengan
Urea/Z A minimal 2 miL
Seluruh pupuk agar diaplikasikan dalam waktu 3(tiga) bulan.
KESIMPULAN
Pemberian pupuk dilakukan dua kali setahun, yaitu pada awal musim
hujan dan akhir musim hujan. Pemupukan dilakukan dengan
menyebarkan pupuk secara merata di dalam piringan. Pupuk-pupuk yang
paling direkomendasikan adalah :
pupuk Nitrogen berfungsi untuk Penyusunan protein, klorofil dan
berperanan terhadap fotosintesa
Tembaga, berfungsi untuk Pembentukan klorofil dan katalisator proses
fisiologi tanaman
Kalium, berfungsi untuk Meningkatkan ketahanan terhadap penyakit serta
jumlah dan ukuran tandan
Magnesium, berfungsi untuk . Penyusun klorofil dan berperanan dalam
respirasi tanaman
Phospor, berfungsi untuk Penyusun ADP/ATP, memperkuat batang dan
merangsang perkembangan akar serta memperbaiki mutu buah
dan Boron, berfungsi untuk Meristimatik tanaman, sintesa gula dan
karbohidrat, metabolisme asam nukleat dan protein.
SARAN
Pemupukan harus tepat cara , tepat
dosis, tepat administrasi.
Dalam melakukan pemupukan harus
menggunakan APD lengkap.
Terima
kasih atas
perhatiannya