: Bacteria
Phylum
: Proteobacteria
Class
: Alpha proteobacteria
Ordo
: Rhodospirillales
Family
: Acetobacteriaceae
Genus
: Acetobacter
Spesies
1. Acetobacter xylinum
merupakan bakteri berbentuk batang pendek, yang mempunyai panjang 2 mikron dan
lebar , micron, dengan permukaan dinding yang berlendir. Bakteri ini bias membentuk rantai
pendek dengan satuan 6-8 sel. Bersifat nonmotil dan dengan pewarnaan gram menunjukkan
gram negative.
Bakteri ini tidka membentuk endospora maupun pigmen. Pada kultur sel yang masih
muda, individu sel berada sendiri-sendiri dan transparan. Koloni yang sudah tua membentuk
lapisan menyerupai gelatin yang kokoh menutupi sel koloninya. Pertumbuhan koloni pada
medium cair setelah 48 jam inokulasi akan membentuk lapisan pelikel dan dapat dengan
mudah diambil dengan jarum oase.
2. Acetobacter aceti
memiliki ciri-ciribentuk sel bulat memanjang, respirasi aerobik, dapat tumbuh sampai
suhu 30oC, serta mampu menghasilkan asam asetat. Acetobacter aceti merupakan gram
negatif untuk kultur yang masih muda, gram positif untuk kultur yang sudah tua, obligat
aerobic, membentuk batang dalam medium asam, sedangkan dalam medium alkali berbentuk
oval, bersifat non mortal dan tidak membentuk spora, tidak mampu mencairkan gelatin, tidak
memproduksi H2S, tidak mereduksi nitrat dan thermal death point pada suhu 6570C.Biasanya ukuran 0,6-0,8 x 1,0-4,0 m. Acetobacter terdapat dibeberapa buah seperti
anggur dan buah-buah yang telah membusuk. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
genus Acetobacter mampu diisolasi dari suspensi campuran berupa buah cherry, apel, kurma,
palm, kelapa, beberapa bunga dan masih berpotensi pada bahan-bahan yang lain.
Kingdom
Phylum
: Fungi
: Ascomycota
Class
: Saccharomycetes
Ordo
: Sacchoromycetales
Genus
: Saccharomyces
Spesies
: S. cerevisiae
Mikroba ini tumbuh sebagai uniseluler berbentuk bola, ovoid, atau sel yang
panjang pada ujung melingkar. Pada medium padat, koloninya biasanya putih atau
berwarna krem, berkubah, halus, diameternya sampai 5 mm dan konsistensinya
butyrous. Pada media cair terbentuk sediment,tidak terbentuk pelikel(Fardiaz, 1992)
Menurut Zubaidah (1998), Sacharomyces cerevisiae mampu memfermentasi
sukrosa, glukosa, maltosa, maltotriosa dan xilosa. Askusnya adalah 1-4, berperan
dalam menghasilkan alkohol dan CO2. Dalam proses fermentasi Sacharomyces
cerevisiae dapat menghasilkan enzim heksokinase, L-laktase, dehidrogenasiglukosa 6fosfat dehidrogenase dan alcohol dehidrogenase. Sacharomyces cerevisiae bersifat
fermentatif kuat, tumbuh secara bergerombol serta mampu memproduksi alkohol dan
CO2. Anonymous(2005a) menambahkan, Sacharomyces cerevisiae sebagai top
fermenting yeast mampu memproduksi alkohol dengan konsentrasi yang lebih tinggi
dan tahan terhadap suhu tinggi dibandingkan dengan bottom fermenting yeast. Yeast
jenis ini dapat menghasilkan bir dengan rasa yang lebih manis dan aroma yang lebih
terasa.
Kingdom
Phylum
: Fungi
: Ascomycota
: Saccharomycetes
Ordo
: Sacchoromycetales
Family
: Pichiaceae
Genus
: Brettanomyces
Spesies
Kingdom
Phylum
: B. bruxellensis, B.intermedius
: Fungi
: Ascomycota
: Saccharomycetes
Ordo
: Sacchoromycetales
Family
: Saccharomycetaceae
Genus
: Zygosaccharomyces
Spesies
Kingdom
Division
: Z.bailii , Z. rouxii
: Fungi
: Ascomycota
Class
: Saccharomycetes
Ordo
: Saccharomycetales
Family
: Saccharomycetaceae
Genus
: Candida
Spesies
: Candida fomata
Kingdom
: Khamir
Class
: deuteromycetes
Ordo
: Moniliales
Family
: Cryptococcaceae
Genus
: Torulopsis
Kingdom
: Fungi
Phylum
: Ascomycota
Class
: Hemiascomycetes
Ordo
: Saccharomycetales
Family
: Saccharomycetaceae
Genus
: Torulaspora
Spesies
: T. delbrueckii