David Krisna Alka, Ketua Al-Maun Poetry Society, Jakarta
DALAM melihat perkembangan kesusastraan Indonesia, asas
nasionalitas atau kebangsaan penting untuk ditekankan. Mulanya nasionalisme itu dipahami sebagai manifestasi patriotisme radikal melawan kolonialisme dan imperialisme, hanya sekadar mengusir penjajah dari Tanah Air, perasaan senasib dan sepenanggungan di bawah penindasan kolonialisme dan imperialisme. Pada waktu itu, nasionalisme adalah kebangkitan untuk memerdekakan diri dari penjajah. Setelah itu, perjuangan beralih pada wilayah menata model kebangsaan dan mengatur penyelenggaraan negara yang akan dijalani.
Kesadaran yang timbul akhir-akhir ini adalah kesadaran
nasionalisme yang semu. Pemahaman terhadap nasionalisme hanya sebatas cara mencapai tujuan dan tidak mengindahkan nilai-nilai yang dihayati sebagai kesadaran. Sebagai sebuah konsep, nasionalisme Indonesia rupa-rupanya tidaklah ditegakkan dalam satu garis lurus yang sederhana. Proses kelahiran dan perkembangannya menunjukkan hal yang berkebalikan: berliku-liku dan kompleks. Sebagai sebuah teks yang terbuka atau interpretatif, nasionalisme mengalami pergeseran orientasi akibat kepentingan para pelaku atau kepentingan golongannya.