Jurus Sesat Koas Bedah
Jurus Sesat Koas Bedah
Jurus Sesat Koas Bedah
www.doktermudaliar.wordpress.com
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
Niat di awal pengennya bikin catatan bedah yang lengkap per stasenya
kenyataannya, hingga minggu ke 9 nggak kebikin-bikin. Akhirnya bikin
seada-adanya aja, yang perlu-perlu aja buat jaga IGD. Itupun sebagian
memanfaatkan tenaga junior yang baru masuk Mumpung jadi chief
Mestinya isi di buku ini adalah kompetensi dan pengetahuan yang paling
minimal dimiliki dm bedah di luar kepala.
Jadi bila masih buka-buka buku catatan ini..
ckk.. ckk ckkk.. memalukan
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
DAFTAR ISI
Nomor-nomor penting
Administrasi di IGD
Penanganan luka kontaminasi
Penanganan trauma thorax
Pemasangan WSD
Penanganan gigitan ular berbisa
Penanganan rabies
Hernia
Appendisitis
Alvarado score
Ileus
Hemoroid
Persiapan operasi bedah digestif
Protap dr Tjahyo
Luka bakar
Resusitasi jantung paru
Syok
Status orthopedi
Gawat darurat orthopaedi
Pembuatan diagnosis fraktur
Open fraktur
Kompartemen sindrom
Dislokasi
Persiapan operasi orthopedi
Metode reduksi
Penyembuhan fraktur
Cedera tulang belakang
Osteomyelitis
Tetanus
Pemasangan kateter
Sistostomi
Rectal toucher
Retensio urine
Cedera kepala
Protap penanganan cedera kepala
GCS
Membaca CT scan
Persiapan operasi bedah saraf
Standar therapy bedah saraf RSUD Ulin
Kegawatdaruratan bedah anak
3
4
6
7
8
10
12
13
14
15
16
18
19
20
22
27
29
32
33
33
34
35
36
37
38
39
40
41
43
45
47
49
50
52
54
56
58
59
61
62
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
NOMOR-NOMOR PENTING
Dokter bedah
Dr. Rubiyanto Sp. KBD
Dr. Heru Prasetya Sp.BU
Dr. Budianto T Sp. BO
Dr. Hery Poerwosusanto Sp. BA
Dr. Dharma Putra M Sp.BP
Dr. Ardik Lahdimawan Sp.BS
Dr. Tjahyo K.U. Sp.B
Dr. Deddy R Yulizar Sp. BU
Dr. Hendra Sutapa Sp. BU
Dr. Zairin Noor H Sp. OT K Spine
Dr. Izaak Zoelkarnain A Sp.OT
Dr. Andreas MH Siagian Sp.OT
Residen Ortopedi
Residen Bedah Syaraf
0811502163
0811504272/ 7534272
08122022272 / 7462484/ 08125128628
0811518002 / 7463848
08125133152 / 7515167
7480854
0811509906 /7565411
0811306407
08123100826 / 9048385
0811511130
08125050005
08125131177
7518753
6164904
Residen Obsgyn
Dr Jaga Anestesi
Forensik
7560646
7537675
081348843065
5215
5207
3257472
3264965
3264663
3252555
08125045727 / 05116249791
081351803499
05117168695
08125017264
7086621
05116377741
05117235131
05117329663
Sekretaris
Mbak Ulfa
Mbak Nurul
Mbak Irma
Mbak Iin
081349714912
081351702781
081348342994/ 7702664
085959961808
7546664
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
ADMINISTRASI DI IGD
A.
1.
2.
3.
4.
5.
PASIEN MASUK
Suruh Keluarga Mendaftar di loket pendaftaran
Ambil status IGD isi lembaran depan dan belakang. Isi status lokalis
buat resep
catat ke buku aplusan
catat ke buku register
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PASIEN PULANG
Buat BAKHP minta isian perawat serahkan ke keluarga
buat resep pulang bila ada
bila APS suruh tanda tangan di status dan buku aplusan
surat kontrol bila perlu
lengkapi status IGD. Catat jam keluar
lengkapi dan coret buku aplusan
C.
1.
2.
3.
4.
5.
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
D.
1.
2.
3.
4.
PASIEN OPERASI
buat surat masuk ttd dr IGD
buat status DM
buat BAKHP ttd perawat
suruh keluarga serahkan:
a. BAKHP loket
b. Surat masuk TPO
5. Telp TPO, konfirmasi: nama, RMK, Ruangan.
6. Lengkapi status kuning
7. SIA-SIO
8. pastikan lab terprint
9. foto thorax radiologi IGD
10. EKG minta perawat IGD (>40 thn)
11. buat lembar konsul IPD (>40 th)
12. buat lembar konsul anestesi
13. minta dr IGD konsul IPD dan anestesi (kecuali jam kerja, konsul naik ke atas)
14. hubungi penata anestesi
15. pesan OK
16. buat resep operasi
17. buat resep trepanasi set (khusus BS) suruh tebus ke RS Siaga
18. Cukur (bila perlu)
19. hubungi asisten operator (khusus BS)
20. Cek kelengkapan resep
21. pastikan pasien puasa dan siap operasi
22. telpon OK, minta loper menjemput
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
PEMASANGAN WSD
Perlengkapan:
Bahan dan antiseptik :
1. Poviodone Iodone 10 %
2. Kasa steril
3. Sarung tangan steril
4. Duk lubang steril
Obat anestesi lokal :
1. Lidocain 1% 10 cc
2. Disposable 10 cc 1 buah
Alat-alat dan material :
1. Tangkai pisau + pisau No. 18
2. Klem bengkok 18 cm 1 buah
3. Klem bengkok 16 cm 1 buah
4. Needle Holder + jarum kulit
5. Pinset Chirurgis 2 buah
6. Gunting benang
7. Benang silk 2- 0,50 cm
8. NaCl 10% 1 kolf
9. Plester
10.NGT No. 18 (u/ slang WSD dewasa) 1 buah
11.NGT No. 14 (u/slang WSD anak)1 buah.
Posisi:
duduk sedikit miring ke arah sehat,
tangan sisi yang sakit diangkat di atas kepala.
Persiapan:
Botol WSD
1. Botol cairan NaCl 0,9% dibuatkan lubang memakai gunting (cukup dapat dilewati pangkal
NGT)
2. Isinya dibuang dan disisakan 200 cc
3. Masukkan Poviodone Iodone 10% 20 cc
4. Buatkan agar dapat digantung pada bed pasien
Slang WSD
Slang WSD diberi tanda dengan mengikatkan benang 3-5 cm dari lubang terakhir (tergantung tebal
tipisnya dinding toraks penderita)
Teknik:
1. Operator memakai sarung tangan
2. Tindakan a dan antiseptik daerah operasi, thoraks/dada bagian lateral dari linea axillaris anterior
ke arah posterior. Dari kranial ke kaudal/ mulai axilla sampai ke angulus kostarum
3. Observasi sela iga 6-7 linea axillaris media
4. Daerah operasi ditutup duk lubang
5. Lakukan infiltrasi anestesi daerah tersebut dengan radius + 3 cm
6. Insisi sejajar kosta 6 atau 7 sampai memotong fascia
7. Membuat saluran dengan klem menelusuri permukaan kosta sampai tepi atasnya, seterusnya
tusukan ujung klem tadi untuk menembus m. Interkostalis dan pleura
9
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
10
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
11
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
Pertolongan Pertama
1. Menghambat dan menghalangi bisa ular masuk ke sistemik
2. menetralisir dengan anti bias ular (SABU)
3. mengatasi efek local dan sistemik
Tindakan Berupa
1. proximal gigitan dibalut dengan tekanan 60 mmHg
2. istirahat total bagian yang digigit
3. dinginkan lokasi gigitan dengan suhu 15C
4. mencegah nyeri dan shock
Tindakan Pengobatan
1. kalau dapat identifikasi jenis ular
2. insisi Full Thickness sepanjang 5-7 cm sebanyak 2-3 buah melalui bekas gigitan. Lakukan
pengisapan secara mekanik. Hati-hati jenis bisa ular hematotoksin (KI)
3. pemberian SABU
4. pemberian KST
5. analgetik, sedative, transqulizer
6. fasiotomi bila ada kompartemen sindrom
7. resusitasi pernafasan
8. neostigmin sulfat 50100 Ugt tiap 30 min sampai 5 kali pemberian kemudian tap off
9. pasang infuse
10. anti koagulan
11. hemodialisis bila terjadi gagal ginjal
12. transfuse
13. antibiotic
14. ATS dan toksoid
Indikasi Pemberian SABU
Gejala awal keracunan sistemik (+)
Segera setelah gigitan terjadi pembengkakan hebat
Cara pemberian :
Sabu + Dext 5% at Nacl 0,9 %
1 : 10 at 1 : 50
Dosis awal 20 cc diulang tiap 4 jam
Cara infiltrasi
Berhasil : Edema tidak meluas
Menurut Parrish:
derajat 0 tidak diberikan derajat I 10 cc
derajat II 3040 cc
derajat III IV >50cc
12
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
PENANGANAN RABIES
1. Harus ditangani secepat mungkin
2. Cuci dengan air mengalir dan sabun atau detergent selama 10-15 menit, walaupun sebelum
dirujuk sudah dicuci.
3. Beri antiseptic alcohol 70% atau betadin atau obat merah dll.
4. Luka gigitan tidak dibenarkan untuk dijahit, kecuali jahitan situasi
5. Berikan vaksin Anti Rabies (VAR) sesuai dengan dosis, yang disuntikkan secara IM. Untuk
pasien dewasa di daerah deltoideus, anak di daerah paha.
6. Pertimbangkan untuk pemberian serum/vaksin anti tetanus
7. Berikan AB untuk mencegah infeksi serta analgetik untuk penahan sakit
VAKSINASI
Dasar
(VERORAB)
ANAK
0.5 ml
DOSIS
DEWASA
WAKTU PEMBERIAN
4 x pemberian , hari ke-0, 2x
pemberian sekaligus (deltoid
kanan&kiri), hari ke 7 dan 21
0.5 ml
13
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
HERNIA
1. Adanya riwayat benjolan dapat hilang timbul pada posisi berdiri dan berbaring (reponibilis)
2. Benjolan tidak dapat masuk ruang disertai gejala obstruksi = Inkarserata
3. Bila ada gejala gangguan vaskularisasi = Strangulata
No
1
2
3
4
Sifat-sifat
Penyebab
Umur
(sex)
Bentuk
Letak Benjolan
Rangsangan
Batuk/mengejan
Anatomis
HIL
Kongenital + Acquired
Anak2, dewasa, tua
Laki2>>
Lonjong (botol)
-Di atas lig inguinal
- sampai scrotum/ labia
mayora
- Benjolan keluar dr lat
ke med sampai scrotum
- Keluar lambat
Lateral vasa epigastric
superior
HIM
Acquired
Dewasa, tua
Laki-laki
Oval/bulat
- Di atas Lig Inguinal
- (-)/jarang masuk
scrotum
- Langsung ke medial
- Keluar cepat
H. Femoralis
Acquired
Dewasa tua
Wanita >>
Oval/bulat
- Di bawah lig inguinal
- ke fossa ovalis, tdk ke
scrotum or labia mayora
Bawah lig ing pd fossa
ovalis
Keluar lambat
Medial vasa epigastric Medial vasa femoralis
superior
1. Ziemen test : Penderita dalam keadaan berdiri atau telentang bila kantong hernia berisi.
Kita masukkan dalam cavum peritonei , memeriksa bagian kanan dengan tangan kanan dan
sebaliknya
Dengan jari 2 tangan pemeriksa diletakkan diatas annulus internus (1,5 cm diatas
pertengahan SIAS-TV-tuberculum pubicum)
Dengan jari 3 diletakkan di atas annulus axternus dan
Dengan jari 4 pada fossa ovalis
Bilamana ada dorongan pada :
Jari 2 : H.I.L, Jari 3: H.I.M, Jari 4: Hernia femoralis
2. Finger test : Dengan menggunakan jari telunjuk atau kelingking scrotum di invaginasi
menyelusuri annulus externus sampai dapat mencapai canalis inguinalis kemudian
penderita disuruh mengejan atau batuk
- Bilamana ada dorongan atau tekanan pada ujung jari maka penderita tersebut didapatkan
H.I.L
- Bilamana dorongan atau tekanan timbul dari sisi lateral jari H.I.M
3. Thumb tests : Posisi penderita tidur terlentang atau berdiri setelah benjolan dimasukkan ke
dalam rongga perut
- Ibu jari kita tekan kan pada annulus internus penderita, disuruh mengejan atau meniup
dengan hidung dan mulut tertutup.
- Bila benjolan keluar pada waktu mengejan H.I.M
- Bila tak keluar H.I.L
14
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
APPENDISITIS
Klasifikasi :
1. Appendisitis akut (kurang dari 3 hari)
2. Appendikular infiltrat ( lebih dari 3 hari)
3. Appendisitis dengan komplikasi
-Appendiks gangrenosa
-Appendik perforata :
Peritonitis lokal
Perotinitis umum
-Appendikular abses.
4. Appendisitis kronis.
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Tak tampak kelainan, kadang tampak gerakan perut kanan bawah tertinggal pada saat
bernafas
Palpasi
- Nyeri tekan pada titik Mc.Bourney yang jika dibandingkan dengan regio abdomen lain
dirasakan lebih nyata
- Kadang didapatkan rigiditas pada dinding abdomen
- Sering didapatkan defans muskuler
Perkusi
Rasa sakit yang sama seperti pada penekanan
Auskultasi
Bising usus (+) kecuali perforasi bising usus melemah sampai menghilang
RT
Menekan/merangsang peritoneum bagian dorsal (pada daerah jam 9-11 jika ujung apendis
terletak di daerah pelvinal)
Pemeriksaan Fisik Tambahan
Rebound phenomenon
Tekan perut kiri bawah lepas mendadak akan nyeri di perut kanan bawah
Rovsing sign
Tekan kolon desenden/transversum udara terkumpul di sekum basis apendiks teregang
nyeri
Tenhorn sign
Testis kanan ditarik nyeri di perut kanan bawah (jika ujung apendis terletak di daerah
pelvinal)
Psoas sign
Ekstensi tungkai kanan (sudut > 15o) diangkat nyeri perut kanan bawah (jika letak
apendiks postsekal (retrosekal))
Obturator sign
Fleksi dan endorotasi sendi panggul kanan nyeri perut kanan bawah (karena iritasi m.
ileopsoas) (jika letak apendiks retrosekal)
Pemeriksaan Penunjang :
Leukositosis
15
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
Foto polos abdomen tidak banyak membantu kecuali untuk menyingkirkan adanya batu traktus
urinarius kanan
ALVARADO SCORE
Nyeri perut
Mual muntah
Demam
Nyeri tekan
Nyeri lepas
Anoreksia
Shift to the left
Leukositosis
:1
:1
:1
:2
:1
:1
:1
:2
Interpretasi
1-4
: bukan
5-6
: ragu (observasi 6 jam tanpa analgetik)
7-8
: appendisitis
>8
: appendisitis: cito operasi
16
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
ILEUS
Sindrom ileus
Muntah-muntah
Meteorismus (kembung)
Tidak bisa defekasi dan flatus
1. Ileus dinamik
- Dilatasi segmen proksimal, otot-otot memanjang
- Hiperperistaltik
- Subjektif : dirasakan sebagai kolik
- Bising usus meninggi, setidaknya mengeras
- Rectal toucer ampula kosong/kolaps
- Tampak gambaran gerakan usus yang menaikkan dinding abdomen dikenal sebagai
kejang usus (+) Dump Stay fung
2. Ileus paralitik
- Dilatasi usus sampai ke distal
- Perasaan kolik tidak ada
- Bising usus melemah sampai menghilang
- Perutnya tenang, kelihatan membuncit
- Rectal toucer ampula menggembung karena terisi udara
Gambaran foto
1. Ileus dinamik
- Air-fluid level batas antara udara dan cairan
- Dinding usus melebar di bagian proksimal
- Peritoneal pet menipis
- Gambaran Herrings bone (+)
2. Ileus paralitik
- Udara ada sampai ke rektum
- Dinding usus melebar sampai ke dinding distal
- Gambaran Herrings bone (-)
Penyebab
1. Ileus obstruktif
a. Obstruksi fungsional
Misal : Hirschprungs disease
b. Obstruksi mekanis
1) Obstruksi strangulasi
Obstruksi usus yang disertai obstruksi sirkulasi sejak awal/permulaan, bersamaan dengan
obstruksinya, misal : Volvulus, Invaginasi, Hernia inkarserata.
Mendahului obstruksinya, misal (Trombosis mesenterika)
2) Obstruksi biasa
Gangguan sirkulasi bersifat sekunder, gangguan timbul kemudian
17
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
Didapatkan pada : Bollus ascaris, Hematom intramural dinding usus, Atresia usus, Tekanan
dari luar (obstruksi ekstrinsik), mis: tumor-tumor kandung kemih, Sumbatan dari dalam
(obstruksi intrinsik), mis: keganasan saluran cerna
2. Ileus paralitik
a. Peradangan, misalnya peritonitis
b. Obat-obatan
c. Hipokalemia, misalnya pada orang yang muntah-muntah hebat
d. Hiperkalsemia, misalnya pada penderita hiperparatiroid
e. Uremia
f. Ileus dinamik yang berlanjut
Obstruksi tinggi
- Dimulai dari jejunum ke proksimal
- Muntah lebih cepat terjadi
- Perut tidak begitu distensi
Obstruksi rendah
- Dimulai dari ileum ke distal
- Muntah lebih lambat terjadi
- Perut sangat distensi
Penanganan kasus obstruksi saluran cerna
Secara umum prinsipnya :
1. Pasang sonde lambung
2. Pasang infus resusitasi cairan dan elektrolit
3. Pasang dauer catheter (kateter dimasukkan ke dalam saluran kemih dan ditinggalkan, lamanya
sesuai keperluan)
4. Koreksi asidosis tergantung alat dan lab
18
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
HEMOROID
Pelebaran vena di dalam pleksus hemoroidalis
Gejala:
- darah di anus
- prolaps
- perasaan tak nyaman di anus
- pengeluaran lendir
- anemia sekunder
Derajat Hemoroid Interna
Derajat
I
II
III
IV
Berdarah
+
+
+
+
Menonjol
+
+
menetap
19
Reposisi
Spontan
Manual
Tidak dapat
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
RL
NaCl
Surflo No. 18
Bloodset
DC 16 (dws)
10/12 (Anak)
Urine Bag
Spuit 10 cc
5 cc
3 cc
Ceftriaxone
Metronidazole
Antrain
Ulcumet
Aquadest 25 cc
Hypafix
NGT 18
NGT 16
WIDA HES
Spongstan
Darah
Pronalges
APP
V
V
I
I
LAPAROTOMI
X
X
I
II
I
I
I
II
II
II
I
I
I
I (R/ luar)
I
I (R/ luar)
I
II
I
II (R/ luar)
4 kolf
I
PROTAP BENANG
App/Hernia
Polysorb 2-0 tapp
Polysorb 3-0 tapp
Surgipro 3-0 cutting
Surgipro 2-0 cutting
Polysorb I tapp
Biosin 4-0 tapp
II
II
II
II
I
I
Laparotomi Eksplorasi
R/ Polysorb I taper II
Polysorb 2-0 taper
II
Polysorb 3-0 taper
II
Surgipro 2-0 cutting III
Surgipro 3-0 cutting II
Biosyn 3-0
`
I
Biosin 4-0
I
Polisorb 4-0 taper
20
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
PROTAP DR TJAHYO
RL: D5: Tutofusin: Fimafusin
Starxon/ Ceftriaxon
Gastridin/ Ranitidin
Revolan/ Piracetam
Cedantron/ Ondancentron/ Invomit
Ketorolac
Fleet enema (bila ileus obstruktif)
Pemeriksaan Penunjang
BNO 3 Posisi (ileus, peritonitis)
USG Abdomen (ileus, peritonitis, appendisitis, massa)
Darah lengkap
Urinalisis
21
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
IVFD RL 40 tetes/menit
Taxegram 1 gr/hari atau Ampicillin 2 gr/hr
Explorasi tembus/tidak (kecuali abdomen post op tidak boleh)
Pasang DC urin inisial, berapa cc?
Cek Hb serial
Cross check darah
RT: Nilai darah di rektum
Nilai floating prostat
8. Cito Operasi trauma tembus abdomen:
Prolaps
Isi GIT/makanan/feses keluar
Bau feses
Hb serial menurun
9. Metronidazol 3x500 mg
Catatan:
- Pasien appendiktomi tidak perlu pasang NGT DC
- Pasien <30 tahun tidak perlu periksa ureum, kretainin, SGOT,SGPT
- Pasien ileus dan peritonitis
- NGT, DC infus 2 jalur
- Rehidrasi cairan 2 L s/d urine >1 cc/kgBB/jam
- Pasien dengan trauma abdomen tembusNGT pasang
22
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
LUKA BAKAR
1. Luka Bakar Derajat I
- Yang rusak hanya epidermis
- Kulit tampak kering
- Gelembung/bula (-)
- Sakit (+) karena ujung saraf tidak terganggu
- Sembuh dalam 5-10 hari
2. Luka Bakar Derajat II
- Yang rusak epidermis dan dermis bagian luar
- Gelembung/bula (+)
- Hiperemis bila bula pecah, pucat bila lebih dalam
- Sakit (+)
- Penyembuhan ~ sisa-sisa papila dermis
- II A : dangkal sembuh dalam 10-14 hari
- II B : dalam sembuh dalam 1 bulan atau
lebih
3. Luka Bakar Derajat III
- Yang rusak seluruh lapisan kulit sampai jaringan di bawahnya
- Gelembung/bula (-)
- Sakit (-) ujung saraf sudah rusak
- Dasar luka putih, pucat kering dalam 5-10 hari Eschar (+) karena koagulasi protein
- Dalam 10-14 hari Eschar akan terlepas
Perhitungan luas luka bakar:
Rule of nine = kelipatan 9
Dinyatakan dalam %
Dewasa : rule of nine
- Kepala, muka, leher
9%
- Dada
9%
- Perut
9%
- Pinggang
9%
- Bokong
9%
- Lengan + tangan kanan
9%
- Lengan + tangan kiri
9%
- Paha kanan
9%
- Paha kiri
9%
- Betis kanan
9%
- Betis kiri
9%
- Kemaluan
1%
11 x 9 % + 1 % = 100 %
Bayi dan anak-anak
1 Tahun
Kepala
18 %
Badan
36 %
Tangan
9%9%
Kaki
14 % 14 %
Telapak tangan seluas 1 %
23
5 Tahun
14 %
36 %
9%9%
16 % 16 %
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
- RR > 32 kali/menit
- diuresis menurun
- kulit coklat/hijau
- nanah hijau Pseudomonas
Penanganan :
1. Pertolongan Pertama
- Lakukan :
Jauhkan dari sumber trauma
Siram dengan cairan dingin
Tutup luka dengan kain bersih
Beri analgetik
Bebaskan jalan napas
Cegah infeksi
24
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
2. Indikasi Rawat
- Luka bakar derajat II > 15 %
- Luka bakar mengenai muka, mata, telinga, tangan, kaki, genitalia, perineum, dan kulit yang
menutupi persendian
- Luka bakar derajat III > 2 %
- Ada komplikasi lain
- Luka bakar derajat II > 10 % pada usia < 10 tahun dan > 50 tahun
- Luka bakar listrik, petir, bahan kimia
- Luka bakar akibat inhalasi panas
3. Tindakan
a. Pastikan airway/ventilasi baik
b. Pasang infus resusitasi cairan
c. Pasang kateter monitor diuresis (perjam)
d. Ukur T.N.R.S. kesadaran
e. Beri ATS/toxoid
f. Beri analgetik
g. Lakukan perawatan luka
h. Beri ATB
i. Pasang NGT
j. Luka kotor : - bersihkan luka
- lakukan debridement
- cuci dengan NaCl / savlon /
deterjen
- escharectomy
k. Luka bersih : - silver sulfa diazin (SSD)
- garamycin zalf
- sofratul
- betadin encer
- obat merah
Terapi cairan pada luka bakar :
1. Formula Evans
- H1
: (1 cc plasma + 1 cc isotonik
kristaloid) x % luas LB x kgBB +
2000 cc D5
- H2
: setengahnya
25
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
2. Formula Brooke
- H1
: (0,5 cc koloid + 1,5 cc isotonik
kristaloid) x % luas LB x kgBB +
2000 cc D5
- H2
: setengahnya
3. Formula Bexter
- H1
: 3 cc x % luas LB x kgBB
- H2
: 0,5 cc plasma x % luas LB x kgBB +
1,5 maintenance D5
Cara Pemberian
nya diberikan dalam 8 jam pertama
sisanya diberikan dalam 16 berikutnya
Resusitasi cairan pada luka bakar :
Kebutuhan cairan = 3 ml/kgBB/% luas LB
Cara pemberian :
- 8 jam pertama diberikan jumlah kebutuhan cairan
- 16 jam selanjutnya diberikan sisanya
Cairan diberikan dari saat terjadi kebakaran
Cairan RL atau Asering
Contoh :
BB = 50 kg, luas LB = 40 %
Kebutuhan cairan = 3 cc x 40 % x 50 kg
= 6000 cc
o 8 jam pertama (sejak kejadian)
= 3000 cc x 15 gtt/8 x 60 menit
= 3000 cc/32 menit
= 9596 gtt/menit (makro drip)
o 16 jam berikutnya
= 3000 cc x 15 gtt/16 x 60 menit
= 3000 cc/64 menit
= 4647 gtt/menit (makro drip)
PERAWATAN LUKA
- Derajat Satu
- Derajat Dua
Cuci NaCl + Savlon
500 cc
5 cc
Sofratul Kassa Steril (Biarkan Satu Minggu)
- Derajat Tiga
Cuci NaCl 500 cc + Savlon 5 cc
Debridement tiap hari
Dermazin / Burnazin (Silver Sulfadiazin) tiap hari
K/P Escharectomy + Skin Graft
26
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
27
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
A IRWAY
1. Menilai jalan nafas
Look:
o Gerak dada & perut
o Tanda distres nafas
o Warna mukosa, kulit
o Kesadaran
Listen Gerak udara nafas dengan telinga
Feel Gerak udara nafas dengan pipi
Penyebab sumbatan jalan nafas
Paling sering : dasar lidah, palatum mole, darah, benda asing, spasme laring.
Penyebab lain : spasme bronkus, sembab mukosa, sekret, aspirasi.
Tanda sumbatan / obstruksi
mendengkur : pangkal lidah (snoring)
suara berkumur : cairan (gargling)
stridor : kejang / edema pita suara (crowing)
Tanda lebih lanjut
gelisah (karena hipoksia)
gerak otot nafas tambahan
(tracheal tug, retraksi sela iga)
gerak dada & perut paradoksal
sianosis (tanda lambat)
2. Bersihkan jalan nafas
Bila curiga ada sumbatan, mulut harus dibuka paksa.
Gerak jari menyilang
Gerak jari dibelakang gigi
Gerak angkat mandibula lidah
1. Jaga tulang leher (baring datar, wajah ke depan, leher posisi netral)
2. Membebaskan jalan nafas
- Head tilt (hati-hati pasien trauma)
- Chin lift (hati-hati pasien trauma)
- jaw-thrust
3. Bersihkan cairan suction
4. pasang oro/ naso-pharyngeal tube
5. pertimbangkan intubasi
B REATHING
o berikan 2 nafas yang berhasil dada terangkat @ 500-600 ml (maksimal 1000 ml)
o beri sela ekshalasi
o beri oksigen 100% lebih dini
28
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
C IRCULATION
o Lakukan raba nadi carotis
o 30 pijat - 2 nafas
Jika trachea sudah intubasi
o tak usah sinkronisasi
o pijat 100x/ menit + nafas 12 / menit
D EFIBRILLATION
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
SYOK
Klasifikasi Klinik Syok
Patofisiologi
Manifestasi klinis
RINGAN
Penurunan perfusi perifer pada organ Pasien merasa dingin. Hipotensi postural,
(kehilangan darah yang dapat bertahan lama terhadap
takikardi, kulit pucat dan dingin, vena
<20%)
iskemia (kulit, lemak, otot, tulang)
leher kolaps, urin pekat
SEDANG
Penurunan perfusi sentral pada organ Haus. Hipotensi supinasi, takikardi,
(kehilangan darah yang bertoleransi hanya terhadap
oliguria, anuria.
20-40%)
iskemia singkat (hati, usus, ginjal)
BERAT
Penurunan perfusi jantung dan otak
(kehilangan darah
>40%)
jenis syok
Hipovolemik
Kardiogenik
Distributive
Obstruktive :
- Tamponade
- Emboli Paru
curah jantung/
cardiac output
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
c. syok kardiogenik
- aritmia
- kegagalan pompa
- disfungsi katub akut
- tamponade jantung
d. syok septik
- demam/hipotermi - leukositosis
- petekhiae
e. syok anafilaktik
- sengatan serangga
- obat/makanan
- urtikaria, edema laring, spasme bronkus
f. syok obstruktif
- distensi vena leher
- hipoksia refrakter
Penanganan
A. Syok Hipovolemik
Ditujukan pd pemenuhan kembali Volume Intravaskuler dengan cairan.
Baringkan telentang, tungkai diangkat 30 derajat /SHOCK POSITION
O2 5-10 L/menit masker
Pasang IV kateter nomor besar pada v. savena magna/ basilika/femoralis/sentral
Cairan parenteral :
- kristaloid
: RL, NaCl
- koloid
: plasma ekspander, albumin
- darah
B. Syok Kardiogenik
Ditujukan u/ memperkuat kontraksi otot jantung yaitu dengan obat inotropik positif
1. Analisa gas darah O2 5-10 L/menit, bila terjadi hiperkapni/asidosis lakukan intubasi ET
2. Telentang dengan kaki ditinggikan (bila Sistolik <70mmHg). Duduk bila tensi normal dan
edema paru berat.
3. Hipotensi berat (S<70mmHg), edema paru (-), infus kristaloid NaCl/RL. Bila edema paru
D5% jangan diberikan.
4. Sampel darah (Hb, Ht, elektrolit, enzim jantung)
5. EKG 12 lead
6. Kateter urin (cek tiap jam)
7. Pengobatan non-miokardial :
- Asidosis
.pH<7,1 BIC.NAT 0,5-1meq/kgBB iv dalam 5-10 menit
- Aritmia
kardioversi, SA
- Hipovolemia infus bertahap 50-100mL dalam 5-10 menit, amati ada/tidaknya
perbaikan/perburukan
- Tamponade kardiosentesis
8. Bila respon terhadap cairan (-) Dopamin 4-5ug/kgBB/menit
9. Pindah ICU perbaikan edema paru, terapi lanjutan, pengawasan ketat
C. Syok Distributive
Permasalahannya : Tjd pengumpulan Ci intravaskuler pd pembuluh darah tepi sehingga yg
masuk ke jantung kurang akibatnya curah jantung
Pengobatan ditujukan pd pembuluh darah tepi u/ dikonstriksikan dengan obat2an vasoaktif
31
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
D. Syok Obstructive
Pengobatan ditujukan u/ menghilangkan pembuntuan.
Co/ Pericardiocentese pd Tamponade jantung, Menghilangkan tension Pneumothorak dengan
cara Open pneumothorak.
Tanda Keberhasilan pengelolaan berfungsinya organ tubuh secara optimal :
- Kesadaran membaik
- Akral yg hangat
- Respirasi yg cukup (status gas darah baik)
- Fungsi sal.cerna membaik (tdk kembung, ada peristaltik, absorbsi makanan baik, tdk ada
cairan sisa dlm lambung)
- Prod.urin cukup (0,5-1 cc/kgBB/jam)
- Kadar as.laktat dlm darah menurun
32
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
STATUS ORTHOPEDI
Primary Survey:
A
: clear?
B
: RR:
C
: TD:
D
: GCS:
N:
33
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
Open fraktur
Dislokasi
Compartemen sindrom
Infeksi (ganggrenasi)
Fat emboli
Open / Close
Nama tulang
Sebelah mana (kanan/kiri)
Bagian tulang sebelah mana (1/3 medial, anterior, dll...)
Jenis (comminited, dll...)
Displaced / undisplaced
Grade (I, II, III A, B, C)
34
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
Patah tulang terbuka dengan luka < 1 cm, relatif bersih, kerusakan jaringan lunak
minimal, bentuk patahan simpel/transversal/oblik.
Grade II Patah tulang terbuka dengan luka > 1 cm, kerusakan jaringan lunak tidak luas,
bentuk patahan simpel.
Grade III Patah tulang terbuka dengan luka > 10 cm, kerusakan jaringan lunak yang luas,
kotor dan disertai kerusakan pembuluh darah dan saraf.
IIIA.
III B
III C
Patah tulang terbuka dengan kerusakan jaringan luas, tapi masih bisa menutupi
patahan tulang waktu dilakukan perbaikan.
Patah tulang terbuka dengan kerusakan jaringan lunak hebat dan atau hilang (soft
tissue loss) sehingga tampak tulang (bone-exposs)
Patah tulang terbuka dengan kerusakan pembuluh darah dan atau saraf yang
hebat
35
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
KOMPARTEMEN SINDROM
kondisi peningkatan tekanan intertisial di dalam ruangan kompartemen osteofasial yang tertutup
mengganggu sirkulasi dan fungsi jaringan menekan pembuluh darah dan saraf tepi
Perfusi kurang, serat saraf rusak iskemia nekrosis otot.
Dapat terjadi di ekstremitas atas, ekstremitas bawah, tangan, kaki, mata, dan abdomen.
Penyebab:
1. Penurunan volume kompartemen :
- Penutupan defek fascia yang ketat
- Traksi internal berlebihan pada fraktur ekstremitas
- Casts, dressing atau splint
- Pakaian militer antishock
- Kompresi eksternal dalam waktu lama pada anggota tubuh Posisi litotomi yang lama
2. Peningkatan tekanan struktur kompartemen:
- Pendarahan atau pembentukan hematoma akibat trauma vaskuler atau koagulopati
- Peningkatan permeabilitas kapiler
- Trauma akibat fraktur atau kerusakan jaringan
- Penggunaan otot berlebihan akibat olahraga intensif, kejang, tetanus, eklampsi
- Luka bakar
- Operasi ortopaedi
- Gigitan ular
- Penurunan osmolaritas plasma akibat sindrom nefrotik
- Injeksi obat intraarteri
- Hipertrofi otot
Gejala klinisnya (5P):
1. Pain (nyeri)
2. Pallor
3. Pulselesness
4. Parestesia
5. Paralisis
Terapi
1. Terapi Medikal/non operatif
- Menempatkan kaki setinggi jantung.
- gips harus di buka dan pembalut kontriksi dilepas.
- gigitan ular berbisa, beri anti racun sindroma kompartemen berkurang.
- koreksi hipoperfusi dengan cairan kristaloid dan produk darah
- Hidrasi intravena
- Pada peningkatan isi kompartemen, diuretik + manitol dapat mengurangi tekanan
kompartemen.
2. Terapi pembedahan / operatif (apabila tekanan intrakompartemen > 30 mmHg)
fasciotomi
36
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
DISLOKASI
Diagnosa umum dislokasi:
- Mirip dengan tanda-tanda fraktur
- Anamnesis:
Persendiannya lepas/keluar dari tempatnya
Nyeri
Spasme otot
Gangguan fungsi
- Pemeriksaan Fisik:
Swelling/pembengkakan
Deformitas: angulasi, rotasi, kehilangan bentuk yang normal, pemendekan
Gerakan yang abnormal
Nyeri setempat
Dislokasi Sendi Panggul
Dislokasi ke Posterior (sering)
Penderita berbaring, panggul yang terkena dalam posisi fleksi, adduksi dan rotasi Interna
Dislokasi ke Anterior (jarang)
Penderita berbaring posisi panggul dalam keadaan ekstensi, abduksi dan rotasi eksterna
Dislokasi ke Sentral (selalu disertai Fraktur dari Acetabulum)
Dislokasi Sendi Bahu
Anterior (paling sering)
Posterior lengan terkunci dalam posisi adduksi dan rotasi interna
Inferior dimana caput humerus terperangkap dibawah cavitas glenoidales dikenal sebagai
Luxatio Erecta
Dislokasi Sendi siku
2 tipe:
Flexi
Extensi
Dislokasi ke arah posterior:
Trauma pada sendi siku dalam keadaan sedikit fleksi/truma yang menyebabkan hiper
ekstensi siku
Sering disertai fraktur dari proc coronoideus, capitullum humerus atau caput radii
Sendi bengkak dalam posisi semi flexi dan olecranon teraba di bagian posterior
37
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
Tergantung kebutuhan
No. III - IV
No. I - II
No. I - II
RESEP BENANG
RUPTUR TENDON & ARTERI prolene 4,0 ; 6,0 ; cutting No. I
JAHIT OTOT polisorb 2.0 round
JAHIT KULIT surgipro 2.0 cutting, surgipro 3.0 cutting (untuk tangan dan kaki)
RESEP DEBRIDEMENT
DALAM
POLISORB 2,0 TAPER No. III
POLISORB 1,0 TAPER No. I
LUAR
Surgipro 2,0 ; 4,0 ; 6,0
No. II
Soft bandage dan elastic bandage 6
No. I
Gipsa 6
No. VI
NaCl 0,9%
No. VI
Sufratule
No. II
UNTUK ANAK upper 2.0
No. I
Lomer 2.0
No. I
PERSIAPAN AMPUTASI
Kantong plastic subkutan extrimitas yang diamputasi
Elastic bandage / FM crepe 4 atau 6
Benang jahit
OTOT PLAIN CUT GUT 3,0 No. I
FASCIA POLISORB 2,0 No. I
KULIT MONOSORB 3,0 No. I - II
Antibiotic dan analgetik
38
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
METODE REDUKSI
REDUKSI TERTUTUP DENGAN TRAKSI
Indikasi Skin Traksi:
1. Terapi pilihan pada fraktur femur dan beberapa fraktur suprakondiler humeri anak-anak.
2. Pada reduksi tertutup dimana manipulasi dan imobilisasi tidak dapat dilakukan
3. Pengobatan sementara pada fraktur
4. Fraktur-fraktur yang sangat bengkak dan tidak stabil misalnya fraktur suprakondiler humeri
pada anak-anak
5. Untuk traksi pada spasme otot / kontraktur sendi misalnya sendi lutut dan panggul
6. Untuk traksi pada kelainan-kelainan tulang belakang seperti HNP atau spasme otot-otot
tulang belakang.
Skeletal traksi dengan kawat K (Kirschner) wire dan pin Steinmann dimasukkan ke dalam tulang
dan traksi dengan berat beban bantuan bidai Thomas dan bidai brown Bohler. Tempat memasukkan
pin pada bagian proksimal tibia di bawah tuberositas tibia, bagian distal tibia, trokanter mayor,
bagian distal femur pada kondilus femur, prosesus olekranon, distal metacarpal
Indikasi Skeletal Traksi
Beban > 5 kg
Traksi pada anak-anak yang lebih besar
Fraktur yang bersifat tidak stabil, oblik atau komunitif
Fraktur-fraktur tertentu daerah sendi
Fraktur terbuka dengan luka yang sangat jelek dimana fiksasi eksterna tidak dapat
dilakukan
Traksi langsung yang sangat berat misalnya dislokasi panggul yang lama sebagai persiapan
terapi definitif
REDUKSI TERBUKA
Indikasi ORIF:
- fraktur intra artikuler
- reduksi tertutup yang mengalami kegagalan
- bila terdapat interposisi jaringan di antara kedua fragmen
- bila diperlukan fiksasi rigid
- fraktur dislokasi yang tidak dapat direduksi secara baik dengan reduksi
- fraktur terbuka grade 1
- fraktur multiple
- eksisi fragmen kecil
- fraktur avulse
Indikasi FE (Fiksasi Eksterna)
- Fraktur terbuka gradeII dan III
- Fraktur terbuka disertai hilangnya jaringan atau tulang yang hebat
- Fraktur dengan infeksi
- Fraktur yang miskin jaringan ikat
- Kadang-kadang pada fraktur tungkai bawah penderita DM
39
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
PENYEMBUHAN FRAKTUR
Proses penyembuhan:
1. fase hematom
2. fase proliferasi sel
3. fase kalus
4. fase konsolidasi
5. fase remodeling
Faktor Yang Mempengaruhi Penyembuhan Fraktur:
Umur penderita
Letak dan konfigurasi fraktur
Besarnya pergeseran fragmen fraktur
Suplai darah ke daerah fraktur
Kriteria Union Secara Klinis
tidak ada pergerakan antara kedua fragmen
tidak ada nyeri tekan
tidak merasa nyeri jika diberi stres angulasi
Perkiraan Penyembuhan Fraktur Pada Orang Dewasa (dalam minggu)
Falang/metakarpal/metatarsal/kosta
3-6
Distal radius
6
Diafisis ulna dan radius
12
Humerus
10 - 12
Klavikula
6
Panggul
10 - 12
Femur
12 - 16
Kondilus femur/tibia
8 - 10
Tibia/fibula
12 - 16
Vertebra
12
Penyembuhan Abnormal Fraktur
1. Malunion
fraktur sembuh dalam waktu yang normal tapi pada posisi yang jelek dengan deformitas
residual (angulasi, rotasi, shortening, lengthening)
Penyebab:
a. fraktur yang tidak ditindaki
b. pengobatan yang tidak adekuat
c. reposisi / imobilisasi tidak adekuat
d. osifikasi prematur lempeng epifisis
2. delayed union
fraktur dapat sembuh tetapi proses penyembuhan memerlukan waktu yang lebih lama dari
penyembuhan normal (tidak sembuh setelah selang waktu 3 bulan untuk ekst atas dan 5 bulan
untuk ekst bawah)
3. non union (pseudoartrosis)
kegagalan penyembuhan fraktur setelah waktu yang lebih lama dari waktu yang diperlukan
untuk penyembuhan normal (tidak menyembuh antara 6-8 bulan dan tidak didapatkan konsolidasi
sehingga terdapat pseudoartrosis)
40
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
Penatalaksanaan:
1. Pertolongan pertama
- sadar/tidak?
- Minimalisir gerakan tak perlu
- Perhatikan airway
- Awasi tanda vital
- Kemungkinan perdarahan interna?
- Cairan/ obat analgetik segera
- Setiap pergeseran penderita harus teap lurus
2. pemeriksaan klinik secara teliti
3. Pengelolaan fraktur
- resusitasi
- pertahankan cairan dan nutrisi
- perawatan kandung kemih dan usus
- cegah dekubitus
- cegah kontraktur
- servikal traksi tulang kepala, pasang kolar servikal selama 5 minggu brace
servikal/plaster minerva 6 minggu
- torakolumbal konservaif dengan reduksi postural
- operatif bila indikasi
4. Pengelolaan penderita dengan paralisis
5. rehabilitasi paraplegi
41
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
42
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
OSTEOMYELITIS KRONIS
-
Gambaran Klinis:
- Demam dan nyeri lokal ringan yang hilang timbul.
- Cairan keluar dari luka / sinus
Radiologis.
Foto polos : - Tanda-tanda porosis.
- Sklerosis tulang.
- Penebalan periosteum.
- Elevasi periosteum.
- Squester
Terapi
1. Antibiotik : - Mencegah penyebaran infeksi.
- Mengontrol eksaserbasi akut.
2. Operatif : - Mengeluarkan seluruh jaringan nekrotik.
- Drainage.
- Dekompresi
43
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
TETANUS
Gambaran Klinis
- gejala awal nyeri pada tempat masuknya organisme kekakuan otot sekitar
- kenaikan tonus klonus spasme tenanik
- epistotonus, trismus, rhisus sardonikus
- disfagia dan iritabilitas
Komplikasi
- obstruksi jalan nafas
- retensio urine
- konstipasi
- respiratory arrest
- cardiac failure
Grade I :
- inkubasi > 14 hari
- trismus setelah 6 hari
Grade II :
- inkubasi 10-14 hari
- gejala timbul 3-6 hari moderat trismus, moderat disfagia, rigidity dan spasme
Grade III :
- inkubasi < 10 hari
- symptom timbul 3 hari
- prognosa buruk
TERAPI:
- perawaan luka (eksplorasi, pembersihan, debridement)
- diet TKTP
- isolasi
- O2, pernafasan buatan/ trakeostomi
- IVFD RL + drip neurobat 2 ampul (pagi sore)
- Inj Starxon/ Ceftriaxon 2x1 g
- Inj Gastridin/Ranitidin 3x1 amp
- Inj Revolan/ Piracetam 3x1 g
- Inj Invomit 3x1 amp
- ATS 100.000 IU i.m selama 5 hari Per hari 20.000 IU (14 ampul)
atau tetagam 3000 IU 12 ampul (now)
- Antrain 1x1 ampul
- Hipobach/ gentamicin 2 x 300 mg/ iv
- Infus Trichodazol 3 x 500 mg
- Kejang valium 1 ampul / iv
- Maintenance valium 4 ampul drip dalam RL
Catatan :
44
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
Pemberian:
ATS 1500 IU skin test dulu
Tetagam tanpa skin test
45
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
PEMASANGAN KATETER
Indikasi
1. retensi urin
2. monitoring produksi urine
3. drenase pada neurogenic bladder
4. pengambilan sample urine
Kontra indikasi
1. indikasi akut pada uretra atau prostate
2. rupture uretra akibat trauma
Perlengkapan
1. kateter folley no.16-no.18 dewasa
2. kateter folley no.8-no.12 anak
3. duk lubang
4. kasa steril
5. plester
6. cream antibiotic
7. pinset anatomis 1 buah
8. urinal bag 1 buah
9. lubricant/ jelly
10. povidone iodine solution
11. disposable spuit 10 cc
12. aquabidest 5 cc
13. sarung tangan
14. pada katerisasi sulit perlu tambahan (khusus): mandryn, busi uretra, klem bengkok
Posisi
laki-laki
: telentang
wanita : telentang frog leg
Tehnik pemasangan
Persiapan :
1. pasang sarung tangan
2. tindakan a & antiseptic daerah genitalia eksterna
3. tutup dengan duk lubang
4. isi disposable dengan aquabidest :
5 cc untuk folley no.16-no.18
3 cc untuk folley no.8-no.12
5. hubungkan kateter dengan urinal bag
6. oleskan pelumas pada + 1/3 ujung kateter
7. pegang kateter sedemikian rupa dengan satu tangan sedangkan tangan yang lain :
Pada laki-laki :
1. memegang penis bagian dorsal distal gland penis
2. diposisikan untuk tegak agar meatus uretra nampak jelas
3. masukkan ujung kateter melalui meatus
4. perlahan-lahan didorong hingga kateter masuk maksimal (sampai pangkal)
5. dorongan secara konstan dan gentle
6. isi balon kateter (sesuai kapasitas kateter)
46
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
7. perlahan-lahan kateter ditarik hingga balon sampai pada dinding leher buli-buli/ bladder neck
8. olesi cream antibiotic daerah meatus
9. kateter difiksasi dengan plester pada daerah SIAS
Pada Wanita:
1. Eksposure meatus urethrae
2. Membuka labia dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri
3. Masukkan kateter melalui meatus eksternus + 10 cc ke dalam buli-buli.
4. Isi balon kateter (sesuai kapasitas kateter)
5. Kateter ditarik perlahan-lahan hingga balon sampai dinding leher buli-buli/bladder neck.
6. Olesi cream AB di daerah meatus
7. Fiksasi kateter dengan plester pada bagian medial
47
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
SISTOSTOMI
Indikasi
1. Retensi urine dimana kateter gagal dipasang
2. Diversi urine karena ruptur urethra akibat trauma dan infeksi pada prostat atau urethra
Perlengkapan
- Bahan a dan antiseptik
1. Poliodone iodone 10%
2. Sarung tangan
3. Duk lubang
4. Kasa steril
- Obat anestesi
1. Lidocaine 1% 1 cc
2. Disposable 10 cc 1 buah
- Peralatan Sistostomi
1. Tangkai pisau + pisau No 10 dan No. 11
2. Pinset chirurgis 2 buah
3. Klem hemostalik 4 buah
4. Hak 1 pasang
5. Gunting diseksi 1 buah
6. Gunting benang 1 buah
7. Needle Holder 1 buah
8. Jarum tapper dan cutting masing-2 1 buah
- Lain-lain
1. Benang jahit : Chronik 2 0,50 cm
Silk 2 0,30 cm
2. Folley kateter : No 18 20 (untuk dewasa)
No 14 16 (untuk anak)
3. Cream antibiotik
4. Plester
5. Aquabidest
6. Alat cukur
Pelaksanaan:
1. Rambut pubes dicukur.
2. Tindakan a dan antiseptik daerah simfisis- pusat.
3. Infiltrasi anestesi lokal 4 cm diatas pubis pada linea mediana ke distal, proximal dan lateral 3
cm.
4. Sayatan pada linea mediana sepanjang 4 cm sampai fascia.
5. Kalau ada perdarahan, lakukan tindakan hemostatik.
6. Fascia dibelah secara tajam.
7. m. Rektus kanan dan kiri dibelah secara tumpul.
8. Medan operasi di exposure dengan hak dari sisi kanan dan kiri.
9. Prevesical fal disisihkan secara tumpul ke proximal.
10. Buli-buli dikenali (banyak vascularisasi).
11. Dibuatkan penggantung/ tegel pada 2 tempat.
12. Buli-buli ditembus dengan pisau No.11
48
Bedah Bahapal
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
www.doktermudaliar.wordpress.com
Folley kateter ujungnya dipegang dengan klem kemudian dimasukkan ke dalam buli-buli dan
klem ditarik keluar.
Balon diisi dengan 5 cc aquadest
Perdarahan dikontrol.
Fascia dijahit dengan chromic 2-0
Kulit dijahit dengan silk 2-0
Pangkal kateter dihubungkan dengan urinal bag.
Luka operasi dibersihkan, diolesi cream antibiotik kemudian ditutup kasa steril selanjutnya
difiksasi dengan plester.
MINI SISTOSTOMI
Indikasi:
1. Retensio urine akut yang gagal dipasang kateter.
2. Diversi urine temporer (sementara).
Persiapan:
Bahan a dan antiseptik:
1. Kasa steril
2. Poviodone iodone 1 %
3. Cream antibiotik
4. Duk lubang steril
Perlengkapan:
1. Surflo No.14
2. Blood set/ infuse set 1 buah
3. Sarung tangan steril
4. Plester
Tehnik:
1. Posisi telentang.
2. Operator pasang sarung tangan.
3. Tindakan a dan antiseptik daerah suprasimfisis.
4. Daerah steril di tutup duk lubang.
5. Orientasi tempat tusukan +3 cm tepi atas simfisis pada garis tengah (linea madiana).
6. Tusukkan surflo pada tempat tersebut dengan sudut 60 o terhadap dinding abdomen ke arah
simfisis.
7. Tusukan diteruskan sampai menembus buli-buli.
8. Ujung surflo berada intra buli-buli bila terdapat aliran urine pada tube/ cannula.
9. Mandryn dilepas dan surflo didorong sampai pangkal.
10. Hubungkan Blood set/infuse set dengan surflo.
11. Ujung yang bebas dimasukkan ke dalam kanung penampungan
12. Olesi cream antibiotik sekitar pangkal surflo kemudian ditutup kasa steril dan difiksasi pakai
plester.
Kontra indikasi: buli-buli kosong
Komplikasi: perdarahan
49
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
RECTAL TOUCHER
prostat
pembesaran .................... cm
sulcus mediana (teraba/tidak)
pole atas teraba/tidak
teraba licin atau berdungkul
BCR (+/-)
50
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
RETENSIO URINE
ANAMNESIS
Tidak bisa kencing
Hematuria ??
Urin menetes
Nyeri perut bawah/ada benjolan
PEMERIKSAAN FISIK
Massa suprasimfisis dengan balotemen (+)
Nyeri dan rasa ingin kencing bila ditekan
Perkusi : redup
PENYEBAB
1. BPH
Usia > 50 tahun
Kronis : ada riwayat prostatismus
Gejala Prostatismus :
Kencing tidak tuntas
Kencing menetes
Sering kencing malam
Keluarnya urin tidak langsung
Mengedan
RT : prostat membesar
2. Striktur uretra
Usia dewasa muda
Riwayat :
- Trauma uretra
- Instrumentasi uretra
- Uretritis
- Pass of stone
- Pancaran sebelumnya kecil, jauh (penurunan kaliber (kemampuan, mutu) pancaran)
Pemeriksaan fisik : normal/teraba jaringan fibrotik pada daerah uretra anterior
Uretrografi : penyempitan uretra (+)
3. Batu ureter
Usia sembarang, biasanya dewasa muda
Riwayat :
- Nyeri pinggang
- Keluar batu
- Disuria
- Hematuria
Mendadak
Bisa teraba batu pada uretra anterior (batunya kecil, saat kencing turun ke uretra lalu
menyumbat uretra)
BNO : bisa tampak batu
4. Bekuan darah
51
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
lakukan pemasangan DC
gagal
berhasil
lakukan sistostomi
catat urin & warna urin yang keluar
52
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
CEDERA KEPALA
GCS
PENURUNAN
KESADARAN
AMNESIA
DEFISIT
NEUROLOGIK
15
(-)
(-)
(-)
13-15
(+) < 10
(+)
(-)
9-12
(+)
(+)
<8
(+)
(+)
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
Klinis
SDH akut :
- Penurunan tingkat kesadaran
- Dilatasi pupil dan penurunan reaksi terhadap cahaya ipsilateral dari hematom
- Hemiparese kontra lateral dari hematom.
SDH kronis :
Penurunan tingkat kesadaran, disfungsi kognitif dan kehilangan memori, defisit motorik,
headache, afasia.
CT Scan: gambaran bulan sabit dan batas dalam yang irregular. Lebih menggeser struktur
mediana
54
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
Penanganan ABC
(Primary Survey, Secondary Survey)
CKR
Dipulangkan dengan
pesan bila tidak
perlu observasi atau
tidak ada indikasi rawat
CKS
CKB
Tindakan operasi
atas indikasi
Dirawat di ICU
Dirawat di
Ruang Bedah
55
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
Indikasi CT-scan:
1. GCS 3-14
2. GCS 15 dengan:
Nyeri kepala sedang-berat
Muntah-muntah
Amnesia
Riwayat pingsan > 15 menit
Hemiparese, anisokor
Otoragi, rinoragi
Indikasi rawat:
Penurunan kesadaran
Tanda fraktur pada skull X-ray
Fraktur basis kranii
Sakit kepala sedang-berat
Muntah-muntah
Ada riwayat pingsan > 15 menit
Ada riwayat kejang
Amnesia > 30 menit
Rujukan atau tempat tinggal jauh
Tidak ada keluarga di rumah atau tempat tinggal jauh
Luka-luka serius
Pengaruh alkohol/narkoba
Treatment di IGD/Ruangan/ICU:
Head up 30o
O2 lembab 5-8 liter/menit (KP)
Infuse NaCl 0,9% 30 tetes/menit
Pasang kateter/NGT (KP)
Terapi:
Injeksi sesuai standar terapi Bedah Saraf
56
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
GCS
GCS DEWASA
(Eye, E)
4 = spontan
3 = dengan perintah
2 = dengan rangsang nyeri
1 = tidak ada reaksi
(Motoric, M)
6 = mengikuti perintah
5 = melokalisir nyeri
4 = menghindar nyeri
3 = fleksi abnormal
2 = ekstensi abnormal
1 = tidak ada gerakan
(Verbal, V)
5 = orientasi baik dan sesuai
4 = diorientasi tempat dan waktu
3 = bicara kacau
2 = mengerang
1 = tidak ada suara
Skor 14-15 : compos mentis
Skor 12-13 : apatis
Skor 11-12 : somnolent
Skor 8-10 : stupor
Skor < 5 : koma
57
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
PEDIATRIC GCS
(Eye, E)
4 = spontan
3 = dengan perintah
2 = dengan rangsang nyeri
1 = tidak ada reaksi
(Motoric, M)
6 = mengikuti perintah
5 = melokalisir nyeri
4 = menghindar nyeri
3 = fleksi abnormal
2 = ekstensi abnormal
1 = tidak ada gerakan
(Verbal, V)
5 = senyum, orientasi terhadap suara, mengikuti obyek
4 = menangis namun tidak jelas
3 = bicara dengan suara yang tidak dapat dimengerti
2 = mengerang
1 = tidak ada suara
58
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
MEMBACA CT SCAN
1. Midline shift (ada/tidak ada? Membaca pada potongan axial yang berisi ventrikel lateral
dan ventrikel III. Bila ada berapa mm? bila lebih dari 5 mm indikasi operasi)
2. Sulcus gyrus (mengabur/tidak?)
3. Sisterna Ambiens (mengabur/tidak?)
4. Sistem ventrikel (apakah ada penyempitan/ pergeseran)
5. Massa hiperdens / hipodens (bila ada pada region mana? Berapa cc? cari potongan axial
yang massa hiperdens paling besar, panjang x lebar bagi 2 kalikan dengan jumlah slice
yang ada massa)
6. Bone defect (ada/tidak ada? Fraktur linear/depressed, diastase, kommunitif)
7. Soft Tissue edema/subgaleal hematom (ada/tidak? Pada regio mana?)
59
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
60
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
External Drainase
ICP monitoring
VP-Shunt
Reseksi ME
Cranioplasty
Craniotomi:
Trauma
Trauma bilateral
Stroke
Abses serebri
Trepanasi set IV No I
Trepanasi set V No I
Trepanasi set V No I
Trepanasi set V No I
Craniotomi:
Brain tumor
Trepanasi set VI No I
Tulang Belakang
Laminektomi set No I
tracheostomi
Tracheostomi Set No I
N/B : u/ LA craniotomy
EVD
Persiapan
Darah
250 cc WB
1000 cc
WB
2500 cc
WB
1000 cc
WB
61
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
Generik
Paten
Ceftriaxone 2x250-500 mg
Ketorolac 3x2,5 mg
Ceftriaxone 2x500 mg
Ketorolac 3x5 mg
Ceftriaxone 2x500 mg
Ketorolac 3x10 mg
Ranitidin 2x1/2 ampul
Ceftriaxone 2x500 mg
Ketorolac 3x15 mg
Ranitidin 3x1/2 ampul
Ceftriaxone 1x1000 mg
Ketorolac 3x15 mg
Ranitidin 2x1 ampul
Ceftriaxone 1x1000 mg
Ketorolac 3x30 mg
Ranitidin 3x1 ampul
Trixon 2x250-500 mg
Ketorolac 3x2.5 mg
Trixon 2x500 mg
Ketorolac 3x5 mg
Trixon 2x500 mg
Ketorolac 3x10 mg
acran
Trixon 2x500 mg
Lactor 3x15 mg
Acran 3x1/2 ampul
Trixon 1x1000 mg
Lactor 3x15 mg
Acran 2x1 ampul
Trixon 1x1000 mg
Lactor 3x30 mg
Acran 3x1 ampul
62
Invomit 3x 2mg
Ikaphen 3x1/2 amp
Invomit 3x 2mg
Ikaphen 3x1/2 amp
Corsona 3x1 ampul
Invomit 3x 4mg
Ikaphen 3x1/2 amp
Corsona 3x1 ampul
Invomit 3x 4mg
Ikaphen 3x1 amp
Corsona 3x1 ampul
Invomit 3x8mg
Ikaphen 3x1 amp
Corsona 3x1 ampul
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
perdarahan
obstruksi
infeksi
strangulasi
kombinasi
RUMUS DARROW
BB (kg)
0-3
3-10
10-15
15-25
>25
Cairan (ml)
95
105
85
65
50
63
Bedah Bahapal
www.doktermudaliar.wordpress.com
Available in www.doktermudaliar.wordpress.com
Nantkan kehadiran serial jurus-jurus sesat lainnya
64