Anda di halaman 1dari 3

Boiling system ( Sistem Pendidihan) (Cairan Vs Sistem yang didominasi Uap)

Sumur-sumur dibor pada sistem panas bumi dengan temperatur yang


tinggi,untuk membuka cairan berupa air panas dari sebuah aquifer reservoir.
Sumur tersebut pada awalnya membebaskan campuran cairan dan uap, tetapi
waktu dari ukuran perubahan cairan manjadi uap dapat berubah bergantung dari
sistem eksploitasi. Sistem yang lainya membebaskan uap yang tidak disertai
dengan cairan, dan ini semua berkenaan dengan dengan Sistem yang
didominasi Uap. Apakah kawasan di dominasi oleh cairan, didominasi oleh uap
atau beberapa kombinasi dari keduanya tergantung dari keseimbangan antara
aliran panas dan kestersediaan air sebagai sebiah hidrologi di daratan.
Perbedaanya antara kedua tipe sistem tersebut, lebih dari perbandingan cairan
menjadi uap terb ebas pada kepala sumur, dapat dilihat dari pemeriksaan profil
temperatur lubang sumur.

Sistem yang didominasi oleh Cairan(Misalnya Wairakei)


Gradien Tekanan temperatur yang paling tinggi terdapat lebih dekat dari itu daro
sebuah hidrostatik atau, lebih baik, kurva pendidihan hydrodinamik; hidrostatik
mengarah ke sebuah kolom tegak dari air dimana hidrodinamik berkenaan ke
sebuah aliran kolom dari air. Haas (1971) menghitung kedalaman hubungan
tekanan dan suhu untuk air murni dan larutan yang mengandung air + NaCl
dibawah kondisi hidrostatik (Persamaan 1.4a). Untuk Air murni persamaan yang
didapat dari hubungan antara tekanan (P) dan kedalaman (h) dibawah kondisi
pendidihan hidrostatik (t>140o):
P = 0.1897h0.8719 (1.1)
Persamaan 1.4a menunjukkan bahwa penambahan NaCl menambah gradien
pendidihan. Namun, banyak temperatur tinggi dari sistem panas bumi
mengandung sedikit tetapi segnifikan jumlah dari gas yang telah hancur (Co2)
yang memeiliki dampak yang berlawanan dari sebuh gradien pendidihan. Yaitu
penambahan gas yang telah dihancurkan Co2 ke dalam air murni meningkatkan
tekanan fluida yang ada dengan merendahkan temperatur dari pendidihan
hidrostatik (Persamaan 1.4c). Gradien Pendidihan hidrodinamik melampaui
kondisi pendidihan hidrostatik lebih dari 10% ( Contohnya P Hidrodinamik = 1.1 P
hidrostatik) dan dengan penggambaran yang lebih realistis dari hubungan aliran
(Grant et al,. 1982; hedenquist and Hanley, 1985); persamaan untuk pendidihan
hidrodinamik adalah
P = 0.2087 h0.87190 (1.2)
Lihat Tabel 1.4

Sistem yang didominasi Uap (Misalnya. Lardarello, Geysers)

Contoh 1.5 menunjukkan perbedaan hidrologi pertama antara sistem yang


didominasi cairan dan uap. Sistem yang didominasi oleh uap terbentuk dimana
Batuan yang relatif immpermeable dan diperolah pada air dangkal disekitarnya
yang menyediakan tudung diatas reservoir dari dataran yang sangat luas yang
dimana uap adalah fase berkelanjutan pada terusan terbuka dan cairan hanya
terdapat pada ruang intergranular pori ( Gambar 1.5a). Temperatur cairan dan
tekanan bertambah seiring bertambahnya kedalamn dibawah zona uap. Dalam
zona penguapan, tekanan fluida menjadi konstan karena berat uap sangat kecil
jika dibandingkan dengan air, dengan demikian pada dasarnya tidak ada
perubahan pada hidrostatik head. Ini mengakibatkan temperattur yang juga
relatif konstan terhadap interval kedalaman diisi oleh uap. Dengan jelas, sistem
yang didominasi oleh Cairan memiliki profil panas yang dekat dengan titik
pendidihan dalam hubunganya dengan kedalaman, yang telah disebutklan di
atas (bagan 1.5b).
Keutamaan yang menarik dari sistem yang didominasi uap yaitu bagian yang
lebih tinggi dari zona penguap0an mmemiliki temperatur 236o C (~31 Bars)
yang merupakan entalpi maksimum dari uap (Bagan 1.6). Temperatur yang lebih
panas, mendingin pada entalpi yang konstan disebabkan oleh kondensasi dari
cairan hingga kmondisi 236oC, mencapai 31 Bar.Pendinginan berlanjut pada
entalpi yang konstan, dalam bentuk uap kering.Jika cairan air dibahwah zona
penguapan yang memiliki temperatur > 236oC, temperature dapat sesuai pada
nilai tersebut melalui pengaliran kembali dari pembentukan cairan air
berdasarkan perluasan dan kondensasi dari uap yang bertemperatur tinggi.
Reservior uap harus memiliki temperatur antara 230-240oC, yang kenyataanya
itu didapati pada sistem yang didominasi oleh uap (James, 1968;White et al.,
1971).

Henley et al (1984) membuat poin yang mejelaskan bahwa sistem yang


didominasi uap memiliki nilai ekonomis ( dua lapangan dengan produksi
terbesar di du ia-Geysers, California USA dan Lardarello, Italia- keduanya adalah
sistem yang didomnasi uap), secara ilmiah menarik, itu semua secara luas
kurang informatif dengan larutan kimia. Sejak tidak ada cairan air yang
terbuang, interaksi antara air dan batuan tidak diragukan lagi terjadi namun tak
dapat dipelajari secara langsung. Meskipun gas telah memproduksi uap. Juga
tidak secara langsung memberikan informasi tentang keadaan bawah
permukaan dan reaksinya karena luas dan variabel jumlah dari cairan air telah
menguap dan bercampur dengan uap reservoir sebagai akibat dari produksi.

Analisis Kimia ( Dari Giggenbach and Goguel, 1988)


Untuk menyediakan dasar dasar umum dari pembandingan dan klasifikasi cairan
panas bumi, sebuah kelompok internasional dari geothermasl geochemnist
mencapai sebuah persetujuan umum pada analisa kimia (Ginggembach, 1983).
Angka minimum dari parameter geokimia dilaporkan sebagai sample harus

meliputi; pH, Na, K, Mg, Ca, SiO2, Cl, SO4, HCO3...........Prioritas yang lebih
rendah, kumpulan pilihanya meliputi : Li, Rb, Ce, B, 3H (tritium) dan 18O pada
sulfat. Contoh gas meliputi Co2, H2s.......... . Masalah khusus yang yang mungkin
memerlukan data untuk hidrokarbon seperti....
Pengumpulan sampel
Analisis dari sampel cairan panas bumi hanya bagian lebih luas

Anda mungkin juga menyukai