Tugas UAS 2010
Tugas UAS 2010
DISUSUN OLEH:
ANDI FATMAWATI
NIM : 0906504575
Abstract
Sistem informasi pada dasarnya merupakan kumpulan sumber daya pengolah data yang
mengelola data menjadi bentuk yang lebih berguna dalam rangka kegiatan manajemen
asuhan keperawatan.
Karya tulis ilmiah ini menguraikan mengenai protatyping dan aspek-aspek penting yang
mempengaruhi para pengelola dalam pendekatan sistem informasi manajemen asuhan
keperawatan khususnya pendokumentasian asuhan keperawatan dengan menggunakan sistem
komputerisasi. Desain tampilan layar atau prototipe yang dihasilkan sesuai dengan
kebutuhan pengguna. Hasil kajian didapatkan Aplikasi program dapat diakses oleh komputer
yang ada disetiap unit rawat karena setiap komputer yang ada pada bagian tersebut sudah
terintegrasi dengan adanya sistem jaringan lokal dan internet. Menyusun SIM Asuhan
Keperawatan harus melibatkan manajemen Rumah Sakit sebagai penyedia dana dan
pengambil kebijakan, user (perawat) sebagai pengguna, System Analis sebagai perancang
SIM Asuhan Keperawatan dan Programer Komputer sebagai penyusun pemrograman SIM
Asuhan Keperawatan. Implementasi SIM Asuhan Keperawatan menggunakan metode
Parallel Approach yaitu menjalankan 2 system secara bersamaan sampai system system
manual dapat dilepas semuanya.
Kata Kunci : Sistem Informasi manajemen, Prototyping, Pelayanan keperawatan
A. Latar Belakang
Sistem informasi pada dasarnya merupakan kumpulan sumber daya pengolah data yang
mengelola data menjadi bentuk yang lebih berguna dalam rangka kegiatan manajemen
asuhan keperawatan. Prototyping merupakan metodologi pengembangan software yang
menitik beratkan pada pendekatan aspek desain, fungsi dan user-interface. Developer
dan user bertemu dan melakukan komunikasi dan menentukan tujuan umum, kebutuhan
yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan.
Di Indonesia pada era keterbukaan ini, masyarakat telah mempunyai kebebasan dalam
mengemukaan pendapatnya, sehingga bila pelayanan yang diberikan khususnya
pelayanan kesehatan tidak bermutu dan memuaskan masyarakat mempunyai hak
menuntut pada pemberi pelayanan kesehatan. Namun kondisi keterbukaan pada
masyarakat sepertinya belum didukung oleh kesiapan pelayanan kesehatan, salah satunya
dalam memenuhi ketersediaan dokumentasi yang lengkap dipelayanan kesehatan
khususnya rumah sakit. Perkembangan tehnologi informasi dan komunikasi dewasa ini
di Indonesia belum secara luas dimanfaatkan dengan baik umumnya pelayanan di rumah
sakit khususnya pelayanan keperawatan.
Kebutuhan masyarakat akan kesehatan semakin meningkat,memicu rumah sakit- rumah
sakit yang ada untuk meningkatkan fasilitas kesehatan yang melakukan perbaikan
dengan kebuutuhannya. Dan dapat membantu dalam proses pengolahan data yang lebih
baik.
B. Kajian Literatur
1. Manajemen informasi
Manajemen sumber daya informasi rumah sakit merupakan salah satu keunggulan
kompetitif suatu rumah sakit, jika dikelolah dengan baik. Manajemen sumber daya
informasi (Information Resources Management- IMR) adalah aktivitas yang
dijalankan oleh manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan
mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelolah sumber daya informasi dan
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
Sumber daya informasi mencakup :(Mcleod, 1995)
a. Perangkat keras komputer
b. Perangkat lunak komputer
c. Para spesialis informasi : Analisis sistem, Pengelolah database, spesialis jaringan,
programmer, operator
d. Pemakai sebagai pihak pemakai sistem
e. Fasilitas
f. Database
g. Informasi
2. Prototyping
Prototyping sistem informasi adalah suatu tehnik yang sangat berguna untuk
mengembangkan informasi tertentu mengenai syarat-syarat informasi pengguna
secara cepat.
Jenis-jenis informasi yang dicari saat melakukan prototyping (Kendal, 2003)
a. Reaksi awal dari pengguna : saat analis sistem menampilkan sebuah prototipe
sistem informasi, maka analis akan tertarik dengan reaksi pengguna dan pihak
manajemen terhadap prototipe.
b. Saran-saran dari pengguna : Analis juga tertarik dengan saran-saran pengguna
dan pihak manajemen perbaikan terhadap prototipe yang ditampilkan
c. Inovasi : merupakan bagian dari informasi yang dicari oleh analis sistem. Inovasi
adalah kemampuan-kemampuan sistem baru yang tidak dianggap berhubungan
dengan waktu saat pengguna mulai berinteraksi dengan protoyipe.
8.
9. Format pendokumentasian
Aziz Alimul (2001) mengemukakan ada lima bentuk format yang lazim gunakan:
a. Format naratif
Merupakan format yang dipakai untuk mencatat perkembangan klien dari hari ke
hari dalam bentuk narasi.
b.
Format Soapier
Format ini dapat digunakan pada catatan medic yang berorientasi pada masalah
(problem oriented medical record) yang mencerminkan masalah yang di
identifikasi oleh semua anggota tim perawat.
b.
c.
CP
2 :
adalah format
diagnose
catatan perawatan
keperwatan,
tanggal
ditemukan
masalah
dan
yang
keperawatan
disertai
terdiri
data
dari;
hari
dan
penunjang,
tujuan
tanggal/jam,
yang
akan
diagnose
dicapai,
f.
klien
yang
jam/waktu,
terdiri
data
dari
SOAP
hari,
tanggal,
(Subjektif,
nomor
Objektif,
Assessment, Planning).
g.
Jika hasil evaluasi klien sembuh maka klien diperbolehkan pulang setelah
melakukan penyelesaian administrasi
C. Kesimpulan
1. Dengan adanya sistem informasi pengelolaan data pasien yang terkomputerisasi,
maka pengelolaan data menjadi informasi akan lebih cepat dibandingkan dengan cara
manual.
2. Informasi pasien, ruang rawat dan kegiatan pada setiap pasien yang dirawat
khususnya masalah pendokumentasian asuhan keperawatan
dapat memenuhi
kebutuhan pengguna.
3. Desain tampilan layar
pengguna.
4. Aplikasi program dapat diakses oleh komputer yang ada disetiap unit rawat karena
setiap komputer yang ada pada bagian tersebut sudah terintegrasi dengan adanya
sistem jaringan lokal dan intranet.
5. Pendokumentasian Keperawatan merupakan hal penting yang dapat menunjang
pelaksanaan mutu asuhan keperawatan.
6. Metode pendokumentasian asuhan keperawatan saatnya mulai berpindah dari sistem
manual, bergeser kearah komputerisasi. Metode pendokumentasian tersebut dengan
menggunakan Sistem Informasi Manajemen Asuhan Keperawatan berbasis
komputer.
7. Menyusun SIM Asuhan Keperawatan harus melibatkan manajemen Rumah Sakit
sebagai penyedia dana dan pengambil kebijakan, user (perawat) sebagai pengguna,
System Analis sebagai perancang SIM Asuhan Keperawatan dan Programer
Komputer sebagai penyusun pemrograman SIM Asuhan Keperawatan.
8. Implementasi SIM Asuhan Keperawatan menggunakan metode Parallel Approach
yaitu menjalankan 2 system secara bersamaan sampai system system manual dapat
dilepas semuanya.
9. Perkembangan Rumah sakit Anutapura Palu yang sedemikian pesatnya sudah
saatnya mulai menggunakan SIM Asuhan Keperawatan berbasis computer sebagai
pemecahan masalah pendokumentasian Asuhan Keperawatan.
D. Daftar Pustaka
Anis Fuad,(2007), Belajar Informatika Keperawatan di RSUD Banyumas, Diambil
dari http://www.dinkesjatim.go.id pada tanggal 5 Otober 2010
Bambang Hariyanto,(2004), Rekayasa sistem berorientasi Objek, Informatika,
bandung