Anda di halaman 1dari 18

CLINICAL PATHWAYS

Dpg Purwa Samatra

Sistematika
1.
2.
3.
4.

Pendahuluan
Pemahaman Clinical Pathways
Manfaat Clinical Pathways
Clinical Pathways sebagai Alat Kendali
Mutu Pelayanan Kesehatan

1. Pendahuluan: UU SJSN

UU 40/2004 tentang SJSN, bab 24 ayat 3


menetapkan bahwa BPJS harus
mengembangkan:

Sistem pelayanan kesehatan


Sistem kendali mutu pelayanan
Sistem pembayaran pelayanan kesehatan

Penjabaran UU SJSN: PPres


Jamkes

PPres 12/2013 tentang Jaminan Kesehatan

Pasal 20 ayat 1 menetapkan produk: pelayanan


kesehatan perorangan (promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif), obat dan bahan medis habis pakai
Pasal 39 mengatur Sistem Pembayaran: Kapitasi
untuk tingkat pertama, INA-CBGs untuk tingkat
lanjutan
Pasal 42 mengatur Sistem Kendali Mutu:
Memenuhi standar mutu fasilitas kesehatan (input);
Memastikan proses pelayanan sesuai standar
(proses), Memantau luaran kesehatan peserta
(output)

Sistem kendali mutu pelayanan akan diatur lebih detail dengan


Peraturan BPJS (pasal 42 ayat 3) dan oleh Peraturan Menteri

Regulasi input-prosesoutput

Standar input: Perijinan fasilitas kesehatan


(standar bangunan, SDM, peralatan, dsb).
Standar output: Kinerja dilevel pasien dan
dilevel sarana yankes: SPM RS
Standar proses:

Manajemen: Standar akreditasi (RS,


Laboratorium, Puskesmas), standar pelayanan
prima, dsb
Pelayanan klinik (clinial care): Pedoman
pelayanan klinik/clinical guidelines oleh
organisasi profesi.

Clinical Guidelines

Memiliki berbagai bentuk


Disusun melalui proses yang rumit dan
membutuhkan sumber daya dan waktu.
Sering kurang efektif karena kurangnya
perhatian dan dukungan dalam
penerapan

Clinical pathway memiliki potensi untuk


dapat digunakan sebagai salah satu alat
untuk menjamin dan meningkatkan mutu
proses clinical care.

2. Clinical Pathways

Salah satu alat manajemen penyakit yang dapat


mengurangi variasi pelayanan, meningkatkan
outcome klinik dan juga penghematan pemakaian
sumber daya/finansial .
Sebuah rencana detail setiap tahap penting dari
pelayanan kesehatan, bagi sebagian besar pasien
dengan masalah klinis (diagnosis atau prosedur)
tertentu, berikut dengan hasil yang diharapkan.
Nama lain seperti: Critical care pathway, Integrated
care pathway, Coordinated care pathway,
Caremaps, atau Anticipated recovery pathway,

Komponen Utama Clinical


Pathways
1.
2.

3.

4.

Timeline
Katagori pelayanan atau aktivitas dan
intervensi yang dilakukan
Kriteria outcome jangka menengah dan
panjang
Pencatatan variasi yang ada

Clinical Pathways & Clinical


Guidelines

Clinical pathway memberikan cara


bagaimana mengembangkan dan
mengimplementasikan clinical guideline
kedalam protokol lokal (yang dapat
dilakukan).
Clinical pathway juga menyediakan cara
untuk mengidentifikasi alasan mengapa
terjadi sebuah variasi yang tidak dapat
diidentifikasi melalui audit klinik.

Clinical pathway juga dapat merupakan alat


dokumentasi primer yang menjadi bagian dari
keseluruhan proses dokumentasi pelayanan
dari penerimaan hingga pemulangan pasien.

3. Peran Clinical Pathways

Secara umum dapat meningkatkan


kualitas pelayanan dari awal sampai akhir:
Meningkatkan outcome yankes
Mempromosikan keselamatan pasien
Meningkatkan kepuasan pasien
Mengoptimalkan penggunaan sumber
daya

Manfaat Clinical Pathways


1.
2.

3.

4.

5.
6.
7.

Memilih pelayanan kesehatan terbaik


Menetapkan standar lamanya hari perawatan,
prosedur pemeriksaan klinik dan jenis
penalataksanaannya
Menilai hubungan antara berbagai tahap dan
membantu proses koordinasi
Memberikan pedoman kepada seluruh staf RS
termasuk tentang variasi
Menyediakan kerangka kerja pengumpulan data
Menurunkan beban dokumentasi dokter
Meningkatkan kepuasan pasien melalui edukasi

4. Clinical Pathways sebagai Alat


Kendali Mutu Pelayanan
Kesehatan
Efektifitas dari penggunaan clinical

pathways sebagai salah satu alat kendali


mutu masih dalam perdebatan
Di Amerika Serikat hampir 80% RS
menggunakan clinical pathways untuk
beberapa indikator
Terdapat berbagai penelitian mengenai
efektifitas clinical pathways namun
hasilnya masih tidak konsisten karena
berbagai bias penelitian

Efektifitas Clinical Pathways


1.

2.

3.

4.

Menghemat penggunaan sarana,


meningkatkan luaran klinis, meningkatkan
kepuasan pasien, dan praktisi klinis, serta
menurunkan biaya perawatan
Penurunan length of stay dan penurunan
biaya perawatan
Memfasilitasi early discharge, meningkatkan
indeks kualitas hidup
Meningkatkan clinical outcome, meningkatkan
economic outcome, mengurangi tindakan
yang tidak diperlukan

Clincial Pathways:

leader driven-

strategy

Efektifitas clinical pathways dapat diperoleh


jika pathway disusun berdasarkan strategi
yang dikendalikan oleh pemimpin.
Mencegah berbagai hambatan :
Anggota tim yang menjalankan pathway
hanya sedikit
Masing-masing bagian akan menyusun
pathwaynya sendiri sehingga hasilnya
tidak akan optimal

Ringkasan
SistemYa
nkes

Input
Manajeme
n

Sistem
Dalmut
SJSN

Proses
Clinical
Care

BPJS

Output

Kapitasi
Sistem
Pembayar
an
INA CBG

Penutup

RS yang akan menggunakan clinical


pathways sebagai alat kendali mutu
pelayanan kesehatan harus benar-benar
merencanakan, menyusun, menerapkan
dan mengevaluasi clinical pathways
secara sistematis.

Jumlah kasus :

6 kasus Appendisitis Akut

Kesesuaian
:

STANDAR
(CPW)

Hari rawat

3 hari

RIIL
4 hari
(umum)

2 hari (JKBM)
RM : 01.64.41.17

RM :
01.64.45.41

3 hari (JKBM)
RM : 01.64.
44.84

3 hari
(Jamkesmas)
RM :
01.64.45.33

3 hari
(Umum)
RM : 01.64.32.26

3 hari
(JKBM)
RM :
01.64.08.81

DPJP

Dokter
Spesialis

dr. S

dr. P

dr. S

dr. S

dr. S

dr. B

1.Diagnosis
Masuk RS

App. akut

App. Akut

App. Akut

App. Akut

App. Akut

App. Akut

App. Akut

2.
Diagnose
Keluar RS

Appendiciti
s akut

Post Op.
App
Ganggreno
sa

Post app.
supuratif

Post Op. App.


Ganggrenosa

Post Op app.
suppuratif

Post Op
app.endecto
my

Post App.
Supuratif

3.Tatalaksa
na
(prosedur
/ tindakan /
terapi)

Penunjang
: DL, UL,
BT/CT, USG

Penunjang
: DL, UL, PA

Penunjang :
UL, test
kehamilan,
DL, PA

Penunjang : DL,
UL.

Penunjang :
PA, DL, UL,
BT/CT (bawa
lab dari
Wangaya).

Lab : DL, BT,


PT, APTT,
USG (dari
Surya H).

Penunjang
:DL, BT, CT,
UL.

4. Biaya

Obat : RL,
Cefotaxim
3x1gr,
ketorolac
3x1 amp,
ciprofloksa
sin 2x250
mg tab,
ketorolac
tab

INA CBGS

Obat : Infus
RL, Ryzef
IV ,
Ceftriaxon
IV,
Metronidaz
ol IV,
Ketorolac
IV ,
Parasetam
ol tab,
Tramadol
tab.
Ciprofloksa
sin tab, as.
Mefenamat
tab
Rp

Obat : RL,
Ceftriaxon IV,
Cefixim 100
mg tab,
Ketorolac 30
mg IV,
Parasetamol
500 mg tab,
Farmadol 50
mg tab.

Rp 5.634.500

Obat : RL,
cefotaxim IV,
Metronidazol 1
Gr IV, Rycef 1
gr IV, Ketorolac
30 mg IV,
Parasetamol
500 mg tab,
Tramadol 50
mg tab

Rp 6.080.500

Obat : RL,
Ketorolac IV,
Parasetamol
oral, Tramadol
oral,
Cefotaxim IV,
Ceftriaxon IV,
Ciproflokassin
tab, asam
mefenamat
tab

Rp 6.509.500

Obat : RL,
ketorolac IV,
Parasetamol
oral,
Tramadol
oral,
Ceftriaxon IV,
Ciiproflokasin
tab,

Rp 5.393.000

Obat : RL,
Parasetam
ol tab,
Ketorolac
IV,
Ceftriaxon
IV,
Cefotaxim
IV, Cefixim
tab,

Rp

Anda mungkin juga menyukai