darurat paling umum dan menjadi serius ketika terjadi perforasi. Perforasi lebih sering terjadi pada pasien usia lanjut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor risiko perforasi pada pasien usia lanjut dengan apendisitis akut.
METODE
Rekam medis dari 214 pasien di atas usia 60 tahun yang
memiliki diagnosis apendisiitis akut dari 10 tahun terakhir (2003-2013) yang terkonfirmasi secara patologis diulas secara retrospektif. Pasien dikelompokkan menjadi mereka yang dengan apendisitis perforasi dan mereka yang dengan non perforasi. Perbandingan dibuat antara kedua kelompok dalam hal demografi, presentasi klinis, dan waktu tunda operasi, diagnosis, perawatan di rumah sakit dan komplikasi pasca operasi. Pemeriksaan klinis, USG dan Computerized Tomografi (CT), agar, digunakan untuk diagnosis. Insiden perforasi juga dibandingkan dengan laporan sebelumnya dari daerah yang sama 10 tahun sebelumnya.