Anda di halaman 1dari 4

12

VII. PEMBAHASAN
Proses pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dilakukan dengan proses
penambahan enzim. Pada Virgin Coconut Oil (VCO) ini dibuat dari bahan yang
berasal dari daging buah kelapa segar yang diproses tanpa melalui pemanasan atau
dengan pemanasan terbatas sehingga bergizi tinggi. Proses pengolahan ini
dimaksudkan agar semua senyawa - senyawa yang bermanfaat tidak termutasi
serta tidak terkontaminasi oleh bahan - bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
Virgin Coconut Oil (VCO) banyak manfaatnya untuk kesehatan tubuh. Hal ini
disebabkan Virgin Coconut Oil (VCO), mengandung banyak asam lemak rantai
menengah (Medium Chain Fatty Acid/MCFA). Sifat MCFA yang mudah diserap
sampai ke mitokondria akan meningkatkan metabolisme tubuh. Penambahan
energi yang dihasilkan oleh metabolisme itu menghasilkan efek stimulasi dalam
seluruh tubuh manusia sehingga meningkatkan tingkat energi yang dihasilkan.
MCFA yang paling banyak terkandung dalam Virgin Coconut Oil (VCO) adalah
asam laurat (lauric acid). Asam laurat dan asam lemak jenuh berantai pendek,
seperti asam kaprat, kaprilat, dan miristat yang terkandung dalam minyak kelapa
murni dapat berperan positif dalam proses pembakaran nutrisi makanan menjadi
energi. Fungsi lain dari zat ini, antara lain sebagai antivirus, antibakteri, dan
antiprotozoa Virgin Coconut Oil (VCO) Sendiri mengandung 93% asam lemak
jenuh tetapi 47 53% berupa minyak jenuh berantai sedang atau medium chain
fatty acid (MCFA)
Pada percobaan ini, enzim papain yang digunakan menggunakan
perbandingan berat yang berbeda 5 gr, 10 gr dan 15 gr. Dimana akan kita lihat
proses pencampuran akan terbentuk 3 lapisan yang berbeda yang mana akan ada
lapisan yang menghasilkan VCO. Pencampuran dilakukan dengan pengadukan
yang bertujuan untuk membuat enzim tersesbut tercampur dengan santan sampai
homogen. Setelah larutan tersebut homogen maka masing-masing larutan
dimasukkan ke dalam inkubator selama 48 jam. Jumlah dan warna dari minyak
serta endapan protein yang diperoleh dari setiap konsentrasi relatif hampir sama.
Sebelum dilakukan penambahan enzim papain, santan berwarna putih
keruh. Pada penambahan enzim papain maka dihasilkan tiga lapisan, yaitu Blondo

13

berwarna hijau kekuningan + Virgin Coconut Oil (VCO), larutan protein, dan air
keruh putih. Selanjutnya, pengaruh penambahan enzim papain dengan jumlah
yang berbeda menghasilkan minyak dengan jumlah yang berbeda pula, dimana
semakin banyak penambahan enzim papain maka semakin banyak jumlah minyak
yang dihasilkan. Selain itu terbentuk pula protein berwarna putih kekuningan dan
terbentuk juga lapisan air yang berwarna keruh.
Adapun hasil yang kami dapatkan dalam percobaan ini adalah semakin
banyak enzim papain yang diberikan maka semakin sedikit minyak yang
didapatkan, hal ini tentu saja bertentangan dengan teori yang ada. Oleh karena itu,
mungkin ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kurang sterilnya alat maupun
praktikan dalam melakukan percobaan, bahan yang digunakan (dalam hal ini
santan kelapa) tidak sesuai dengan yang diharapkan (bisa terlalu encer ataupun
terlalu kental). Bahan yang digunakan harus kelapa segar yang mana pada proses
pembuatan santan tidak mrngunakan banyak air ataupun santan tersebut harus
segar dimana santan tidak terlalau lama didiamkan paling tidak sekitar empat jam
yang mana kalau sudah melewati itu santan bisa menjadi basi atau kulitasnya
menurun. Selain bahan kelapa, enzim juga bisa mempengaruhi terbentuknya VCO
yang dihasilkan dan juga hasil sampingnya.
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui manfaat dari enzim papain
dalam pembuatan Virgin Coconut Oil

(VCO). Setelah percobaan selesai

dilakukan, terlihat bahwa semakin tinggi konsentrasi enzim papain, maka semakin
cepat Virgin Coconut Oil (VCO) terbentuk. Virgin Coconut Oil (VCO) yang
terbentuk diharapkan dapat dipasarkan secara komersial. Minyak kelapa murni /
Virgin Coconut Oil

(VCO) ini juga sangat bermanfaat untuk meningkatkan

kesehatan karena dapat mengobati atau paling tidak mengurangi resiko sebagian
besar penyakit.
Virgin Coconut Oil (VCO) akan lebih awet apabila kadar air yang
dikandungnya semakin rendah. Kandungan air dikurangi yaitu pada saat
penyaringan, air diserap lebih dahulu oleh kertas saring kemudian diuapkan.Untuk
mengetes kadar air memang sulit kalau tanpa alat. Cara yang sederhana ialah
dengan memanaskan minyak sampai mendidih, apabila minyak tidak meletik

14

tandanya minyak bebas air. Sebaliknya minyak yang belum disaring apabila
dipanaskan sampai titik didih maka akan meletik dan meletup yang menandakan
bahwa kadar airnya masih tinggi.
Penggunaan panas diminimalkan atau sama sekali dihilangkan untuk
memperoleh Virgin Coconut Oil (VCO), Caranya adalah dengan menggunakan
enzim secara langsung atau mikroba penghasil enzim tertentu untuk memecah
protein yang berikatan dengan minyak dan karbohidrat sehingga minyak dapat
terpisah secara baik. Jadi agar memperoleh Virgin Coconut Oil (VCO) kualitas
yang baik, maka sebaiknya dilakukan terlebih dahulu terhadap penggunaan dari
peralatan pada percobaan ini dengan disterilisasikan terlebih dahulu. Dan
sebaiknya santan kelapa diambil dari buah kelapa tua yang segar. Dan
digunakannya enzim papain yang berkonsentrasi tinggi sehingga Virgin Coconut
Oil (VCO) yang dihasilkan banyak. Sehingga sesuai dengan teori bahwa semakin
banyak enzim papain yang diberikan maka semakin banyak minyak yang
didapatkan.

15

VII. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan :
1.

Virgin Coconut Oil atau VCO diproses dengan cara penambahan enzim
yang dilakukan tanpa bahan kimia sehingga tidak merusak kandungan
essensial dari lemak kelapa.

2.

Enzim papain berfungsi untuk mempercepat terbentuknya VCO. Semakin


besar konsentrasi enzim papain atau semakin banyak enzim papain yang
digunakan maka VCO yang terbentuk akan semakin banyak.

3.

Virgin Coconut Oil

atau VCO banyak manfaat yang diberikan bagi

kesehatan diantaranya menyediakan sumber energi yakni sebesar 898,92 cal /


100 g. Dan menambah sistem kekebalan tubuh
Saran

1. Pada proses pembuatan VCO sebaiknya alat yang digunakan harus disetrilkan
dan proses penambahan dan pencampuran bahan harus teliti.
2. Sebaiknya santan kelapa diambil dari buah kelapa tua yang segar. Dan
digunakannya enzim papain yang berkonsentrasi tinggi sehingga VCO yang
dihasilkan banyak.
3. Pembuatan VCO sebaiknya harus dijaga pada suhu 60-75 OC jika dilakukan
proses pemanasan agar VCO yang dihasilkan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai