1. POMPA
Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk
memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Zat cair
tersebut contohnya adalah air, oli atau minyak pelumas, serta fluida lainnya yang
tak mampu mampat. Industri-industri banyak menggunakan pompa sebagai salah
satu peralatan bantu yang penting untuk proses produksi. Sebagai contoh pada
pembangkit listrik tenaga uap, pompa digunakan untuk menyuplai air umpan ke
boiler atau membantu sirkulasi air yang akan diuapkan di boiler.
Pada industri, pompa banyak digunakan untuk mensirkulasi air atau minyak
pelumas atau pendingin mesin-mesin industri. Pompa juga dipakai pada motor
bakar yaitu sebagai pompa pelumas, bensin atau air pendingin. Jadi pompa sangat
penting untuk kehidupan manusia secara langsung yang dipakai di rumah tangga
atau tidak langsung seperti pada pemakaian pompa di industri.
Pada pompa akan terjadi perubahan dari dari energi mekanik menjadi energi
fluida. Pada mesin-mesin hidrolik termasuk pompa, energi fluida ini disebut head
atau energi persatuan berat zat cair. Ada tiga bentuk head yang mengalami
perubahan yaitu head tekan, kecepatan dan potensial.
1.1. Pompa Aksial
Pompa aksial adalah salah satu alat yang berfungsi untuk mengalirkan fluida
dari potensial rendah ke potensial yang lebih tinggi dengan menggunakan gerak
putaran dari blades dan mempunyai arah aliran yang sejajar dengan sumbu
porosnya.
Persamaan kontinuitas
Persamaan energi
Persamaan momentum
Persamaan sirkulasi
Persamaan teori Kutta-Zhukowsky
Perubahan2 ini dapat mempengaruhi diafragma, pegas atau piston yang pada
gilirannya mengaktifkan katup secara otomatis.
2.1. Check Valve
Check valve adalah alat yang digunakan untuk membuat aliran fluida hanya
mengalir ke satu arah saja atau agar tidak terjadi reversed flow/back flow.
Aplikasi valve jenis ini dapat dijumpai pada outlet/discharge dari centrifugal
pump. Ketika laju aliran fluida sesuai dengan arahnya, laju aliran tersebut
akanmembuat plug atau disk membuka. Jika ada tekanan yang datang dari
arahberlawanan, maka plug atau disk tersebut akan menutup.
Jenis-jenis check valve :
a. Swing Check Valve
valve tidak (karena globe valve adalah jenis valve putar dan control valve). Port
inlet dan outlet dipisahkan oleh sebuah plug berbentuk kerucut yang terletak pada
sebuah dudukan, umumnya berbahan logam. Ketika terjadi foward flow, plug
akan terdorong oleh tekanan cairan sehingga lepas dari dudukannya dan fluida
akan mengalir ke saluran outlet. Sedangkan apabila terjadi reverse flow, tekanan
fluda justru akan menempatkan plug pada dudukannya, semakin besar tekanan
semakin rapat pula posisi plug pada dudukannya, sehingga fluida tidak dapat
mengalir.
Bahan dari dudukan plug adalah logam, hal ini mempertimbangkan tingkat
kebocoran yang sangat sedikit dari check valve tersebut. Umumnya lift check
valve digunakan untuk aplikasi fluida gas karena tingkat kebocoran yang kecil.
Penggunaan check valve tipe lift ini di industri adalah untuk mencegah aliran
balik condensate ke steam trap yang dapat menyebabkan terjadinya korosi pada
turbin uap. Keuntungan menggunakan lift check valve adalah terletak pada
kesederhanaan desain dan membutuhkan sedikit pemeliharaan. Kelemahannya
adalah instalasi dari check valve jenis lift hanya cocok untuk pipa horisontal
dengan diameter yang besar.
Blower adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau
memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan
tertentu juga sebagai pengisapan atau pemvakuman udara atau gas tertentu. Bila
untuk keperluan khusus, blower kadang kadang diberi nama lain misalnya untuk
keperluan gas dari dalam oven kokas disebut dengan nama exhouter. Di industri
industri kimia alat ini biasanya digunakan untuk mensirkulasikan gas gas
tertentu didalam tahap proses proses secara kimiawi dikenal dengan nama
booster atau circulator.
Blower ini tidak didinginkan dengan air karena penambahan biaya yang
dibutuhkan untuk system pendinginan. Untuk keperluan gas, blower dipakai untuk
mengeluarkan gas dari oven kokas, ini disebut dengan exhauster. Bila tekanan
pada sisi hisap adalah diatas tekanan atmosfer ( seperti yang kadang kadang
dipakai industri kimia dimana tinggi tekan yang cukup besar harus tersedia untuk
dapat mensirkulasikan gas gas melalui berbagai proses ) blower ini dikenal
dengan nama booster atau circulator. Untuk blower blower yang tidak
diinginkan tinggi tekan ini didasarkan pada pemanfaatan adibatis, sedangkan bila
dilakukan pendinginan sering digunakan pemanfaatan dengan proses isoterma.
Gambar_Sketsa :
Klasifikasi Blower
pertambahan massa udara atau gas yang dipindahkan. Jenis positive displacement
blower yang sering digunakan adalah rotary blower ( blower rotary ) yaitu :
3.1.1.1.
Vane Blower
Pada umumnya digunakan untuk kapasitas yang kecil dengan fluida
yang bersih. Ditinjau dari bentuk dan cara kerja elemen impeler vane blower
dibagi menjadi dua type yaitu :
a. Slanding vane adalah impeller yang berputar terdapat suatu mekanisme yang
dapat bergerak slading ( keluar masuk ) didalamnya dan lazim disebut vane.
Karena gerakan impeller eksentrik terhadap casing maka terjadilah perubahan
ruang dimana udara atau gas dialirkan oleh vane tersebut. Jumlah vane untuk
satu blower bervariasi tergantung besarnya kapasitas dan tekanan discharger
yang diharapkan.
b. Flexible vane adalah : pada bagian luar impeller terdapat sirip sirip yang
flexible dan karena gerakan impeller eksentrik terhadap
akan diperoleh tekanan udara yang ada diruang casing lalu tekanan udara atau
gas itu dipindahkan keluar.
2) Sentrifugal Blower
horizontal akibat perputaran poros maka ruang pipa masuk menjadi vakum lalu
uadara dihembuskan keluar. Blower sentrifugal beroperasi melawan tekanan 0,35
sampai 0,70 kg/cm2, namun dapat mencapai tekanan yang lebih tinggi. Satu
karakteristiknya adalah bahwa aliran udara cenderung turun secara drastis begitu
tekanan sistim meningkat, yang dapat merupakan kerugian pada sistim
pengangkutan bahan yang tergantung pada volum udara yang mantap.
Oleh karena itu, alat ini sering digunakan untuk penerapan sistim yang
cenderung tidak terjadi penyumbatan. Dari bentuk sudut ( blade ) impeller ada 2
jenis yaitu:
a. Forward Curved Blade
Forward Curved adalah bentuk blade yang arah lengkungan bagian ujung
terpasang diatas searah dengan putaran roda. Pada forward curved terdapat
susunan blade secara paralel ( multi blade ) keliling shroud. Karena bentuknya,
maka pada jenis ini udara atau gas meninggalkan blade dengan kecepatan yang
tinggi sehingga mempunyai discharge velocity yang tinggi dan setelah melalui
housing scroll sehingga diperoleh energi potensial yang besar. Bagan konstruksi
alat ini diperlihatkan pada gambar 1.
Type ini mempunyai susunan blade yang sama dengan forward curved
blade, hanya arah dan sudu blade akan mempunyai sudut yang optimum dan
merubah energi kinetik ke energi potensial (tekanan secara langsung).Blower ini
didasarkan pada kecepatan sedang, akan tetapi memiliki range tekanan dan
volume yang lebar sehingga membuat jenis ini sangat efisien untuk ventilator.
Untuk jelasnya dapat diperlihatkan pada gambar 3.
Operasi blower adalah hampir sama dengan operasi pompa, waktu menstart
atau menstop haruslah dicek in terlebih dahulu untuk mengurangi beban
penggeraknya. Tetapi hanya satu hal saja yang perlu diperhatikan selama
pengoperasian, yakni pengecekkan yang dilakukan sesekali terhadap temperatur
dan jumlah oil atau dapat dilihat dari batas kerja / jam kerjanya. Operasi pompa
yang dimaksud diatas, waktu menstart atau menjalankan adalah:
1. Tutup discharge valve
2. Buka suction valve
3. Lakukan drain dan vent
4. Nol kan Indukator PG
5. Switch on (beban nol) tunggu keadaan normal, amati getaran, bunyi, suhu,
pressure head, pemakaian daya, tetesan cairan pada sel pompa atau
sambungan pompa.
6. Keadaan normal tercapai
Buka discharge valve
Amati pemakaian daya pada pompa
Batas maksimum pembebanan
Dan saat menstop atau menghentikan pompa adalah :
1. Tutup penuh discharge valve
2. Lakukan pencatatan : getaran, suhu, pemakaian daya, pressure head
maksimum
3. Keadaan normal tercapai switch off
4. Tutupkan suction valve
5. Lakukan drain
6. Periksa keadaan pompa
7. Pulihkan rangkaian pipa saluran
Berdasarkan tekanan yang dihasilkan :
1.
2.
3.
Blower dengan tekanan tinggi (10 125 psi atau lebih tinggi)
Kompresor
Kompresor dalam bahasa Inggris berarti pemampat, mengubah ukuran dari
(a)
(b)
Lobe di desain sedemikian sehingga kedap udara (rapat) pada titik singgung
dengan rumahnya. Ketika rotor berputar, udara pada tekanan atmosfir
terperangkap pada ruang yang terbentuk antara lobe dan rumahnya. Gerakan
berputar dari lobe akan membuang udara yang terperangkap ke receiver
(penampung udara). Sehingga makin banyak udara yang masuk ke receiver maka
makin naik tekanannya, yang pada akhirnya tekanan tinggi akan dihasilkan oleh
receiver. Menarik untuk diketahui bahwa ketika lobe berputar dan saluran keluar
terbuka, udara (bertekanan tinggi) darireceiver mengalir kembali keruang
kompresor dan tercampur dengan udara yang terperangkap. Aliran balik berlanjut
sampai tekanan di ruang lobe sama dengan tekanan di receiver.
Kerja teoritis untuk mengkompresi udara adalah:
dimana:
p1 = tekanan udara masuk
p2 = tekanan udara keluar
= v1 (p2 p1)
dikonstruksikan untuk kapasitas dari sekitar 0,5 m3/min sampai 10003/min, dan
untuk tekanan kerja berikut tini :
a. Satu tingkat sampai 3 bar
b. Dua tingkat sampai 8 bar.
Keuntungan dari lobe compressor :
1. Tidak ada pengausan rotor; jadi tidak dibutuhkan pelumasan sehingga udara
mampat dapat dijamin bebas minyak.
2. Kompresor tidak menimbulkan surging
3. Putarannya mudah divariasi
4. Kapasitas mudah diatur dengan jalan pintas
Adapun kelemahan dari lobe compressor yaitu :
1. Tingkat kebocoran yang tinggi. Kebocoran terjadi karena antara baling-baling
dan rumahnya tidak dapat saling rapat betul.
2. Berbeda jika dibandingkan dengan pompa pelumas pada motor bakar, karena
fluidanya adalah minyak pelumas maka film-film minyak sendiri sudah
menjadi bahan perapat antara dinding rumah dan sayap-sayap kupu itu.