Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Dengan kondisi saat ini yang sudah melayani tiga kali lipat dari
kapasitasnya (over capacity), baik dari jumlah penumpang, pergerakan pesawat,
maupun fasilitas dan prasarana yang kurang memadai lagi, maka pihak
manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) segera berbenah diri untuk
merealisasikan pengembangan bandara internasional ngurah rai, Bali. Dengan
total biaya investasi mencapai Rp 2,8 trilyun, diharapkan bisa lebih optimal dalam
menjalankan fungsinya, memberikan pelayanan dan kenyamanan bagi pengguna
jasa bandara, serta berperan sebagai pintu gerbang udara Pulau Bali, yang dikenal
sebagai island of paradise.
Bandara Ngurah Rai Bali merupakan salah satu dari 13 bandara udara di
bawah pengelolaan PT Angkasa Pura I (Persero). Letak bandara ngurah rai yang
strategis, sehingga menjadikan bandara ini berperan sebagai pintu gerbang udara
Pulau Bali. Oleh karena itu, bandara kelas utama ini memberikan kontribusi
terbesar dan menjadi tulang punggung bagi PT Angkasa Pura I (Persero).
Dalam operasionalnya selama ini, Bandara Ngurah Rai mengelolah dan
melayani sekitar 9 juta penumpang setiap tahunnya. Terdiri dari 55% penumpang
internasional, 45% penumpang domestik. Dengan luas hanya 285 ha atau 1/6 dari
bandara internasional soekarno hatta di Jakarta, serat pergerakan pesawat dan
penumpang dari tahun ke tahun yang menunjukkan peningkatan dan terus
bertambah, mengakibatkan bandara ini mulai kewalahan menangani jumlah
penumpang yang melebihi kapasitasnya.
Sebagai gambaran, terminal penumpang domestic yang dibangun tahun
1970-an hanya memiliki kapasitas 1,5 juta penumpang per tahun. Tetapi, kondisi
saat ini sudah melayani 3 kali lipat dari kapasitasnya. Demikian juga kapasitas
parkirnya, tidak lagi mampu menampung kendaraan pada saat high season
misalnya liburan.
Beranjak dari kondisi tersebut, maka manajemen PT Angkasa Pura I
(Persero) merasa perlu untuk mengembangkan bandara Ngurah Rai Bali agar
lebih optimal dalam menjalankan fungsinya, memberikan pelayanan dan
kenyamanan yang optimal bagi pengguna jasa bandara. Apalagi dengan sering
diadakan kegiatan internasional yang dilaksanakan di Bali, seperti pada Oktober
2013 akan diselenggarakan KTT APEC (Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific
Economic Cooperation) yang akan mengundang banyak tamu dari negara asing,
maka sebagai tuan rumah Bali harus mempersiapkan semuanya dengan baik. Dan
semua itu, kesibukan akan dimulai dari Bandara Ngurah Rai. Oleh karena itu,
pembenahan dan pengembangan Bandara Ngurah Rai dirasakan sangat tepat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proyek pembangunan bandara internasional Ngurah Rai Bali
secara umum ?
2. Bagaimana pembagian paket pekerjaan dan manajemen konstruksi dari
proyek pengembangan bandara internasional Ngurah Rai Bali ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui proyek pembangunan bandara internasional Ngurah Rai
Bali secara umum.
2. Untuk mengetahui pembagian paket pekerjaan dan manajemen konstruksi
dari proyek pembangunan bandara internasional Ngurah Rai Bali.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Proyek Pembangunan Secara Umum
Bandara Ngurah Rai Bali merupakan salah satu dari 13 bandara udara di
bawah pengelolaan PT Angkasa Pura I (Persero). Letak bandara ngurah rai yang
strategis, sehingga menjadikan bandara ini berperan sebagai pintu gerbang udara
Pulau Bali. Oleh karena itu, bandara kelas utama ini memberikan kontribusi
terbesar dan menjadi tulang punggung bagi PT Angkasa Pura I (Persero).
Bandara Internasional Ngurah Rai berdasarkan master plannya akan
dibangun di atas lahan seluas 295,6 ha. Pada kondisi eksisting, di dalamnya
terdapat bangunan gedung terminal internasional seluas 65.800m2 , terminal
domestik 13.300m2, Appron 214.500 m2, Area Parkir seluas 55.800 m2 (untuk
internasional dan domestik) yang mampu menampung sekitar 2.200 kendaraan,
runway 3.000 m x 45 m, terminal kargo internasional 3.700 m 2 dan kargo
domestik 2.600 m2.
Bandara
internasional
Ngurah
Rai
sedang
dalma
pelaksanaan
Kontraktor
: PT PP (persero)
5. Paket 5
Kontraktor
: PT Waskita Karya
BAB III
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA