Anda di halaman 1dari 3

Resume

Penggunaan Zeolit Sebagai Media Penyaring Pada Pengolahan Air Limbah Domestik
Air sumur disebagian kota besar di Indonesia sudah tercemar oleh bakteri Coli dengan
kandungan lebih dari 2400 MPN/100 ml. Penyebab utama pencemaran air sumur oleh bakteri
coli adalah terlalu dekatnya sumur dengan septictank karena rendahnya ketersediaan lahan
untuk pemukiman akibat terlalu banyaknya jumlah penduduk yang tinggal didaerah tersebut.
Tentunya hal tersebut mengganggu kesehatan masayarakat. Padahal WHO mensyaratkan
jarak minimal sumur dengan sumber air limbah domestic adalah 10 m.
Salah satu cara untuk mengurangi jumlah bakteri coli yang mencemari sumur adalah
dengan memodifikasi media peresapan. Zeolit merupakan mineral yang dapat dimanfaatkan
sebagai media peresapan pengolahan air limbah domestik. Beberapa pemanfaatan zeolit
adalah sebagai adsorben, penukar ion, penapis molekular dan katalis, serta penyerap limbah,
dan lain-lain. Penelitian ini, zeolit akan ditambahkan pada pasir dan digunakan sebagai media
peresapan pada system kanal. Parameter kualitas air yang diuji adalah kandungan bakteri coli,
DO, BOD5 dan COD. Hasil pengujian kemudian dibandingkan dengan penelitian terdahulu
dimana media peresapan yang digunakan adalah pasir saja. Kombinasi pasir dengan zeolit
dengan perbandingan volume zeolit terhadap volume pasir adalah 5%.
Percobaan dilakukan terhadap 2 jenis kombinasi pasir dan zeolit.
1. Pasir dan zeolit dicampur secara merata sebelum dimasukkan ke dalam alat uji
2. Zeolit diletakkan pada titik-titik tertentu sepanjang kanal peresapan yaitu pada jarak 0,
2.5 m, 5 m, 7.5 m dan 10 m.
Percobaan ini dilakukan dengan cara, air limbah dari kolam dimasukkan ke dalam bak
penampung awal melalui lubang yang menghubungkan bak penampung awal dengan bak
peresapan. Setelah kurang lebih 3 hari, volume air yang terkumpul di bak penampungan akhir
sudah cukup untuk diambil sebagai sampel untuk di uji. Parameter kualitas air yang diujikan
adalah Jumlah Perkiraan Terdekat (JPT) bakteri coli, BOD5 dan COD dan temperatur. JPT
bakteri coli merupakan parameter utama, sedangkan parameter fisika dan kimiwa yang lain
merupakan parameter pendukung.
Pengujian kualitas air dengan menggunakan 2 percobaan media peresapan pasir dan
zeolit menunjukkan hasil yang sangat baik. Baik pada kombinasi 1 maupun kombinasi 2.
Media peresapan yang tersusun dari pasir dan zeolit menghasilkan penurunan bakteri coli
sebesar 99.99%, sedangkan untuk media peresapan denga pasir saja diperoleh hasil 99.14%.

MAMLUATUL HASANAH 115060101111018

Namun, kandungan akhir bakteri coli pada kedua pengujian berbeda meskipun tingkat
penurunan yang dihasilkan sama. Hal ini disebabkan besarnya kandungan bakteri coli air
limbah yang berbeda. Air yang diuji pada kombinasi pasir dan zeolit tersusun memiliki
kandungan bakteri coli sebesar 1.4 x 109 MPN/100 ml, sedangkan air yang diuji pada
kombinasi pasir dan zeolit tercampur memilik kandungan bakteri coli sebesar 9 x 106
MPN/100 ml.
Temperatur air limbah dan air hasil olahan berada pada kondisi normal yaitu antara 27
28 C dengan kualitas air hasil olahan lebih baik daripada sebelum pengolahan.
Penambahan zeolit sebesar 5% pada media peresapan untuk kombinasi 1 maupun 2
menurunkan BOD5 hingga lebih dari 71%. Sedangkan Penurunan konsentrasi COD pada
kedua kombinasi tersebut lebih dari 66%.
Dari hasil percobaan memperoleh hasil yang baik, yaitu penambahan zeolit pada
media peresapan pasir sebesar 5% memberikan efektivitas pengolahan lebih tinggi yaitu
sebesar 99,99% dibandingkan hanya menggunakan pasir saja. Perbedaan jenis kombinasi
pasir dan zeolit yaitu tersusun dan tercampur tidak memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap efisiensi pengolahan media peresapan.

MAMLUATUL HASANAH 115060101111018

MAMLUATUL HASANAH 115060101111018

Anda mungkin juga menyukai