Anda di halaman 1dari 2

Banjir adalah bencana alam yang mana terjadi peningkatan debit air

dikarenakan tingginya curah hujan sehingga terjadi penumpukan volume air pada
suatu tempat sehingga mengakibatkan tergenangnya daerah di sekitar sumber air.
Namun, banjir tidak serta merta terjadi hanya karena tingginya curah hujan. Akan
tetapi, salah satu faktor terjadinya banjir adalah cara manusia memanfaatkan
lingkungannya dan juga cara manusia menjaga lingkungannya.
Karena banjir merupakan bencana alam, maka pastinya banyak kerugian
yang ditimbulkan dan berpengaruh terhadap beberapa sektor. Tentunya, sifat air
yang merupakan sumber kehidupan juga dapat merusak jika volumenya berlebihan.
Maka, langkah yang harus dilakukan pasca terjadiya banjir adalah pemulihan
seluruh sarana dan pra-sarana yang lumpuh akibat tergenang banjir. Beberapa
sektor yang dapat terkena langsung dampak dari banjir ini diantaranya pertanian,
peternakan serta perdagangan. Tiga sektor yang merupakan mata pencaharian
utama penduduk Indonesia tersebut sangat perlu mendapatkan perhatian khusus
pasca terjadinya banjir. Maka, penerapan ekonomi produktif merupakan langkah
penting dalam melaksanakan program-program pemulihan pasca banjir dan akan
dibahas pada pembahasan berikutnya.
1. Pertanian
Sektor pertanian yang merupakan sektor terpenting dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat membutuhkan penanganan serius pasca terjadinya banjir.
Hal yang perlu diprioritaskan adalah sistem budidaya pertanian yang sesuai dengan
daerah langganan banjir. Dalam hal ini, perlu adanya pengelolaan yang terkait
dengan relokasi lahan pertanian untuk mengantisipasi timbulnya kerugian yang
lebih besar dikemudian hari. Relokasi lahan pertanian ini menjadi langkah awal yang
sangat penting, mengingat tanpa adanya relokasi, program-program lain terkait
pemulihan pertanian pasca bencana juga akan terhambat. Relokasi yang
direkomendasikan adalah memindahkan lahan pertanian ke tempat yang lebih
tinggi dari permukaan air laut dan juga pemukiman warga. Disamping itu pula,
relokasi ini juga dapat berfungsi sebagai penyegaran lahan pertanian pada bidang
tanah yang baru.
Langkah lain yang dapat dilakukan apabila relokasi lahan tidak
memungkinkan adalah dengan membangun tanggul penahan banjir di sekitar lahan
pertanian. Tanggul ini, selain berfungsi sebagai penyalur aliran air ke tempat lain
sehingga tidak terjadi penumpukan debit air disatu tempat. Tanggul ini juga dapat
berfungsi sebagai pencegah longsor, karena sangat memungkinkan terjadinya
bencana banjir disertai tanah longsor.
Langkah selanjutnya adalah menentuka jenis tanaman yang cocok pada
daerah langganan banjir. Langkah ini dapat dimulai dari sebelum banjir sampai
pasca banjir. Tanaman yang cocok ditanam sebelum terjadi banjir adalah seperti
padi, jagung, semangka, okra dan labu yang masa tanamnya awal dan singkat.
Kemudian pada masa abnjir, tanaman yang cocok ditanam adalah seperti padi,
jambu biji, bamboo dan lotus. Selanjutnya, pada masa pasca banjir tanaman yang
cocok adalah padi yang masa semainya lambat, alfalfa, sesawi, ketumbar dan
kacang polong.

Maka, perlu adanya sinergi antara semua pihak terutama pihak pemerintah
khususnya Badan Penanggulangan Bencana Nasional, Dinas Pertanian serta peran
aktif masyarakat.

2. Peternakan
Sektor ini juga adalah yang mendapat dampak kerugian cukup besar pasca
banjir. Disamping karena biaya yang dikeluarkan lebih besar dari pertanian,
peternakan juga membutuhkan jangka waktu yang relatif lama dari bibit hingga
panen. Salah satu program pemulihan pasca banjir adalah relokasi lahan. Relokasi
disini sangat riskan menimbulkan kontra dari masyarakat mengingat area
peternakan membutuhkan area yang luas dan menimbulkan limbah yang
menimbulkan bau tak sedap. Namun, jika relokasi dirasa sulit, dapat disiasati
dengan pembuatan kandang panggung. Pembuatan selokan dalam di sekitar area
peternakan juga dapat menjadi solusi untuk mencegah air masuk ke area
peternakan. Di samping itu, pembuatan kandang panggung juga dapat
memudahkan peternak dalam menjaga kebersihan kandang dikarenakan lebih
mudah untuk dibersihkan.
Adapun hewan ternak yang cocok dipelihara di daerah rawan banjir adalah
seperti ungags. Di samping biaya perawatan yang lebih sedikit, unggas juga
cenderung dapat bertahan hidup dengan menghindari aliran air karena
kemampuannya untuk terbang dan berenang di atas air.
3. Perdagangan
Sektor lain yang mendapatkan dampak kerugian cukup besar adalah sektor
pedagangan. Perdagangan yang merupakan salah satu aspek penunjang ekonomi
menjadi salah satu penyumbang kerugian terbesar jika terkena bencana banjir.
Perdagangan yang merupakan tempat perputaran ekonomi masyarakat , juga harus
ditangani dan diberikan langkah-langkah penanganan serius agar tidak
menimbulkan kerugian yang lebih besar jika banjir terjadi kembali.
Salah satu langkah awal yang harus dilakukan adalah relokasi area pasar ke
tempat yang lebih tinggi atau juga dapat dilakukan dengan cara meninggikan area
kios pedagang.

Anda mungkin juga menyukai