PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kanker Payudara (Carcinoma Mammae) merupakan kanker yang
sangat berbahaya bagi seluruh perempuan didunia. (1)Namun tidak hanya
perempuan saja yang dapat terkena kanker payudara. Laki-laki juga dapat
terkena kanker payudara. Namun kasus tersebut jarang terjadi. Penelitian
menunjukkan bahwa wanita yang memiliki payudara yang padat memiliki
peluang
yang
lebih
tinggi
untuk
terkena
kanker
payudara.Kanker
kanker
payudara
lebih
awal
serta
dapat
dilakukan
Review Jurnal Perbandingan antara Mammograf dan USG dalam Mendeteksi Kanker
Payudara|1
juga
mempengaruhi
timbulnya
kanker
payudara,
seperti
terjadi
pada
umur
yang
terlalu
muda,
serta
faktor
Review Jurnal Perbandingan antara Mammograf dan USG dalam Mendeteksi Kanker
Payudara|2
Syarat
penggunaan
mammograf
yaitu
screening
40
tahun,
tapi
dalam
beberapa
tahun
dokter
mungkin
payudara
adalah
pemeriksaan
payudara
menggunakan
lainnya.
Tetapi,
efektiftas
pemeriksaan
USG
sangat
Review Jurnal Perbandingan antara Mammograf dan USG dalam Mendeteksi Kanker
Payudara|3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGGUNAAN ALAT MAMMOGRAFI SEBAGAI ALAT DETEKSI
KANKER PAYUDARA
Mammograf(MMG) telah menjadi salah satu uji diagnosis yang
digunakan dalam mendeteksi kanker payudara, yang mana uji histologi
merupakan gold standard. Mammograf dapat melihat perbedaan jenis
jaringan payudara, dan jaringan ikat yang lebih padat dibandingkan
dengan jaringan lemak yang merupakan proporsi dari jenis jaringan pada
payudara.
Penelitian dilakukan oleh KP Tan (2014) secara retrospektif untuk
mengetahui perbandingan akurasi antara MMG dan Ultrasonograf(USG)
dalam
mendeteksi
kanker
payudara.
Pada
penelitian
tersebut
menggunakan
kategori
berdasarkan
tingkatan
praduga
Payudara|4
Review Jurnal Perbandingan antara Mammograf dan USG dalam Mendeteksi Kanker
Payudara|5
Hasil
MMG
yang
didapatkan
adalah
sebagai
berikut
Tabel 2. Menunjukan hasil uji diagnostik MMG dan validitas dari MMG.
Dapat dilihat pada tabel, mammograf mendiagnosis sebanyak 144
(82%) kanker payudara jinak dan mendiagnosis 32(18%) kanker payudara
ganas dengan sensitivitas 49%, spesifsitas 89%, dan akurasi 81%. (7)
Pada penelitian lain dilakukan Hong Zhao (2015) secara retrospektif
yang bertujuan untuk membandingkan MMG dan USG dalam diagnosis
kanker payudara pada perempuan dengan kebangsaan China, MMG
dilakukan 2 minggu sebelum operasi dengan hasil dari pemeriksaan
patologi sebagai gold standard. Alat yang digunakan adalah molybdenumrhodium target full-feld digital MG system (Senographe 2000D, General
Electric, Pittsburgh, PA, USA) gambaran digital secara Mediolateral oblique
dan craniocaudal. Keseluruhan hasil MMG dibaca oleh dua ahli radiologi
yang tidak mengetahui identitas dan riwayat medis pasien. Penafsiran
Review Jurnal Perbandingan antara Mammograf dan USG dalam Mendeteksi Kanker
Payudara|6
dasar
subjek
penelitian
dibagi
dalam beberapa
Review Jurnal Perbandingan antara Mammograf dan USG dalam Mendeteksi Kanker
Payudara|7
Review Jurnal Perbandingan antara Mammograf dan USG dalam Mendeteksi Kanker
Payudara|8
tabel
diatas,
dapat
dilihat
sensitivitas
(88,5%),
MMG
berdasarkan
dan
USG
kelompok
sebagai
umur
dan
alat
diagnosa
tingkat
kanker
kepadatan
payudara
payudara.
Review Jurnal Perbandingan antara Mammograf dan USG dalam Mendeteksi Kanker
Payudara|9
penelitian
diambil
dari
Department
of
Radiology
in
Payudara|10
Review Jurnal Perbandingan antara Mammograf dan USG dalam Mendeteksi Kanker
Payudara|11
Tabel
7.
MMG
abnormal
Guidelines
yang
didefnisikan
berdasarkan
dengan
pada
Japanese
Breast
Imaging
payudara
dikelompokkan
berdasarkan
Japanese
Review Jurnal Perbandingan antara Mammograf dan USG dalam Mendeteksi Kanker
Payudara|12
Tabel
7.Sensitivitas
dari
mammograf
melalui
ukuran
tumor
pada
metode
untuk
diagnosis
penyakit
kanker
payudara
dengan
melakukan
hubungan
penelitian
antara ukuran
secara
restrospektif
dalam
mencari
palpasi,
Payudara|13
et al (2014) juga
Payudara|14
sensitivitas,
spesifsitas,
positive
predictive
value
(PPV),
negative predictive value (NPV) and akurasi USG yang dihitung dengan
histologi sebagai Gold Standard. Kategori 2 dan 3 diklasifkasikan sebagai
benign dan kategori 4 dan 5 sebagai malignant.
Dari 326 lesi, terdapat 150 lesi yang dideteksi dengan USG. Lesi
yang dideteksi oleh USG lebih banyak ditemui pada wanita dengan umur
kurang dari 40 tahun. jika dibandingkan dengan Gold Standar, USG
memiliki sensitivitas yang lebih baik dari MMG. Dari pasien yang
dinyatakan normal oleh MMG, ditemukan & pasien memiliki lesi yang
dideteksi oleh USG. Pada pasien yang dinyatakan normal dengan USG,
terdapat 1 yang memiliki malignant jika dideteksi dengan MMG.
Tabel 10. Perbandingan antara hasil MMG dan USG dengan hasil histologi
pada semua lesi (n=326).
Review Jurnal Perbandingan antara Mammograf dan USG dalam Mendeteksi Kanker
Payudara|15
Tabel 11. Validitas USG dan MMG pada semua imaging lesi (n=326)
Sensitivitas 75%dari USG, 31% (95% CI 15%-47%) lebih tinggi
dibanding
spesifsitas USG dan MMG adalah sama. Pada perempuan dengan umur
lebih dari 50 tahun, spesifsitas dari MMG adalah 21% (95% CI 12%-31%)
lebih tinggi dibandingkan spesifsitas USG. Spesifsitas tertinggi MMG
bermakna secara statistik (p=0.001).
Akurasi dalam mendeteksi kanker payudara dari USG adalah 84%
dan dengam MMG 81%. Telah dilaporkan bahwa USG dapat mendeteksi
kanker payudara yang tidak bisa dideteksi dengan mammograf sebanyak
10-40% kasus tergantung pada usia dan kepadatan payudara. Pada
penelitian ini, 20% kanker payudara terdeteksi dengan USG dan tidak
terdeteksi dengan mammograf. Untuk gambar yang dihasilkan dari USG
menunjukkan struktur payudara dari kulit ke dinding dada tanpa tumpang
tindih. Lesi ganas yang hypoechoic berbeda dengan jaringan payudara
yang relatif hyperechoic normal. Dengan demikian, pencitraan USG tidak
terganggu oleh parenkim payudara yang padat. (7)
Review Jurnal Perbandingan antara Mammograf dan USG dalam Mendeteksi Kanker
Payudara|16
payudara
menggunakan
uji
dengan
X
uji
median
umur
student
t-test.
56
tahun.
Signifkan
Analisis
data
menggunakan
Review Jurnal Perbandingan antara Mammograf dan USG dalam Mendeteksi Kanker
Payudara|17
Spesifsitas USG
dibandingkan
berdasarkan
ukuran
dari
benjolan
di
Tnp
T1p
T2p
T3p
(tidak teraba)
(2cm atau kurang)
(lebih dari 2cm,kurang dari 5 cm)
(lebih dari 5cm saat teraba)
dari
mammograf,kecuali
USG
lebih
untuk
kategori
tinggi
TnP
dibandingkan
dimana
dengan
sensitivitas
TnP
Mammograf memang lebih tinggi namun tetap saja buruk karena berada
dibawah 80%.
Review Jurnal Perbandingan antara Mammograf dan USG dalam Mendeteksi Kanker
Payudara|18
payudara,dapat
fbroglandular
dilihat
density,
bahwa pada
kategori
kepadatan
fatty,
unknown
keduanya
dan
Berikut
penjabaran
untuk
kategori
extremely
dense
dan
heterogeneously dense :
apabila
terdapat
tumor
yang
tidak
dapat
dipalpasi
Pada kategori Extremely dense untuk bagian T1p,T2p,T3p
untuk
bagian
mammograf.
Review Jurnal Perbandingan antara Mammograf dan USG dalam Mendeteksi Kanker
Payudara|19
Berdasarkan
uji
yang
telah
dilakukan
yaitu
uji
diagnostic
kaitannya
mammograf(52,1%)
dengan
usia
memiliki
variabilitas.
Sensitivitas
Review Jurnal Perbandingan antara Mammograf dan USG dalam Mendeteksi Kanker
Payudara|20
Payudara|21
Review Jurnal Perbandingan antara Mammograf dan USG dalam Mendeteksi Kanker
Payudara|22
BAB III
KESIMPULAN
Kanker Payudara (Carcinoma mammae) merupakan kanker yang
sangat berbahaya bagi seluruh perempuan didunia.
Payudara|23
Sedangkan
USG ialah
alat
untuk
pemeriksaan
payudara
Review Jurnal Perbandingan antara Mammograf dan USG dalam Mendeteksi Kanker
Payudara|24