Anda di halaman 1dari 11

FISIKA KESEHATAN

NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN


NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.

ULTRASONIK
Oleh: Mardiani , S.Kep, Ns, M.M.
Disusun Sebagai Bahan Kuliah Fisika Kesehatan Bagi Mahasiswa Diploma
III Kebidanan

Referensi:
Gabriel JF, Fisika Kedokteran, EGC, Jakarta, 1996.
Young HD, Freedman RA, Sandin TR, Ford AL, Fisika Universitas Jilid I,
Penerjemah: Juliastuti E, Edisi X, EGC, Jakarta, 2001.

Pendahuluan
Untuk mempelajari ultrasonik, kita harus mengingat terlebih dahulu
tentang penggolongan frekuensi bunyi. Ultrasonik adalah gelombang
bunyi dengan frekuensi lebih dari 20.000 Hz.

Sumber ultrasonik
Ultrasonik dihasilkan oleh magnet listrik dan kristal piezoelektrik dengan
frekuensi di atas 20.000 Hz.
Magnet listrik
Jika batang ferromagnetik diletakkan pada medan magnet listrik maka
akan timbul gelombang ultrasonik pada ujung batang ferromagnetik
tersebut. Demikian pula jika batang ferromagnetik tersebut dilingkari
kawat, kemudian dialiri listrik.
Fe2O3
Gambar 1 Magnet listrik

Kristal piezoelektrik
Kristal piezoelektrik ini ditemukan oleh Piere Curie dan Jacques pada tahun
1880, dengan tebal 2,85 mm. Bila kristal ini dialiri tegangan listrik, maka
lempengan kristal akan mengalami vibrasi sehingga timbullah ultrasonic,
Bagian ke-2: Ultrasonik
1Bagian ke-2: Ultrasonik
1Bagian ke-2: Ultrasonik
1Bagian ke-2: Ultrasonik
1Bagian ke-2: Ultrasonik
1Bagian ke-2: Ultrasonik
1Bagian ke-2: Ultrasonik
1Bagian ke-2: Ultrasonik
1Bagian ke-2: Ultrasonik
1Bagian ke-2: Ultrasonik
1

FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.

demikian pula vibrasi akan menghasilkan listrik. Oleh karena itu maka
kristal piezo elektrik digunakan sebagai transduser pada ultrasonografi.
VAC

Plat logam
W

Kristal Quartz

Gambar 2 Kristal piezoelektrik

Daya ultrasonik
Frekuensi dan daya ultrasonik yang dipakai dalam bidang kedokteran
disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk diagnostik digunakan frekuensi 1
5 MHz dengan daya 0,01 W/cm2. untuk terapi daya ditingkatkan menjadi 1
W/cm2, bahkan untuk menghancurkan kanker daya yang diperlukan
sebesar 103 W/cm2.

Prinsip penggunaan ultrasonik


Dasar penggunaan ultrasonik adalah efek Dopler, yaitu terjadi perubahan
frekuensi akibat adanya pergerakan pendengar atau sebaliknya dan
getaran yang dikirim ke obyek akan direfleksikan oleh obyek itu sendiri.

Efek gelombang ultrasonik


Gelombang ultrasonik dapat memberikan efek baik mekanik, panas,
kimiawi maupun biologis.
Mekanik
Membentuk emulsi asap/awan dan disintegrasi beberapa benda padat. Ini
bisa digunakan untuk mendeteksi lokasi batu empedu
Panas
Sebagian ultrasonik mengalami refleksi pada titik yang bersangkutan, dan
sebagian lagi pada titik tersebut mengalami perubahan panas. Pada
jaringan bisa terjadi pembentukan rongga dengan intensitas tinggi.

Bagian ke-2: Ultrasonik

2Bagian ke-2: Ultrasonik


2Bagian ke-2: Ultrasonik
2Bagian ke-2: Ultrasonik
2Bagian ke-2: Ultrasonik
2Bagian ke-2: Ultrasonik

2Bagian ke-2: Ultrasonik


2Bagian ke-2: Ultrasonik
2Bagian ke-2: Ultrasonik
2Bagian ke-2: Ultrasonik
2

FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.

Kimia
Gelombang
polyester

ultrasonik

menyebabkan

oksidasi

dan

hidrolisis

ikatan

Biologis
Efek ini sebenarnya merupakan gabungan antara efek-efek di atas,
misalnya panas menimbulkan dilatasi pembuluh darah. Ultrasonik juga
meningkatkan permeabilitas membran sel dan kapiler serta merangsang
aktifitas sel. Otot mengalami paralisis dan sel-sel hancur, bakteri dan virus
dapat pula hancur. Keletihan akan terjadi jika frekuensi ultrasonik
ditingkatkan.

Penggunaan Ultrasonik dalam Bidang Kedokteran


Secara garis besar gelombang ultrasonik dapat digunakan untuk alat
diagnostik maupun terapi.
Diagnostik
Transduser (kristal piezoelektrik) mengirim gelombang ultrasonik pada
dinding berlawanan, kemudian gelombang dipantulkan dan terima lagi
oleh transduser. Selanjutnya transduser akan meneruskannya ke amplifier
berupa gelombang listrik, kemudian gelombang tersebut ditangkap oleh
CRT (osiloskop). Gambaran yang diperoleh CRT tergantung teknik scanning
yang digunakan. Ada 3 metode teknik scanning, yaitu A scanning, B
scanning dan M scanning.
a. A scanning (Amplitudo scanning/mencari amplitude)
Ultrasonik dari transduser mencapai dinding b kemudian dipantulkan ke
dinding a dan diterima transduser lagi. Scanning ini digunakan untuk
diagnosis tumor otak (echo encephalography), penyakit mata misalnya
bentuk kornea, lensa, tumor retina dll.

T
H2O
d

Bagian ke-2: Ultrasonik

3Bagian ke-2: Ultrasonik


3Bagian ke-2: Ultrasonik
3Bagian ke-2: Ultrasonik
3Bagian ke-2: Ultrasonik
3Bagian ke-2: Ultrasonik

3Bagian ke-2: Ultrasonik


3Bagian ke-2: Ultrasonik
3Bagian ke-2: Ultrasonik
3Bagian ke-2: Ultrasonik
3

FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.

H2 O

H2 O

b.
c.
Gambar 3 Metode A Scanning dalam penggunaan gelombang ultrasonik

d. B scanning (Bright scanning)


Metode ini banyak digunakan di klinik karena bisa diperoleh gambaran dua
dimensi dari bagian tubuh. Prinsipnya sama dengan A scanning, tetapi
transduser digerakkan (moving).
Gerakan dari transduser mula-mula akan menghasilkan echo (terlihat
adanya dot), dot ini disimpan dalam CRT. Setelah transduser digerakkan
kea rah lain, dihasilkan echo pula sehingga tercipta gambar 2 dimensi.
Scanning ini digunakan untuk:
1. Memperoleh informasi tentang struktur dalam, misalnya hati, lambung,
usus, mata mammae, jantung janin dll.
2. mmendeteksi kehamilan sekitar 6 minggu, kelainan uterus, kasus
perdarahan abnormal, abortus dll.
3. memberikan informasi lebih banyak daripada sinar X, dengan resiko
lebih kecil.

Bagian ke-2: Ultrasonik

4Bagian ke-2: Ultrasonik


4Bagian ke-2: Ultrasonik
4Bagian ke-2: Ultrasonik
4Bagian ke-2: Ultrasonik
4Bagian ke-2: Ultrasonik

4Bagian ke-2: Ultrasonik


4Bagian ke-2: Ultrasonik
4Bagian ke-2: Ultrasonik
4Bagian ke-2: Ultrasonik
4

FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.

Gambar 4 Metode B Scanning dalam penggunaan gelombang ultrasonik

Gambar 5 Hasil B Scanning terhadap janin

e. M scanning (Modulation scanning)


Scanning ini merupakan dua metode yang digunakan untuk memperoleh
informasi tentang gerakan alat. (gabungan antara A scanning dan B
scanning). Scanning ini digunakan untuk:
1. mencari informasi tentang jantung, misalnya katup, efusi pericardial
dll.
2. memantau kemajuan hasil terapi

Bagian ke-2: Ultrasonik

5Bagian ke-2: Ultrasonik


5Bagian ke-2: Ultrasonik
5Bagian ke-2: Ultrasonik
5Bagian ke-2: Ultrasonik
5Bagian ke-2: Ultrasonik

5Bagian ke-2: Ultrasonik


5Bagian ke-2: Ultrasonik
5Bagian ke-2: Ultrasonik
5Bagian ke-2: Ultrasonik
5

FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.
Kristal transmisi
Uterus

Kristal penerima

Sumber
energi

Unit
Dopler

Output

Kulit

Visual

Auditori

CRT/paper

Tape/speaker

Gambar 6 Metode M Scanning dalam penggunaan gelombang ultrasonik

Terapi
Penggunaan gelombang untrasonik untuk pengobatan antara lain:
a

Diatermi dengan intensitas 1 -10 W/cm2 dan frekuensi 1 MHz

Menghancurkan jaringan kanker. Sel kanker hancur pada beberapa


bagian sedangkan daerah lain kadang menunjukkan rangsangan
pertumbuhan (masih dalam penelitian lanjutan).

Pengobatan Parkinson. Pengobatan sangat efektif, tetapi sulit sekali


memfokuskan ultrasonic ke otak.

Pengobatan manieres disease (kehilangan


keseimbangan) memiliki efektifitas 95%

pendengaran

dan

f.

Bagian ke-2: Ultrasonik

6Bagian ke-2: Ultrasonik


6Bagian ke-2: Ultrasonik
6Bagian ke-2: Ultrasonik
6Bagian ke-2: Ultrasonik
6Bagian ke-2: Ultrasonik

6Bagian ke-2: Ultrasonik


6Bagian ke-2: Ultrasonik
6Bagian ke-2: Ultrasonik
6Bagian ke-2: Ultrasonik
6

FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.

Bagian ke-2: Ultrasonik

7Bagian ke-2: Ultrasonik


7Bagian ke-2: Ultrasonik
7Bagian ke-2: Ultrasonik
7Bagian ke-2: Ultrasonik
7Bagian ke-2: Ultrasonik

7Bagian ke-2: Ultrasonik


7Bagian ke-2: Ultrasonik
7Bagian ke-2: Ultrasonik
7Bagian ke-2: Ultrasonik
7

FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.

Pengertian USG dan Fungsinya


Saat ini perkembangan dunia teknologi sangat berkembang pesat terutama dalam dunia IT
(Informatic Technology). Perkembangan dunia IT berimbas pada perkembangan berbagai
macam aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang terkena efek perkembangan dunia IT
adalah kesehatan. Dewasa ini dunia kesehatan modern telah memanfaatkan perkembangan
teknologi untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia kesehatan. Salah satu contoh
pengaplikasian dunia IT di dunia kesehatan adalah penggunaan alat-alat kedokteran yang
mempergunakan aplikasi komputer, salah satunya adalah USG (Ultra sonografi). USG adalah
suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu
gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz 2000 kHz) yang kemudian
hasilnya ditampilkan dalam layar monitor. Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan
penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekira tahun
1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran.
Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk
kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit.
Dalam hal ini yang dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik dalam
menghancurkan sel-sel atau jaringan berbahaya ini kemudian secara luas diterapkan pula
untuk penyembuhan penyakit-penyakit lainnya. Misalnya, terapi untuk penderita arthritis,
haemorrhoids, asma, thyrotoxicosis, ulcus pepticum (tukak lambung), elephanthiasis (kaki
gajah), dan bahkan terapi untuk penderita angina pectoris (nyeri dada). Baru pada awal tahun
1940, gelombang ultrasonik dinilai memungkinkan untuk digunakan sebagai alat
mendiagnosis suatu penyakit, bukan lagi hanya untuk terapi. Hal tersebut disimpulkan berkat
hasil eksperimen Karl Theodore Dussik, seorang dokter ahli saraf dari Universitas Vienna,
Austria. Bersama dengan saudaranya, Freiderich, seorang ahli fisika, berhasil menemukan
lokasi sebuah tumor otak dan pembuluh darah pada otak besar dengan mengukur transmisi
pantulan gelombang ultrasonik melalui tulang tengkorak. Dengan menggunakan transduser
(kombinasi alat pengirim dan penerima data), hasil pemindaian masih berupa gambar dua
dimensi yang terdiri dari barisan titik-titik berintensitas rendah. Kemudian George Ludwig,
ahli fisika Amerika, menyempurnakan alat temuan Dussik.
Teknologi transduser digital sekira tahun 1990-an memungkinkan sinyal gelombang
ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih
jelas. Penemuan komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat membantu teknologi ini.
Gelombang ultrasonik akan melalui proses sebagai berikut, pertama, gelombang akan
diterima transduser. Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer
sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser yang
digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti
inilah hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat ini.
Ultrasonography adalah salah satu dari produk teknologi medical imaging yang dikenal
sampai saat ini Medical imaging (MI) adalah suatu teknik yang digunakan untuk mencitrakan
bagian dalam organ atau suatu jaringan sel (tissue) pada tubuh, tanpa membuat sayatan atau
luka (non-invasive). Interaksi antara fenomena fisik tissue dan diikuti dengan teknik
pendetektian hasil interaksi itu sendiri untuk diproses dan direkonstruksi menjadi suatu citra
(image), menjadi dasar bekerjanya peralatan MI.
SKEMA CARA KERJA USG
1. Transduser
Bagian ke-2: Ultrasonik

8Bagian ke-2: Ultrasonik


8Bagian ke-2: Ultrasonik
8Bagian ke-2: Ultrasonik
8Bagian ke-2: Ultrasonik
8Bagian ke-2: Ultrasonik

8Bagian ke-2: Ultrasonik


8Bagian ke-2: Ultrasonik
8Bagian ke-2: Ultrasonik
8Bagian ke-2: Ultrasonik
8

FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.

Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa,
seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam
transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang
disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang
akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah
gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga
dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
2.Monitor Monitor yang digunakan dalam USG
3. Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang
diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya
terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada PC CARA USG
MERUBAH GELOMBANG MENJADI GAMBAR
PEMERIKSAAN USG (ULTRA SONOGRAPHY)
USG atau Ultrasonografi dalam dunia kedokteran memang bukan barang baru. Toh,
kehadirannya terkadang masih menimbulkan kekhawatiran pada sebagian orangtua tentang
penggunaan dan manfaatnya. Misalnya, kekhawatiran akan radiasi yang ditimbulkan dari alat
tersebut. Beberapa orang bahkan menyangsikan manfaat alat ini mengingat ada satu dua kasus
kelainan bayi yang dianggap tak terdeteksi oleh pemeriksaan USG. Belum lagi soal biaya.
Beberapa klinik/rumah sakit memang sudah memasukkan biaya USG dalam biaya
pemeriksaan kehamilan. Namun cukup banyak juga yang menagih pemeriksaan ini sebagai
biaya tersendiri. Kalau pasien yang meminta, mungkin enggak jadi soal. Tapi jika dokter
melakukan pemeriksaan USG setiap kali pasien kontrol dan ada biaya tambahan untuk itu,
tampaknya ini tidak fair bagi pasien.
Tidak Ada Radiasi
Pemeriksaan USG merupakan pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada ibu hamil.
Sebelum ada alat ini, denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16-18
minggu. Sementara dengan USG, pada usia kehamilan 6-7 minggu sudah dapat dideteksi.
USG juga dapat mendeteksi kelainan-kelainan bawaan di usia kehamilan yang lebih awal.
CARA PEMERIKSAAN
Pemeriksaan USG dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Pervaginam
- Memasukkan probe USG transvaginal/seperti melakukan pemeriksaan dalam.
- Dilakukan pada kehamilan di bawah 8 minggu.
- Lebih mudah dan ibu tidak perlu menahan kencing.
- Lebih jelas karena bisa lebih dekat pada rahim.
- Daya tembusnya 8-10 cm dengan resolusi tinggi.
- Tidak menyebabkan keguguran.
2. Perabdominan
- Probe USG di atas perut.
- Biasa dilakukan pada kehamilan lebih dari 12 minggu.
Bagian ke-2: Ultrasonik

9Bagian ke-2: Ultrasonik


9Bagian ke-2: Ultrasonik
9Bagian ke-2: Ultrasonik
9Bagian ke-2: Ultrasonik
9Bagian ke-2: Ultrasonik

9Bagian ke-2: Ultrasonik


9Bagian ke-2: Ultrasonik
9Bagian ke-2: Ultrasonik
9Bagian ke-2: Ultrasonik
9

FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.

- Karena dari atas perut maka daya tembusnya akan melewati otot perut, lemak baru
menembus rahim.
JENIS PEMERIKSAAN USG
1. USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik
sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.
2. USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Gambar
yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat
dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan
karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).
3. USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak
(live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4
Dimensi, gambar janinnya dapat bergerak. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan
membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
4. USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat.
Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan janin
ini meliputi:
- Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
- Tonus (gerak janin).
- Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
- Doppler arteri umbilikalis.
- Reaktivitas denyut jantung janin.
SAAT TEPAT PEMERIKSAAN
Pemeriksaan dengan USG wajib semasa kehamilan sebetulnya hanya dua kali, yaitu:
* Saat pertama kali pemeriksaan kehamilan (usia kehamilan berapa pun namun biasanya pada
usia kehamilan 10-12 minggu). Pemeriksaan ini dilakukan sebagai skrining awal. Gambaran
janin yang masih sekitar 8 cm akan terlihat tampil secara utuh pada layar monitor.
* Usia kehamilan 20-24 minggu sebagai skrining lengkap. Setelah usia kehamilan lebih dari
12 minggu gambaran janin pada layar monitor akan terlihat sebagian-sebagian/tidak secara
utuh. Karena alat scan USG punya area yang terbatas, sementara ukuran besar janin sudah
bertambah atau lebih dari 8 cm. Jadi, untuk melihat kondisi janin dapat per bagian, misalnya
detail muka, detail jantung, detail kaki dan sebagainya.
Selain itu, penggunaan alat USG dapat dilakukan atas dasar indikasi yakni:
* Pemeriksaan USG serial untuk mengukur pertumbuhan berat badan janin.
* Bila perlu pada usia kehamilan 38-42 minggu untuk melihat bagaimana posisi bayi apakah
melintang, kepala turun, dan lainnya.
MANFAAT
Bagian ke-2: Ultrasonik

10Bagian ke-2: Ultrasonik


10Bagian ke-2: Ultrasonik
10Bagian ke-2: Ultrasonik
10Bagian ke-2: Ultrasonik
10Bagian ke-2: Ultrasonik

10Bagian ke-2: Ultrasonik


10Bagian ke-2: Ultrasonik
10Bagian ke-2: Ultrasonik
10Bagian ke-2: Ultrasonik
10

FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.FISIKA KESEHATAN
NS. MARDIANI, S.KEP, M.M.

Trimester I
- Memastikan hamil atau tidak.
- Mengetahui keadaan janin, lokasi hamil, jumlah janin dan tanda kehidupannya.
- Mengetahui keadaan rahim dan organ sekitarnya.
- Melakukan penapisan awal dengan mengukur ketebalan selaput lendir, denyut janin, dan
sebagainya.

Trimester II:
- Melakukan penapisan secara menyeluruh.
- Menentukan lokasi plasenta.
- Mengukur panjang serviks.

Trimester III:
- Menilai kesejahteraan janin.
- Mengukur biometri janin untuk taksiran berat badan.
- Melihat posisi janin dan tali pusat.
- Menilai keadaan plasenta.
TAK 100% AKURAT
Perlu diketahui, akurasi/ketepatan pemeriksaan USG tidak 100%, melainkan 80%. Artinya,
kemungkinan ada kelainan bawaan/kecacatan pada janin yang tidak terdeteksi atau
interpretasi kelamin janin yang tidak tepat. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain:
* Keahlian/kompetensi dokter yang memeriksanya.
Tak semua dokter ahli kandungan dapat dengan baik mengoperasikan alat USG. Sebenarnya
untuk pengoperasian alat ini diperlukan sertifikat tersendiri.
* Posisi bayi
Posisi bayi seperti tengkurap atau meringkuk juga menyulitkan daya jangkau/daya tembus
alat USG. Meski dengan menggunakan USG 3 atau 4 Dimensi sekalipun, tetap ada
keterbatasan.

Bagian ke-2: Ultrasonik

11Bagian ke-2: Ultrasonik


11Bagian ke-2: Ultrasonik
11Bagian ke-2: Ultrasonik
11Bagian ke-2: Ultrasonik
11Bagian ke-2: Ultrasonik

11Bagian ke-2: Ultrasonik


11Bagian ke-2: Ultrasonik
11Bagian ke-2: Ultrasonik
11Bagian ke-2: Ultrasonik
11

Anda mungkin juga menyukai