BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Effendi/doc/2017
2
Effendi/doc/2017
3
B. Tujuan
C. Sistematika Penyusunan
Penulisan makalah ini terdiri dari lima bab, yaitu; BAB I Pendahuluan, BAB II
Permaasalahan, BAB III Pembahasan, BAB IV Penutup.
Effendi/doc/2017
4
BAB II
PERMASALAHAN
A. Konsep AMDAL
1. Pengertian
Effendi/doc/2017
5
Effendi/doc/2017
6
Setiap orang mempunyai hak atas lingkungan hidup yang baik dan
sehat. Sebaliknya setiap orang juga mempunyai kewajiban untuk memelihara
lingkungan hidup, termasuk mencegah dan menanggulangi perusakan
lingkungan hidup. Hak dan kewajiban ini dapat terlaksana dengan baik kalau
subjek pendukung hak dan kewajiban berperan serta dalam rangka
pengelolaan lingkungan hidup. Hal tersebut berarti pula bahwa hak dan
kewajiban itu dapat terlaksana dengan baik kalau subjek pendukung hak dan
kewajiban itu mempunyai hak akses terhadap data dan informasi mengenai
keadaan dan kondisi lingkungan hidup (Suparni, 1994).
3. Kegunaan
Effendi/doc/2017
7
4. Fungsi
5. Prosedur
Effendi/doc/2017
8
Effendi/doc/2017
9
Effendi/doc/2017
10
memihak.
dipantau.
Effendi/doc/2017
11
UKL dan UPL adalah upaya yang dilakukan dalam pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup oleh penanggung jawab dan atau kegiatan
yang tidak wajib melakukan AMDAL (Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 86 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup).
Kegiatan yang tidak wajib menyusun AMDAL tetap harus
melaksanakan upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan
lingkungan. Kewajiban UKL-UPL diberlakukan bagi kegiatan yang tidak
diwajibkan menyusun AMDAL dan dampak kegiatan mudah dikelola dengan
teknologi yang tersedia.
UKL-UPL merupakan perangkat pengelolaan lingkungan hidup
untuk pengambilan keputusan dan dasar untuk menerbitkan ijin melakukan
usaha dan atau kegiatan.
Salah satu dampak yang paling dirasakan oleh manusia apabila dalam
pelaksanaan AMDAL yang tidak memadai ( buruk ) adalah banjir. Banjir
adalah dimana suatu daerah dalam keadaan tergenang oleh air dalam jumlah
Effendi/doc/2017
12
yang begitu besar. Sedangkan banjir bandang adalah banjir yang datang
secara tiba-tiba yang disebabkan oleh karena tersumbatnya sungai maupun
karena pengundulan hutan disepanjang sungai sehingga merusak rumah-
rumah penduduk maupun menimbulkan korban jiwa.
Bencana banjir hampir setiap musim penghujan melanda Indonesia.
Berdasarkan nilai kerugian dan frekuensi kejadian bencana banjir terlihat
adanya peningkatan yang cukup berarti. Kejadian bencana banjir tersebut
sangat dipengaruhi oleh faktor alam berupa curah hujan yang diatas normal
dan adanya pasang naik air laut. Disamping itu faktor ulah manusia juga
berperan penting seperti penggunaan lahan yang tidak tepat (pemukiman di
daerah bantaran sungai, di daerah resapan, penggundulan hutan, dan
sebagainya), pembuangan sampah ke dalam sungai, pembangunan
pemukiman di daerah dataran banjir dan sebagainya.
Effendi/doc/2017
13
Effendi/doc/2017
14
BAB III
PEMBAHASAN
Effendi/doc/2017
15
mengelola dan memantau dampak yang akan terjadi tersebut. Metode ini dikenal
juga dengan analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL) atau environmental
impact assessment.
Environmental impact assessment atau analisa mengenai dampak lingkungan
diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969 oleh National Environmental Policy
Act di Amerika Serikat. Menurut UU No. 23 tahun1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan PP No. 27 tahun1999 tentang Analisis mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu
usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan
bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan.
AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan
hidup, dibuat pada tahap perencanaan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan.
yang dikaji dalam proses AMDAL: aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi,
sosial-budaya, dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup di
satu sisi merupakan bagian studi kelayakan untuk melaksanakan suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan, di sisi lain merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk
mendapatkan izin melakukan usaha dan/atau kegiatan. Berdasarkan analisis ini dapat
diketahui secara lebih jelas dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup,
baik dampak negatif maupun dampak positif yang akan timbul dari usaha dan/atau
kegiatan sehingga dapat dipersiapkan langkah untuk menanggulangi dampak negatif
dan mengembangkan dampak positif
Effendi/doc/2017
16
BAB IV
PENUTUP
Effendi/doc/2017
17
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang "Izin Lingkungan Hidup" yang
merupakan pengganti PP 27 Tahun 1999
Sudjana Eggi dan Riyanto, Penegakan Hukum Lingkungan dalam Perspektif Etika
Bisnis Di Indonesia, Gramedia pustaka utama, 1999, hal xi
Effendi/doc/2017