Manusia tidak bisa melihat, merasa, mencium atau menyadari keberadaan listrik
dengan inderanya, baik untuk muatan maupun untuk medan listriknya. Baru
pada akhir abad 18 hal-hal mengenai listrik diteliti.
Gilbert, 1600, dokter istana Inggris –> electric (membedakannya dgn gejala
kemagnetan)
Du Fay, 1700, tolak menolak – tarik menarik –> resinous (-), vitreous (+)
Franklin, ilmuwan USA membagi muatan listrik atas dua: positif dan negatif.
Jika gelas dengan sutera digosokkan, maka gelas akan bermuatan positif dan
sutera akan bermuatan negative
Luigi Galvani,1786, periode hujan badai: Menyentuh otot tungkai seekor katak
dengan metal, teramati otot berkontraksi. Aliran listrik akibat badai merambat
melalui saraf katak sehingga otot2nya berkontraksi.
Kemudian hari : Impuls dalam sistem syaraf terdiri dari ion-ion yang mengalir
sepanjang sel syaraf, analog dengan aliran elektron dalam konduktor.
Millikan, 1869 – 1953, mencari harga muatan paling kecil, percobaan tetes
minyak Millikan
Muatan elektron e = 1,6 10-19 C
Sistem Saraf :
(1)
Sistem saraf Pusat :
otak, medulla spinalis & saraf perifer.
Saraf perifer –> serat saraf yg mengirim informasi sensoris ke otak/medulla
spinalis. (disebut saraf afferent)
Saraf Efferent : serat saraf menghantarkan informasi dari otak/medulla spinalis
ke otot dan kelenjar
(2) Sistem syaraf Otonom : Serat saraf ini mengatur aktivitas alat-alat dalam
(visceral) yang dalam keadaan normal di luar kesadaran dan control
volunter,misalnya jantung & sirkulasi, usus/pencernaan,kelenjar-kelenjar,
berkeringat dan ukuran pupil
Sistem saraf otonom terdiri dari system saraf simpatis dan parasimpatis
Struktur dasar sistem saraf & neuron/sel saraf.
Fungsi: menerima, interpretasi dan menghantarkan aliran listrik.
Ion-ion Na+ mengalir masuk sel dalam waktu cepat dan jumlah banyak,
sehingga menimbulkan arus listrik : I=dq/dt
Aliran Na+ –>perubahan potensial listrik menjadi +40mV
Jantung terdiri dari 4 bagian yaitu atrium (dextra & sinistra) & ventrikel (dextra
& sinistra). Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus,
Atrio Ventrikuler Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting
dalam pembacaan EKG.
Sel membran otot jantung (miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris.
Saraf dan otot bergaris memerlukan rangsangan supaya ion Na+ masuk ke
dalam sel –> depolarisasi
Sel otot jantung, ion Na+ mudah bocor (tidak memerlukan rangsangan dari
luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan masuk lagi ke dalam sel –>
depolarisasi spontan
Menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium
Depolarisasi sel membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi
menghasilkan kontraksi otot –> denyut jantung
Penjalaran Depolarisasi