Anda di halaman 1dari 6

BIOLISTRIK FISIKA KESEHATAN

Kelistrikan dan Kemagnetan di Dalam Tubuh Manusia


(Sel-Sel Syaraf dan Sel Otot Jantung)

Manusia tidak bisa melihat, merasa, mencium atau menyadari keberadaan listrik
dengan inderanya, baik untuk muatan maupun untuk medan listriknya. Baru
pada akhir abad 18 hal-hal mengenai listrik diteliti.

Historis…Yunani Kuno : Batu amber digosok dapat menarik benda kecil


seperti jerami atau bulu (kata listrik dari bahasa yunani, electron = amber)

Gilbert, 1600, dokter istana Inggris –> electric (membedakannya dgn gejala
kemagnetan)
Du Fay, 1700, tolak menolak – tarik menarik –> resinous (-), vitreous (+)
Franklin, ilmuwan USA membagi muatan listrik atas dua: positif dan negatif.
Jika gelas dengan sutera digosokkan, maka gelas akan bermuatan positif dan
sutera akan bermuatan negative

Luigi Galvani,1786, periode hujan badai: Menyentuh otot tungkai seekor katak
dengan metal, teramati otot berkontraksi. Aliran listrik akibat badai merambat
melalui saraf katak sehingga otot2nya berkontraksi.
Kemudian hari : Impuls dalam sistem syaraf terdiri dari ion-ion yang mengalir
sepanjang sel syaraf, analog dengan aliran elektron dalam konduktor.

Millikan, 1869 – 1953, mencari harga muatan paling kecil, percobaan tetes
minyak Millikan
Muatan elektron e = 1,6 10-19 C

Bagaimana Kelistrikan & Kemagnetan di bidang Medis ??

Sistem Saraf :
(1)
Sistem saraf Pusat :
otak, medulla spinalis & saraf perifer.
Saraf perifer –> serat saraf yg mengirim informasi sensoris ke otak/medulla
spinalis. (disebut saraf afferent)
Saraf Efferent : serat saraf menghantarkan informasi dari otak/medulla spinalis
ke otot dan kelenjar
(2) Sistem syaraf Otonom : Serat saraf ini mengatur aktivitas alat-alat dalam
(visceral) yang dalam keadaan normal di luar kesadaran dan control
volunter,misalnya jantung & sirkulasi, usus/pencernaan,kelenjar-kelenjar,
berkeringat dan ukuran pupil
Sistem saraf otonom terdiri dari system saraf simpatis dan parasimpatis
Struktur dasar sistem saraf & neuron/sel saraf.
Fungsi: menerima, interpretasi dan menghantarkan aliran listrik.

Sel Saraf istirahat


Setiap sel saraf menghasilkan sedikit ion negatif tepat di dalam sel dan ion
positif tepat diluar membran sel

Di dalam sel terdapat ion Na+, K+, Cl- dan protein

Sel saraf menggunakan difusi pasif dan transportasi aktif unt uk


mempertahankan distribusi ion melalui membran sel.
Membran sel istirahat (tidak ada impuls listrik), konsentrasi ion Na+ lebih
banyak di luar sel drpada di dalam sel
–> dalam sel lebih negatif drpd di luar sel.
Potensial Didalam sel +70 mV, diluar sel 0 mV, beda potensial=-70 mV

Rangsangan Sel Saraf


Potensial sel saraf istirahat dapat diganggu oleh :
1. Rangsangan Listrik
2. Kimia
3. Fisis/mekanik
Jika ada impuls –> butir2 membran akan berubah dan ion2 Na+ akan masuk
dari luar sel ke dalam sel. Sehingga: didalam sel akan menjadi kurang negative
( lebih positif) drpd di luar sel, dan potensial membran meningkat.Keadaan ini
disebut DEPOLARISASI.

Gangguan ini sedikit mempengaruhi potensial membran, dan cepat kembali


pada nilai istirahatnya= -70 mV.
Rangsangan kuat –> depolarisasi dari -90mV menjadi -50 mV ( potensial
ambang), maka perubahan potensial menjadi terbuka.

Ion-ion Na+ mengalir masuk sel dalam waktu cepat dan jumlah banyak,
sehingga menimbulkan arus listrik : I=dq/dt
Aliran Na+ –>perubahan potensial listrik menjadi +40mV

Setelah depolarisasi, saluran Na+ tertutup selama 1 ms sampai membran tidak


dapat dirangsang lagi.
Perubahan transien pada potensial listrik diantara membran disebut potensial
aksi.
Setelah mencapai puncak mekanisme pengangkutan di dalam sel membran
dengan cepat mengembalikan ion Na+ ke luar sel –> potensial membran
istirahat
Untuk mengukur potensial listrik :
– EKG (elektro kardiografi) –> jantung
– EEG (elektro ensevalo grafi) –> otak
– EMG (elektromiografi) –> otot, dll
AKTIFITAS KELISTRIKAN OTOT JANTUNG

Jantung terdiri dari 4 bagian yaitu atrium (dextra & sinistra) & ventrikel (dextra
& sinistra). Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus,
Atrio Ventrikuler Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting
dalam pembacaan EKG.

Dimana Listrik jantungnya?

Sel membran otot jantung (miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris.
Saraf dan otot bergaris memerlukan rangsangan supaya ion Na+ masuk ke
dalam sel –> depolarisasi
Sel otot jantung, ion Na+ mudah bocor (tidak memerlukan rangsangan dari
luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan masuk lagi ke dalam sel –>
depolarisasi spontan
Menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium
Depolarisasi sel membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi
menghasilkan kontraksi otot –> denyut jantung
Penjalaran Depolarisasi

SA node mengalami gelombang depolarisasi ke atrium kiri dari atrium kanan


dalam 70 sekon –> terjadi kontraksi atrium
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node –> AV node mengalami
depolarisasi
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH)dan diteruskan ke bundle
branch (BB) –> BB mengalami depolarisasi
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –>
terjadi kontraksi otot jantung
Setelah repolarisasi, miokardium relaksasi
Sinyal Listrik jantung

P : gelombang yang timbul karena depolarisasi atrium.

Q : defleksi negatif pertama sesudah gelombang P dan yang mendahului


defleksi R, dibangkitkan oleh depolarisasi permulaan ventrikel.

R : defleksi positif pertama sesuadah gelombang P dan yang ditimbulkan


oleh depolarisasi utama ventrikel.

S : defleksi negatif sesudah defleksi R.


T : gelombang yang timbul oleh repolarisasi ventrikel.

Anda mungkin juga menyukai