CLAVICULA
BAGIAN BEDAH RS HUSADA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UKRIDA
Nama mahasiswa
Jeffry
NIM
Dokter pembimbing
Nama
Tn WP
Umur
25 thn.
Jenis kelamin
Laki-laki.
Pekerjaan
Karyawan.
Agama
Islam
Alamat
diketahui
I.
IDENTITAS PASIEN
II. ANAMNESA
Autoanamnesa: 26 November 2005, Pkl. 09.00 WIB
Keluhan Utama
Keluhan tambahan
III.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : tampak sakit sedang.
Kesadaran
: Compos mentis.
Tanda vital
: T : 110/70.
N : 80x/menit.
RR : 20x/menit.
S
: 36,5C.
Kepala
Bentuk normal, rambut berwarna hitam, terdistribusi merata, tidak mudah
dicabut, tidak teraba benjolan.
Mata
Bentuk normal, kedudukan kedua bola mata simetris, palpebra sup et inf
tidak oedema, konjungtiva pucat, sclera tidak ikterik, kornea jernih, pupil
bulat, isokor, 3mm, RC +/+, tidak ada hematom.
Hidung
Bentuk normal, tampak hematom, tidak ada deviasi septum nasi, sekret -/Telinga
Bentuk normal, CAE lapang, sekret -/-, serumen -/Mulut
Bentuk normal, perioral sianosis (-), bibir tidak kering, lidah tidak kotor,
faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tenang.
Leher
Bentuk normal, KGB tidak teraba membesar.
2
Pulmo
I
Per
Aus
Cor
I
Per
Aus
Abdomen
I
Per
: Timpani.
Aus
Genetalia Eksterna
Laki-laki, tidak tampak tanda-tanda radang, sirkumsisi.
Ekstremitas sup et inf
Akral teraba hangat.
Kulit
Sawo matang, turgor baik
Status lokalis.
Regio bahu kiri.
Look : Deformitas -, oedem -, hematom +
Feel
IV.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium 25/11/2005
Darah :
- Hb
12,4 g/dl
- Hematokrit :
36 vol%
- Leukosit
7300/ul
- Trombosit
256.000/ul
- Masa Pdrh
2 menit
- Masa Pbk
8 menit
- Ureum
21 mg/dl
- Creatinine
0.9 mg/dl
- Kalium
3,50meq/l
- Natrium
138 meq /l
- Chlorida
106 meq/l
- GDS
113 mg/dl
Radiologi
Foto Thorax PA 24-11-05
V.
RESUME
Telah diperiksa pasien Tn.WP datang ke UGD RS Husada dengan keluhan
utama nyeri pada bahu kiri akibat menabrak mobil 2 hari SMRS, pusing +, pingsan -,
mual -, muntah -, hilang ingatan -. Hasil foto rontgen patah tulang bahu kiri.
Pemeriksaan fisik
Status generalis dalam batas normal.
Status lokalis.
Regio bahu kiri.
Look : Deformitas -, oedem -, hematom +
Feel
VI.
DIAGNOSA KERJA
1. Fraktur clavicula sinistra 1/3 medial
2. Multiple vulnus laceratum
VIII. PENATALAKSANAAN
1. Hentikan perdarahan pada luka robek dengan hecting pada daerah luka.
2. Pemberian analgetik dan antibiotik.
3. Pemasangan plate an screw pada clavicula kiri.
IX.
ANJURAN
Untuk sementara waktu (minimal 3 bulan), jangan menggunakan tangan kiri
untuk mengangkat beban.
X.
PROGNOSA
Ad vitam
bonam
Ad functionam
bonam
Ad sanationam
bonam
LAPORAN OPERASI
PEMBAHASAN KHUSUS
Pada pasien ini di diagnosa Fraktur clavicula sinistra 1/3 medial karena pasien
mengeluh nyeri pada bahu kiri akibat menabrak mobil 2 hari SMRS dan hasil foto
rontgen yang menunjukkan telah terjadinya Fraktur clavicula sinistra 1/3 medial.
Pemasangan plate and screw merupakan jalan terbaik untuk mengatasi
masaklah yang dihadapi pasien karena sebagai tulang punggung keluarga, pasien
harus secepat mungkin kembali bekerja.
Dengan pemasangan plate an screw maka dalam waktu + 2 minggu ( setelah
jahitan dilepas) pasien dapat kembali melakukan aktifitas sehari-harinya meskipun
belum dapat mengangkat beban yang berat. Dalam waktu 3 bulan, pada clavicula
yang fractur sudah akan terbentuk callus, pada saat ini sambungan kedua tulang
akan semakin kuat dan pasien sudah dapat bekerja seperti sebelum terjadi
kecelakaan.
Jika operasi tidak segera dilakukan, atau pasien memilih alternatif
penyembuhan yang lain (contohnya ahli tulang cimande) maka proses
penyembuhan akan jauh lebih lama sehingga pasien tidak akan dapat segera
kembali ke pekerjaanya dan tidak memperoleh penghasilan dalam jangka waktu
yang lebih lama sehingga pada akhirnya kerugian yang didapat akan lebih besar
meskipun biaya yang dikeluarkan lebih sedikit dibandingkan dengan biaya operasi
pemasangan plate and screw.
Pengobatan alternatif juga mempunyai resiko yang lebih besar untuk
terjadinya komplikasi dan kecacatan. Penggunaan alat alat dan proses pengerjaan
yang tidak steril dapat menyebabkan infeksi. Fiksasi pada kedua fragmen tulang
juga tidak mungkin sebaik pemasangan plate and screw hal ini dapat
menyebabkan terjadinya kecacatan seperti malunion atau bahkan nonunion.