Anda di halaman 1dari 28

Kuliah 1 - K3

KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA
( K3 )
DAN KETENAGAKERJAAN
Dosen : Sakri Widhianto
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI
JAKARTA

Kuliah 1 - K3

TUJUA
N

Mahasiswa agar mengetahui dan memahami :


1.
2.
3.

4.
5.

Aspek kesehatan dan keselamatan kerja


didalam sistem kerja di perusahaan.
Pentingnya faktor manusia didalam sistem
kerja.
Teknik yang dapat digunakan untuk
menjamin dan meningkatkan kesehatan
dan keselamatan kerja para pekerja serta
teknik untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja.
Manajemen K3 di Industri Kimia
Hukum ketenagakerjaan di Indonesia

Kuliah 1 - K3

MATERI PERKULIAHAN
Pertemuan
(K3)
Pertemuan
Pertemuan
Pertemuan
Pertemuan
Pertemuan

1 : Pengantar Kesehatan dan Keselamatan Kerja


2
3
4
5
6

: Faktor manusia dan pekerjaan di industri


: Bahan berbahaya di tempat kerja
: Bahaya kebakaran
: Peralatan perlindungan diri
: Ergonomi

UJIAN TENGAH SEMESTER


Pertemuan
Pertemuan
Pertemuan
Pertemuan
Pertemuan
Pertemuan

7
8
9
10
11
12

: Kesehatan kerja
: Manajemen resiko
: Sistem Manajemen K3 dan OHSAS
: K3 di Industri Kimia
: Hukum ketenagakerjaan (1)
: Hukum ketenagakerjaan (2)

UJIAN AKHIR SEMESTER

Kuliah 1 - K3

DAFTAR
PUSTAKA
1. Sumamur. (1984). Higene Perusahaan dan Kesehatan kerja. Jakarta : Gunung Agung.
2. Sumamur. (1989). Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta :CV Haji Masagung.
3. Ronald M Scott. (1995). Introduction to Industrial Hygiene. London : Lewis Publisher.
4. International Labor Office. (1996). Ergonomic Checkpoints. Geneva : International Labor Office.
5. Rudi Suardi. (2005). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : penerbit
PPM
6. Achadi Budi Cahyono. (2004). Keselamatan Kerja Bahan Kimia di Industri. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press.
7. Heinrich, H.; Brown, Julienne; Petersen, Dan; Hazlett, Susan (1980). Industrial accident
prevention: a safety management approach. New York: McGraw-Hill
8. Cole, Roland A. (1987). Industrial Safety Techniques. Sydney: West Publishing Corporation PTY
Ltd.
9. Hammer, Willie. (1980). Product Safely Management and Engineering. Englewood Cilffs,
New Jersey: Prentice-Hall Inc.
10. Artikel K3 dari internet.

Kuliah 1 - K3

PERSENTASE
PENILAIAN
Tugas : 30%
UTS : 30%
UAS : 40%

Kuliah 1 - K3

PENGANTAR KESEHATAN DAN


KESELAMATAN KERJA
( K3 )

Kuliah 1 - K3

SEJARAH PERKEMBANGAN K3

1. Zaman Pra-Sejarah
Pada zaman batu, manusia mulai membuat kapak dan
tombak yang mudah digunakan serta tidak
membahayakan saat digunakan. Disain mata tombak
dan mata kapak umumnya mempunyai bentuk yang
besar tapi pegangan berbentuk kecil.

2. Zaman Mesir Kuno


Pada masa Firaun, banyak dilakukan pekerjaanpekerjaan raksasa yang melibatkan banyak tenaga
kerja orang. Pada tahun 1500 BC, Raja Ramses II
membuat terusan Suez dan membangun temple
Rameuseum. Agar pekerjaannya lancar Raja Ramses
II menyediakan tabib serta pelayan untuk menjaga
kesehatan para pekerjanya.

Kuliah 1 - K3

SEJARAH PERKEMBANGAN K3

3. Zaman Babylonia di Irak.


Kapak dan senjata diberi sarung agar tidak
membahayakan pembawanya. Masyarakat menggunakan
berbagai macam peralatan dalam membangun saluran
air dan fasilitas sanitasi dari batu. Pada tahun 2000 BC
muncul peraturan Hammurabi yang menjadi dasar
kompensasi asuransi bagi pekerja.

4. Zaman Romawi
Para ahli seperti Lecretius, Martial, dan Vritivius mulai
memperkenalkan adanya gangguan kesehatan akibat
paparan bahan-bahan toksik dari lingkungan kerja
seperti timbal dan sulfur.
Pada masa pemerintahan Jendral Aleksander
Yang Agung sudah dilakukan pelayanan kesehatan
bagi angkatan perang.

Kuliah 1 - K3

SEJARAH PERKEMBANGAN K3

5. Abad Pertengahan
Telah diberlakukan pembayaran
kompensasi kepada pekerja yang kecelakaan
kerja sehingga cacat atau meninggal. Bahaya
cemaran gas di lingkungan kerja sudah dikenal
sehingga pekerja dilingkungan beresiko cemaran
gas
harus menggunakan masker.

6. Abad ke-16
Tokoh terkenal pada masa ini adalah Phillipus
Aureolus Theophrastus Bombastus von Hoheinheim
atau Paracelsus yang menunjukkan penyakitpenyakit akibat kerja
terutama yang dialami pekerja tambang.
Pada era ini mulai dilakukan upaya
pengendalian bahaya timbal di pertambangan
dengan menerapkan prinsip ventilasi.

Kuliah 1 - K3

SEJARAH PERKEMBANGAN K3

7. Abad ke-18
Bernardino Ramazzini (1664 1714) dari Universitas Modena di
Italia, menulis buku yang terkenal : Discourse on the diseases
of workers, yang masih menjadi referensi para ahli K3.
Ramazzini mendapatkan bahwa dokter-dokter masa itu jarang
yang melihat hubungan antara pekerjaan dan penyakit.
Ramazzini melihat ada dua faktor besar penyebab penyakit
akibat kerja, yaitu bahaya dari bahan-bahan yang digunakan
ketika bekerja (faktor bahan) dan adanya gerakan-gerakan
janggal yang dilakukan pekerja ketika bekerja ( faktor
ergonomi).

8. Era Revolusi Industri (Traditional


Industrialization)
Pada era ini hal-hal yang mempengaruhi perkembangan K3
adalah :
a. Penggantian tenaga hewan dengan mesin-mesin seperti
mesin uap yang
ditemukan sebagai sumber energi.
b. Penggunaan mesin-mesin yang menggantikan tenaga
manusia
c. Pengenalan metode-metode baru dalam pengolahan

Kuliah 1 - K3

SEJARAH PERKEMBANGAN K3

9. Era Industrialisasi (Modern


Industrialization).
Sejak era revolusi industri sampai dengan
pertengahan abad 20, maka penggunaan teknologi
berkembang pesat, yang diikuti perkembangan
pengendalian K3.
Perkembangan meliputi antara lain pembuatan alat
pelindung diri, safety devices dan interlock serta
alat-alat pengaman lainnya.

Kuliah 1 - K3

10. Era Manajemen dan Manajemen K3.


Perkembangan era manajemen modern dimulai
sejak tahun 1950-an hingga sekarang.
Berkembang sistem otomasi pekerjaan untuk
mengatasi masalah keterbatasan faktor manusia.
Timbulnya blok-blok/unit-unit pekerjaan dan upaya
untuk mengintegrasikannya.

Tahun 1972, Frank Bird (International Loss Control


Institute - ILCI) kemukakan teori Loss Causation
Model
faktor manajemen dapat sebagai
penyebab terjadinya kecelakaan
berkembang
konsep sistem manajemen K3 yang
mengintegrasikan semua unit kerja seperti safety,
health dan lingkungan dalam satu sistem
manajemen. Sehingga berlaku penerapan standar
internasional seperti ISO 9000, ISO 14000 dan ISO
18000.

Kuliah 1 - K3

Kesehatan dan Keselamatan


Kerja (K3)
Adalah ilmu pengetahuan dan
penerapan guna mencegah
kemungkinan terjadinyakecelakaan
dan penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan dan lingkungan kerja.
Menurut America Society of safety and
Engineering (ASSE) K3 diartikan
sebagai bidang kegiatan yang
ditujukan untuk mencegah semua
jenis kecelakaan (kecelakaan,
kebakaran, peledakan, pencemaran,

Kuliah 1 - K3

Pengertian Keselamatan Kerja adalah


sebagai ilmu dan penerapannya yang
berkaitan dengan mesin, peralatan
kerja,
bahan
dan
proses
pengolahannya, landasan tempat kerja
dan lingkungan kerja serta cara
melakukan pekerjaan, guna menjamin
tenaga kerja dan aset perusahaan
agar terhindar dari kecelakaan dan
kerugian lainnya.
Keselamatan kerja juga meliputi :
penyediaan APD (Alat Perlindungan
Diri),
perawatan
mesin
dan
pengaturan jam kerja yang manusiawi.

Kuliah 1 - K3

Dalam K3 meliputi Kesehatan (Derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi


individu) Kerja, yaitu : suatu ilmu yang penerapannya untuk meningkatkan
kualitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan kesehatan, pencegahan
Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang meliputi pemeriksaan kesehatan, pengobatan
dan pemberian makan dan minum bergizi.

Kesimpulannya.
K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman,
sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan
atau bebas dari kecelakaan dan PAK yang pada akhirnya dapat meningkatkan
sistem dan produktifitas kerja.

Kuliah 1 - K3

Tujuan K3
1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan
dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan
hidup dan meningkatkan produktifitas
perusahaan.
2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang
berada di tempat kerja.
3. Melindungi sumber produksi agar terpelihara
dan dapat digunakan secara aman dan efisien.
4. Terciptanya suatu keserasian antara penerapan
teknologi dgn faktor manusianya di dalam dan di
luar lingkungan perusahaan.

Kuliah 1 - K3

FUNGSI K3
1.Mencegah atau mengurangi kecelakaan dan bahayanya.
2.Mencegah timbulnya penyakit akibat kerja.
3.Mencegah atau mengurangi terjadinya kecacatan para pekerja.
4.Mencegah atau mengurangi kematian akibat kecelakaan.
5.Mengusahakan bahan material, konstruksi, pemakaian,
pelayanan, pemeliharaan atas bangunan2 kerja sedemikian rupa
shg teknik keselamatan kerja dapat dijamin atau
dipertanggungjawabkan.
6.Mencegah pemborosan tenaga manusia, modal, waktu kerja dll.
7.Meningkatkan prestasi kerja tanpa mengurangi tenaga kerja,
alat2 kerja serta apapun juga dengan jaminan kehidupan
pengguna selama mungkin.
8.Menjamin tempat kerja yang bersih, sehat, nyaman dan aman shg
tercipta suasana kerja yg ceria dan meningkatkan semangat
untuk selalu bekerja dengan baik.

Kuliah 1 - K3

SYARAT K3
1. Memelihara kondisi kerja yang
aman dan sehat.
2. Mematuhi setiap azas dan prosedur
operasional yang dirancang untuk
mencegah terjadinya kecelakaan
dan gangguan kesehatan.
3. Mematuhi Undang-Undang
No.1/1970 tentang K3 dan seluruh
peraturan2 yang berkaitan dengan
K3.

Kuliah 1 - K3

DASAR HUKUM PELAKSANAAN


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
1. UUD 1945
Tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan (Pasal 27 ayat 2)
2. Tap MPR No. 11/MPR/1983 tentang Garis
Besar Haluan Negara
3. UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja
4. UU No. 3 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Kuliah 1 - K3

DASAR HUKUM PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.


Pokok pengaturan antara lain :
1. Keselamatan kerja di semua tempat kerja , baik didarat, di dalam tanah, di
permukaan air, di dalam air maupun di udara , yang berada di dalam wilayah
kekuasaan hukum Republik Indonesia.
2. tempat kerja adalah tempat dimana :
a. dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut,
atau
di simpan bahan atau barang yang dapat meledak, mudah terbakar,
beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi.
b. Dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di
daratan, melalui terowongan, di permukaan air, dalam air maupun
udara.
c. Dikerjakan bongkar muat barang muatan di kapal, perahu, dermaga,
dok
stasiun atau gudang.
d. Terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, debu , kotoran, api,
asap,
uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau
getaran.

Kuliah 1 - K3

DASAR HUKUM PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.


Pokok pengaturan antara lain :
3. syarat-syarat keselamatan kerja adalah untuk :
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
b. Mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
c. Mencegah dan mengurangi bahaya kebakaran
d. Mengamankan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman, atau
barang.
e. Mengamankan dan memelihara segala jenis bagunan
f. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang.
Syarat-syarat keselamatan kerja ditetapkan pada kegiatan perencanaan,
pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian,
penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang, produk teknis, dan
aparat produksi yang mengandung dan menimbulkan bahaya kecelakaan.

Kuliah 1 - K3

DASAR HUKUM PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


UU No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Pasal 86
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas
kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 87
.(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamaatan dan kesehatan
kerja sebagaimana dimaksaud dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Kuliah 1 - K3

DASAR HUKUM PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


Berikut kumpulan perundang-undangan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Republik Indonesia antara lain sebagai berikut :
Undang-Undang K3 :
1. Undang-Undang Uap Tahun 1930 (Stoom Ordonnantie).
2. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
4. UU dan Peraturan Uap tahun 1930
5. UU Petasan tahun 1932
6. UU tentang Timah Putih tahun 1931

Peraturan Pemerintah terkait K3 :


7. Peraturan Uap Tahun 1930 (Stoom Verordening).
8. Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan atas Peredaran,
Penyimpanan dan Peredaran Pestisida.
9. peraturan Pemerintah No 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan
Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan.
10.Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 1979 tentang keselamatan Kerja Pada
Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.
11.Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 1975 tentang Keselamatan Kerja
terhadap Radiasi

Kuliah 1 - K3

DASAR HUKUM PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


Peraturan Menteri terkait K3 :
1. Permenakertranskop RI No 1 Tahun 1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi Dokter Perusahaan.
2. Permenakertrans RI No 1 Tahun 1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pengangkutan dan Penebangan Kayu.
3. Permenakertrans RI No 3 Tahun 1978 tentang Penunjukan dan Wewenang Serta Kewajiban Pegawai Pengawas Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dan Ahli Keselamatan Kerja.
4. Permenakertrans RI No 1 Tahun 19879 tentang Kewajiban Latihan Hygienen Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi
Tenaga Paramedis Perusahaan.
5. Permenakertrans RI No 1 Tahun 1980 tentang Keselamatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.
6. Permenakertrans RI No 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
7. Permenakertrans RI No 4 Tahun 1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
8. Permenakertrans RI No 1 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.
9. Permenakertrans RI No 1 Tahun 1982 tentang Bejana Tekan.
10.Permenakertrans RI No 2 Tahun 1982 tentang Kualifikasi Juru Las.
11.Permenakertrans RI No 3 Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.
12.Permenaker RI No 2 Tahun 1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran Otomatis.
13.Permenaker RI No 3 Tahun 1985 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pemakaian Asbes.
14.Permenaker RI No 4 Tahun 1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi.
15.Permenaker RI No 5 Tahun 1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut.
16.Permenaker RI No 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli
Keselamatan Kerja.
17.Permenaker RI No 1 Tahun 1988 tentang Kualifikasi dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap.
18.Permenaker RI No 1 Tahun 1989 tentang Kualifikasi dan Syarat-syarat Operator Keran Angkat.
19.Permenaker RI No 2 Tahun 1989 tentang Pengawasan Instalasi-instalasi Penyalur Petir.
20.Permenaker RI No 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
21.Permenaker RI No 4 Tahun 1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
22.Permenaker RI No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
23.Permenaker RI No 1 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja dengan Manfaat Lebih Dari
Paket Jaminan Pemeliharaan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
24.Permenaker RI No 3 Tahun 1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan.
25.Permenaker RI No 4 Tahun 1998 tentang Pengangkatan, Pemberhentian dan tata Kerja Dokter Penasehat.
26.Permenaker RI No 3 Tahun 1999 tentang Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift untuk Pengangkutan Orang dan
Barang.
27.Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. SE. 02/Men/1978 tentang Nilai Ambang Batas Bahan Kimia

Kuliah 1 - K3

DASAR HUKUM PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


Keputusan Menteri terkait K3 :
1. Kepmenaker RI No 155 Tahun 1984 tentang Penyempurnaan keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor Kep 125/MEN/82 Tentang Pembentukan, Susunan dan Tata Kerja Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Nasional, Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Wilayah dan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
2. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum RI No 174 Tahun 1986 No 104/KPTS/1986
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi.
3. Kepmenaker RI No 1135 Tahun 1987 tentang Bendera keselamatan dan Kesehatan Kerja.
4. Kepmenaker RI No 333 Tahun 1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja.
5. Kepmenaker RI No 245 Tahun 1990 tentang Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional.
6. Kepmenaker RI No 51 Tahun 1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja.
7. Kepmenaker RI No 186 Tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.
8. Kepmenaker RI No 197 Thun 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya.
9. Kepmenakertrans RI No 75 Tahun 2002 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) No SNI-04-02252000 Mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.
10.Kepmenakertrans RI No 235 Tahun 2003 tentang Jenis-jenis Pekerjaan yang Membahayakan Kesehatan,
Keselamatan atau Moral Anak.
11.Kepmenakertrnas RI No 68 Tahun 2004 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja.
Instruksi Menteri terkait K3 :
Instruksi Menteri Tenaga Kerja No 11 Tahun 1997 tentang Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran.
Surat Edaran dan Keputusan Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan
terkait K3 :
12.Surat keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Departemen
Tenaga Kerja RI No 84 Tahun 1998 tentang Cara Pengisian Formulir Laporan dan Analisis Statistik Kecelakaan.
13.Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan No 407 Tahun 1999
tentang Persyaratan, Penunjukan, Hak dan Kewajiban Teknisi Lift.
14.Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan No 311 Tahun 2002
tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik.

Kuliah 1 - K3

Beberapa faktor yang masih menghambat


dalam penerapan K3 di dunia kerja :
Dari sisi masyarakat pekerja
1.
Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar
(upah dan tunjangan kesehatan/kesejahteraan).
2.
K3 belum menjadi tuntutan pekerja.
Dari sisi pengusaha
Pengusaha lebih menekankan penghematan biaya
produksi dan meningkatkan efisiensi untuk
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
K3 masih dipandang sebagai beban sebagai biaya
operasional tambahan

Kuliah 1 - K3

Kuliah 1 - K3

Selamat belajar
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai