Anda di halaman 1dari 44

1

Oleh:
Agung Priyo Utomo

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

REGRESI DENGAN VARIABEL


TAK BEBAS KATEGORIK:
REGRESI LOGISTIK BINER
(BINARY LOGISTIC REGRESSION)

PENGGUNAAN

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

Memodelkan probabilita kondisi atau pernyataan


tertentu yang bersifat kualitatif (seperti menikah atau
bercerai, sehat atau sakit, menyenangkan atau
menjemukan, dan sebagainya) sebagai fungsi dari
beberapa variabel bebas.
Contoh, seseorang mungkin bermaksud memodelkan
apakah seseorang sakit diabetes atau tidak dipengaruhi oleh
berat badan, kadar glukosa saat puasa, dan usia.

Menggambarkan perbedaan antara kelompok sebagai


fungsi dari beberapa variabel penjelas (dikenal juga
dengan descriptive discriminant analysis).

Contoh, penelitian tentang perbedaan siswa yang berminat


untuk bersekolah di sekolah negeri dan swasta sebagai
fungsi dari skor test yang dimiliki, pekerjaan yang
diinginkan, dan status sosial-ekonomi

PENGGUNAAN

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

Mengelompokkan individu ke dalam salah satu kategori


berdasarkan variabel bebas. Dikenal juga dg nama
predictive discriminant analysis
Contoh, seorang peneliti mungkin berkeinginan untuk
memperkirakan apakah seorang siswa berminat untuk
bersekolah di sekolah negeri atau swasta, berdasarkan
fungsi dari skor test yang dimiliki, pekerjaan yang
diinginkan, dan status sosial-ekonomi

Dibidang psikometri, penggunaan logistic regression


lebih mirip predictive discriminant analysis.

Contoh, seseorang berkeinginan untuk memperkirakan


peluang/probabilita peserta test akan menjawab dengan
benar berdasarkan (sebagai fungsi dari) ras dan gender.

Dalam bidang psikometri dikenal dengan differential


item functioning analyses

REGRESI DG VARIABEL TAK BEBAS


KUALITATIF
Apa yang mempengaruhi pilihan transportasi kerja?
Variabel Tak bebas: Pilihan
moda transportasi kerja
(kategorik): Kendaraan umum
atau pribadi
Variabel bebas: Jarak ke tempat
kerja, Pendapatan (rupiah),
Harga BBM, Kondisi Jalan,
Kenyamanan

2.

Apakah punya rumah atau tidak


Variabel tak bebas: Kepemilikan
rumah (Memiliki/Tidak
Memiliki)
Variabel bebas: Pendapatan
Keluarga, Banyaknya Anggota
Keluarga, Usia Kepala Keluarga.

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

1.

REGRESI DG VARIABEL TAK BEBAS


KUALITATIF
Apa yang mempengaruhi kemiskinan?
Variabel Tak bebas: Status
Kemiskinan (Miskin/Tidak Miskin)
Variabel bebas: Tingkat Pendidikan,
Lapangan Kerja yg dimasuki,
Pendapatan, Pengeluaran, Jumlah
ART

4.

Apakah yang mempengaruhi lapangan kerja yg


dimasuki?
Variabel tak bebas: Lapangan
Kerja (Pertanian atau Non
Pertanian)
Variabel bebas: Usia, Jenis
Kelamin, Pendidikan, Status
Perkawinan

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

3.

GLM UNTUK OUTCOME BINER

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

Random component: Response variable (Y) bersifat


dichotomous atau binary sehingga untuk individu ke-i, Yi =
1 atau 0. Distribusi dari Yi adalah binomial dan kita akan
memodelkan probabilita bahwa Yi = 1 sebagai fungsi dari
variabel prediktor (independent variables), X1, X2, , Xp.
Systematic component: Variabel prediktor dapat berupa
variabel kuantitatif (continuous), kualitatif (discrete), atau
keduanya/campuran, dan komponen sistematiknya terdiri atas
fungsi linier dari variabel prediktor dalam bentuk
+ 1 1 + 2 2 + +
dimana dan 1 , 2 , , merupakan koefisien yang bersifat
tetap/konstan, dan Xji merupakan nilai variabel prediktor ke-j
untuk individu ke-i
Link function: Untuk model regresi logistik, fungsi
penghubung (link function) adalah natural log dari odds Yi = 1,
atau dikenal dengan logit dari probabilita untuk Yi = 1:
logit[P(Yi = 1)] = logit() = ln(/1), dimana adalah
probabilita bahwa Yi = 1.

MODEL REGRESI LOGISTIK

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

Model regresi logistik:


logit = 1 = 0 + 1 1 + 2 2 + +
atau secara umum dpt ditulis dg:

logit =
= 0 + 1 1 + 2 2 + +
1
= 0 +
= vektor parameter koefisien regresi 1, 2, , p
X = vektor variabel bebas X1, X2, , Xp

Model diatas terlihat seperti model regresi linier, namun


variabel tak bebas (random component) berupa peluang
yang nilainya antara 0 sampai 1

MODEL REGRESI LOGISTIK VS


REGRESI LINIER

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

Review:
Y i = 0 + 1 Xi + i
X = skor GRE (Graduate Record Exam)
Y = 1 ; bila seseorang lulus ujian masuk PT
0 ; bila seseorang tidak lulus ujian masuk
PT (gagal)
Secara matematis, dengan mengasumsikan E(i) = 0,
E(Yi Xi) = 0 + 1Xi
Secara statistik, ekspektasi kondisional dari Yi jika
diberikan Xi
E(Yi Xi) = (Yi=1) P(Yi=1Xi) + (Yi=0) P(Yi=0Xi)
= P(Yi = 1 Xi)

MODEL REGRESI LOGISTIK VS


REGRESI LINIER

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

Misal
i
: probabilita bahwa orang ke-i lulus ujian,
yaitu bila Yi = 1;
(1 i ) : probabilita bahwa orang ke-i tidak lulus
ujian, yaitu bila Yi = 0,
maka,
E(Yi X) = (Yi=0) P(Yi=0Xi) + (Yi=1) P(Yi=1Xi)
= P(Yi=1Xi)
= i
Akibatnya:
E(Yi Xi) = 0 + 1Xi = i
Karena 0 i 1, akibatnya: 0 0 + 1 Xi 1

MODEL REGRESI LOGISTIK VS


REGRESI LINIER

CONTOH:
Akan dilihat pengaruh skor Graduate Record Exam
(GRE) terhadap kelulusan seseorang dalam ujian
masuk ke PT.
Model: Yi = 0 + 1 Xi + i
Yi = 1; Lulus ujian masuk PT
= 0; Tidak lulus ujian masuk PT
Xi = skor GRE

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

Apakah estimator hasil OLS dapat menjamin bahwa


besaran 0 + 1 Xi terletak antara 0 dan 1?

10

Status
Kelulusan

Skor GRE

No.

Status
Kelulusan

Skor GRE

Kelulusan
vs GRE

01

550

21

540

02

460

22

760

03

640

23

800

04

640

24

645

05

520

25

660

06

560

26

560

07

420

27

780

08

620

28

600

09

560

29

650

10

580

30

660

11

800

31

800

12

460

32

660

13

580

33

640

14

700

34

620

15

600

35

750

16

685

36

620

17

760

37

540

18

800

38

725

19

640

39

780

20

605

40

760

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

DATA:

No.

11

JIKA ANALISIS DG REGRESI LINIER:


METODE OLS

Interpretasi Model
Intercept = -1,587;
Bila skor GRE 0, maka probabilitas bahwa orang
tersebut lulus dalam ujian masuk PT adalah
negatif.
Bila skor GRE lebih kecil dari 529, probabilitas
orang tersebut lulus dalam ujian masuk PT masih
negatif.

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

Persamaan regresi linier (OLS) sbb:


= 1,587 + 0,003
R2 = 0,444

12

JIKA ANALISIS DG REGRESI LINIER:


METODE OLS

Slope = 0,003,
artinya bila skor GRE naik 1 unit, probabilitas
seseorang untuk lulus dalam ujian masuk PT naik
0,3%.

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

Bila skor GRE lebih besar 529 probabilitas orang


tersebut lulus dalam ujian masuk PT positif.
Tetapi, bila skor GRE lebih besar dari 836,33,
probabilitas orang tersebut lulus dalam ujian
masuk PT lebih dari satu.

13

MASALAH:
PERSYARATAN 0 E(YI XI) 1 SULIT UNTUK
DIPENUHI, BAGAIMANA MENGATASINYA?
Kita gunakan model yang menjamin bahwa E(Yi Xi)
terletak antara 0 dan 1.
Ada dua macam teknik yang dapat digunakan, yaitu :
(i). Logit Logistic Regression
(ii). Probit Probit Regression

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

14

LOGIT (FUNGSI LOGISTIK)


Didefinisikan:
dimana

1 +

0 +1

Zi = 0 + 1Xi

1
=
1 +

Model Non-Linier, baik


dalam parameter
maupun dalam variabel

Pengamatan:
i terletak antara 0 dan 1, karena Zi terletak antara
- dan .
Bila Z , maka i 1
Bila Z -, maka i 0
i mempunyai hubungan non linier dengan Zi

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

= = 1| =

OLS

15

LOGIT (FUNGSI LOGISTIK)


Dari definisi sebelumnya:

1

1 =
=

1+
1 +

Rasio antara i dan 1 i:


1

1
1
+

= 0 +1
=
=
=

1
+

Odds
(risk)

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

sehingga

1
=
1 +

16

INTERPRETASI TENTANG ODDS

Odds

adalah suatu indikator


kecenderungan seseorang untuk lulus
dalam ujian masuk PT

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

Untuk contoh ujian masuk PT, maka odds merupakan


perbandingan antara probabilitas seseorang lulus dalam
ujian masuk PT dengan probabilitas seseorang tidak
lulus dalam ujian tersebut.
Misalkan saja bahwa probabilitas seseorang lulus
adalah 80%. Dengan demikian, probabilitas bahwa
seseorang tidak lulus dalam ujian adalah 20%. Sehingga
odds adalah 4 banding 1.
Makin besar odds ini, makin besar kecenderungan
seseorang untuk lulus dalam ujian masuk PT.

17

LOGIT (FUNGSI LOGISTIK)

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

Bila odds ini kita log-kan, akan kita dapatkan log odds sebagai
berikut:

=
= 0 + 1
1
Persamaan diatas disebut dg MODEL LOGIT
Dalam bentuk probabilita, model logistik dapat dituliskan sbb:
exp(0 + )
1
=
=
1 + exp(0 + ) 1 + 0+
Catatan :
L linier dalam X, juga linier dalam 0 dan 1
Karena 0 1, L terletak antara - dan
L tidak linier dalam
1 = perubahan dalam L bila X berubah 1 unit
0 = log odds pada saat nilai X sama dengan nol.

18

LOGIT (FUNGSI LOGISTIK)

Masalahnya sekarang bagaimana menaksir 0 dan


1 ? MLE

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

Pada contoh sebelumnya, bila kita mengetahui skor


GRE seseorang, misalkan sebesar Xi, maka dapat
dihitung probabilitas bahwa seseorang akan lulus
dalam ujian PT dengan cara menghitung:
1
=
1 + 0 +1

19

HUBUNGAN ANTARA NILAI


PROBABILITA, ODDS, & LN(ODDS)
Prob. 1-Prob.

0,999
0,001
0,900
0,111
0,800
0,250
0,700
0,429
0,600
0,667
0,500
1,000
0,400
1,500
0,300
2,333
0,200
4,000
0,100
9,000
0,001 999,000

ln(Odds) Semakin kecil probabilita,


-6,907
-2,197
-1,386
-0,847
-0,405
0,000
0,405
0,847
1,386
2,197
6,907

semakin kecil pula nilai odds,


dan nilai log odds juga makin
kecil (mendekati -), dan
sebaliknya.
Secara teori, nilai prob. berkisar
antara 0 sampai 1, sehingga
nilai odds akan berkisar antara
0 sampai
Pada saat prob = 0,5 (midpoint),
maka odds = 1, dan ln(Odds) = 0
Nilai ln(Odds) berkisar antara sampai , dan simetris di
sekitar midpoint
20

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

0,001
0,100
0,200
0,300
0,400
0,500
0,600
0,700
0,800
0,900
0,999

Odds

CONTOH: KELULUSAN VS GRE

atau dalam bentuk probabilita:


exp(15,705 + 0,025 )
=
1 + exp(15,705 + 0,025 )

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

Berdasarkan data, diperoleh persamaan regresi logit


sbb (diolah menggunakan SPSS):

= 15,705 + 0,025
1

21

CONTOH: KELULUSAN VS GRE


No.

Skor
GRE
550
460
640
640
520

620
540
725
780
760

Prob
0,131
0,015
0,590
0,590
0,066

0,466
0,105
0,924
0,980
0,967

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

1
2
3
4
5

36
37
38
39
40

Status
Kelulusan
0
0
0
0
1

1
0
1
1
1

exp(15,705 + 0,025 )
1 + exp(15,705 + 0,025 )

22

INTERPRETASI

0 menyatakan nilai log Odds jika Xi = 0

0 menyatakan perkiraan nilai odds (kecenderungan) bahwa


Yi = 1 (dibandingkan saat Yi = 0), jika Xi = 0
0 digunakan juga untuk menghitung perkiraan probabilita
untuk Yi = 1, saat Xi = 0
0
=
1 + 0

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

Interpretasi pada persamaan regresi logistik dilakukan


melalui nilai rasio kecenderungan (odds ratio) atau probabilita
(predicted probability)
Pada persamaan regresi logistik dengan satu variabel bebas
kuantitatif:

= 0 + 1
1

23

INTERPRETASI

1 menyatakan perkiraan perubahan nilai odds


(kecenderungan) bahwa Yi = 1, jika Xi bertambah satu unit
Dari contoh, perkiraan perubahan nilai odds (kecenderungan)
bahwa Yi = 1, jika Xi bertambah satu unit adalah 0,025 = 1,03.
Seseorang dg skor GRE 1 point lebih tinggi memiliki
kecenderungan 1,03 kali untuk LULUS.

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

Pada contoh sebelumnya,


exp(15,705 + 0,025 )
=
1 + exp(15,705 + 0,025 )
Perkiraan nilai odds (kecenderungan) bahwa Yi = 1, jika Xi = 0
adalah 15,705 = 1,5. 107 . Dg kata lain, kecenderungan orang
dg skor GRE = 0 untuk LULUS sangat kecil
1 menyatakan perubahan nilai log Odds bahwa Yi = 1, jika X
berubah satu unit

24

INTERPRETASI

disebut juga dengan median effective level


Pada contoh sebelumnya, nilai
median effective level = 628,2

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

Kemiringan (slope) paling ekstrim terjadi pada saat p = 0,5, yaitu


terjadi ketika
0,5

= ln 1 = 0 = 0 + 1
1 0,5
= 0 1

25

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

26

PENGUJIAN SIGNIFIKANSI MODEL


& PARAMETER
Uji seluruh parameter (Uji G)
H0 : 1 = 2 = .. = P = 0
H1 : sekurang-kurangnya terdapat satu j 0
Statistik uji yang digunakan :

likelihood (Model B)
G 2 ln

likelihood
(Model
A)

Model B: model yang hanya terdiri dari konstanta saja


Model A: model yang terdiri dari seluruh variabel
27
Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

PENGUJIAN SIGNIFIKANSI
MODEL & PARAMETER
G berdistribusi Khi Kuadrat dengan derajat bebas
p atau G ~ p2.
2

H0 ditolak jika G > , P ; : tingkat signifikansi.

Bila H0 ditolak, artinya model A signifikan pada


tingkat signifikansi .

28
Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

UJI SIGNIFIKANSI TIAP-TIAP


PARAMETER: UJI WALD
H0: j = 0, untuk suatu j = 0, 1, , p
H 1: j 0
j

Statistik Uji yang digunakan: Wj


~ 12

s.e. ( j )

Pada tingkat signifikansi , H0 akan ditolak bila


Wj 2 ,1
Artinya parameter yang diuji signifikan pada tingkat
signifikansi
Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

29

INTERPRETASI MODEL /
PARAMETER

Interpretasi koefisien-koefisien dalam model regresi


logistik dilakukan melalui odds ratio (perbandingan
resiko) atau adjusted probability (probabilitas
terjadi).
Odds didefinisikan dg p/(1-p), dimana p menyatakan
probabilitas sukses (terjadinya peristiwa y = 1) dan
1-p menyatakan probabilitas gagal (terjadinya
peristiwa y = 0).
Odds Ratio (perbandingan resiko), adalah
perbandingan nilai Odds (resiko) pada dua individu ;
misalkan individu A dan individu B.
30
Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

INTERPRETASI MODEL /
PARAMETER

Odds Ratio dituliskan sebagai.

p( X A )

1 p( X A )

;
p( X B )

1 p( X B )

XA : karakteristik individu A
XB : karakteristik individu B

31
Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

ADJUSTED/PREDICTED
PROBABILITY
Adjusted/Predicted

probabilitas merupakan
probabilitas terjadinya suatu peristiwa y = 1 dengan
karakteristik yang telah diketahui.
Dituliskan dg:

exp . (z)
P( y 1|x)
1 exp (z)
dimana z = 0 + 1 x1 + . + p xp

32
Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

INTERPRETASI PARAMETER
Variabel bebas: kategorik
Membandingkan nilai odd dari salah satu nilai
pada variabel tersebut dengan nilai odd dari nilai
lainnya (Referensi).
Misalkan kedua kategori tersebut adalah 1 dan 0
dengan 0 yang digunakan sebagai kategori
referensi, maka interprestasi koefisien pada
variabel ini adalah rasio dari nilai odds untuk
kategori 1 terhadap nilai odds untuk kategori 0;
dituliskan sebagai:
p(x j 1)

1 - p(x j 1)

p( x j 0)
exp .( j )
1 p( x j 0)

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

33

Artinya
resiko terjadinya peristiwa y=1 pada kategori xj = 1
sebesar exp. ( j ) kali resiko terjadinya peristiwa y=1
pada kategori xj = 0.

Variabel Bebas: Kontinyu (tidak kategorik)


Setiap kenaikan C unit satuan pada variabel bebas
akan mengakibatkan resiko terjadinya y = 1 sebesar
exp ( C.j ) kali lebih besar

34
Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

CONTOH
Siapa pilih ParPol ITU?
Analisis hubungan antara karakteristik pemilih
dengan pilihan parpol
Variabel yg diduga berpengaruh terhadap pilihan:
1. Pendidikan
Pendidikan dapat mencerminkan tingkat
pengetahuan dan kecocokannya dengan program
partai
2. Lapangan pekerjaan
Pekerjaan sebagai proksi tingkat strata ekonomi
pemilih
35
Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

Variabel Tak Bebas: Apakah memilih partai ITU pada


PEMILU lalu? Misal Ya = 1 dan Tidak = 0
Variabel bebas: Pendidikan tertinggi yg ditamatkan:
Tidak Sekolah, Tidak tamat SD & Tamat SD = 1
SLTP dan SLTA = 2
Diploma I/II/III/Akademi, S-1, dan S-2/S-3 = 3
Definisi operasional:
Pendidik1 = 1; Tdk sekolah, Tidak tamat SD, & Tamat SD
= 0; Lainnya
Pendidik2 = 1; SLTP dan SLTA
= 0; Lainnya
Pembanding: kelompok yg lulus pendidikan tinggi
36
Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

Lapangan Pekerjaan Utama:


Pertanian = 1
Industri
=2
Perdagangan = 3
Definisi operasional:
Pekerja1
= 1; Pertanian
= 0; Lainnya
Pekerja2
= 1; Industri
= 0; Lainnya
Pembanding: lapangan usaha Perdagangan.
Identifikasi Model:
Ln (p/1-p) = + 1 Pendidik1 + 2 Pendidik2 + 1
Pekerja1 + 2 Pekerja2 +
Model terestimasi:
Ln (p/1-p) = 2,383 2,280 Pendidik1 1,831 Pendidik2
1,130 Pekerja1 0,299 Pekerja2
Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

37

Uji G: Nilai 2 log likelihood = 189,331, berarti


model signifikan secara statistik
Uji Wald: semua koefisien signifikan secara
statistik pada = 5%, kecuali koefisien pada
variabel pekerja(2)
Perlukah variabel tersebut dikeluarkan dari
model?
Interpretasi
Bila pendidikan = 0, dan lapangan usaha = 0, atau
disaat pendidikan seseorang tinggi, dan bekerja di
sektor perdagangan, maka probabilitas mereka
mendukung Partai ITU adalah sebesar:
Ln (p/1-p) = 2,383
(p/1-p)
= e2,383
p
= e2,383/ (1 + e2,383) = 91,55%.
38
Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

Slop untuk variabel Pendidik1 adalah 2,280,


artinya peluang penduduk berpendidikan rendah
untuk mendukung Partai ITU lebih rendah.
Terbukti dari nilai Exp(B= -2,280) = 0,102, berarti
bahwa peluang penduduk berpendidikan rendah
hanya 0,102 kali peluang penduduk berpendidikan
tinggi untuk memilih partai ITU
Slop Pendidik2 adalah 1,831, artinya peluang
penduduk berpendidikan SLTP/SLTA untuk
mendukung Partai ITU lebih rendah.
Terbukti dari nilai Exp (B= -1,831) = 0,16, artinya
bahwa peluang penduduk berpendidikan menengah
hanya 0,16 kali peluang penduduk berpendidikan
tinggi.
39
Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

Secara analog, peluang penduduk yang bekerja di


sektor pertanian atau industri untuk mendukung
partai lebih rendah dibanding penduduk yang
bekerja di sektor perdagangan
Peluang penduduk yang bekerja di sektor
pertanian untuk mendukung partai hanya 0,323
kali penduduk yang bekerja di sektor perdagangan
Penduduk yang bekerja di sektor industri hanya
0,742 kali penduduk yang bekerja di sektor
perdagangan

40
Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

CONTOH 1

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

Dalam rangka penjenjangan karir, dilakukan


suatu tes kemampuan pegawai jika diberi sebuah
tugas tertentu. Dengan criteria tertentu,
selanjutnya pegawai tersebut dikategorikan
mampu atau tidak mampu menyelesaikan tugas
yang diberikan. Penelitian dilakukan untuk
melihat apakah tingkat pendidikan (max.
SLTP/sederajat, SLTA/sederajat, dan Perguruan
Tinggi) dan skor stabilitas emosional
berpengaruh secara signifikan terhadap mampu
atau tidaknya seorang pegawai dalam
menyelesaikan tugas tertentu. Berdasarkan data
yang dikumpulkan, diperoleh hasil pengolahan
menggunakan SPSS sebagai berikut:

41

LOGISTIC REGRESSION

Model Summary
-2 Log
Cox & Snell
likelihood
R Square
29,484a
,466

St ep
1

Case Processing Summary


Unweighted Cases
Selected Cases

N
Included in Analy sis
Missing Cases
Total

Unselected Cases
Total

40
0
40
0
40

Nagelkerke
R Square
,626

a. Estimation terminat ed at iteration number 6 because


parameter est imat es changed by less than ,001.

Percent
100,0
,0
100,0
,0
100,0

Hosmer and Lemeshow Test


Step
1

Chi-square
3,491

Sig.
,900

Classificati on Tablea
Predicted

Dependent Vari able Encoding


Original Value
Tidak Mampu
Mampu

Internal Value
0
1

St ep 1

Observ ed
Kemampuan
Pegawai

Tidak Mampu
Mampu

Kemampuan Pegawai
Tidak Mampu
Mampu
20
3
4
13

Ov erall Percentage
a. The cut v alue is , 500

Categorical Variables Codings

Tingkat
Pendidikan

SLTA/sederajat
Perguruan Tinggi
Max. SLTP/ sederajat

Frequency
12
15
13

Paramet er coding
(1)
(2)
1,000
,000
,000
1,000
,000
,000

Variables in the Equation

Omnibus Tests of Model Coefficients


St ep 1

St ep
Block
Model

Chi-square
25,064
25,064
25,064

df
3
3
3

Sig.
,000
,000
,000

B
Staep
1

x2
x2(1)
x2(2)
x1
Constant

,092
3,275
,027
-16,651

S. E.
1,162
1,218
,011
6,193

a. Variable(s) entered on step 1: x2, x1.

Wald
8,559
,006
7,229
6,567
7,230

df
2
1
1
1
1

Sig.
,014
,937
,007
,010
,007

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

a. If weight is in ef f ect, see classif ication table f or the total


number of cases.

df

Percent age
Correct
87,0
76,5
82,5

Exp(B)
1,097
26,449
421,027
,000

Nama Pendidikan
A
B
C
D

SLTA
S-1
SD
SLTP

Skor
stabilitas
emosional
509
602
500
546

Peluang
?

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

Berdasarkan output diatas, tuliskan model logitnya.


Lakukan analisis/interpretasi terhadap hasil diatas
dengan menghitung berbagai resiko yang mungkin
secara lengkap.
Jika ada beberapa karyawan dengan karakteristik
sebagai berikut, berapa peluang mereka mampu
menyelesaikan tugas serupa yang diberikan.

43

CONTOH 2

JK KRT

Lapangan
Pekerjaan KRT

Laki-laki
Perempuan

Miskin

Tidak Miskin

Pertanian

52

82

Non Pertanian

15

23

102

53

85

33

Pertanian
Non Pertanian

Apakah jenis kelamin dan lapangan pekerjaan


KRT memengaruhi status kemiskinan?

Agung Priyo Utomo - agung@stis.ac.id

Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui


variabel yang meemngaruhi status kemiskinan
rumah tangga. Data yang dikumpulkan adalah
sebagai berikut:

44

Anda mungkin juga menyukai