KATARAK
Definisi
Katarak termasuk golongan kebutaan yang tidak dapat dicegah tetapi dapat
disembuhkan. Definisi katarak menurut WHO adalah kekeruhan yang terjadi pada
lensa mata, yang menghalangi sinar masuk ke dalam mata.
Etiologi
Tak jarang katarak timbul pada saat lahir atau pada anak usia dini sebagai akibat
dari cacat keturunan, trauma parah pada mata, operasi mata, atau peradangan
intraokular. Faktor lain yang dapat menyebabkan perkembangan katarak pada usia
lebih dini meliputi paparan berlebihan cahaya ultraviolet, diabetes, merokok, atau
penggunaan obat-obatan tertentu, seperti steroid oral, topikal, atau inhalasi.
Etiologi katarak kongenital yang paling umum termasuk infeksi intrauterin,
gangguan metabolisme, dan sindrom genetik ditransmisikan. Sepertiga dari
katarak pediatrik sporadis, mereka tidak berhubungan dengan penyakit sistemik
atau mata. Namun, mereka mungkin mutasi spontan dan dapat menyebabkan
pembentukan katarak pada keturunannya pasien. Sebanyak 23% dari katarak
kongenital adalah familial. Cara transmisi yang paling sering adalah autosomal
dominan dengan penetrasi yang lengkap. Jenis katarak mungkin muncul sebagai
katarak total, katarak polar, katarak lamelar, atau opasitas nuklear. Semua
anggota keluarga dekat harus diperiksa. Infeksi penyebab katarak termasuk
rubella (yang paling umum), rubeola, cacar air, cytomegalovirus, herpes simplex,
herpes zoster, poliomyelitis, influenza, virus EpsteinBarr, sifilis, dan
toksoplasmosis.
Penyebab terjadinya katarak senilis hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Patofisiologi
di balik terjadinya katarak senilis amat kompleks dan belum sepenuhnya
dimengerti. Namun ada beberapa kemungkinan di antaranya terkait usia lensa
mata yang membuat berat dan ketebalannya bertambah, sementara kekuatannya
menurun.
Klasifikasi
a. Katarak Menurut Usia
i.
Katarak Kongenital
Katarak Kongenital katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera
setelah lahir dan bayi berusia kurang dari 1 tahun. Kekeruhan sebagian pada
lensa yang sudah didapatkan pada waktu lahir umumnya tidak meluas dan
ii.
iii.
ii.
Katarak Kortikal
Pada katarak kortikal terjadi penyerapan air sehingga lensa menjadi
cembung dan terjadi miopisasi akibat perubahan indeks refraksi lensa. Pada
keadaan ini penderita seakan-akan mendapatkan kekuatan baru untuk
melihat dekat pada usia yang bertambah.
iii.
Katarak Matur
Bila proses degenerasi berjalan terus maka akan terjadi pengeluaran air
bersama-sama hasil disintegrasi melalui kapsul. Di dalam stadium ini lensa
akan berukuran normal. Iris tidak terdorong ke depan dan bilik mata depan
akan mempunyai kedalaman normal kembali. Kadang pada stadium ini
iv.
6/6
(6/6
1/60)
(1/3001/~)
(1/3001/~)
Kekeruhan
Ringan
Sebagian
Seluruh
Masif
Cairan Lensa
Normal
Bertambah
Normal
Berkurang
Iris
Normal
Terdorong
Normal
Tremulans
Bilik Mata
Depan
Normal
Dangkal
Normal
Dalam
Sudut Bilik
Mata
Normal
Sempit
Normal
Terbuka
Shadow Test
Negatif
Positif
Negatif
Pseudopositif
Penyulit
Glaukoma
Uveitis +
Glaukoma
ii.
Katarak Primer
Katarak primer merupakan katarak yang terjadi karena proses penuaan atau
degenerasi, bukan karena penyebab yang lain, seperti penyakit sistemik
atau metabolik, traumatik, toksik, radiasi dan kelainan kongenital.
Katarak Sekunder
1) Katarak Metabolik
Katarak metabolik atau disebut juga katarak akibat penyakit sistemik,
terjadi bilateral karena berbagai gangguan sistemik berikut ini : diabetes
melitus, hipokalsemia (oleh sebab apapun), defisiensi gizi, distrofi
miotonik, dermatitis atopik, galaktosemia, dan sindrom Lowe, Werner,
serta Down.
2) Katarak Traumatik
Katarak traumatik paling sering disebabkan oleh trauma benda asing
pada lensa atau trauma tumpul pada bola mata. Peluru senapan angin
dan petasan merupakan penyebab yang sering; penyebab lain yang lebih
jarang adalah anak panah, batu, kontusio, pajanan berlebih terhadap
panas (glassblowers cataract), dan radiasi pengion. Di dunia industri,
tindakan pengamanan terbaik adalah sepasang kacamata pelindung yang
bermutu baik.
Lensa menjadi putih segera setelah masuknya benda asing karena
lubang pada kapsul lensa menyebabkan humor aqueous dan kadangkadang vitreus masuk ke dalam struktur lensa. Pasien sering kali adalah
pekerja industri yang pekerjaannya memukulkan baja ke baja lain.
Sebagai contoh, potongan kecil palu baja dapat menembus kornea dan
lensa dengan kecepatan yang sangat tinggi lalu tersangkut di vitreus
atau retina.
3) Katarak Komplikata
Penyakit intraokular atau penyakit di bagian tubuh yang lain dapat
menimbulkan katarak komplikata. Penyakit intraokular yang sering
menyebabkan kekeruhan pada lensa ialah iridosiklitis, glukoma, ablasi
retina, miopia tinggi dan lain-lain. Katarak-katarak ini biasanya unilateral.
Pada uveitis, katarak timbul pada subkapsul posterior akibat gangguan
metabolisme lensa bagian belakang. Kekeruhan juga dapat terjadi pada
tempat iris melekat dengan lensa (sinekia posterior) yang dapat
berkembang mengenai seluruh lensa.
Glaukoma pada saat serangan akut dapat mengakibatkan gangguan
keseimbangan cairan lensa subkapsul anterior. Bentuk kekeruhan ini
berupa titik-titik yang tersebar sehingga dinamakan katarak pungtata
subkapsular diseminata anterior atau dapat disebut menurut penemunya
katarak Vogt. Katarak ini bersifat reversibel dan dapat hilang bila tekanan
bola mata sudah terkontrol.
Manifestasi klinik
Penurunan visus penglihatan
Katarak biasanya terbentuk secara perlahan sehingga terkadang gejala yang
timbul tidak dirasakan oleh penderitanya. Gejala yang sering dikeluhakan oleh
penderita katarak antara lain:
Diagnosis
Diagnosa katarak dibuat berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan laboratorium preoperasi dilakukan untuk mendeteksi adanya
penyakit-penyakit yang menyertai. Penyakit seperti Diabetes Mellitus dapat
menyebabkan perdarahan perioperatif sehingga perlu dideteksi secara dini dan
bisa dikontrol sebelum operasi.
II.
Indikasi
Keuntungan
Kerugian
IOL
di COP.
bagus.
Phaco Sebagian
Rehabilitasi visual Peralatan / instrumen mahal.
besar
cepat.
Pelatihan lama.
katarak
Ultrasound dapat
kecuali
mempengaruhi endotel
katarak
kornea.
Morgagni dan
trauma.
Tabel Keuntungan dan Kerugian Operasi Katarak
Zonula
lemah
IOL adalah sebuah lensa jernih berupa plastik fleksibel yang difiksasi
ke dalam mata atau dekat dengan posisi lensa alami yang mengiringi ECCE.
Sebuah IOL dapat menghasilkan pembesaran dan distorsi minimal dengan
sedikit kehilangan persepsi dalam atau tajam penglihatan perifer.
IOL bersifat permanen, tidak membutuhkan perawatan dan
penanganan khusus dan tidak dirasakan pasien atau diperhatikan orang lain.
Dengan sebuah IOL kacamata baca dan kacamata untuk melihat dekat
biasanya tetap dibutuhkan dan umumnya dibutuhkan kacamata tipis untuk
penglihatan jauh.
Kontraindikasi implantasi IOL antara lain adalah uveitis berulang,
retinopati diabetik progresif, rubeosis iridis dan glaukoma neovaskuler.
Tentunya setiap tindakan operasi memiliki resiko, yang paling buruk
adalah hilangnya penglihatan secara permanen. Setelah dilakukan operasi
masih mungkin muncul masalah pada mata, sehingga diperlukan kontrol
post operasi yang teratur.
Jangka Pendek
Jangka Panjang
Fotosensitif
Dislokasi IOL
Kekeruhan pada kapsul lensa
Ablasio retina
Astigmatisma
Glaukoma
Ptosis
Tabel Efek Operasi Katarak
kornea
Prognosis
Prognosis penglihatan untuk pasien anak-anak yang memerlukan
pembedahan tidak sebaik prognosis untuk pasien katarak dewasa. Adanya
ambliopia dan kadang-kadang anomali saraf optikus atau retina membatasi tingkat
pencapaian penglihatan pada kelompok pasien ini. Prognosis untuk perbaikan
ketajaman penglihatan setelah operasi paling buruk pada katarak kongenital
unilateral dan paling baik pada katarak kongenital bilateral inkomplit yang
progresif lambat. Sedangkan pada katarak senilis jika katarak dapat dengan cepat
terdeteksi serta mendapatkan pengobatan dan pembedahan katarak yang tepat
maka 95 % penderita dapat melihat kembali dengan normal.