Anda di halaman 1dari 13

[AYU AKSARA 07120100059] 1

KATARAK
Definisi
Katarak termasuk golongan kebutaan yang tidak dapat dicegah tetapi dapat
disembuhkan. Definisi katarak menurut WHO adalah kekeruhan yang terjadi pada
lensa mata, yang menghalangi sinar masuk ke dalam mata.

Etiologi
Tak jarang katarak timbul pada saat lahir atau pada anak usia dini sebagai akibat
dari cacat keturunan, trauma parah pada mata, operasi mata, atau peradangan
intraokular. Faktor lain yang dapat menyebabkan perkembangan katarak pada usia
lebih dini meliputi paparan berlebihan cahaya ultraviolet, diabetes, merokok, atau
penggunaan obat-obatan tertentu, seperti steroid oral, topikal, atau inhalasi.
Etiologi katarak kongenital yang paling umum termasuk infeksi intrauterin,
gangguan metabolisme, dan sindrom genetik ditransmisikan. Sepertiga dari
katarak pediatrik sporadis, mereka tidak berhubungan dengan penyakit sistemik
atau mata. Namun, mereka mungkin mutasi spontan dan dapat menyebabkan
pembentukan katarak pada keturunannya pasien. Sebanyak 23% dari katarak
kongenital adalah familial. Cara transmisi yang paling sering adalah autosomal
dominan dengan penetrasi yang lengkap. Jenis katarak mungkin muncul sebagai
katarak total, katarak polar, katarak lamelar, atau opasitas nuklear. Semua
anggota keluarga dekat harus diperiksa. Infeksi penyebab katarak termasuk
rubella (yang paling umum), rubeola, cacar air, cytomegalovirus, herpes simplex,
herpes zoster, poliomyelitis, influenza, virus EpsteinBarr, sifilis, dan
toksoplasmosis.
Penyebab terjadinya katarak senilis hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Patofisiologi
di balik terjadinya katarak senilis amat kompleks dan belum sepenuhnya
dimengerti. Namun ada beberapa kemungkinan di antaranya terkait usia lensa
mata yang membuat berat dan ketebalannya bertambah, sementara kekuatannya
menurun.
Klasifikasi
a. Katarak Menurut Usia
i.
Katarak Kongenital
Katarak Kongenital katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera
setelah lahir dan bayi berusia kurang dari 1 tahun. Kekeruhan sebagian pada
lensa yang sudah didapatkan pada waktu lahir umumnya tidak meluas dan

[AYU AKSARA 07120100059] 2

ii.

iii.

jarang sekali mengakibatkan keruhnya seluruh lensa. Letak kekeruhan


tergantung pada saat mana terjadi gangguan pada kehidupan janin.
Katarak Juvenil
Katarak juvenil adalah katarak yang lunak dan terdapat pada orang
muda, yang mulai terbentuknya pada usia lebih dari 1 tahun dan kurang dari
50 tahun. Merupakan katarak yang terjadi pada anak-anak sesudah lahir
yaitu kekeruhan lensa yang terjadi pada saat masih terjadi perkembangan
serat-serat lensa sehingga biasanya konsistensinya lembek seperti bubur
dan disebut sebagai soft cataract. Biasanya katarak juvenil merupakan
bagian dari suatu gejala penyakit keturunan lain. Pembedahan dilakukan bila
kataraknya diperkirakan akan menimbulkan ambliopia.
Tindakan untuk memperbaiki tajam penglihatan ialah pembedahan.
Pembedahan dilakukan bila tajam penglihatan seduah mengganggu
pekerjaan sehari-hari. Hasil tindakan pembedahan sangat bergantung pada
usia penderita, bentuk katarak apakah mengenai seluruh lensa atau
sebagian lensa apakah disertai kelainan lain pada saat timbulnya katarak,
makin lama lensa menutupi media penglihatan menambah kemungkinan
ambliopia.
Katarak Senil
Katarak senil adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia
lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun kadang-kadang pada usia 40 tahun.
Perubahan yang tampak ialah bertambah tebalnya nukleus dengan
berkembangnya lapisan korteks lensa. Secara klinis, proses ketuaan lensa
sudah tampak sejak terjadi pengurangan kekuatan akomodasi lensa akibat
mulai terjadinya sklerosis lensa yang timbul pada usia dekade 4 dalam
bentuk keluhan presbiopia.

b. Katarak Menurut Lokasi Kekeruhan


Dikenal 3 bentuk katarak senil, yaitu katarak nuklear, kortikal, dan subkapsular
posterior.
i.
Katarak Nuklear
Inti lensa dewasa selama hidup bertambah besar dan menjadi sklerotik.
Lama kelamaan inti lensa yang mulanya menjadi putih kekuningan menjadi
cokelat dan kemudian menjadi kehitaman. Keadaan ini disebut katarak
brunesen atau nigra.

[AYU AKSARA 07120100059] 3

ii.

Katarak Kortikal
Pada katarak kortikal terjadi penyerapan air sehingga lensa menjadi
cembung dan terjadi miopisasi akibat perubahan indeks refraksi lensa. Pada
keadaan ini penderita seakan-akan mendapatkan kekuatan baru untuk
melihat dekat pada usia yang bertambah.

iii.

Katarak Subkapsular Posterior


Katarak subkapsular posterior ini sering terjadi pada usia yang lebih
muda dibandingkan tipe nuklear dan kortikal. Katarak ini terletak di lapisan
posterior kortikal dan biasanya axial. Indikasi awal adalah terlihatnya
gambaran halus seperti pelangi dibawah slit lamp pada lapisan posterior
kortikal. Pada stadium lanjut terlihat granul dan plak pada korteks subkapsul
posterior ini. Gejala yang dikeluhkan penderita adalah penglihatan yang silau
dan penurunan penglihatan di bawah sinar terang. Dapat juga terjadi
penurunan penglihatan pada jarak dekat dan terkadang beberapa pasien
juga mengalami diplopia monokular.

[AYU AKSARA 07120100059] 4

c. Katarak Menurut Derajat Kekeruhan


Katarak berdasarkan kekeruhan yang sudah terjadi dapat dibedakan menjadi 4
macam, yaitu:
i.
Katarak Insipien
Kekeruhan yang tidak teratur seperti bercak-bercak yang membentuk
gerigi dasar di perifer dan daerah jernih membentuk gerigi dengan dasar di
perifer dan daerah jernih di antaranya. Kekeruhan biasanya teletak di korteks
anterior atau posterior. Kekeruhan ini pada umumnya hanya tampak bila
pupil dilebarkan.
Pada stadium ini terdapat keluhan poliopia karena indeks refraksi yang
tidak sama pada semua bagian lensa. Bila dilakukan uji bayangan iris akan
positif.
ii.
Katarak Imatur
Pada stadium yang lebih lanjut, terjadi kekeruhan yang lebih tebal tetapi
tidak atau belum mengenai seluruh lensa sehingga masih terdapat bagianbagian yang jernih pada lensa.
Pada stadium ini terjadi hidrasi korteks yang mengakibatkan lensa
menjadi bertambah cembung. Pencembungan lensa ini akan memberikan
perubahan indeks refraksi dimana mata akan menjadi miopik. Kecembungan
ini akan mengakibatkan pendorongan iris ke depan sehingga bilik mata
depan akan lebih sempit.
Pada stadium intumensen ini akan mudah terjadi penyulit glaukoma. Uji
bayangan iris pada keadaan ini positif.
iii.

Katarak Matur
Bila proses degenerasi berjalan terus maka akan terjadi pengeluaran air
bersama-sama hasil disintegrasi melalui kapsul. Di dalam stadium ini lensa
akan berukuran normal. Iris tidak terdorong ke depan dan bilik mata depan
akan mempunyai kedalaman normal kembali. Kadang pada stadium ini

[AYU AKSARA 07120100059] 5

iv.

terlihat lensa berwarna sangat putih akibat perkapuran menyeluruh karena


deposit kalsium. Bila dilakukan uji bayangan iris akan terlihat negatif.
Katarak Hipermatur
Merupakan proses degenerasi lanjut lensa sehingga korteks mengkerut
dan berwarna kuning. Akibat pengeriputan lensa dan mencairnya korteks,
nukleus lensa tenggelam ke arah bawah (katarak morgagni). Lensa yang
mengecil akan mengakibatkan bilik mata menjadi dalam. Uji bayangan iris
memberikan gambaran pseudopositif.
Akibat masa lensa yang keluar melalui kapsul lensa dapat menimbulkan
penyulit berupa uveitis fakotoksik atau glaukom fakolitik.
Insipien
Imatur
Matur
Hipermatur
Visus

6/6

(6/6
1/60)

(1/3001/~)

(1/3001/~)

Kekeruhan

Ringan

Sebagian

Seluruh

Masif

Cairan Lensa

Normal

Bertambah

Normal

Berkurang

Iris

Normal

Terdorong

Normal

Tremulans

Bilik Mata
Depan

Normal

Dangkal

Normal

Dalam

Sudut Bilik
Mata

Normal

Sempit

Normal

Terbuka

Shadow Test

Negatif

Positif

Negatif

Pseudopositif

Penyulit

Glaukoma

Uveitis +
Glaukoma

Tabel Perbedaan derajat kekeruhan katarak

Gambar Stadium Katarak

d. Katarak Menurut Etiologi

[AYU AKSARA 07120100059] 6


i.

ii.

Katarak Primer
Katarak primer merupakan katarak yang terjadi karena proses penuaan atau
degenerasi, bukan karena penyebab yang lain, seperti penyakit sistemik
atau metabolik, traumatik, toksik, radiasi dan kelainan kongenital.
Katarak Sekunder
1) Katarak Metabolik
Katarak metabolik atau disebut juga katarak akibat penyakit sistemik,
terjadi bilateral karena berbagai gangguan sistemik berikut ini : diabetes
melitus, hipokalsemia (oleh sebab apapun), defisiensi gizi, distrofi
miotonik, dermatitis atopik, galaktosemia, dan sindrom Lowe, Werner,
serta Down.
2) Katarak Traumatik
Katarak traumatik paling sering disebabkan oleh trauma benda asing
pada lensa atau trauma tumpul pada bola mata. Peluru senapan angin
dan petasan merupakan penyebab yang sering; penyebab lain yang lebih
jarang adalah anak panah, batu, kontusio, pajanan berlebih terhadap
panas (glassblowers cataract), dan radiasi pengion. Di dunia industri,
tindakan pengamanan terbaik adalah sepasang kacamata pelindung yang
bermutu baik.
Lensa menjadi putih segera setelah masuknya benda asing karena
lubang pada kapsul lensa menyebabkan humor aqueous dan kadangkadang vitreus masuk ke dalam struktur lensa. Pasien sering kali adalah
pekerja industri yang pekerjaannya memukulkan baja ke baja lain.
Sebagai contoh, potongan kecil palu baja dapat menembus kornea dan
lensa dengan kecepatan yang sangat tinggi lalu tersangkut di vitreus
atau retina.
3) Katarak Komplikata
Penyakit intraokular atau penyakit di bagian tubuh yang lain dapat
menimbulkan katarak komplikata. Penyakit intraokular yang sering
menyebabkan kekeruhan pada lensa ialah iridosiklitis, glukoma, ablasi
retina, miopia tinggi dan lain-lain. Katarak-katarak ini biasanya unilateral.
Pada uveitis, katarak timbul pada subkapsul posterior akibat gangguan
metabolisme lensa bagian belakang. Kekeruhan juga dapat terjadi pada
tempat iris melekat dengan lensa (sinekia posterior) yang dapat
berkembang mengenai seluruh lensa.
Glaukoma pada saat serangan akut dapat mengakibatkan gangguan
keseimbangan cairan lensa subkapsul anterior. Bentuk kekeruhan ini
berupa titik-titik yang tersebar sehingga dinamakan katarak pungtata
subkapsular diseminata anterior atau dapat disebut menurut penemunya
katarak Vogt. Katarak ini bersifat reversibel dan dapat hilang bila tekanan
bola mata sudah terkontrol.

[AYU AKSARA 07120100059] 7


Ablasio dan miopia tinggi juga dapat menimbulkan katarak komplikata.
Pada katarak komplikata yang mengenai satu mata dilakukan tindakan
bedah bila kekeruhannya sudah mengenai seluruh bagian lensa atau bila
penderita memerlukan penglihatan binokular atau kosmetik.
Jenis tindakan yang dilakukan ekstraksi linear atau ekstraksi lensa
ekstrakapsular. Iridektomi total lebih baik dilakukan dari pada iridektomi
perifer.
Katarak yang berhubungan dengan penyakit umum mengenai kedua
mata, walaupun kadang-kadang tidak bersamaan. Katrak ini biasanya
btimbul pada usia yang lebih muda. Kelainan umum yang dapat
menimbulkan katarak adalah diabetes melitus, hipoparatiroid, miotonia
distrofia, tetani infantil dan lain-lain.
Diabetes melitus menimbulkan katarak yang memberikan gambaran
khas yaitu kekeruhan yang tersebar halus seperti tebaran kapas di dalam
masa lensa.
Pada hipoparatiroid akan terlihat kekeruhan yang mulai pada dataran
belakang lensa, sedang pada penyakit umum lain akan terlihat tanda
degenerasi pada lensa yang mengenai seluruh lapis lensa.
4) Katarak Toksik
Katarak toksik atau disebut juga katarak terinduksi obat, seperti obat
kortikosteroid sistemik ataupun topikal yang diberikan dalam waktu lama,
ergot, naftalein, dinitrofenol, triparanol, antikolinesterase, klorpromazin,
miotik, busulfan. Obat-obat tersebut dapat menyebabkan terjadinya
kekeruhan lensa.
5) Katarak Ikutan (membran sekunder)
Katarak ikutan merupakan kekeruhan kapsul posterior yang terjadi
setelah ekstraksi katarak ekstrakapsular akibat terbentuknya jaringan
fibrosis pada sisa lensa yang tertinggal, paling cepat keadaan ini terlihat
sesudah 2 hari pasca ekstraksi ektrakapsular. Epitel lensa subkapsular
yang tersisa mungkin menginduksi regenerasi serat-serat lensa,
memberikan gambaran telur ikan pada kapsul posterior (mutiara
Elschnig). Lapisan epitel berproliferasi tersebut dapat membentuk banyak
lapisan dan menimbulkan kekeruhan yang jelas. Sel-sel ini mungkin juga
mengalami diferensiasi miofibroblastik. Kontraksi serat-serat tersebut
menimbulkan banyak kerutan kecil di kapsulposterior, yang menimbulkan
distorsi penglihatan. Semua faktor ini dapat menyebabkan penurunan
ketajaman penglihatan setelah ekstraksi katarak ekstrakapsular.
Katarak ikutan merupakan suatu masalah besar pada hampir semua
pasien pediatrik, kecuali bila kapsul posterior dan vitreus anterior
diangkat pada saat operasi. Dulu, hingga setengah dari semua pasien
dewasa mengalami kekeruhan kapsul posterior setelah mengalami

[AYU AKSARA 07120100059] 8


ekstraksi katarak ekstrakapsular. Namun, tehnik bedah yang semakin
berkembang dan materi lensa intraokular yang baru mampu mengurangi
insiden kekeruhan kapsul posterior secara nyata.
Patofisiologi
Semakin bertambah usia lensa, maka akan semakin tebal dan berat
sementara daya akomodasinya semakin melemah. Ketika lapisan kortikal
bertambah dalam pola yang konsentris, nukleus sentral tertekan dan mengeras,
disebut nuklear sklerosis. Ada banyak mekanisme yang memberi kontribusi dalam
progresifitas kekeruhan lensa. Epitel lensa berubah seiring bertambahnya usia,
terutama dalam hal penurunan densitas (kepadatan) sel epitelial dan
penyimpangan diferensiasi sel serat lensa (lens fiber cells). Walaupun epitel lensa
yang mengalami katarak menunjukkan angka kematian apoptotik yang rendah,
akumulasi dari serpihan-serpihan kecil epitelial dapat menyebabkan gangguan
pembentukan serat lensa dan homeostasis dan akhirnya mengakibatkan hilangnya
kejernihan lensa. Lebih jauh lagi, dengan bertambahnya usia lensa, penurunan
rasio air dan mungkin metabolit larut air dengan berat molekul rendah dapat
memasuki sel pada nukleus lensa melalui epitelium dan korteks yang terjadi
dengan penurunan transport air, nutrien dan antioksidan. Kemudian, kerusakan
oksidatif pada lensa akibat pertambahan usia mengarahkan pada terjadinya
katarak senilis.
Mekanisme lainnya yang terlibat adalah konversi sitoplasmik lensa dengan
berat molekul rendah yang larut air menjadi agregat berat molekul tinggi larut air,
fase tak larut air dan matriks protein membran tak larut air. Hasil perubahan
protein menyebabkan fluktuasi yang tiba-tiba pada indeks refraksi lensa,
menyebarkan jaras-jaras cahaya dan menurunkan kejernihan. Area lain yang
sedang diteliti meliputi peran dari nutrisi pada perkembangan katarak secara
khusus keterlibatan dari glukosa dan mineral serta vitamin.
Selain dari itu, terdapat juga teori free radical, dimana free radical terbentuk
jika terjadi reaksi intermediate reaktif kuat. Free radical mengakibatkan degenerasi
molekul normal, dan dapat dinetralisir oleh vitamin E dan antioksidan. Teori
Across-Link dari para ahli biokimia mengatakan terjadi pengikatan asam nukleat
dan molekul protein sehingga terjadi gangguan fungsi.

[AYU AKSARA 07120100059] 9


Faktor resiko katarak:
Usia (penuaan)
Paparan sinar UV
Infeksi intrauterine
Trauma
Metabolik (DM)

Perubahan struktur korteks

Kerusakan sel-sel korteks

Hidrasi sel-sel lensa

Kepadatan lensa berkurang

Sinar sejajar masuk

Lensa menjadi keruh

Tidak bisa difokuskan

Manifestasi klinik
Penurunan visus penglihatan
Katarak biasanya terbentuk secara perlahan sehingga terkadang gejala yang
timbul tidak dirasakan oleh penderitanya. Gejala yang sering dikeluhakan oleh
penderita katarak antara lain:

Penglihatan berawan, kabur atau berkabut


Lebih nyaman saat melihat jarak dekat
Perubahan persepsi warna
Fotosensitif baik pada malam hari maupun siang hari
Penglihatan ganda (double vision)
Perubahan ukuran kacamata yang signifikan

Diagnosis
Diagnosa katarak dibuat berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan laboratorium preoperasi dilakukan untuk mendeteksi adanya
penyakit-penyakit yang menyertai. Penyakit seperti Diabetes Mellitus dapat
menyebabkan perdarahan perioperatif sehingga perlu dideteksi secara dini dan
bisa dikontrol sebelum operasi.

[AYU AKSARA 07120100059] 10


Pada pasien katarak sebaiknya dilakukan pemeriksaan visus untuk
mengetahui kemampuan melihat pasien. Pemeriksaan adneksa okuler dan struktur
intraokuler dapat memberikan petunjuk terhadap penyakit pasien dan prognosis
penglihatannya.
Pemeriksaan slit lamp tidak hanya difokuskan untuk evaluasi opasitas lensa
tetapi dapat juga struktur okuler lain, misalnya konjungtiva, kornea, iris, bilik mata
depan. Ketebalan kornea harus diperiksa dengan hati-hati, gambaran lensa harus
dicatat dengan teliti sebelum dan sesudah pemberian dilator pupil, posisi lensa
dan intergritas dari serat zonular juga dapat diperiksa sebab subluksasi lensa
dapat mengidentifikasi adanya trauma mata sebelumnya, kelainan metabolik, atau
katarak hipermatur. Kemudian lakukan pemeriksaan shadow test untuk
menentukan stadium pada katarak senilis. Selain itu, pemeriksaan oftalmoskopi
direk dan indirek dalam evaluasi dari integritas bagian belakang harus dinilai.
Masalah pada saraf optik dan retina dapat menilai gangguan penglihatan.
Tatalaksana
Satu-satunya terapi katarak adalah tindakan bedah. Indikasi operasi katarak
secara umum adalah untuk rehabilitasi visus, mencegah dan mengatasi
komplikasi, tujuan terapeutik dan diagnostik, mencegah ambliopia dan tujuan
kosmetik. Saat ini terapi bedah katarak sudah mengalami banyak perkembangan.
Dahulu bedah katarak dilakukan dengan teknologi yang disebut ECCE dan
ICCE masih memerlukan sayatan lebar untuk mengeluarkan lensa secara utuh,
sehingga pasien pun harus mendapatkan jahitan yang cukup banyak pada
matanya yang mengakibatkan proses pemulihan matanya menjadi lama. Sekarang
dengan teknologi fakoemulsifikasi sayatan pada mata menjadi sangat kecil dan
seringkali tidak memerlukan jahitan.
I.

II.

Metode Ekstraksi intrakapsuler (ICCE), yang jarang lagi dilakukan


sekarang adalah mengangkat lensa in toto yakni didalam kapsulnya melalui
limbus superior 140-160 derajat. ICCE dilakukan pada negara-negara dimana
terdapat keterbatasan mikroskop untuk melakukan operasi katarak. ICCE
diindikasikan pada kasus-kasus katarak tidak stabil, intumesen, hipermatur,
dan katarak luksasi. Kontraindikasi absolut ICCE adalah katarak pada anak dan
dewasa muda serta katarak traumatik dengan ruptur kapsul. Kontraindikasi
relatif ICCE adalah miopi tinggi, sindrom Marfan, katarak Morgagni.
Metode Ekstraksi ekstra kapsuler (ECCE), yang saat ini masih sering
dipakai juga memerlukan insisi limbus superior. Bagian anterior kapsul
dipotong atau diangkat, nukleus diekstraksi dan korteks lensa dinuang dari
mata dengan irigasi dengan atau tanpa aspirasi, sehingga meninggalkan
kapsul posterior. ECCE diindikasikan untuk operasi katarak yang diiringi

[AYU AKSARA 07120100059] 11


dengan pemasangan IOL atau penambahan kacamata baca, terjadinya
perlengketan luas antara iris dan lensa, ablasi atau prolaps badan kaca.
Kontraidikasi ECCE adalah pada keadaan dimana terjadi insufisiensi zonula
zinni.

Gambar Teknik ECCE


III.

Metode fakoemulsifikasi yaitu dengan sayatan kecil dan tidak memerlukan


benang. Ada berbagai keuntungan dari metode tersebut, antara lain tanpa
dijahit. Ini karena sayatannya kecil. Kalaupun perlu jahitan hanya satu jahitan.
Fakofragmentasi atau fakoemulsi dengan irigasi atau aspirasi atau keduanya
adalah teknik ekstrakapsuler yang menggunakan getaran-getaran ultrasonik
untuk mengangkat nukleus dan korteks melalui incisi limbus yang kecil (25mm), sehingga mempermudah penyembuhan luka operasi dan keluhan mata
merah tidak lama.

Gambar Teknik Fakoemulsifikasi

Setelah operasi semua pasien membutuhkan koreksi kekuatan


tambahan untuk memfokuskan benda dekat dibandingkan untuk melihat
jauh. Akomodasi hilang dengan diangkatnya lensa. Kekuatan yang hilang
pada sistem optik mata tersebut harus digantikan oleh kacamata afakia yang

[AYU AKSARA 07120100059] 12


tebal, lensa kontak yang tipis atau implantasi lensa plastik (IOL) di dalam
bola mata.
Meto
de
ICCE

Indikasi

Keuntungan

Kerugian

Resiko tinggi kebocoran


vitreous (20%).
Astigmatisme.
Rehabilitasi visual terhambat.
IOL di COA atau dijahit di
posterior.
ECCE Lensa sangat Peralatan yang
Astigmatisme.
keras.
dibutuhkan paling Rehabilitasi visual terhambat.
Endotel
sedikit.
Baik untuk endotel
kornea
kurang
kornea.

IOL
di COP.
bagus.
Phaco Sebagian
Rehabilitasi visual Peralatan / instrumen mahal.
besar
cepat.
Pelatihan lama.
katarak
Ultrasound dapat
kecuali
mempengaruhi endotel
katarak
kornea.
Morgagni dan
trauma.
Tabel Keuntungan dan Kerugian Operasi Katarak
Zonula
lemah

Tidak ada resiko


katarak sekunder.
Peralatan yang
dibutuhkan
sedikit.

IOL adalah sebuah lensa jernih berupa plastik fleksibel yang difiksasi
ke dalam mata atau dekat dengan posisi lensa alami yang mengiringi ECCE.
Sebuah IOL dapat menghasilkan pembesaran dan distorsi minimal dengan
sedikit kehilangan persepsi dalam atau tajam penglihatan perifer.
IOL bersifat permanen, tidak membutuhkan perawatan dan
penanganan khusus dan tidak dirasakan pasien atau diperhatikan orang lain.
Dengan sebuah IOL kacamata baca dan kacamata untuk melihat dekat
biasanya tetap dibutuhkan dan umumnya dibutuhkan kacamata tipis untuk
penglihatan jauh.
Kontraindikasi implantasi IOL antara lain adalah uveitis berulang,
retinopati diabetik progresif, rubeosis iridis dan glaukoma neovaskuler.
Tentunya setiap tindakan operasi memiliki resiko, yang paling buruk
adalah hilangnya penglihatan secara permanen. Setelah dilakukan operasi
masih mungkin muncul masalah pada mata, sehingga diperlukan kontrol
post operasi yang teratur.
Jangka Pendek

Jangka Panjang

[AYU AKSARA 07120100059] 13

Infeksi pada mata


Perdarahan
pada
(hifema)
Edema papil
Edema kornea
Rupture kapsul lensa
Ablasio retina

Fotosensitif
Dislokasi IOL
Kekeruhan pada kapsul lensa
Ablasio retina
Astigmatisma
Glaukoma
Ptosis
Tabel Efek Operasi Katarak
kornea

Prognosis
Prognosis penglihatan untuk pasien anak-anak yang memerlukan
pembedahan tidak sebaik prognosis untuk pasien katarak dewasa. Adanya
ambliopia dan kadang-kadang anomali saraf optikus atau retina membatasi tingkat
pencapaian penglihatan pada kelompok pasien ini. Prognosis untuk perbaikan
ketajaman penglihatan setelah operasi paling buruk pada katarak kongenital
unilateral dan paling baik pada katarak kongenital bilateral inkomplit yang
progresif lambat. Sedangkan pada katarak senilis jika katarak dapat dengan cepat
terdeteksi serta mendapatkan pengobatan dan pembedahan katarak yang tepat
maka 95 % penderita dapat melihat kembali dengan normal.

Anda mungkin juga menyukai