yang
tidak
wajib
mengabarkan:
Hamzah.7
Abu Ghalib Al-Khayyath t berkisah: Aku pernah menyaksikan Anas bin Malik z
menshalati
jenazah
seorang
berdiri
di bagian
bersisian
dengan
Shalat jenazah
memiliki
tatalelaki,
cara ia
yang
berbeda
denganyang
shalat
yang lain,
karena
kepala
jenazah.
Ketika jenazah
tersebut
didatangkan
jenazah
shalat
ini dilaksanakan
tanpa ruku,
tanpa telah
sujud, diangkat,
tanpa duduk,
dan tanpa tasyahhud
(Al-Muhalla,
Berikut perinciannya:
seorang
wanita3/345).
dari Anshar,
maka dikatakan kepada Anas: Wahai Abu Hamzah
(kunyah Anas), tolong shalatilah. Anas pun menshalatinya dan ia berdiri pada
1. tengah
Bertakbir
4 kali20, demikian pendapat mayoritas shahabat, jumhur tabiin, dan
posisi
jenazah.
madzhab fuqaha seluruhnya.
Di antara kami ketika itu ada Al-Ala` bin Ziyad Al-Adawi (seorang yang tsiqah
2. Takbir pertama dengan mengangkat tangan, lalu tangan kanan diletakkan di atas
dari kalangan tabiin, termasuk ahli ibadah dan qurra` penduduk Bashrah).
tangan kiri (sedekap) sebagaimana hal ini dilakukan pada shalat-shalat lain. Al-Imam
Ketika
melihat perbedaan berdirinya Anas tersebut, ia berkata: Wahai Abu
Al-Hafizh Ibnul Qaththan berkata: Ulama bersepakat bahwa orang yang menshalati
Hamzah,
demikian
Rasulullahkedua
n berdiri
sebagaimana
engkau
berdiri
jenazah,apakah
ia bertakbir
dan mengangkat
tangannya
pada takbir
yang awal.
(Alketika
menshalati
jenazah
laki-laki
dan
ketika
menshalati
jenazah
wanita?
Anas
Iqna fi Masa`ilil Ijma, 1/186)
Ibnu Hazm menyatakan: Adapun mengangkat tangan ketika takbir dalam shalat
Wanita
Menshalati Jenazah
jenazah, maka tidak ada keterangan yang menunjukkan bahwa Rosulullah
melakukannya, kecuali hanya pada awal takbir saja. (Al-Muhalla, 3/351)
Al-Imam An-Nawawi t berkata: Apabila tidak ada yang menghadiri jenazah kecuali
para wanita, maka tidak ada perbedaan pendapat
tentang wajibnya mereka
3. Bertaawwudz lalu membaca Al-Fatihah22 dan surah lain dari Al-Qur`an23.
menshalati jenazah tersebut. Dan tidak ada perbedaan pendapat bahwasanya ketika
itu gugurlah kewajiban (menshalati jenazah) dengan apa yang mereka lakukan. Dan
Al-Imam Asy-Syaukani berkata: Jumhur ulama berpendapat tidak disunnahkan
mereka menshalati jenazah tersebut secara sendiri-sendiri. Namun tidak apa-apa bila
menjahrkan bacaan dalam shalat jenazah. (Nailul Authar 4/81)
mereka mengerjakan secara berjamaah (dengan sesama mereka). (Al-Majmu, 5/169)
4.
Takbir kedua, lalu bershalawat untuk Rosulullah sebagaimana lafadz shalawat
dalam tasyahhud.
(Al-Mughni, fashl Al-Israr bil Qira`ah wad Dua` fi Shalatil Janazah, Asy-Syarhul
Mumti, 2/526)
5.
Takbir ketiga, lalu berdoa secara khusus untuk si mayat secara sirr menurut
pendapat jumhur ulama.
(Al-Minhaj 7/34) Rosulullah bersabda:
Apabila kalian menshalati mayat, khususkanlah doa untuknya. 27
badahu.
Ya Allah, ampunilah orang yang masih hidup di antara kami dan orang
yang sudah meninggal, orang yang sekarang ada (hadir) dan orang
yang tidak hadir, anak kecil di antara kami dan orang besar, laki-laki
dan wanita kami. Ya Allah siapa yang engkau hidupkan di antara kami
Bila mayat itu anak kecil, maka disenangi untuk mendoakan kedua orang tuanya31 agar
mendapatkan ampunan dan rahmah seperti tersebut dalam hadits Al-Mughirah bin Syubah
z.32
Ulama menganggap baik untuk mengucapkan doa berikut ini:
Allahummajalhu dzukh-ran liwaalidaihi wa farathan wa ajran wa syafiian
mujaaban. Allahumm tsaqqil bihi mawaaziinahuma wa adhim bihi ujuurahuma wa
alhiq-hu bi shaalihi salafil mukminin. Wajalhu fii kifaalati Ibraahiima wa qihi
birahmatika adzaabal Jahiim..dst
Ya Allah jadikanlah anak ini (si mayat) sebagai pendahulu bagi kedua orang tuanya,
tabungan/ simpanan dan pahala bagi keduanya. Ya Allah beratkanlah timbangan
keduanya dengan kematian si anak, besarkanlah pahala keduanya. Ya Allah,
jadikanlah anak ini dalam tanggungan Nabi Ibrahim33 dan gabungkanlah dia dengan
pendahulu yang shalih dari kalangan (anak-anak kecil) kaum mukminin. Lepaskanlah
dia dari adzab neraka Jahim dengan rahmat-Mu34. Gantikanlah untuknya rumah/
negeri yang lebih baik daripada rumah/ negerinya, keluarga yang lebih baik daripada
keluarganya. Ya Allah, ampunilah salaf kami, orang-orang yang mendahului kami dan