Anda di halaman 1dari 1

neutrino kalahkan kecepatan cahaya

Sejumlah fisikawan menyatakan bahwa mereka telah menemukan sebuah partikel sub atomik yang
disebut dengan neutrino, yang mampu berjalan dengan kecepatan lebih tinggi dibanding kecepatan
cahaya. Temuan ini, bila berhasil diverifikasi, akan membatalkan teori Albert Einstein seputar
relativitas.
Dalam sebuah eksperimen yang dilakukan oleh para peneliti di European Centre for Nuclear
Research (CERN) di Swiss dan sebuah laboratorium di Italia, partikel mikro itu mampu bergerak
dengan kecepatan hingga 300.006 kilometer per detik. Sedikit lebih cepat dibanding cahaya yang
hanya mampu menembus kecepatan 300.000 kilometer per detik.
Temuan ini sangat mengejutkan kami, kata Antonio Ereditato, ilmuwan yang menjadi juru bicara
eksperimen yang memiliki sandi Opera, seperti dikutip dari News 24, 23 September 2011.
Seperti diketahui, sebelum ini para ilmuwan menganggap tidak ada partikel yang mampu bergerak
lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan cahaya. Kini kami sedang mencari penjelasan yang
paling memungkinkan untuk semua ini, ucap Ereditato.
Dari uji coba, sebuah akselerator partikel menembakkan pancaran neutrino dari laboratorium CERN
di Swiss ke sebuah lab di Italia. Ternyata, pancaran partikel itu tiba dalam waktu 60 nanodetik atau
seperenampuluh miliar detik, lebih cepat dibanding cahaya.
Pada tahun 1905, Albert Einstein melontarkan teori seputar relativitas, teori yang dikenal dengan
persamaan E=MC2 yang saat ini menjadi komponen fundamental dalam ilmu fisika modern. Teori ini
berdasarkan pada ide bahwa tidak ada yang bergerak lebih cepat dibanding cahaya.
Jika temuan seputar neutrino ini berhasil diverifikasi, ia akan memaksa para ilmuwan untuk
memikirkan ulang apa yang telah ditemukan dalam seabad terakhir terkait bagaimana cara kerja alam
semesta.
Hasil temuan dalam uji coba itu dianggap sulit dipercaya, bahkan oleh para ilmuwan yang
menemukannya. Para ilmuwan juga tengah mengonsultasikan dengan rekan-rekan mereka di
berbagai belahan dunia untuk verifikasi, untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam metode
pengujian ataupun kalkulasi yang dibuat.

Anda mungkin juga menyukai