Anda di halaman 1dari 4

Hubungan Internasional : Pengertian,

Konsep, Sarana, Makna

Hubungan internasional sering kali disamakan dengan politik luar negeri,


hubungan antarbangsa, atau politik internasional. Ketiga istilah tersebut
memang mengandung makna yang relatif sama satu engan lainnya. Kita tidak
akan ambil pusing untuk secara saklek membedakannya. Definisi umum lebih
diperlukan karena hubungan internasional itu sendiri merupakan sebauah
konsep yang umum.

Pengertian hubungan internasional


Hubungan internasional adalah interaksi antarbangsa yang bersifat global
atau interaksi manusia sebagai representasi bangsa melampaui batas-batas
negara. Interaksi yang berlangsung sejatinya adalah interaksi antar manusia,
namun terjadi dalam konteks hubungan formal antar bangsa. Ini adalah
definisi umum yang cukup sering diajarkan.

Pengertian yang lebih akademis tentu saja terletak dalam studi-studi


mengenai hubungan internasional itu sendiri. Studi Internasional atau Global
Studies adalah beberapa nama departemen akademik yang substansinya
mengajarkan tentang hubungan internasional.

Kita bisa mendefinisikan apa itu hubugan internasional dengan cara


mengidentifikasi apa yang dipelajari dalam kelas hubungan internasional.
Beberapa pakar telah mengusulkan pengertiannya sebagai berikut:

Trevor Taylor (1979) mengatakan bahwa hubungan internasional


merupakan sebuah disiplin ilmu yang mencoba menjelaskan tentang aktivitas
politik lintas batas negara.

Seymon Brown (1988) berpendapat bahwa hubungan internasional sebagai


studi tentang pola tindakan dan reaksi antara negara-negara berdaulat
sebagaimana direpresentasikan oleh elit pemerintahnya.
Joseph Ola (1999) mendefinisikan hubungan internasional sebagai studi
tentang segala bentuk interaksi antarbangsa dalam sebuah sistem
internasional.

Ketiga definisi di atas menunjukan kemiripan satu sama lain. Studi


internasional mempelajari pola hubungan antar bangsa. Konteks yang lebih
relevan dipelajari di sini adalah politik. Interaksi berlangsung antar elit politik
yang merupakan representasi dari pemerintah suatu negara yang menjalin
hubungan.

Sampai di sini kita sudah bisa memahami pengertiannya dan apa yang
dipelajari dalam studi internasional. Sekali lagi, pengertian yang disampaikan
di atas baru merupakan gambaran untuk pemahaman umum saja. Untuk
pengetahuan yang lebih spesifik, kita perlu meninjau pola hubungannya.

Konsep dan pola hubungan


internasional
Pola penjajahan, yaitu hubungan antarabangsa dalam bentuk eksploitasi
dan dominasi antara negara yang menjajah dan yang dijajah. Pola hubungan
ini timbul sebagai akibat sistem kapitalisme yang rakus. Nagara menjajah
negara lain untuk kepentigan ekonomi dan geopolitik. Penguasaan wilayah
dalam rangkan mengejar kekayaan adalah inti dari kolonialisme.

Pola ketergantungan, yaitu hubungan antarbangsa dimana nasib negara


yang satu bergantung pada kebijakan negara yang lain. Pola ini biasanya
terjadi dalam hubungan antara negara maju dan negara berkembang, antara
negara dunia pertama dan negara dunia ketiga, antara negara di utara dan di
selatan, dimana negara yang lebih miskin diberi pinjaman modal oleh negara
yang lebih kaya. Timbullah ketergantungan dari negara kaya.

Pola sederajat, yaitu hubungan antarbangsa yang egaliter dan dilakukan


dalam rangka mencapai tujuan bersama. Dalam hubungan ini, tidak ada
negara yang lebih superior atau inferior. Pihak-pihak yang menjalin hubungan
menghendaki kesejahteraan bersama. Pola hubungan ini biasanya terbentuk
dari hubungan negara-negara yang se-level atau se-nasib.

Dari ketiga pola tersebut, pola ketiga merupakan tipe ideal yang didorong
menjadi pola dominan dalam hubungan internasional era kontemporer. Pola
ekstrim seperti ketergantungan dan penjajahan terus didorong untuk
dihapuskan dari muka bumi. Namun demikian, pada kenyataannya, hubungan
egaliter tidak pernah sepenuhnya egaliter. Selama levelnya tidak ekstrim, pola
hubungan internasional bisa dianggap sederajat.

Sarana hubungan internasional


Dari pola, kita menuju ke sarana hubungan internasional. Terdapat setidaknya
empat sarana yang sering disebutkan dalam global studies, diantaranya:

Diplomasi, yaitu sarana hubungan antarbangsa untuk memperjuangkan


politik nasional dalam konteks hubungan antarbangsa. Dalam diplomasi, daya
dan upaya dikerahkan untuk mencapai tujuan nasional. Dalam hubungannya
dengan bangsa lain, diplomasi diselenggarakan dengan terlebih dahulu
mengidentifikasi apakah kepentingan nasional suatu bangsa sejalan atau
bertentangna dengan kepentingan bangsa lain. Proses diplomasi bisa
berujung kesepakatan, kesepakatan melalui sinergi atau syarat, atau bisa pula
ketidaksepakatan.

Propaganda, yaitu usaha sistematis yang dilakukan untuk mempengaruhi


pikiran, emosi, dan tindakan kelompok demi memenuhi kepentingan
masyarakat ketimbang pemerintahnya. Propaganda tidak dilakukan untuk
mensinergikan kepentingan yang bertentangan. Dengan kata lain,
kepentingan yang menjadi tujuan final adalah kepentingan pihak yang
melakukan propaganda.

Perdagangan, yaitu sarana hubungan antarbangsa yang dilibatkan untuk


memperoleh keuntungan ekonomi antara pihak-pihak yang berhubungan.
Perdagangan internasional umumnya muncul karena ketidakmampuan negara
untuk memproduksi dan mengonsumsi semua kebutuhan negaranya sendiri.
Kerjasama dalam bentuk perdagangan merupakan solusi praktis sekaligus
problematis karena beresiko menciptakan ketimpangan dan ketergantungan.

Militer, yaitu sarana hubungan antarbangsa melalui latihan kemiliteran


bersama dalam rangka memperkuat pertahanan negara-negara yang terlibat
diplomasi. Latihan militer bersama juga merupakan wujud adanya
kesepakatan untuk mengantisipasi serangan yang mungkin melanda salah
satu pihak. Apabila salah satu pihak diserang, maka pihak lain membantu.
Bantuan bisa berupa serdadu yang diturunkan atau suplai peralatan
kemiliteran.
Dari beberapa pola dan sarana yang sudah disampaikan di atas, kita sudah
bisa menerka bahwa hubungan internasional dilakukan karena memiliki arti
penting bagi pihak-pihak yang terlibat

Makna hubungan internasional


Pada prinsipnya, hubungan antarbangsa timbul karena kebutuhan. Mirip
dengan interaksi sosial yang timbul karena kebutuhan manusia sebagai
makhluk sosial. Beberapa poin berikut ini merupakan hasil identifikasi
Sosiologis.com tentang makna atau arti penting hubungan internasional.
Makna hubungan internasional antara lain:

 Menjamin kelangsungan hidup bangsa ditengah kehadiran bangsa-bangsa


lain.
 Membangun solidaritas dan sikap menghargai antarbangsa.
 Memberi peluang untuk berpartisipasi dalam rangka mewujudkan dan
menjaga perdamaian dunia.
 Membuka peluang untuk membantu bangsa-bangsa lain yang tertindas.
 Membuka hubungan dengan bangsa-bangsa lain yang mau membantu
ketika negara kita ditindas.
 Menyelesaikan konflik antarnegara.
 Memposisikan bangsa secara strategis ditengah pergaulan dengan bangsa
lain.

Dari beberapa poin di atas, kita identifikasi bahwa negara yang tidak menjalin
hubungan internasional dengan negara lain akan cenderung terkucil atau
terisolasi. Namun demikian, jika para diplomat suatu negara tidak punya
posisi tawar yang strategis, negara yang diwalikinya berpotensi didominasi
oleh negara lain.

Di era globalisasi, hubungan internasional semakin mendapatkan panggung.


Kini negara-bangsa hidup dalam kondisi saling bergantung dengan negara
lain. Negara penghasil ponsel butuh pasar untuk menjual produknya atau
perekonomiannya akan collapse. Negara-bangsa saat ini hidup dalam sistem
internasional dengan pola saling ketergantungan.

Sumber :

http://sosiologis.com/hubungan-internasional

Anda mungkin juga menyukai