Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN APLIKASI THERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

DENGAN TOPIK SOSIALISASI & STIMULASI PERSEPSI


OLEH KELOMPOK V B-EKTENSI 97 DI RUANG CENDRAWASIH DAN
ELANG II RSJP JAKARTA
JUMAT, 7 MEI 1999
Pelaksanaan terapi aktivitas kelompok sosialisasi & stimulasi persepsi dimulai pada
pukul 16.10 WIB dan klien sudah siap mengikuti terapi aktivitas kelompok. Hal ini
dimungkinkan karena therapist telah melakukan kontrak dengan klien sehari
sebelumnya secara jelas dan adanya hubungan saling percaya yang sudah terbina
antara perawat dan klien.
Dari rencana terapi aktivitas kelompok sosialisasi & stimulasi persepsi yang
ditujukan kepada 10 klien ternyata pada pelaksanaannya satu orang klien tidak dapat
megikuti terapi. Namun ada satu klien baru dengan masalah halusinasi dengan
sengaja diikutsertakan oleh perawat. Adapun klien yang diobservasi berjumlah 9
orang karena satu orang klien yang ikut adalah klien retardasi mental.
IMPLEMENTASI
1. Persiapan dan Pelaksanaan
a. Menyiapkan lingkungan : mengatur kursi dan meja sehingga ruangan tampak
luas untuk terapi bermain, menyediakan tape recorder dan menggembungkan
balon yang berisi kertas perintah
b. Memperkenalkan diri
c. Menyebutkan tujuan
d. Menjelaskan peraturan permainan
e. Menghidupkan tape recorder
f. Memimpin dan memfasilitasi permainan : permainan dilakukan selama + 30
menit dengan memutar kotak kecil ke masing-masing klien secara bergiliran
dan Co-Leader menghentikan musik pada klien yang dituju. Klien yang
memegang kotak kecil, maju untuk memperkenalkan diri dan meledakkan
balon untuk melaksanakan perintah yang ada di dalam balon. Setelah
melaksanakan perintah, klien kembali ke kelompoknya dan musik dihidupkan
lagi. Demikian seterusnya sehingga semua klien mendapatkan bagian. Klien
yang belum mendapatkan bagian dipersilahkan maju oleh Leader untuk

memperkenalkan dirinya dan menyebutkan teman-temannya.


g. Melakukan ekpresi perasaan selama 10 menit dengan kegiatan sebagai berikut
:
-

Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti therapi aktivitas kelompok

Memberikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya


dan memberikan tanggapan terhadap apa yang telah diungkapkan klien
lain

Memberi kesempatan klien untuk memberikan usulan atau saran tentang


terapi aktivitas kelompok sosialisasi & stimulasi persepsi

2. Penutup
a. Co-Leader menyetel musik, perawat dan klien berjoget bersama
b. Leader menjelaskan bahwa terapi aktivitas hari ini telah selesai
c. Leader mempersilahkan klien untuk beristirahat
3. Evaluasi
a. Evaluasi Input
-

Tim berjumlah delapan orang yang terdiri dari leader 1 orang, co leader 1
orang, fasilitator 4 orang, observer 2 orang dan dibantu oleh 1 orang
perawat ruangan, operator tape dan kaset dirangkap oleh Co-Leader

Lingkungan memenuhi syarat luas, cahaya dan ventilasi cukup, lantai


tidak licin dengan suasana tenang namun ceria.

Peralatan : tape dengan kaset dangdut berfungsi dengan baik dan kursi

Klien : tidak ada kesulitan dalam memilih klien yang sesuai dengan
kriteria terapi aktivitas kelompok sosialisasi & stimulasi persepsi

b. Evaluasi Proses
-

Leader dibantu oleh Co-Leader menjelaskan aturan main dengan jelas

Fasilitator menempatkan diri di sela-sela klien dan aktif memotivasi klien


yang kurang aktif dan diam. Fasilitator ikut terlibat dalam permainan dan
bergoyang mengikuti irama musik sehingga klien mengikuti fasilitator.

Observer menempatkan diri diantara klien dan para fasilitator sehingga


memungkinkan untuk mengamati dan

mengawasi secara keseluruhan

jalannya permainan terapi aktifitas kelompok.


-

Kronologis pelaksanaan terapi aktivitas kelompok sosialisasi & stimulasi

persepsi adalah sebagai berikut :


Terapi aktivitas kelompok dimulai pukul 16.10 WIB dengan rencana
peserta 10 orang namun 1 orang tidak mengikuti dengan alasan tidak
biasa pesta (Klien OTB dengan Waham Kebesaran). Satu orang klien baru
diikutkan (klien Tn. Warso) tanpa rencana awal sehingga total klien tetap
10 orang namun yang diobservasi hanya 9 orang klien. Sesuai dengan
rencana, permainan dilakukan dalam 35 menit namun permainan
berlangsung hanya 30 menit karena jam makan klien sudah dekat (jam
makan klien pk. 17.00 WIB). Selama dalam proses kegiatan tidak ada
klien yang meninggalkan permainan.
Ekspresi perasaan selama 10 menit dipimpin oleh Leader yang
didampingi oleh Co-Leader. Kelompok klien duduk dimasing-masing
kursi yang telah disediakan didampingi oleh 4 orang fasilitator. Peserta
aktivitas kelompok diminta mengungkapkan perasaannya menyampaikan
kesan dan pendapatnya setelah mengikuti permainan tadi yaitu :

Tn. Ading,

saat

diminta

mengatakan

senang,

mengungkapkan

gembira,

lupa

perasaannya

dengan

masalah

klien
dan

mengungkapkan harapan agar kegiatan seperti ini dilakukan lebih


sering

Tn. Ari, mengungkapkan perasaannya selain merasa gembira ia dapat


berkenalan dengan teman-teman dalam satu kelompok.

Tn. Warso, mengungkapkan bahwa dengan kegiatan ini ia mengenal


klien-klien lain karena ia adalah klien baru

c. Evaluasi Output
Setelah melakukan terapi aktivitas kelompok sosialisasi & stimulasi persepsi
pada hari Jumat, 7 Mei 1999 dengan 10 klien yang dilibatkan dan dari 9 klien
yang diobservasi didapatkan hasil sebagai berikut :
-

90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas, alamat, suku


bangsa, dan keterangan mengenai dirinya yang ditanyakan oleh perawat
maupun klien lain.

80% dari jumlah klien mampu menterjemahkan perintah sebagai stimulus


persepsi dan melaksanakan perintah tersebut sesuai dengan isi perintah
permainan

90% dari jumlah klien mampu berespon terhadap klien lain dengan
mendengarkan klien lain yang sedang berbicara

100% dari jumlah klien mampu mengikuti aturan main yang telah
ditentukan

50% dari jumlah klien mau mengemukakan pendapat tentang therapi


aktifitas kelompok yang dilakukan

d. Evaluasi Umum
Keberhasilan pelaksanaan terapi aktivitas kelompok sosialisasi & stimulasi
persepsi di ruang Cendrawasih terjadi karena adanya beberapa faktor
pendukung yang meliputi : luas tempat pelaksanaan TAK yang cukup
memadai, ventilasi cukup, peralatan tersedia, permainan sederhana dengan
perintah sederhana, gerakan sederhana, irama musik ceria, mudahnya mencari
klien sesuai kriteria dan hubungan saling percaya perawat klien yang sudah
terbina.
Sedangkan hambatan yang ditemui selama pelaksanaan terapi aktivitas
kelompok sosialisasi meliputi : jam makan klien dekat dengan waktu
pelaksanaan TAK sehingga konsentrasi peserta TAK agak terpecah, dan satu
orang klien kelolaan yaitu Tn. OTB tidak mau mengikuti kegiatan TAK
dengan mengatakan Seorang profesor tidak biasa berpesta dan berfoya-foya
padahal sehari sebelum TAK sudah dilakukan kontrak dan klien sudah
bersedia. Klien OTB mengalami waham dan perawat tidak memaksa klien
untuk mengikuti TAK.

Anda mungkin juga menyukai