4 Gaya
4 Gaya
I . Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Gaya tegang tali adalah gaya pada tali ketika tali sedang tegang.
Sebelum tali ditarik, maka tali tersebut kendor yang berarti gaya tegangan talinya sama dengan nol namun ketika tali
mulai ditarik, maka tali tersebut akan tegang yang berarti gaya tegangan talinya ada atau T 0.
b. Gaya non kontak
Ketika pemberi gaya tidak langsung berhubungan (kontak) dengan obyeknya, maka gaya ini dinamakan gaya non
kontak.
Contoh :
Gaya gravitasi
Gaya listrik
Gaya magnet
Gaya nuklir
3. Kreteria gaya
Gaya itu merupakan besaran vektor dan mempunyai kriteria sbb :
0
P
a. titik tangkap gaya ( 0 )
b. besar gaya ( 0 P )
c. arah gaya ( ditandai oleh anak panah atau P )
4. Satuan gaya
Gaya dalam sistem MKS bersatuan newton .
Yang disebut dengan satu Newton adalah besarnya gaya yang diperlukaan untuk menimbulkan percepatan satu meter
per sekon kuadrat pada benda bermsa satu kilogram.
Dalam sistem CGS maka satuan gaya adalah dyne .
Adapun hubungan antara newton dengan dyne adalah sbb :
Newton
Dyne
kg.m / s
1 kg m / s2
1 N
1 N
g.cm / s
1. 10 3 g . 10 2 cm./ s 2
10 5 g cm / s 2
10 5 dyne
F
x
F2
R
R = F1 + F2
F1
R = F1 - F2
F2
R
F2
F1
F1 F2 2 F1 . F2 . cos
Sin
F2
sin
R
Contoh :
Dua buah gaya masing masing F 1 = 10 N , F 2 = 4 N mimiliki titik tangkap sama.
Tentukanlah Resultante kedua gaya itu jika :
a. kedua gaya segaris dan searah
b. kedua gaya segaris berlawanan arah F1 ke kanan dan F2 ke kiri
c. kedua gaya saling membentuk sudut 60 0
d. tentukan arah R
Penyelesaian :
a. R = F 1 + F 2
b. R = F 1 - F 2
= 10 + 4
= 10 - 4
= 14 N.
= 6 N
c.
F
F1
F2
2 F1 . F2 cos
2 . 10 . 4 . cos 60
10
100 16 80 . 1 2
156
39 12,49 N
d. Sin =
F2
sin sin
R
4
156
Tidak hanya itu benda yang sedang bergerak lurus beraturan akan terus bergerak lurus beraturan jika jumlah gaya
(resutan gaya) sama dengan nol atau tidak gaya yang bekerja pada benda itu. Tapi jika ada gaya yang bekerja pada
benda maka gaya tersebut dapat mengubah keadaan benda itu. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :
Jika resultante gaya gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol , maka benda tersebut mungkin diam atau
mungkin bergerak lurus beraturan .
Rumus :
Hukum
I
Newton dikenal dengan hukum Inersia atau kelembaman.
Apa yang dimaksud dengan Inersia atau kelembaman itu ?
Inersia atau kelembaman adalah kecenderungan suatu benda untuk tetap diam atau tetap bergerak lurus beraturan
( bergerak dengan kecepatan tetap )
Sehelai kerta diapit diantara dua botol plastic, tegak dan terbalik dalam keadaan diam.
Kertas ditarik dengan tiba-tiba, apa yang terjadi ? Ternyata kedua botol plastic tetap
tegak. Hal ini disebabkan botol plastic berisi air mempunyai massa atau inersia yang
besar sehingga kecenderungan mempertahankan keadaannya cukup besar.
Massa ini merupakan ukuran inersia artinya benda yang inersianya besar mempunyai
kecenderungan besar untuk tidak bergerak dipercepat. Benda yang inersianya besar
dikatakan massanya besar.
Hukum II Newton
Jika suatu benda diberi gaya, maka benda akan bergerak dipercepat.
Besarnya percepatan sebanding dengan besarnya gaya yang bekerja. Jika
gaya yang bekerja besar maka akan menghasilkan percepatan yang besar
pula.
Secara matematis pernyataan hokum II Newton dapat ditulis :
F a , jika percobaan dilakukan bervariasi menghasilkan grafik sebagai
berikut :
Ketika benda bermasa m jatuh bebas, benda akan mendapat percepatan sebesar g .
artinya gaya yang bekerja pada benda (gaya tarik bumi) adalah:
F = m .a = m . g.
Karena gaya tarik bumi = m.g , maka berat benda : W = m. g
Sehingga ada perbedaan antara massa dengan berat yaitu bahwa berat itu sangat
tergantung lokasi sedang massa dimanapun selalu sama.
Demikian pula seorang atletik yang sedang menahan barbell yang telah diangkat.
Disini kedua barbell memberikan gaya aksi pada kedua tangan atlet, maka kedua
tangannyapun meberikan gaya perlawanan yaitu gaya reaksi seberat kedua barbell
tersebut. Dalam hal ini arah gaya aksi selalu berlawanan dengan arah gaya reaksi .
Dengan demikian dari illustrasi diatas dapat disimpulkan untuk hokum III Newton adalah :
Jika sebuah benda mengerjakan gaya terhadap benda kedua , maka gaya kedua juga mengerjakan gaya pada benda
pertama yang besarnya sama namun arahnya berlawanan .Hukum ini terkenal dengan hukum aksi reaksi .
F aksi = -F reaksi
Dialam semesta ini tidak ada gaya tunggal karena setiap gaya pasti berpasangan atau dengan
kata lain : setiap ada akasi pasti ada reaksi
Mengukur gaya
Mengukur gaya :
1. Ambil pegas dan gantungkan masa sebesar 100 kg ( 1/10 kg ) angka 10 merupakan
nilai percepatan gravitasi
2. Amati pertambahan panjang akibat gaya tarik bumi
3. Tandai pertambahan pegas, berilan nama 1 newton
4. Buatlah skala keatas secara teratur dan tandai dengan 2 N, 3 N dst.
Dengan demikian pegas sudah dapat dipakai untuk mengukur gaya.
Mengukur pegas
Hubungkan pegas pada gaya yang hendak diukur gayanya. Dengan melihat skala kita dapat menentukan besarnya gaya
tersebut.
Gunakan pegas, dan berikan gaya 1 N pada benda bermassa 1 kg dibidang datar licin ternyata benda dipercepat
dengan percepatan 1 m.s-2.
Aplikasi Hukum Newton :
a. Lift bergerak
Lift bergerak dipercepat keatas dengan percepatan a
N> W
N > m.g
F = m .a
N m.g = m.a N = m ( g + a )
Lift bergerak dipercepat kebawah dengan perepatan a:
W > N m.g > N
F = m.a
m.g - N = m.a N = m ( g a )
F2
F1
F4
F3
F4
f F4
F1
F1
T T
Gaya yang bekerja pada tali adalah F 1 dan F4 yang besarnya sama namun
arahnya berlawanan ini dikenal dengan pasangan gaya tali. Pasangan gaya tali
ini sebenarnya terdapat pada setiap titik dalam tali itu. Gaya yang bekerja pada
tali ini dinamakan tegangan tali dengan simbol T.
N
F1
W
Menurut hukum Newton II
Suatu balok dengan masa m ditarik dengan gaya F1 dan balok berada
pada lantai licin sekali, maka balok tersebut akan bergerak dipercepat
dengan percepatan a . Jika tali dianggap tidak bermassa, maka besarnya
percepatan tersebut adalah :
hal ini berarti balok akan bergerak dipercepat dengan arah F1.
F1 = m .a
a = F1 / m
.
N
T
Sebuah balok terletak pada sebuah bidang miring yang didikat
oleh sebuah tali seperti gambar berikut ini. Untuk menghitung
besarnya tegangan tali maka:
Dibuat terlebih dahulu analisa gaya pada benda.
W = gaya berat akibat tarikan gravitasi
T = gaya reaksi tali. Gaya ini terjadi sebagai reaksi tali akibat
ditarik oleh gaya berat sepanjang bidang miring.
N = gaya reaksi bidang miring pada benda akibat tekanan
benda pada bidang miring
Karena benda diam, maka percepatannya sama dengan nol.
N
mg.sin
T
mg.cos
W=m.g
Fy = m .a
N - m . g cos = 0
N = m . g cos
T = m . g sin
Jika tali dipotong, maka balok akan bergerak dipercepat dengan besarnya percepatan adalah :
Fx = m .ax
Fy = m .ay
T - m.g sin = m.a
N - m . g cos = m.a
0 - m .g sin = m . a
0
= m.a ay = 0
ax = - g . sin
Jadi balok bergerak dipercepat pada sumbu x sejajar bidang miring dengan
percepatan :
ax = - g . sin
d. Katrol
Katrol banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama untuk keperluan mengangkat dan menurunkan
benda. Hal ini karena katrol dapat memudahkan bahkan dapat memperkecil kerja yang dilakukan. Selanjutnya akan
dibahas benda benda yang dihubungkan dengan tali melalui katrol.
W1
Benda bergerak di atas bidang datar yang licin ditarik oleh benda lain yang dihubungkan dengan katrol.
Massa tali dan gesekan tali dengan katrol diabaikan.
m1
Gb. 01
m2
m2
.g
(m 1 m2 )
a
W2
Pada benda pertama menurut hukum Newton II berlaku :
F = m1. a
2
. g
T1 = T2 = T = m1 . a T m1 .
m1 m 2
m1 .m 2
. g
T .
m1 m 2
Benda bergerak ke atas bidang miring yang licin ditarik oleh benda lain yang dihubungkan dengan katrol.
Massa tali dan gesekan tali dengan katrol diabaikan.
a) Benda m1 bergerak keatas jika w2 > w1 sin berlaku rumus sebagai berikut :
Menurut hukum II Newton:
F = m.a
w2 w1 sin = (m1+m2).a
m1
N
a=
( m2 m1 . sin )
.g
( m1 m 2 )
w1 sin
m2
T = m1.a
w1cos w1
w2
m2 m1. sin
m1 m2
T m1
.g
Gb. 02
b) Benda m2 bergerak keatas jika w2 < w1 sin berlaku rumus sebagai berikut :
a=
(m1 sin m 2 )
.g
(m1 m 2 )
w 1 = m1 . g
w 2 = m2 . g
Gerak dua buah benda yang dihubungkan dengan katrol
T = m2.a
m . sin m2
T m2 1
m1 m2
.g
T
m2
2
T
W2
( m1 m 2 )
.g
( m1 m 2 )
T m1 .g m1 .a T m1 .g m1
m1
a
( m1 m 2 )
2 m1 .m 2
.g T
.g
( m1 m 2 )
m1 m 2
W1
e. Benda ditarik vertical ke atas dengan percepatan a oleh gaya F = mg
F
F w = ma
F - m.g = m.a
W
F = gaya tarik (N)
w = mg = gaya berat (N)
f. Untuk benda yang tergantung oleh dua tali dalam keadaan setimbang berlaku rumus sebagai berikut:
T1
T1sin
T2
T2 sin
T2 cos
T1 cos
W
Fx = 0
T1 cos = T2 cos
Fy = 0
T1 sin + T2 sin = w
T1 = w sin
T2 = w sin
F . cos
200 . cos 60 0
200 .
m
a
2
2
50 kg.
GAYA GESEKAN
Ketika korek api digeserkan pada bagian yang kasar dari wadah
korek terjadilah suatu gesekan dimana arah gaya gesek tersebut
berlawanan dengan arah gerakan korek, hal ini terbukti bahwa ketika
korek digeserkan akan terasa berat. Jadi gaya gesekan adalah gaya
yang melawan gerak suatu permukaan relative satu sama lain. Gaya
ini bersinggungan denga permukaan benda.
Jika kedua tangan kita gesek-gesekan maka telapak tangan kita terasa hangat.
Hal ini merupakan salah satu contoh akibat adanya gaya gesekan. Gesekan ini
timbul karena permukaan tangan kita kasar.
Walaupun secara kasat mata kedua permukaan benda tersebut halus akan tetapi
jika kita amati dengan suatu alat yang lebih teliti misalnya mikroskop electron
maka tidak ada permukaan benda yang halus sempurna.
Jenis-jenis gesekan
Dalam fisika kita kenal dua jenis gesekan yaitu :
Gesekan kering
gesekan fluida
Gesekan fluida terjadi antara benda padat dengan fluida ( cair maupun gas ) sedang gesekan kering timbul antara dua
benda padat yang bersentuhan. Dari kedua jenis gesekan ini yang kita pelajari hanya gesekan kering.
Fungsi gesekan
Konsep gesekan
Konsep Gesekan
Mengapa berkas yang didorong tidak segera bergerak?
Brankas tidak segera bergerak karena ada yang menghambat, yaitu gaya gesek
static (fs) yang besarnya sama dengan gaya luar (F). Gaya gesekan static ini
bekerja antara lantai dan dasar brankas. Arah gaya gesekan selalu berlawanan
dengan arah gerak benda atau berlawanan dengan gaya kerja.
Mengapa brankas belum juga bergerak walaupun gaya yang diberikan sudah diperbesar?
Ketika gaya diperbesar,brankas belum juga bergerak karena gaya gesek static juga ikut bertambah besar. Nah, sekarang
brankas mulai bergerak mengapa ?
Ketika gaya terus diperbesar, gaya gesek static juga terus juga terus bertambah besar hingga akhirnya mencapai nilai
maksimum. Sesaat brankas mulai bergerak, gaya gesekannya berkurang sedikit. Selanjutnya, selama brankas bergerak,
gaya geseknya tidak lagi disebut gaya gesekan static namun gaya gesekannya adalah gesekan kinetik.
Gesekan statik
Untuk lebih memahami konsep gesekan ini, mari kita amati penyebab munculnya gaya gesekan secara lebih
mikroskopis. Permukaan benda tidak ada yang rata sempurna. Ada bagian yang seperti berbukit, ada pula yang seperti
lembah. Ketika dua permukaan ditumpuk, maka bukit bertemu bukit atau bukit masuk lembah. Bukit permukaan atas
akan berbenturan dengan bukit permukaan bawah. Benturan akan menahan benda untuk tetap diam. Inilah yang
disebut gesekan static.
Makin besar gaya makin besar gesekan statiknya
Ketika gaya dorong diperbasar beberapa bukit akan hancur. Bukit lain yang cukup keras dan tidak hancur bertindihan
dengan lembah yang keras pula dari permukaan lain. Akibatnya,gaya hambat menjadi lebih besar. Itulah sebabnya,
makin besar gaya makin besar gaya gesekan statiknya.
Jadi gesekan statis ( f s )
Adalah gaya gesekan antara permukaan bidang dengan permukaan benda kerja dimana benda itu tepat akan mulai
bergerak.
Gesekan kinetik
Jika gaya diperbesar lagi, gaya gesekan statik makin besar hingga mencapai nilai maksimum. Jika gaya terus
diperbesar,bukit bukit dapat keluar dari lembah yang keras dan dapat berlari di atas bukit-bukit permukaan bawah
tanpa khawatir masuk ke dalam lembah. Akibatnya, benturan antara bukit dan bukit banyak berkurang.Pada saat ini,
gaya gesekan static sudah berubah menjadi gaya gesekan kinetik.Gaya gesekan kinetik ini mempunyai nilai lebih kecil
dibandingkan gaya gesekan static.
fk<fs
Jika gaya pendorong terus ditambah, maka jumlah benturan tidak banyak berubah. Dengan demikian gaya gesekan
kinetik konstan, tidak dipengaruhi oleh kecepatan.
Jadi gaya gesekan yang bekerja selama benda begerak dinamakan gaya gesekan kinetik (f k).
Gesekan dan Gaya Normal
Jika permukaan atas diberi beban tambahan,apa akibatnya? Penambahan beban akan besar gaya normal
benda.Akibatnya pada permukaan dasar benda, bukit-bukit yang tidak cukup keras akan hancur. Sedangkan bukit dan
lembah yang paling keras saling mencengkram kuat. Gaya gesekan juga akan bertambah besar.Itulah sebabnya gaya
gesekan kinetik maupun static(static maksimum) tergantung pada gaya normal.Semakin besar gaya normal maka
semakin besar gaya gesekannya.
Minyak Pelumas Mengurangi Gesekan
Apa yang biasa kita lakukan untuk mengurangi gaya gesekan?
Gaya gesekan dapat kita kurangi dengan cara mengoleskan pelumas diantara kedua permukaan. Minyak pelumas dapat
mengisi lembah pada kadua permukaan, sehingga benturan antara bukit dapat dihilangkan.
Sifat-sifat Gaya gesekan
Dari uraian tersebut dapat kita simpulkan bahwa sifat-sifat gaya gesekan adalah:
a.
Arah gaya gesekan selalu berlawanan dengan arah gerak benda.
b.
Benda yang digeser tidak segera bergerak karena ada fs.
c.
Sesaat benda akan bergerak fs menjadi maksimum (fs maks).
d.
Benda akan bengerak jika F > fs maks.
e.
Selama benda bergerak, gaya gesekan static berubah menjadi gaya gesekan kinetik.
f.
fk tidak tergantung pada kecepatan benda.
g.
fk dan fs maks tergantung pada besarnya N.
h.
Minyak pelumas dapat mengurangi gesekan.
Besarnya gaya gesekan
Gaya gesekan adalah gaya yang berlawanan dengan gaya kerja . Adanya gaya gesekan antara bidang dengan benda
maka gaya yang kita berikan akan berkurang .
F = gaya kerja
f = gaya gesekan
F - fg = m . a
m = masa
a = percepatan
Besarnya gaya gesekan tergantung :
fg
W = m.g
Menurut hukum II Newton :
F = m . a
F fg = m.a
F - .m.g = m.a
a
F .m.g
m
fg = .N = ..W
fg = .m.g
N
a
fg
mg.sin
w.cos
w
*)
m.g.sin - .m.g.cos = 0
**)
*) Rumus jika balok diletakkan pada bidang miring dengan sudut kemiringan dan balok tepat akan begerak.
**) Rumus jika balok bergerak pada bidang miring dengan percepatan a.
Definisi koefisien gesekan
Apa yang dimaksud dengan koefisien gesekan?
Koefisien gesekan adalah suatu ukuran dari kasar atau halusnya permukaan.Semakin kasar permukaan suatu benda,
maka koefisien gesekannya semakin besar.
Koefisien gesekan dan gaya normal
Besarnya gaya gesekan berbanding lurus dengan gaya normal
benda.
Gaya gesekan static maksumum: fs maksimum = sN
Gaya gesekan kinetik : fk = kN
f
newton
..............
N
newton
dengan:
s = koefisien gesekan static
k = koefisien gesekan kinetik
N = gaya normal
III. EVALUASI :
A. PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat
1. Pernyataan berikut yang paling benar untuk gaya adalah : .kecuali.
a. dapat menyebabkan perubahan percepatan benda
b. dapat menyebabkan perubahan bentuk benda
c. dapat menyebabkan perubahan kecepatan benda
d. dapat menyebabkan perubahan kekuatan benda
e. dapat menyebabkan perubahan kedudukan benda
2. Berikut ini adalah contoh gaya kontak, kecuali ..
a. Bambang menendang bola kaki
b. Pemain badminton sedang serv
c. Magnet menarik jarum besi hingga menempel
d. Petinju sedang memukul kepala lawan
e. Abimanyu sedang mendorong mobil
3. Dua buah gaya masing-masing 10 N ke kanan dan 30 N ke kiri dan bertitik pangkal
Sama. Resultan kedua gaya adalah
a. 40 N ke kanan
b. 40 N ke kiri
d.
20 N ke kanan
c. 20 N ke kiri
e.
10 N ke kiri
4. Gaya F pada gambar di bawah besarnya sama dengan
a.
F = F1 + F2
b.
F = F2 + F1
c.
F = F1 F2
d.
F = F2 F1
e.
F=0
F1
F
F2
5.
6.
7.
8.
Seseorang masanya 60 kg. berada dalam lift yang sedang bergerak turun dengan percepatan 3 m/s 2, jika
g = 10 m/s2 maka besarnya gaya desakan kaki orang terhadap lantai lift adalah : .newton
a. 780
b. 630
d. 570
c. 600
e. 420
Dua buah gaya besarnya masing-masing 5 N, bekerja pada satu titik tangkap dan menghasilkan resultan
sebesar 5 N , maka sudut kedua buah gaya tersebut adalah:
a. 300
b. 600
d. 1200
0
c. 90
e. 1500
Mobil terperosok di jurang di tarik dengan dua mobil derek dengan gaya masing-masing 400 N dan 300
N yang arahnya saling tegak lurus. Maka resultan kedua gaya itu adalah : newton
a. 800
b. 700
d. 500
c. 600
e. 400
Tiga buah gaya bekerja pada sebuah benda dalam satu titik tangkap seprti gb. dibawah
( sudut antara F1 dan F2 adalah 1350 sedang sudut F2 dan F3 adalah 750 ) maka:
F2 = 10 N
F1 = 20 N
F3 = 30 N
1. Rx = 13 N
2. Ry = 52 -15 N
3. Rx = -13 N
4. Ry = 15 - 52 N
Pernyataan berikut yang paling benar untuk peristiwa diatas adalah ..
9.
10.
11.
12.
13.
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
d. 1 dan 3
c. 3 dan 4
e. 1, 2 dan 3
Bambang Pamungkas menendang bola dari titik penalty ( jarak 11 m dari gawang ) dan berhasil menjebol
gawang lawan. Jika masa bola 1 kg dan bola mencapai gawang setelah 1 detik dari penendangan, maka
besarnya gaya tendang yang dilakukan oleh Bambang Pamungkas adalah :Newton
a. 5,5
b. 11
d. 27,5
c. 22
e. 55
Ibu Khumairok baru saja belanja dari supermarket membeli neraca dan gula 2 kg. saat ibu Khumairok
berada dalam lift yang turun, ia menimbang gula yang dibelinya . ternyata neraca menunjukkan 1,4 kg.
jika percepatan gravitasi 10 m/s2, maka percepatan lift turun adalah ..m/s2
a. 1
b. 2
d. 4
c. 3
e. 5
Agus meletakkan bola pada lantai licin yang miring, sehingga bola menggelinding turun. Jika setelah 2
detik bola mencapai jarak 10 m dan percepatan gravitasi 10 m/s 2, maka kemiringan lantai tersebut adalah
derajad.
a. 30
b. 37
d. 53
c. 45
e. 60
Ibu membawa salak dan dimasukkan kedalam tas rajut kemudian di ikat dengan tali raffia. Gaya aksireaksi pada peristiwa ini adalah .
a. berat salak dengan tegangan handle tas
b. tegangan handle tas dan tegangan tali raffia
c. tegangan tali raffia dan gaya tarik tangan ibu ke raffia
d. tegangan tali raffia dan berat salak
e. berat salak dan gaya tarik tangan ibu ke tali.
Pembuatan timbangan berat badan didasarkan pada hukum Newton ..
a. I
b. II
d. I II
c. III
e. II III
14.
Tiga buah balok masing-masing bermasa m dihubungkan dengan katrol seperti gambar
berikut. Jika percepatan gravitasi g , maka percepatan bergeraknya balok sebesar
a. 1/3 g
b. 2/3 g
c. g
d. 1,5 g
e. 3 g
15.
Seorang anak berada dalam lift yang bergerak ke atas dengan percepatan 4 m/s 2, jika masa anak 40 kg
dan percepatan gravitasi 10 m/s2 maka gaya normal yang bekerja pada anak tersebut adalah ..newton.
a. 4
b. 160
d. 400
c. 240
e. 560
Jika sebuah benda diletakkan pada bidang miring, maka gaya normal pada benda itu adalah
a. sama dengan berat benda
b. lebih kecil dari berat benda
c. lebih besar dari berat benda
d. dapat lebih besar atau lebih kecil dari berat benda
e. tepat sama atau tidak sama dengan berat benda
Sebuah palu bermasa 2 kg diayunkan dengan kelajuan 20 m/s dan menghantam sebuah paku, sehingga
paku masuk kedalam kayu sedalam 5 cm. besarnya gaya tahan kayu terhadap paku adalah ..newton.
a. 400
b. 800
d. 8000
c. 4000
e. 40.000
Mobil yang masanya 700 kg mogok di jalan mendatar di Derek dengan bantuan tali. Tali yang
menghubungkan mobil dengan mobil Derek yang dipakai untuk menarik akan putus jika tegangannya
melebihi 1.400 N. percepatan maksimum yang dapat diterima mobil mogok itu dari mobil Derek sebesar
..m.s-2
a. 2
b. 8
d. 7
c. 10
e. 0
Dari gambar berikut ini jika berat benda 10 N, maka besarnya gaya normal yang dikerjakan lantai pada
balok adalah ..N
a. 5
F = 10 N
b. 10
c. 15
300
16.
17.
18.
19.
d. 20
e. 25
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
.
28.
Dua buah gaya F1 dan F2 . kedua gaya tersebut mengapit sudut 1200, jika besarnya F1 adalah dua kali
F2 dan mengahsilkan resultan 103 N. maka besarnya kedua gaya tersebut adalah ..
a. F1 = 10 N dan F2 = 5 N
b. F1 = 5 N dan F2 = 10 N
d. F1 = 20 N dan F2 = 10 N
c. F1 = 10 N dan F2 = 20 N
e. F1 = 30 N dan F2 = 15 N
Bendda masanya 10 kg meluncur diatas bidang dengan sudut kemiringan 30 0. jika koeffisien gesek
kinetik antara permukaan benda dengan bidang 0,05 maka gaya gesek kinetinya adalah .newton.
a. 2 3
b. 2
d. 3
c. 1 3
e. 1
Jika koeffisien gesek antara ban dan jalan 0,5 maka jarak paling pendek yang dapat ditempuh sebuah
mobil yang melaju dengan kecepatan 60 m/s hingga berhenti adalah
a. 30 m
b. 36 m
d. 300 m
c. 125 m
e. 360 m
Seseorang yang masanya 80 kg ditimbang dalam sebuah lift dan jarum timbangan menunjukkan angka
1.000 N jika percepatan gravitasi bumi ditempat itu 10 m/s2, maka dapat disimpulkan bahwa
a. lift sedang bergerak keatas dengan kecepatan tetap
b. lift sedang bergerak kebawah dengan kecepatan tetap
c. lift sedang bergerak kebawah dengan percepatan tetap
d. lift sedang bergerak keatas dengan percepatan tetap
e. lift sedang bergerak kebawah dengan percepatan nol
Massa benda ialah
a.
ukuran banyaknya materi benda terebut
b.
besarnya gaya tarik bumi terhadap benda
c.
tergantung posisi kedudukan benda
d.
penyebeb benda memiliki berat
e.
penyebab benda tergantung gaya
Peti seberat 1000 N terletek pada lantai mendatar dengan koefisien gesek kinetiknya 0,2. Jika seseorang
ingin mendorong peti itu, gaya yang harus dikerjakannya adalah
a.
100 N
b.
200 N
d. 400 N
c.
300 N
e.
500 N
Sebuah balok bermassa 50 kg memiliki koefisien gesekan statis. Maka gaya gesek maksimum yang
mungkin timbul adalah
a.
49 N
b.
98 N
d. 196 N
c.
147 N
e.
207 N
Sebuah peti bermassa 200 kg terletak pada bidang miring dengan sudut kemiringan 30 0. Bila resultan gaya
yang bekerja pada peti itu 500 N, maka koefisien gesekan kinetiknya:
a.
0,2
b.
0,25
d.
0,4
c.
0,3
e.
0,5
Gaya normal (N) yang bekerja pada orng didalam lift yang bergerak keatas dengan percepatan a adalah :
.
a.
N = ma mg
b.
N = ma + mg
d. N = g - a
c.
N = ma g
e. N = mg ma
29.
N
m
fg
w = m.g
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
N
m1
w1 sin
m2
w1cos w1
w2
41.
Sebuah gaya 50N membentuk sudut 30 dengan bilangan mendatar. Komponen mendatar
Dan komponen vertikalnya secara berturutan adalah .....
a 25N dan
d. 25
N dan 50N
b 25
N dan 25
c. 25
N dan 25N
e. 50
N dan 25N