Anda di halaman 1dari 6

Mengamati Gaya Gesek Pada Penguapan Droplet

Minyak Jarak Pagar


L. Mustiadi., Ing Wardana., Nurkholis Hamidi., Mega Nur Sasongko.
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang.
Jl. MT Haryono 167, Malang 65145
E-mail: lamusdi@yahoo.co.id
Abstract .
The effectiveness of the combustion will occur when the evaporation
process Jatropha oil formed, so that the evaporation process requires
further study. Jatropha oil evaporation by forming droplets moving and
experiencing the collision and friction in mechanical impact angle that
temperature, resulting in a better evaporation. This study was conducted to
determine the frictional forces on the droplet evaporation effect of castor oil
temperature variation of the angle of mechanical impact.
Tests carried out, using castor oil injector flow through the nozzle, forming
droplets that move by gravity, experiencing the collision and friction in
mechanical impact under the nozzle. Retrieval of data, done by visual and
mechanical means to obtain the amount of diameter, time and distance.
Using the impulse-momentum principle, can determine the amount of
frictional forces. The results of the study, showed a change in the amount of
frictional forces a droplet of 5.23 mN to 8.47 mN on the mechanical impact
angle variation 36,12o to 53,77o.
Keywords; force, friction, droplet.

PENDAHULUAN.
Efektivitas pembakaran minyak jarak
pagar belum optimal disebabkan oleh
penguapan minyak jarak pagar yang belum
sempurna. Untuk mendapatkan minyak jarak
pagar dalam fasa uap dengan cara
menyempurnakan proses penguapannya,
sehingga memerlukan pengkajian tentang
teknologi proses penguapan minyak jarak
pagar.
Beberapa penelitian diantaranya, Sanisah Binti
Saharin, dkk. (2012), menyelidiki karakteristik
penguapan bahan bakar cair, khususnya
tingkat penguapan dan ketergantungan pada
temperatur. Celine Morin, dkk. (1999),
menyelidiki penguapan droplet minyak nabati
dalam berbagai kondisi tekanan dan

temperatur.
Penguapan minyak jarak pagar dengan
membentuk droplet yang bertumbukan dan
bergesekan pada mekanik impak bersudut
yang bertemperatur memiliki kelebihan
tersendiri, akan menghasilkan pembentukan
uap yang lebih baik dan memiliki sebaran uap
ke arah radial. Sehingga penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh sudut
mekanik impak terhadap gaya gesek droplet

minyak jarak pagar, sedangkan manfaat yang


diharapkan dari hasil penelitian ini adalah
terbentuknya sebaran aliran uap droplet
menjadi lebih merata ke arah aksial dan radial.
Penguapan adalah suatu proses
perubahan fasa liquid menjadi fasa gas
dengan cara meningkatkan internal energinya.
Cara yang paling mudah dalam menguapkan
minyak
jarak
pagar
adalah
dengan
membentuk droplet, dengan mengalirkan
minyak jarak pagar melalui suatu nosel yang
memiliki diameter lubang yang kecil.
Pembentukan droplet minyak jarak pagar
dalam fasa liquid dimaksudkan untuk
memperbesar luas permukaan minyak dengan
cara memecah sejumlah massa minyak yang
besar menjadi minyak yang bermassa lebih
kecil, agar mudah menyerap kalor dalam
proses penguapan.
Energi dan massa aliran droplet dalam
fasa liquid yang bergerak jatuh bebas, jika
diterapkan untuk sistem yang bergesekan
pada mekanik impak yang didasarkan pada
prinsip-prinsip
konservasi
energi
dan
konservasi massa serta prinsip impulsmomentum, selain dari transfer energi dalam
bentuk panas dan juga yang akan terjadi kerja
dalam proses gesekan mekanik.

Massa droplet yang bergerak menuju dan


meninggalkan mekanik impak juga akan
membawa beberapa energi, seperti internal
energi, potensial energi dan kinetik energi.
Massa droplet membentuk gaya berat, akan
membentuk gaya gesek pada lintasan gesek,
selanjutnya droplet akan menerima panas dari

temperatur mekanik impak, yang diasumsikan


dapat mengurangi tegangan permukaan
droplet. sehingga akan meningkatkan internal
energi pada droplet, untuk menghasilkan
penguapan.

Gambar 1; Gesekan mekanik droplet.


Prinsip impuls dan momentum untuk proses
droplet gesekan mekanik, gaya gesek yang
dihasilkan dinyatakan dengan persamaan:

m1 c1y W1y t1 f y t1 m 2 c2 y W2 y t 2
dan
m1 c1x W1y t1 f x t1 m 2 c2 x W2 x t 2
akhirnya :
f f x2 f y2 ..........(1)
Keterangan:
m = massa droplet (kg),
c = kecepatan gerak droplet (m/s),
W = gaya berat droplet (N),
t = waktu tempuh droplet (s),
f = gaya gesek (N),
1, 2 = posisi sebelum dan sesudah gesekan.

Massa droplet, dengan mengasumsikan


droplet berbentuk bola, sehingga massa
droplet sebelum dan sesudah bergesekan,
dinyatakan dengan persamaan:
m vol 43 r 3
..........(2).
Keterangan:
= rapat massa droplet (kg/m3),
vol = volume droplet (m3),
r = jari-jari droplet (m),
Droplet yang bergerak jatuh bebas, kecepatan
gerakan sebelum dan sesudah bergesekan,
dinyatakan dengan persamaan:

s
t

..........(3).
Keterangan:
s = jarak tempuh droplet (m),

METODOLOGI PENELITIAN.
Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah sudut mekanik impact, sebagai variabel
terikat adalah gaya gesek droplet, dengan
minyak Jarak pagar sebagai fluida kerja yang
dipergunakan dalam penelitian ini yang
memiliki karakteristik kimia dan fisika.
Pengujian pada instalasi, dengan menekan

injektor, minyak Jarak pagar akan mengalir


keluar melalui nosel dengan diameter 3 mm
dalam bentuk droplet yang akan bergerak
jatuh bebas secara gravitasi. Aliran droplet
akan menyentuh mekanik impak bersudut ()
yang terletak 300 mm di bawah injektor, dan
mengalami impak dan gesekan pada bidang
mekanik impak.

Gambar 2; Skema instalasi pengujian.


Keterangan:
1 Injektor, 2 Mekanik gesek, 3 Kaca, 4 Kamera
video, 5 Komputer laptop, 6 Infrared
termometer,
7
Thermo-Hygrometer,
8
Barometer, 9 Termostart, 10 Regulator.
Pengambilan Data Sudut Mekanik Impak.
Proses rekam foto mekanik impak
menggunakan kamera dengan mengatur
posisi kamera pada jarak 78 mm terhadap
posisi mekanik impak dengan ISO 400 dan
optikal zoom F4,7 , kemudian gambar foto
mekanik impact diedit menggunakan software
Microsoft Office Picture Manager dengan
memperkecil ukuran bingkai dari 4608 x 3456
pixel menjadi 210 x 170 pixel. Pengukuran
sudut, dilakukan secara visual menggunakan
software Microsoft Visio, sebagai pembanding
dilakukan secara mekanik menggunakan
busur derajat. Pengambilan data sudut
dilakukan untuk lima mekanik impact dengan
pengulangan pengukuran sebanyak 5 kali tiap
mekanik impak dan melakukan rataan data,
kemudian menetapkan hasil pengukuran sudut
mekanik impak yaitu ( = 36,12o , 37,85o ,
46,52o , 51,76o , 53,77o).
Pengambilan Data Temperatur Mekanik
Impak.
Pengukuran temperatur mekanik impak,
dilakukan pada saat proses impak droplet
menggunakan infrared termometer, sebagai

pembanding dilakukan menggunakan digital


thermometer. Pengambilan data dilakukan
dengan pengulangan pengukuran sebanyak 5
kali tiap sudut mekanik impak dan melakukan
rataan data, kemudian menetapkan hasil
pengukuran temperatur mekanik impak t (oc).
Pengambilan Data Diameter Droplet.
Pengukuran diameter droplet dilakukan
pada posisi saat keluar nozel serta sebelum
dan sesudah proses impak. Kamera diletakkan
di samping nosel dengan jarak 250 mm diukur
dari lensa kamera ke nosel. Proses
perekaman
video
dijalankan
dengan
mengkondisikan kamera pada kecepatan 1000
fps dan optical zoom 500 mm Focus 4,8.
Kemudian membentuk gambar diam menjadi
500 frame perdetik menggunakan software
Video to JPG Converter. Memilih satu frame
gambar dengan memperhatikan: saat droplet
sebelum proses impak, dan saat setelah
proses impak. Mengedit gambar yang terpilih
menggunakan software Microsoft Office
Picture Manager, memperkecil ukuran frame
gambar dari 64 x 224 pixel menjadi 38 x 35
piksel, kemudian melakukan pembesaran
gambar 1000%. Pengukuran diameter droplet
dengan cara visual menggunakan software
Microsoft
Visio,
sebagai
pembanding
menggunakan cara mekanik dengan mencetak
gambar droplet pada kertas milimeter,
kemudian menetapkan diameter droplet aktual

dengan membagi diameter droplet terukur


terhadap skala pembesaran. Pengambilan
data dilakukan tiap sudut mekanik impak
bertemperatur
dengan
pengulangan
pengukuran sebanyak 5 kali dan melakukan uji
rataan data, kemudian menetapkan hasil
pengukuran diameter droplet yaitu: saat
droplet sebelum proses impak d1 (mm), dan
setelah proses impak d2 (mm).
Pengambilan Data Waktu Dan Jarak
Tempuh Droplet.
Pengukuran waktu tempuh droplet
dilakukan dengan menggunakan data waktu
yang terrekam pada proses perekaman video
untuk gerakan droplet, sebagai pembanding
dengan menggunakan stopwatch. Menetapkan
waktu tempuh droplet; sebelum proses impak
dengan cara selisih waktu saat droplet awal
proses impak dan waktu saat droplet keluar
dari nosel, setelah proses impak dengan cara
selisih waktu saat droplet menyentuh kaca dan
waktu saat droplet akhir proses impak.
Pengukuran jarak tempuh droplet dengan cara
visual menggunakan software Microsoft Visio,
sebagai pembanding menggunakan cara

mekanik dengan mistar ukur. Menetapkan


jarak tempuh droplet; sebelum proses impak
dengan cara mengukur posisi droplet saat
keluar dari nosel terhadap posisi droplet saat
awal proses impak, setelah proses impak
dengan cara mengukur posisi droplet saat
akhir proses impak terhadap posisi droplet
saat menyentuh kaca. Pengambilan data
dilakukan
tiap
sudut
mekanik
impak
bertemperatur
dengan
pengulangan
pengukuran sebanyak 5 kali, kemudian
melakukan uji rataan data terhadap data jarak
gerak droplet dan data waktu gerak droplet.
Menetapkan hasil pengukuran jarak tempuh
droplet yaitu: sebelum proses impak y 1 (mm),
setelah proses impak y2 (mm), dan
menetapkan hasil pengukuran waktu tempuh
droplet yaitu: sebelum proses impak t1 (s),
setelah proses impak t2 (s)
HASIL DAN PEMBAHASAN.
Setelah melakukan analisis terhadap
data yang diperoleh, dengan mempergunakan
prinsip impuls-momentum, gaya gesek droplet
yang dihasilkan digambarkan dalam bentuk
grafik seperti pada gambar 3.

8.47
9.00
7.79
8.00
6.97
6.83
7.00
Gaya gesek (mN)
6.00
5.23
5.00
35 45 55

Temperatur 76,8
oc

Sudut mekanik impak (o)

Gambar 3. Hubungan sudut mekanik impak terhadap gaya gesek


droplet pada temperatur mekanik impak 91,94 oc.
Pada gambar 3 menghubungkan
pengaruh sudut mekanik impak terhadap gaya
gesek droplet pada temperatur mekanik impak
91,94 oc.
Pada sudut mekanik impak 36,12o gaya gesek
droplet adalah 5,23 mN hingga pada sudut
mekanik impak 53,77o gaya gesek droplet
adalah 8,47 mN. Pada saat sebelum impak,
dengan sudut mekanik impak 36,12o memiliki
jarak tempuh dan waktu tempuh droplet yang
lebih besar dibandingkan dengan sudut
mekanik
impak
53,77o,
yang
akan
menghasilkan kecepatan gerak droplet lebih
besar. Menurut persamaan momentum,
kecepatan gerak droplet menentukan besar
momentum, kecepatan gerak droplet yang
besar akan menghasilkan momentum yang
lebih besar. Menurut persamaan impuls, untuk

waktu tempuh droplet yang lebih lama pada


gaya berat droplet yang sama, akan
menghasilkan impuls yang lebih besar. Pada
saat setelah impak, dengan sudut mekanik
impak 36,12o memiliki jarak tempuh dan waktu
tempuh droplet yang lebih kecil dibandingkan
dengan sudut mekanik impak 53,77 o, yang
akan menghasilkan kecepatan gerak droplet
lebih kecil. Menurut persamaan momentum,
kecepatan gerak droplet menentukan besar
momentum, kecepatan gerak droplet yang
kecil akan menghasilkan momentum yang
lebih kecil. Menurut persamaan impuls, untuk
waktu tempuh droplet yang pendek akan
menghasilkan impuls yang lebih kecil.
Berdasarkan
prinsip
impuls-momentum,
dengan besaran impuls dan momentum pada
posisi sebelum dan sesudah proses impak,

dapat mengetahui besar gaya gesek droplet.


Sehingga untuk sudut mekanik impak 36,12 o
menghasilkan gaya gesek droplet yang lebih
kecil dibandingkan dengan sudut mekanik
impak 53,77o
KESIMPULAN.
Dari hasil pengamatan dan analisis
gaya gesek dalam penelitian ini menyatakan:
Gaya gesek semakin meningkat pada sudut
mekanik gesek yang membesar, Pada sudut
mekanik gesek = 36,12o menghasilkan gaya
gesek f = 5,23 mN, sedangkan pada sudut
mekanik gesek = 53,77o menghasilkan gaya
gesek f = 8,47 mN.
DAFTAR PUSTAKA.
[1]. A. Y. Tong and W. A. Sirignano,
Multicomponent droplet vaporization in
a high temperature gas, Combustion
and Flame, vol. 66, no. 3, pp. 221235,
1986. View at Scopus.
[2]. Ferdinand P. Beer, E. Russell Johnston,
Jr, Mechanics for Engineers, Dynamics,
Fourth Edition, Mc Graw Hill, 1987.
[3]. G. Chen, S. K. Aggarwal, T. A. Jackson,
and G. L. Switzer, Experimental study

[4].
[5].

[6].

[7].

of pure and multicomponent fuel droplet


evaporation in a heated air flow,
Automization and Sprays, vol. 7, no. 3,
pp. 317337, 1997. View at Scopus.
K. Lynkaran David J. Tandy, 1992;
Basic Thermodynamic, Applications And
Pollution Control, Singgapore.
R. C. Reid, J. M. Prausnitz, and J. P.
O'Connell, The Properties of Gases and
Liquids, McGraw-Hill, New York, NY,
USA, 2001.
S.
Raghuram
and
Vasudevan
Raghavan; Thermodynamic Analysis of
Evaporation of Levitated Binary and
Ternary Liquid Fuel Droplets under
Normal
Gravity,
Department
of
Mechanical Engineering, Indian Institute
of Technology Madras, Chennai,
Tamilnadu 600036, India, Received 31
March 2012; Accepted 18 May 2012.
S. Yang, Y. Ra, and R. D. Reitz, A
vaporization model for realistic multicomponent fuels, in Proceedings of the
22nd Annual Conference on Liquid
Atomization and Spray Systems-USA,
pp. 1619, Cincinnati, Ohio, USA, May
2010.

Anda mungkin juga menyukai