Anda di halaman 1dari 24

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

BAB II
DATA UMUM PERUSAHAAN
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PLTU Swasta Paiton unit 7 dan 8 merupakan dua unit pembangkit
listrik turbo generator berbahan bakar batubara dengan kapasitas 2x615
MW Net atau 2 x 670 MW Gross. Kedua unit ini beroperasi dengan ratarata 83% capacity factor pertahun, memproduksi listrik rata-rata 8.943.084
MW/tahun dan mengkonsumsi batubara 4,3 juta ton/tahun. Batubara
tersebut didatangkan dari tambang Adaro Kalimantan Timur dengan
menggunakan kapal yang bermuatan 40.000 49.000 DWT. Batubara
tersebut ditampung di penimbunan batubara (Coal Stock Pile) dilokasi
PLTU.
PLTU swasta unit 7 dan 8 ini dimiliki oleh Paiton Energy
Company yang dioperasikan oleh PT. Edison Mission Operation and
Maintenance Indonesia (PT. EMOMI). Pembangunan proyek ini ditujukan
untuk menghasilkan tenaga listrik yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan listrik Jawa Bali. Proyek ini sendiri adalah implementasi dari
kebijaksanaan Pemerintah Indonesia dalam pertumbuhan, d4ersifikasi dan
konservasi energi. Dalam hal ini, kandungan batubara yang ada di Indonesia
akan dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga, dan mengurangi
ketergantungan akan minyak bumi.
2.1 Sejarah Berdirinya PLTU Paiton Unit 7 dan 8
Situasi bisnis ketenagalistrikan Nasional mengalami perubahan
yang sangat drastis, hal ini tidak dapat dihindari sejak diberlakukannya UU
No. 15 th 1985, PP No.10 th 1989 dan Keputusan Presiden no 37 th 1992,
yang memberikan ijin kepada pihak swasta untuk ikut berpartisipasi dalam
usaha ketenagalistrikan di bidang Pembangkit Transmisi dan Distribusi.
Sehingga pada bulan September 1991 PT. Paiton Energy mengajukan
proposal untuk pembangunan dan pengoperasian listrik swasta kepada PLN,
yang dilanjutkan dengan penandatanganan Power Purchase Agreement
(PPA) pada bulan February 1994 . Dalam PPA tersebut ditetapkan bahwa
proyek pembangunan PLTU Swasta Paiton Unit 7 dan 8 ini berupa dua unit
pembangkit (plant) yang menggunakan mesin turbogenerator berbahan
bakar batubara, dengan waktu kontrak 40 tahun, sehingga setelah 40 tahun
kontrak tersebut habis dan semua instrument menjadi hal milik PLN.
PT. Paiton Energy adalah sponsor sekaligus pemilik dari proyek
PLTU Paiton Unit 7 dan 8, dan merupakan perusahaan konsorsium dari
beberapa perusaahaan, antara lain:
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

1.
2.
3.
4.

Mission Energy Company


Mitsiu and Company, Ltd
Generaal Electric Capital Corp
PT. Batu Hitam Perkasa

40%
32,5%
12,5%
15%

Untuk operasi dan maintenance proyek pembangkitan selama masa


prekomersil dan komersil, PT. Paiton Energy menunjuk PT. Edison Mission
sebagai pelaksananya.
2.2 SEJARAH PT. EMOMI
PT. Edison Mission Operation and Maintenance Indonesia
(EMOMI) didirikan pada bulan Januari 1996 sebagai anak perusahaan
Edison Mission Energy (EME) yang bermarkas di Irvine, California.
Edison Mission Energy adalah bagian dari Edison Group, anak perusahan
yang secara keseluruhan dimiliki oleh Edison International. Edison Mission
Energy didirikan pada bulan April 1986 di saat industri tenaga listrik yang
independent di Amerika Serikat berkembang dengan sangat cepat. Edison
Mission Energy kini dikenal secara internasional sebagai pelopor
pengembangan dan pengoperasian sumber tenaga alternatif.
PT. Paiton Energy memiliki sebuah perjanjiaan berupa Operation
an Maitenance Agreement (OMA) dengaan PT. Edison Mission Energy
Operation and Maintenance (EMOM) Asia, yang isinya berupa penyerahan
tanggung jawab untuk mengoperasikan dan memelihara proyek Paiton
Energy selama masa prekomersil dan masa komersil. Kemudian pada bulan
Januari 1996, EMOM yang berpusat di Singapura mendirikan PT. Edison
Mission Operation and Maitenance Indonesia (EMOMI) untuk menjalankan
dan mengoperasikan proyek Paiton selama masa prekomersil dan masa
komersil.
Proyek tersebut telah mendapat persetujuan Presiden no.
396/1/PMA/1995 tanggal 19 Juli 1995 untuk PT. EMOMI bidang usaha jasa
pengoperasin dan perawatan pembangkit tenaga listrik di Jakarta dengan
daerah operasi seluruh Indonesia. Kemudian disahkan dengan Akte Notaris
tanggal 21 Januari 1997 No. 98 oleh Soetjipto, SH. Dengan surat Kep. No.
C2-5083-HT.01.01.TH 97, tanggal 16 Juni 1997.
2.3 STRUKTUR ORGANISASI
Organisasi merupakan sarana dalam menunjang tercapainya suatu
tujuan. Dalam pengertian dinamis, organisasi adalah tempat dan alat bagi
sekelompok badan usaha baik swasta maupun instansi pemerintah yang
lebih menekankan pada subyek atau pelaku yaitu interaksi antara orangorang yang berada dalam organisasi tersebut. Dengan adanya struktur
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

organisasi akan memberikan suatu penjelasan terhadap pendelegasian tugas


dan wewenang pada anggota organisasi, dengan demikian akan membantu
kelancaran aktivitas organisasi tersebut.
Struktur organisasi di PT. EMOMI, PLTU Paiton unit 7 dan 8
dibagi atas lima departemen yaitu: Community and Human Resource
Department, Fuel and Ash Department, Production Department,
Performance Department dan Finance and Coorperate Service Department,
kesemua departemen tersebut dipimpin langsung oleh Plant manager dan
seorang wakil dari EME. Tiap departement dipimpin oleh seorang manager
yang membawahi Supervisor atau Shift Supervisor, Engineer, Senior
Optech, Teknisi, Sekretaris serta beberapa Administrasi. PT. EMOMI
mempunyai Sumber Daya Manusia yang terlatih dan berpengalaman dari
berbagai disiplin ilmu sebanyak 241 karyawan tetap serta tambahan 8
expatriat sebagai mentor. Secara umum Struktur Organisasi dari PT. Edison
Mission dapat dilihat pada gambar 2.1.
Secara umum karyawan
diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu :
1. Karyawan exempt : Mereka adalah bagian dari management
dan staff perusahaan. Mereka tidak berhak atas pembayaran
upah lembur walaupun mereka diminta bekerja diluar jam dan
hari kerja biasa.
2. Karyawan non exempt : Mereka adalah karyawan non staff.
Mereka berhak atas pembayaran upah lembur apabila mereka
diminta bekerja diluar jam dan hari kerja biasa.
Sedangkan untuk perawatan dan pemeliharaan dan keamanan
gedung serta areal PLTU diserahkan kepada perusahaan lokal yang
menyediakan tenaga-tenaga kontrak.
Pengembangan pengetahuan serta keahlian Sumber Daya Manusia
di PT. EMOMI terus dikembangkan dengan pelatihan atau training baik PT.
EMOMI sendiri ataupun ke lembaga Pendidikan dalam maupun luar negeri.
PT. EMOMI didirikan untuk memberikan jasa dibidang
pengoperasian dan pemeliharaan bagi industri pembangkit tenaga
independent di Indonesia, dengan visi mengembangkan mutu pelayanan
dengan memberikan kepuasan penuh dan biaya yang efektif kepada setiap
pelanggan.
Oleh karena itu PT. EMOMI mempunyai nilai:
1.

Kepuasan pelanggan
Berusaha
terus mengembangkan mutu untuk semua
pelayanan, memberi kepuasan penuh dan biaya yang efektif
kepada setiap pelanggan.

Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Organisasi yang efektif


Menjamin keberhasilan perusahaan dari mutu kerja setiap
karyawan yang berusaha konsisten terhadap tujuan organisasi,
yaitu perbaikan terus menerus menuju kesempurnaan operasi
dan integritas.
Percaya pada tiap individu
Mengembangkan mutu karyawan sebagai kunci kesuksesan
dan aset terbesar perusahan dengan cara memberi semangat
untuk berkembang dan kesempatan kerja yang sama.
Perhatian terhadap masyarakat dan lingkungan hidup
Bertanggung jawab terhadap perlindungan lingkungan hidup
dengan cara mengelola lingkungan PLTU unit 7 dan 8 sesuai
dengan UU lingkungan hidup yang berlaku serta mendukung
kepentingan umum dengan menjadi anggota masyarakat yang
bertanggung jawab serta membuat program bantuan
Community Development untuk masyarakat sekitar.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Menyediakan suatu lingkungan kerja yang aman dengan cara
membentuk fire, healt and safety section untuk
menyelenggarakan pelatihan yang diperlukan dalam rangka
pencapaian suatu lingkungan kerja yang sehat dan aman.
Kerja sama
Bekerja sama sebagai suatu tim yang solid yang memiliki
bakat, kreatifitas dan dedikasi yang tinggi yang dapat memberi
pelayanan dengan mutu terbaik bagi setiap pelanggan.
Mutu Kerja
Melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan PLTU Paiton
dengan standar mutu tertinggi, dengan penekanan khusus pada
usaha agar aset perusahaan dapat terus memberikan
pengembalian hasil investasi serta menjamin penyediaan
tenaga listrik yang dapat diandalkan dengan biaya yang efektif
bagi pelanggan.

Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

VALUES
Customer Satisfaction
Our paramout concern is serve our customers
Organization Effectiveness
Promote exellence in operating practices,
Safety and communication
Belief in the Individual
People are our greatest asset
Respect for Community and the Environment
We have a responbility to our community and a
Duty to protect our environment

VISION STATEMENT
Edison Mission Operation and Maintenance provides
the highest quality operation and maintenance
services in the independent power industry.
We Continuously improve the quality of everything we
Do completely and cost effectively satisfy all our
Customers and provide fulfilling career opportunities
for our employees

Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

2.4 LOKASI DAN TATA LETAK PLTU PAITON UNIT 7 DAN 8


Sejak awal berdiri sampai sekarang, lokasi yang ditempati oleh PT.
Edison Mission Operation and Maintenance Indonesia berada di :
Jalan
: Raya Surabaya-Situbondo Km. 141
Kecamatan
: Paiton
Kabupaten
: Probolinggo
Propinsi
: Jawa Timur, Indonesia
Perusahaan menempati area seluas 5 Hektar dengan yang terdiri dari :
Administration Building
: 1 Hektar
Plant Pembangkit (Unit 7 dan 8) : 2 Hektar
Coal Handling Area
: 1 Hektar
Ash Disposal Area
: 1 Hektar
2.5 FIRE HEALTH DAN SAFETY SECTION
Salah satu kebijakan PT. EMOMI adalah menyediakan lingkungan
kerja yang aman, hal ini diterapkan dengan dibentuknya Fire, Health dan
Safety Section. PT. EMOMI menekan bahwa kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) adalah tanggung jawab semua karyawan, karena itu Health dan
Safety Section hanya bertindak sebagai resource atau pemberi saran agar
seluruh orang (baik karyawan atau tamu) yang berada di areal tersebut
harus melaksanakan seluruh prosedur yang berkaitan dengan Health dan
Safety program.
2.5.1.

Health dan Safety Program


Safety requirement, berkaitan dengan papan peringatan / tanda
keselamatan yang dipasang diseluruh areal PLTU Paiton unit 7 dan 8,
dimana areal tersebut dianggap rawan untuk keselamatan kerja.
1.

2.

Implement Procedure, berkaitan dengan peraturan yang ada di


PLTU Paiton unit 7 dan 8, programnya antara lain:
- Safety Induction : Petunjuk awal untuk seluruh karyawan
dan tamu PT. EMOMI tentang peraturan atau hal yang
berkaitan dengan prosedur keamanan di PLTU Paiton unit
7 dan 8.
- Safety Talk : Program mingguan setiap hari selasa untuk
membicarakan tentang isu-isu health and safety seputar
areal PLTU Paiton Unit 7 dan 8.
EMOMI program, berkaitan dengan health and safety untuk
seluruh karyawan PT. EMOMI, seperti pemeriksaan
kesehatan, pengobatan, imunisasi dan lain-lain.

Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

3.

2.5.2.

Contractor program, berkaian dengan Health and Safety untuk


seluruh tamu atau pekerja kontrak yang berada di areal PLTU
Paiton unit 7 dan 8 , seperti pemeriksaan keamanan peralatan
dan surat ijin kerja.

Health and Safety Performance


1.

2.

Lost Time Injury (LTI) yaitu kecelakaan kerja yang


mengakibatkan hilangnya waktu kerja. Sejauh ini Safety
Record menunjukkan 0 untuk LTI dengan 2.400.000 man
hours.
Medical treatment Injury (MTI), yaitu kecelakaan kerja yang
mengakibatkan adanya perawatan khusus dari dokter atau
rumah sakit. Sejauh ini Safety Record menunjukkan hanya 3
MTL engan 2.400.000 man hours.

2.5.3.

Fire Program
Core team ini adalah proyek kerjasama antara PT. EMOMI dan PT
POWERGEN (PLTU Paiton unit 5 dan 6). Core Team bertindak sebagai
Emergency Respons team yang menangani kebakaran, kecelakaan dan
tumpahan gas atau bahan kimia di areal PLTU Paiton Unit 5, 6, 7 dan 8.
2.6 KESEJAHTERAAN KARYAWAN
2.6.1.

Kesejahteraan Sosial dan Fasilitas Karyawan


Menjaga kesehatan dengan sebaik-baiknya merupakan tanggung
jawab setiap individu. Oleh karena itu, karyawan bertanggung jawab untuk
selalu berusaha sebaik-baiknya menjaga kesehatan dirinya sendiri serta
tanggungannya. Dari waktu ke waktu perusahaan akan menegosiasikan
kontrak dengan Perusahaan Asuransi Kesehatan untuk menjaga jaminan
kesejahteraan karyawannya. Fasilitas ini akan berlaku bagi semua karyawan
tetap serta tanggungannya, sesuai persyaratan yang dirinci dalam Program
Kesejahteraan Karyawan PT. Edison Mission Operation and Maintenance
Indonesia.
Salinan Program Kesejahteraan Karyawan dapat diperoleh dari HR
Dept. Tiap karyawan akan memperoleh satu salinan Program Kesejahteraan
Karyawan yang terbaru pada saat pertama masuk Perusahaan.
2.6.2.

JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja)

UU No. 3 Tahun 1992 mewajibkan perusahaan dan karyawan


menjadi peserta program Jamsostek, yakni program Jaminan Sosial Tenaga
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

Kerja yang diselenggarakan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui


PT. Jamsostek. Program Jamsostek menyediakan jaminan perlindungan
dasar terhadap resiko kecelakaan kerja, kematian dan lanjut usia. Besarnya
iuran yang dibayarkan setiap bulan pada saat ini adalah 6,89 % dari gaji
bulanan, terdiri dari:
Asuransi Kematian (AK)
Asuransi Kecelakaan Kerja
(AKK)
Tunjangan Hari Tua (THT)
Ditambah

0.30 %
0.89 %

Dibayar oleh perusahaan


Dibayar oleh perusahaan

3.70 %
2.00 %
3.70 %

Dibayar oleh perusahaan


Dibayar oleh karyawan

Tiap-tiap bulan perusahaan akan memotong iuran karyawan dari


penghasilannya serta menyetorkannya bersama-sama dengan iuran
perusahaan ke PT. Jamsostek.
2.6.3.

Asuransi Pengobatan & Kesehatan


Perusahaan memberikan kepada karyawan dan anggota
keluarganya, yang terdiri dari istri dan maksimum 3 (tiga) anak, fasilitas
pengobatan dan pertanggungan asuransi. Karyawan dikelompokan menjadi
4 (empat) tingkat pertanggungan, yaitu :
a.
b.
c.
d.

Managers
Supervisors
Staff
Labour

Asuransi pengobatan dan kesehatan meliputi hal-hal berikut dibawah ini :


a.
b.
c.
d.
e.

Perawatan rumah sakit


Sakit keras
Melahirkan
Pengobatan gigi
Perawatan khusus

2.6.4.

Personal Accident and Terms Life Insurance


Perusahaan memberikan kepada karyawan asuransi Personal
Accident. Premium asuransi ini secara keseluruhan ditanggung oleh
perusahaan. Nilai pertanggungan dibayarkan apabila terjadi kematian atau
cacat tetap akibat dari suatu kecelakaan.
2.6.5.

Perumahan Perusahaan

Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

Perumahan disediakan oleh perusahaan untuk karyawan tertentu


yang ditentukan oleh perusahaan. Suatu housing allowance dapat diberikan
tergantung golongan karyawan. Lokasi Housing ini berjarak 6 km di
sebelah barat plant.
2.7

PROSES DASAR PLTU PAITON UNIT 7 DAN 8

Prinsip kerja PLTU Paiton unit 7 dan 8 secara umum adalah


pembakaran batubara pada boiler untuk memanaskan air dan mengubah air
tersebut menjadi uap yang sangat panas
yang digunakan untuk
menggerakkan turbin dan menghasilkan tenaga listrik dari kumparan medan
magnet di generator. Sistem Pengaturan yang digunakan pada power plant
ini menggunakan sistem pengaturan Loop tertutup, dimana air yang
digunakan untuk beberapa proses merupakan putaran air yang sama, hanya
perlu ditambahkan jika memang level yang ada kurang dari set pointnya.
Bentuknya saja yang berubah, pada level tertentu berwujud air, tetapi pada
level yang lain berwujud uap.

Gambar 2.2. Diagram Alir PLTU Paiton Unit 7 dan 8

Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

Proses berawal dari air yang dipompa ke kondenser, kemudian dari


kondenser dipompa ke Polisher untuk diproses agar korosi dan
pengendapan hilang , setelah itu dipompa ke Feed Water Heater 1, 2, 3 dan
4 untuk dipanaskan
dan kemudian dialirkan ke Daerator untuk
menghilangkan gas gas O 2 dan CO2 kemudian dipompa lagi menuju ke
Feed Water Heater 6, 7, 8 yang selanjutnya akan diteruskan di Economizer
untuk dinaikan temperaturnya dan selanjutnya menuju ke Steam Drum
untuk dipisahkan antara uap dan air , setelah itu SuperHeated Steam yang
ada akan melalui First Super Heater, Secondary Super Heater dan
membentuk Super Heated Steam yang akan digunakan untuk memutar HP
turbine sehingga tekanan dan temperaturnya akan turun sehingga SH
steamnya perlu pemanasan ulang yang terjadi di Re Heater, dari Re Heater
ini SH Steam akan dikembalikan untuk Memutar IP dan LP Turbin.
Didalam turbin ini akan terjadi konversi energi thermal dari Steam menjadi
energi mekanis berotasi yang menyebabkan rotor turbin berputar.
Perputaran Rotor ini yang akan menggerakkan Generator dan akhirnya oleh
generator energi mekanis akan diubah menjadi energi listrik.

Gambar 2.3. Proses PLTU Paiton Unit 7 dan 8

Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

2.7.1.

Coal Handling
Batubara merupakan bahan bakar utama PLTU Paiton Unit 7 dan
8. Batubara yang digunakan berupa batubara adaro, arutmin, kideco dengan
kandungan ash sebesar 1,5%, batubara itu diambil dari tambang batubara di
Kalimantan selatan dan akan terus disuply selama pengoperasian.
Pengiriman batubara ke plant dilakukan dengan menggunakan dua buah
kapal laut yang berkapasitas sekitar 43.000 ton, yang kemudian akan
ditampung di Coal Pile dengan kapasitas 670.000 ton untuk selanjutnya
digunakan sebagai bahan bakar. Sebelum digunakan sebagai bahan bakar,
batubara akan melalui beberapa proses yaitu Stacking, Reclaiming dan
Processing. Tetapi Coal Handling hanya akan melaksanakan proses
stacking dan Reclaming, sedangkan untuk Processing termasuk didalam
pengoperasian boiler dan akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya.
Stacking merupakan proses
penumpukan batubara dari kapal laut.
Sedangkan Processing merupakan sistem penanganan batubara dari Silo
hingga siap digunakan di Boiler.

Gambar 2.4. Coal-Fire Plant PLTU Paiton Unit 7 dan 8

2.7.1.1. Stacking
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

Stacking adalah proses pemindahan batubara dari kapal ke Coal


Pile.
Beberapa istilah dalam Stacking antara lain:
Jetty
Jetty merupakan dermaga atau tempat merapat kapal laut
pengangkut batubara di PLTU Paiton Unit 7 dan 8. Kedalaman
dermaga ini adalah 18 m dari dasar laut, sehingga
memungkinkan kapal-kapal besar merapat. Pada Unit 7 dan ini
ada dua Jetty yaitu jetty A dan Jetty B . Tiap Jetty mempunyai
empat buah Doc Mobil Hopper yang fungsinya untuk
memindahkan batubara dari kapal ke Belt Conveyor. Doc Mobil
Hopper dapat diubah-ubah posissinya sesuai dengan posisi kapal,
hal ini dikontrol oleh operator di Coal Unloading Control building
(CUCB).

Belt Conveyor
Belt Conveyor berbentuk semacam sabuk besar yang terbuat
dari karet yang bergerak melewati Head Pulley dan Tail Pulley,
keduanya berfungsi untuk menggerakkan Belt Conveyor, serta
Tansioning Pulley yang berfungsi sebagai peregang Belt conveyor.
Untuk menyangga Belt Conveyor beserta bobot batubara yang
diangkut dipasang Idler pada jarak tertentu diantara Head Pulley
dan Tail Pulley. Idler adalah bantalan berputar yang dilewati oleh
Belt Conveyor. Batubara yang diangkut oleh Conveyor dituangkan
dari sebuah bak peluncur (Chute) diujung Tail Pulley kemudian
bergerak menuju ke arah Head Pulley. Biasanya , muatan batubara
akan jatuh ke dalam bak peluncur lainnya yang terletak dibawah
Head Pulley untuk diteruskan ke conveyor lainnya atau masuk ke
bak penyimpan. Disetiap belokan antar Conveyor satu dengan
yang lain dihubungkan dengan Transfer House, selain itu pada belt
Conveyor ditambahkan juga beberapa aksesori yang bertujuan
untuk meningkatkan fleksibilitasnya, antara lain:
1.
2.
3.

Pengambil Sampel
Dilakukan secara otomatis, jika terdeteksi adanya metal pada
batubara pengambil sampel langsung berhenti.
Metal Detector
Merupakan alat untuk mendeteksi adanya logam-logam
didalam batu bara yang tercampur pada proses pengiriman.
Magnetic Separator
Untuk memisahkan logam-logam yang terkandung dalam
batubara pada proses pengiriman.

Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

4.

Belt Scale
Untuk mengetahui jumlah tonnase berat batubara yang
diangkut oleh Belt Conveyor.

5.

Dust Supasion
Berfungsi untuk:
- Air Polution kontroller
- Menyemprot ait pada batubara
- Menghemat batubara agar tidak menjadi debu
- Menghalangi terjadinya percikan api akibat debu panas
dari batubara.

2.7.1.2. Reclaiming
Reclaming adalah proses pengambilan batubara dari Coal Pile dan
menyalurkan ke Silo. Beberapa istilah dalam reclaiming antara lain:
Coal Pile
Terdapat empat daerah Coal Pile, berturut-turut dari utara ke
selatan yaitu:

1.

2.

3.

Inactive
- Area
: 57.562 m2
- Height
: 17 m
- Perimeter Length
: 1176 m
- Length of the toe
: 21 m
- Usable Volume
: 768.638 m3
- Bedding Coal volume
: 28.781 m3
- Total capacty in tonnage adalah
(768.638 + 28.781) x 0,83 = 66.185 tonnes
- Maximum working capacity in tonnage adalah 768.638 x 0,83
= 637.969 tonnes
Aktif A
- Area
: 10.260 m2
- Height
:9m
- Perimeter Length
: 616 m
- Length of the toe
: 12 m
- Usable Volume
: 59.076 m3
- Bedding Coal volume
: 5.130 m3
- Total capacty in tonnage adalah
(59.076 + 5.130) x 0,83 = 53.290 tonnes
- Maximum working capacity in tonnage adalah
59.076 x 0,83 = 49.033 tonnes
Aktif B

Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

Area
: 10.184 m2
Height
:9m
Perimeter Length
: 612 m
Length of the toe
: 12 m
Usable Volume
: 58.608 m3
Bedding Coal volume
: 5.092 m3
Total capacty in tonnage adalah
( 58.068 + 5.092 ) x 0,83 = 52.871 tonnes
- Maximum working capacity in tonnage adalah
58.608 x 0,83 = 48.644 tonnes
Aktif C
- Area
: 10.184 m2
- Height
:9m
- Perimeter Length
: 612 m
- Length of the toe
: 12 m
- Usable Volume
: 58.608 m3
- Bedding Coal volume
: 5.092 m3
- Total capacty in tonnage adalah
( 58.068 + 5.092 ) x 0,83 = 52.871 tonnes
- Maximum working capacity in tonnage adalah
58.608 x 0,83 = 48.644 tonnes
Aktif D
- Area
: 6.992m2
- Height
:9m
- Perimeter Length
: 480 m
- Length of the toe
: 12 m
- Usable Volume
: 37.008 m3
- Bedding Coal volume
: 3.496 m3
- Total capacty in tonnage adalah
(37.008 + 5.092 ) x 0,83 = 40.504 tonnes
- Maximum working capacity in tonnage adalah
37.008 x 0,83 = 30.716 tonnes
Summary:
- Total tonnage of bedding coal
: 39.395 tonnes
- Total Volume of all 4 aktif stockpiles : 177.037 tonnes
- Total Volume of inaktif stockpiles
: 637.969 tonnes
- Theoreticaal maximum total
: 854.401 tonnes
-

4.

5.

6.

Di Coal Pile, proses penimbunan dan pengambilan batubara


dilakukan dengan alat yang disebut Stacker/Reklaimer. Alat ini
merupakan sebuah konveyor yang kompleks dan terpasang pada sebuah
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

struktur yang dapat bergerak. Didalam proses penimbunan, stacker


menyalurkan batubara melalui sebuah lengan yang dapat diatur agar
selalu diam ditempat, sehingga batubara yang tumpah melalui lengan
itu akan membentuk timbunan yang tinggi , apabila lengan bergerak
maju mundur maka timbunan yang akan dihasilkan menjadi timbunan
yang rapi dan memanjang. Pada saat pengambilan, Reclaiming Bucket
pada stacker akan berputar dan mengeruk batubara yang selanjutnya
dituang ke Belt Conveyor untuk dibawa ke instalasi. Seperti halnya
proses penimbunan, Reclaiming Bucket ini dapat juga diatur agar tetap
diam ditempat atau maju mundur untuk mengeruk batubara.
Coal Silo
Terdapat enam buah Coal Silo yaitu A, B, C, D, E dan F. Pengisian
Silo dilakukan dengan menggunakan Belt conveyor yang dihubungkan
dengan Tripper, pengoperasiannya dilakukan oleh operator di Coal
handling Control Building (CHCB). Silo merupakan bunker tempat
menampung batubara di instalasi yang kemudian digunakan sebagai
bahan bakar di boiler. Volume sebuah silo sebesar 600 ton, pengisian
ulang dilakukan setiap volume silo kurang dari 30 40%. Dari silo
batubara dimasukkan ke Pulverizer dengan menggunakan Coal Feeder,
batubara dari Pulverizer ini yang akan digunakan untuk pembakaran di
boiler.

2.7.2.

Boiler
Dalam power plant, energi secara terus menerus diubah dari satu
bentuk ke bentuk lain untuk menghasilkan listrik. Komponen yang
mengawali perubahan dan pengaliran energi disebut boiler. Definisi boiler
sendiri sebagai suatu komponen pada power plant adalah suatu bejana
tertutup yang secara efisien mampu mengubah air menjadi steam dengan
bantuan panas dari proses pembakaran batubara. Jika dioperasikan dengan
benar, boiler secara efisien dapat mengubah air dalam volume yang besar
menjadi steam yang sangat panas dalam volume yang lebih besar lagi.
Jenis boiler yang digunakan pada unit 7 dan 8 adalah Drum Type
Boiler, yang memungkinkan terjadinya sirkulasi sebagian air dalam boiler
secara terus menerus. Pengoperasian Drum Type Boiler yang efisien dan
aman sangat tergantung pada sirkulasi air yang konstan di beberapa
komponen steam circuit, diantaranya Economizer, Steam Drum dan Boiler
Water Circulaating Pump.

2.7.2.1. Economizer
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

Economizer berfungsi
untuk meningkatkan temperatur air
( pemanasan awal) sebelum masuk ke boiler untuk selanjutnya dialirkan ke
steam drum, komponen ini berada dalam boiler yang terdiri dari rangkaian
pipa-pipa (tubes) yang menerima air dari inlet.
Sumber panas yang diperlukan oleh alat tersebut berasal dari gas
buang dalam boiler. Air mengalir dalam pipapipa, sementara diluar
mengalir gas panas yang berasal dari hasil pembakaran boiler. Selanjutnya
steam panas tersebut dimanfaatkan untuk memanaskan air sehingga
temperaturnya meningkat.
Penggunaan Economizer untuk pemanasan awal sangatlah penting, karena:
1.
2.
3.

Hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi boiler secara


keseluruhan, karena panas yang ada pada steam bisa
dimanfaatkan untuk melakukan usaha.
Dengan memanaskan air sebelum air diubah menjadi steam di
Boiler, berarti mempermudah kerja Boiler, hanya sedikit saja
panas yang perlu ditambahkan.
Pemanasan air hanya akan mengurangi Thermal Shock pada
Boiler.

2.7.2.2. Steam Drum


Berfungsi untuk menyimpan air dalam volume yang besar dan
untuk memisahkan uap dari air setelah proses pemanasan yang terjadi dalam
Boiler. Secara umum, ada empat jenis pipa sambungan dasar yang
berhubungan dengan Steam Drum, yaitu:
1.

2.

3.

Feed Water Pipe


Berfungsi mengalirkan air dari Economizer ke Distribution
Pipe yang panjangnya sama persis dengan Steam Drum.
Distribute Pipe berfungsi mengalirkan air dari Economizer
secara merata keseluruh bagian Steam Drum.
Downcomer atau Pipa turun
Ditempatkan disepanjang bagian dasar Steam Drum dengan
jarak yang sama antara yang satu dengan yang lainnya. Pipapipa ini mengalirkan air dari Steam Drum menuju Boiler
Circulating Pump. Boiler Water Circulating Pump (BWCP)
digunakan untuk memompa air dari Downcomer dan
mensirkulasikannya menuju Waterwall yang kemudian air
tersebut dipanaskan oleh pembakaran di Boiler dan dikirim
kembali ke Steam Drum.
Waterwall Pipe

Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

Terletak dikedua sisi Steam Drum dan merupakan pipa-pipa


kecil yang berderet vertikal dalam Boiler, setiap pipa
disambung satu sama lain agar membentuk selubung yang
kontinu dalam Boiler. Konstruksi seperti ini disebut konstruksi
membran. Waterwall bertugas menerima dan mengalirkan air
dari Boiler Circulating Pump kemudian dipanaskan dalam
Boiler dan dialirkan ke Steam Drum
4.

Steam Outlet Pipe


Merupakan sambungan terakhir, diletakkan dibagian atas
Steam Drum untuk memungkinkan Saturated Steam keluar
dari Steam Drum menuju Superheater.
Dalam Steam Drum, Saturated Steam akan dipisahkan dan
diteruskan untuk pemanasan lebih lanjut di Superheater, sedangkan airnya
tetap berada dalam Steam drum dan dialirkan ke Down Comer, dari sini
proses akan dimulai lagi.
Selain pipa tersebut, juga terdapat Blowdown Pipa yang letaknya
dibagian bawah Steam Drum, tepat dibawah permukaan air. Saat air berubah
menjadi uap, kotoran-kotoran air akan tetap tinggal di air dalam Steam
Drum. Jika konsentrasi kotoran tersebut menjadi tinggi, kemurnian steam
yang keluar dari Steam Drum akan terpengaruh dan akan terbawa ke Super
Heater ataupun ke Turbin. Pipa Blowdown akan menghilangkan sebagian
kotoran air Boiler dari permukaan Steam Drum, dan mengalirkannya
sehingga dapat mengurangi konsentrasi kotoran dalam air Boiler, dan pada
akhirnya dapat menjaga Super Heater dan Turbin tetap bersih.
2.7.3.

Heater

2.7.3.1. Superheater
Superheater merupakan kumpulan pipa Boiler yang terletak dijalan
aliran gas panas hasil pembakaran. Panas dari gas ini dipindahkan ke
Saturated Steam yang ada dalam pipa Superheater, sehingga berubah
menjadi Super Heated Steam.
Superheater ini ada dua bagian, yaitu Primary Superheater dan
Secondary Superheater. Primary Superheater merupakan pemanas pertama
yang dilewati oleh Saturate Steam setelah keluar dari Steam drum, setelah
itu baru melewati Secondary Superheater dan menjadi Super Heated Steam.
SH Steam akan dialirkan untuk memutar High Presure Turbin, dan
kemudian tekanan dan temperaturnya akan turun.
2.7.3.2. Re-Heater
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

Setelah tekanan dan temperatur SH Steam turun maka SH Steam


tersebut akan dikembalikan ke Boiler untuk pemanasan ulang. Pemanasan
ulang ini berlangsung di bagian Boiler yang disebut Re-Heater yang
merupakan kumpulan pipa Boiler yang diberi panas dari gas pembakaran
seperti Superheater. Jadi Re-Heater berfungsi untuk menaikkan temperatur
SH Steam tanpa mempengaruhi tekanannya. Di bagian Re Heater, SH
Steam akan dikembalikan untuk memutar Intermediate Presure Turbine(IP)
dan Low Presure Turbine (LP).
2.7.3.3. Air Pre-Heater
Air Pre-Heater adalah instrument yang sistem kerjanya berputar
dengan putaran rendah dan berfungsi untuk memanasi udara pembakaran
sebelum dikirim ke Furnace. Pemanas Udara pembakaran tersebut diambil
dari gas buang hasil pembakaran dari Furnace yang dialirkan melalui Air
Pre-Heater sebelum dibuang ke Chimney.
2.7.4.

Feed Water Heater


Terdapat 8 Feed Water Heater, yaitu:
1.

2.

3.
4.

Feed Water heater 1


Terletak dibagian bawah Condensor, fungsinya untuk
memanaskan air yang keluar dari Condensor. Panas yang
digunakan berasal dari extration LP Turbine.
Feed Water Heater 2, 3, & 4
Fungsinya untuk memanaskan air sebelum air memasuki
Daerator. Panas yang digunakan berasal dari extration LP
Turbine.
Feed Water Heater 5
Terletak diatas Daerator. Panas yang digunakan berasal dari
extration IP Turbine.
Feed Wter Heater 6 A-B, 7 A-B & 8 A-B
Fungsinya untuk memanaskan air yang akan masuk ke
Economizer, untuk FW Heater 6 A-B & 7 A-B panas yang
digunakan berasal dari extration IP Turbine sedangkan untuk
FW Heater 8 A-B panas yang digunakan berasal dari extration
HP Turbine.

2.7.5.

Furnace
Ada empat syarat pembakaran yaitu bahan bakar, oksigen, panas
dan reaksi kimia. Akan tetapi untuk pembakan di Boiler perlu adanya syarat
tambahan agar pembakaran di dalam Boiler bekerja dengan efisien yaitu
turbulensi dan waktu. Waktu yang cukup harus diupayakan agar campuran
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

yang mudah terbakar dapat terbakar seluruhnya. Aliran bahan bakar dalam
Boiler harus cukup lambat untuk memberikan cukup waktu untuk
pembakaran sempurna, kalau tidak bahan yang mudah terbakar akan
terkumpul dalam ketel atau cerobong dan menimbulkan bahaya ledakan.
Bahaya ledakan dicegah dengan perancangan Boiler yang tepat, Boiler harus
cukup besar untuk memperlambat aliran udara, sehingga sebelum
meninggalkan Boiler bahan bakar dapat terbakar dengan sempurna.
2.7.5.1. ID Fan, FD Fan dan PA Fan
Udara pembakaran ada dua macam, yaitu Primary Air (udara
primer) dan Secondary Air (udara sekunder). Udara primer dipasok oleh
Primary Air Fan (PA Fan) yang dihembuskan menuju ke alat penggiling
batubara (Pulverizer) kemudian bersama-sama dengan serbuk batubara
dialirkan ke Furnace untuk dibakar (reaksi kimia). Bercampurnya batubara
dan udara dibantu oleh Dumper tetap yaitu pengatur pengaduk udara
sehingga menimbulkan turbulensi yang memungkinkan terjadinya
pembakaran yang efisien. Turbulensi mengacu pada gerakan udara didalam
Furnace, gerakan ini perlu karena dapat menyempurnakan pencampuran
udara dan bahan bakar.
Udara primer tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan turbulensi
untuk melakukan pencampuran bahan bakar secara sempurna atau
memenuhi kebutuhan akan oksigen untuk pembakaran sempurna. Untuk
itulah diperlukan pasokan dari udara sekunder yang dihasilkan oleh FD Fan
bersama ID Fan. Boiler yang bekerja dengan tekanan yang negatif atau
dibawah tekanan atmosfir selalu dilengkapi dengan Force Draft Fan (FD
Fan) dan Induced Draft Fan (ID Fan). Boiler ini disebut dengan
Balanced-Draft yaitu Furnace dengan kipas tarikan seimbang.
2.7.5.2. Pulverizer
Bongkahan bongkahan batubara yang seperti batu harus
dihancurkan menjadi butiran-butiran halus agar batubara mudah tercampur
dengan udara. Pulverizer adalah alat untuk menggiling batubara sehingga
menjadi halus dan kemudian bersama dengan udara primer akan dialirkan
ke Furnace. Fungsi lain dari Pulverizer adalah untuk mengeringkan
batubara sehingga mudah dihaluskan dan dibakar,
dan untuk
mengklasifikasikan atau menyaring batubara untuk memastikan bahwa
batubara yang masuk ke dalam Boiler benar-benar halus. Batubara yang
tidak tergiling akan keluar melalui sebuah lubang dan ditampung di Pyrites
Hopper dan kemudian dibuang.

Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

Dalam penggunaan Pulverizer yang perlu diperhatikan adalah


temperatur dari udara primer, temperatur yang terlalu tinggi dapat
menyalakan batubara dari dalam Pulverizer dan menyebabkan
ledakan.
Jika temperatur terlalu rendah, batubara tidak bisa kering benar dan sulit
dihaluskan. Temperatur idealnya kira-kira 650C.
Pulverizer dilengkapi dengan Feeder (alat pengisi batubara) yang
letaknya diatas Pulverizer, berfungsi untuk menyuplai sejumlah batubara
sesuai dengan kebutuhaan. Feeder ini mendapat suplai batubara dari
penampung batubara yang disebut Silo (Coal Bunker).

Gambar 2.5. Aliran udara dan Batubara di dalam Pulverizer

2.7.5.3. Ignitor
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

Panas yang diperlukan untuk pembakaran disediakan oleh Ignitor.


Begitu pembakaran dimulai, bahan bakar yang terbakar akan memasok
panas yang cukup untuk menyalakan bahan bakar baru yang memasuki
Boiler dan Ignitor dapat dimatikan.
2.7.6.

Turbine
Konversi energi terjadi pada Turbine Blades, Turbin mempunyai
susunan Blade bergerak berselang seling dengan Blade tetap. Steam akan
masuk ke Turbin dan dialirkan langsung ke Turbin Blades, Blades bergerak
dan bekerja untuk mengubah energi thermal dalam Steam menjadi energi
mekanis berotasi, yang menyebabkan rotor Turbin berputar, perputaran
rotor ini akan menggerakkkan Generator dan akhirnya energi mekanik
menjadi energi listrik.
Hubungan peralatan serta prinsip kerja dari Turbin ditunjukkan
pada gambar. Bagian bagian dari Turbin:
1.
2.
3.

Nozel
Berfungsi untuk merubah energi (pipa pancar) potensial
menjadi energi kinetik dari steam.
Blades
Berfungsi untuk merubah tenaga kecepatn menjadi tenaga
putar.
Disck (roda turbin)
Berfungsi untuk meneruskan tenaga putar turbin kepada
pesawat yang digerakkan. Tenaga yang dihasilkan adalah
tenaga mekanis steam.

Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

Gambar 2.6. Prinsip Kerja dari Turbin


Jadi prinsip kerja Turbin adalah tenaga potensial steam diubah
menjadi tanaga kinetis pada Nozel dan tenaga kinetis ini diubah menjadi
tenaga putar pada Blade, dengan melalui Disck tenaga putar diubah menjadi
tenaga mekanis pada poros.
2.7.7.

Condenser
Setelah LP Turbin diputar steam kemudian steam akan mengalir
menuju Condenser untuk didinginkan dan berubah menjadi air. Condenser
ada dua A dan B yang letaknya dibawah LP Turbin A dan B. Proses yang
terjadi steam bersentuhan langsung dengan pipa yang didalamnya dialiri
pendingin berupa air laut . Kondensasi ini mengubah steam menjadi air
yang kemudian ditampung di Condensate Hot Well. Air laut selain
berfungsi sebagai media heat transfer juga berfungsi untuk mendinginkan
kondenser juga mendinginkan Closed Cooling Sistem (air pendingin).
Closed Cooling Sistem ini mendinginkan berbagai peralatan yang
membutuhkan pendinginan seperti Air Compressor, Pump dan Generator

Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

Stator Cooling dan juga penting untuk mendinginkan oli untuk pelumasan
Turbin. Proses pertukaran panas antar Close Cooling dengan air laut terjadi
pada alat yang disebut Heat Exchanger.
Karena adanya Blowdown pada Steam Drum, maka untuk
mengembalikan volume air ke volume semula, pada Condenser terdapat
Make-Up Water untuk menambah volume air. Make Up water diambil dari
Make Up Demineralizing RO. Kondenser bekerja dalam kondisi vakum, hal
ini dikarenakan proses kondensasi yang terjadi yaitu perubahan steam ke air
menyebabkan berkurangnya volume. Untuk menjaga agar kondensor dalam
keadaan vakum, maka gas-gas yang dilepas dari steam (ketika steam
berubah menjadi air) dipompa keluar oleh vakum pump. Alasan lain
keadaan vakum adalah efisiensi, steam yang diambil dari turbin adalah
Enthalpi Steam (selisih steam masuk dan keluar) sehingga tekanan
diminimalkan agar energi yang dimanfaatkan semakin besar karena
Enthalpinya juga besar.
2.7.8.

Polisher
Dari Condensate Hot Well, condensate water akan dipompa oleh
condensate pump menuju Polisher. Condesate pumpnya ada tiga, dua aktif
dan satu stand by dengan kapasitas tiap pompa sebesar 50%. Di polisher
terdapat reksin kation dan anion, resin ini berfungsi sebagai:
1.
2.

Resin kation : mengikat ion negatif penyebab korosi .


Resin anion : mengikat ion positif penyebab kerak atau scale.

Ion- ion tersebuit diikat oleh resin dalam Polisher untuk memurnikan air
yang masuk ke Boiler. Parameter ion-ion itu dapat diukur dengan melihat
nilai conductivity-nya (normalnya 0.2

cm

). Jika nilai conductivity tinggi,

bisa berarti dua hal:


1.

Terdapat kebocoran air laut di dalam Polisher , terdeteksi


dengan Leak Detector.
2. Resin telah jenuh dan harus diregenerasi. Regenerasi resin
dapat menggunakan :
- Resin Kation : menggunakan asam kuat ( H2SO4)
- Resin anion : menggunakan basa (NaOH)
Dari Polisher, air dipanaskan di Feed water Heater 2,3 dan 4
dengan sebelumnya diinjeksi ammonia untuk meningkatkan pH (pH ideal =
9 - 9.5) agar sodium dari air hilang karena sodium akan mengakibatkan
kerusakan pada material Boiler . Setelah itu baru ke Feed Water Heater 5 di
Daerator.
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8

BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

2.7.9.

Daerator
Berfungsi untuk menyerap atau menghilangkan gas gas yang
terkandung pada air pengisi Boiler, terutama gas O 2, karena gas ini akan
menimbulkan korosi. Gas gas lain yang cukup berbahaya adalah karbon
dioksida (CO2). Gas O2 dan CO2 akan bereaksi dengan meterial Boiler dan
menimbulkan korosi yang sangat merugikan.
Prinsip kerjanya air yang masih mengandung O2 dan CO2
disemprotkan ke Steam Daerator, sehingga gas-gas tersebut diserap secara
thermis dan dikeluarkan melalui valve pelepas udara/gas. Selain itu
Daerator juga dapat menaikkan temperatur air pengisi Boiler (sampai 162
0
C). Penempatan posisi Daerator yang tinggi memungkinkan pemberian
suction heat yang cukup untuk Feed Water Pump. Dari Daerator air akan
dipompa dengan tiga feed water pump, dua pompa yang tenaganya dari
extraction IP Turbin disebut Turbine Driven Pump dan satu pompa yang
digerakkan oleh motor disebut Motor Driven Pump, dimana kapasitas tiap
pompa 100% menuju Feed Water Heater 6, 7 ,8 A-B dan akan menuju ke
Economizer terus ke Steam Drum.
2.7.10. Generator
Generator adalah alat untuk membangkitkan listrik, generator
sendiri terdiri dari stator dan rotor. Rotor dihubungkan dengan shaft turbin
sehingga berputar bersam-sama. Stator bars di dalam sebuah generator
membawa arus hubungan output pembangkit. Arus Direct Current (DC)
dialirkan melalui Brush Gear yang langsung bersentuhan dengan slip ring
yang dipasang jadi satu dengan rotor sehingga akan timbul medan magnet
(flux). Jika rotor berputar , medan magnet tersebut memotong kumparan di
stator sehingga pada ujung-ujung kumparan stator timbul tegangan listrik.
Untuk penyediaan arus listrik Generator diambilkan arus DC dari luar .
Setelah sesaat generator timbul tegangan, sehingga melalui exitasi
transformer arus AC akan disearahkan oleh rectifier dan arus DC akan
kembali ke Generator, proses ini disebut dengan Self Excitation. Dalam
sistem tenaga, disamping Generator menyuplai listrik ke jaringan extra
tinggi 500 KV, juga dipakai untuk pemakaian sendiri dimana tegangan
output Generator diturunkan melalui transformer sesuai dengan kebutuhan.
Untuk kebutuhan saat start diambilkan dari 150 KV line. Untuk sistem
tegangan ekstra tinggi tenaga listrik yang dihasilkan oleh Power Plant
disuply ke jaringan sebesar 500 KV dan selanjutnya oleh beberapa
transformer tegangannya diturunkan sesuai dengan kebutuhan.

Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8

Anda mungkin juga menyukai