BAB II
DATA UMUM PERUSAHAAN
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PLTU Swasta Paiton unit 7 dan 8 merupakan dua unit pembangkit
listrik turbo generator berbahan bakar batubara dengan kapasitas 2x615
MW Net atau 2 x 670 MW Gross. Kedua unit ini beroperasi dengan ratarata 83% capacity factor pertahun, memproduksi listrik rata-rata 8.943.084
MW/tahun dan mengkonsumsi batubara 4,3 juta ton/tahun. Batubara
tersebut didatangkan dari tambang Adaro Kalimantan Timur dengan
menggunakan kapal yang bermuatan 40.000 49.000 DWT. Batubara
tersebut ditampung di penimbunan batubara (Coal Stock Pile) dilokasi
PLTU.
PLTU swasta unit 7 dan 8 ini dimiliki oleh Paiton Energy
Company yang dioperasikan oleh PT. Edison Mission Operation and
Maintenance Indonesia (PT. EMOMI). Pembangunan proyek ini ditujukan
untuk menghasilkan tenaga listrik yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan listrik Jawa Bali. Proyek ini sendiri adalah implementasi dari
kebijaksanaan Pemerintah Indonesia dalam pertumbuhan, d4ersifikasi dan
konservasi energi. Dalam hal ini, kandungan batubara yang ada di Indonesia
akan dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga, dan mengurangi
ketergantungan akan minyak bumi.
2.1 Sejarah Berdirinya PLTU Paiton Unit 7 dan 8
Situasi bisnis ketenagalistrikan Nasional mengalami perubahan
yang sangat drastis, hal ini tidak dapat dihindari sejak diberlakukannya UU
No. 15 th 1985, PP No.10 th 1989 dan Keputusan Presiden no 37 th 1992,
yang memberikan ijin kepada pihak swasta untuk ikut berpartisipasi dalam
usaha ketenagalistrikan di bidang Pembangkit Transmisi dan Distribusi.
Sehingga pada bulan September 1991 PT. Paiton Energy mengajukan
proposal untuk pembangunan dan pengoperasian listrik swasta kepada PLN,
yang dilanjutkan dengan penandatanganan Power Purchase Agreement
(PPA) pada bulan February 1994 . Dalam PPA tersebut ditetapkan bahwa
proyek pembangunan PLTU Swasta Paiton Unit 7 dan 8 ini berupa dua unit
pembangkit (plant) yang menggunakan mesin turbogenerator berbahan
bakar batubara, dengan waktu kontrak 40 tahun, sehingga setelah 40 tahun
kontrak tersebut habis dan semua instrument menjadi hal milik PLN.
PT. Paiton Energy adalah sponsor sekaligus pemilik dari proyek
PLTU Paiton Unit 7 dan 8, dan merupakan perusahaan konsorsium dari
beberapa perusaahaan, antara lain:
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8
1.
2.
3.
4.
40%
32,5%
12,5%
15%
Kepuasan pelanggan
Berusaha
terus mengembangkan mutu untuk semua
pelayanan, memberi kepuasan penuh dan biaya yang efektif
kepada setiap pelanggan.
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8
VALUES
Customer Satisfaction
Our paramout concern is serve our customers
Organization Effectiveness
Promote exellence in operating practices,
Safety and communication
Belief in the Individual
People are our greatest asset
Respect for Community and the Environment
We have a responbility to our community and a
Duty to protect our environment
VISION STATEMENT
Edison Mission Operation and Maintenance provides
the highest quality operation and maintenance
services in the independent power industry.
We Continuously improve the quality of everything we
Do completely and cost effectively satisfy all our
Customers and provide fulfilling career opportunities
for our employees
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8
2.
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8
3.
2.5.2.
2.
2.5.3.
Fire Program
Core team ini adalah proyek kerjasama antara PT. EMOMI dan PT
POWERGEN (PLTU Paiton unit 5 dan 6). Core Team bertindak sebagai
Emergency Respons team yang menangani kebakaran, kecelakaan dan
tumpahan gas atau bahan kimia di areal PLTU Paiton Unit 5, 6, 7 dan 8.
2.6 KESEJAHTERAAN KARYAWAN
2.6.1.
0.30 %
0.89 %
3.70 %
2.00 %
3.70 %
Managers
Supervisors
Staff
Labour
2.6.4.
Perumahan Perusahaan
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8
2.7.1.
Coal Handling
Batubara merupakan bahan bakar utama PLTU Paiton Unit 7 dan
8. Batubara yang digunakan berupa batubara adaro, arutmin, kideco dengan
kandungan ash sebesar 1,5%, batubara itu diambil dari tambang batubara di
Kalimantan selatan dan akan terus disuply selama pengoperasian.
Pengiriman batubara ke plant dilakukan dengan menggunakan dua buah
kapal laut yang berkapasitas sekitar 43.000 ton, yang kemudian akan
ditampung di Coal Pile dengan kapasitas 670.000 ton untuk selanjutnya
digunakan sebagai bahan bakar. Sebelum digunakan sebagai bahan bakar,
batubara akan melalui beberapa proses yaitu Stacking, Reclaiming dan
Processing. Tetapi Coal Handling hanya akan melaksanakan proses
stacking dan Reclaming, sedangkan untuk Processing termasuk didalam
pengoperasian boiler dan akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya.
Stacking merupakan proses
penumpukan batubara dari kapal laut.
Sedangkan Processing merupakan sistem penanganan batubara dari Silo
hingga siap digunakan di Boiler.
2.7.1.1. Stacking
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8
Belt Conveyor
Belt Conveyor berbentuk semacam sabuk besar yang terbuat
dari karet yang bergerak melewati Head Pulley dan Tail Pulley,
keduanya berfungsi untuk menggerakkan Belt Conveyor, serta
Tansioning Pulley yang berfungsi sebagai peregang Belt conveyor.
Untuk menyangga Belt Conveyor beserta bobot batubara yang
diangkut dipasang Idler pada jarak tertentu diantara Head Pulley
dan Tail Pulley. Idler adalah bantalan berputar yang dilewati oleh
Belt Conveyor. Batubara yang diangkut oleh Conveyor dituangkan
dari sebuah bak peluncur (Chute) diujung Tail Pulley kemudian
bergerak menuju ke arah Head Pulley. Biasanya , muatan batubara
akan jatuh ke dalam bak peluncur lainnya yang terletak dibawah
Head Pulley untuk diteruskan ke conveyor lainnya atau masuk ke
bak penyimpan. Disetiap belokan antar Conveyor satu dengan
yang lain dihubungkan dengan Transfer House, selain itu pada belt
Conveyor ditambahkan juga beberapa aksesori yang bertujuan
untuk meningkatkan fleksibilitasnya, antara lain:
1.
2.
3.
Pengambil Sampel
Dilakukan secara otomatis, jika terdeteksi adanya metal pada
batubara pengambil sampel langsung berhenti.
Metal Detector
Merupakan alat untuk mendeteksi adanya logam-logam
didalam batu bara yang tercampur pada proses pengiriman.
Magnetic Separator
Untuk memisahkan logam-logam yang terkandung dalam
batubara pada proses pengiriman.
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8
4.
Belt Scale
Untuk mengetahui jumlah tonnase berat batubara yang
diangkut oleh Belt Conveyor.
5.
Dust Supasion
Berfungsi untuk:
- Air Polution kontroller
- Menyemprot ait pada batubara
- Menghemat batubara agar tidak menjadi debu
- Menghalangi terjadinya percikan api akibat debu panas
dari batubara.
2.7.1.2. Reclaiming
Reclaming adalah proses pengambilan batubara dari Coal Pile dan
menyalurkan ke Silo. Beberapa istilah dalam reclaiming antara lain:
Coal Pile
Terdapat empat daerah Coal Pile, berturut-turut dari utara ke
selatan yaitu:
1.
2.
3.
Inactive
- Area
: 57.562 m2
- Height
: 17 m
- Perimeter Length
: 1176 m
- Length of the toe
: 21 m
- Usable Volume
: 768.638 m3
- Bedding Coal volume
: 28.781 m3
- Total capacty in tonnage adalah
(768.638 + 28.781) x 0,83 = 66.185 tonnes
- Maximum working capacity in tonnage adalah 768.638 x 0,83
= 637.969 tonnes
Aktif A
- Area
: 10.260 m2
- Height
:9m
- Perimeter Length
: 616 m
- Length of the toe
: 12 m
- Usable Volume
: 59.076 m3
- Bedding Coal volume
: 5.130 m3
- Total capacty in tonnage adalah
(59.076 + 5.130) x 0,83 = 53.290 tonnes
- Maximum working capacity in tonnage adalah
59.076 x 0,83 = 49.033 tonnes
Aktif B
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8
Area
: 10.184 m2
Height
:9m
Perimeter Length
: 612 m
Length of the toe
: 12 m
Usable Volume
: 58.608 m3
Bedding Coal volume
: 5.092 m3
Total capacty in tonnage adalah
( 58.068 + 5.092 ) x 0,83 = 52.871 tonnes
- Maximum working capacity in tonnage adalah
58.608 x 0,83 = 48.644 tonnes
Aktif C
- Area
: 10.184 m2
- Height
:9m
- Perimeter Length
: 612 m
- Length of the toe
: 12 m
- Usable Volume
: 58.608 m3
- Bedding Coal volume
: 5.092 m3
- Total capacty in tonnage adalah
( 58.068 + 5.092 ) x 0,83 = 52.871 tonnes
- Maximum working capacity in tonnage adalah
58.608 x 0,83 = 48.644 tonnes
Aktif D
- Area
: 6.992m2
- Height
:9m
- Perimeter Length
: 480 m
- Length of the toe
: 12 m
- Usable Volume
: 37.008 m3
- Bedding Coal volume
: 3.496 m3
- Total capacty in tonnage adalah
(37.008 + 5.092 ) x 0,83 = 40.504 tonnes
- Maximum working capacity in tonnage adalah
37.008 x 0,83 = 30.716 tonnes
Summary:
- Total tonnage of bedding coal
: 39.395 tonnes
- Total Volume of all 4 aktif stockpiles : 177.037 tonnes
- Total Volume of inaktif stockpiles
: 637.969 tonnes
- Theoreticaal maximum total
: 854.401 tonnes
-
4.
5.
6.
2.7.2.
Boiler
Dalam power plant, energi secara terus menerus diubah dari satu
bentuk ke bentuk lain untuk menghasilkan listrik. Komponen yang
mengawali perubahan dan pengaliran energi disebut boiler. Definisi boiler
sendiri sebagai suatu komponen pada power plant adalah suatu bejana
tertutup yang secara efisien mampu mengubah air menjadi steam dengan
bantuan panas dari proses pembakaran batubara. Jika dioperasikan dengan
benar, boiler secara efisien dapat mengubah air dalam volume yang besar
menjadi steam yang sangat panas dalam volume yang lebih besar lagi.
Jenis boiler yang digunakan pada unit 7 dan 8 adalah Drum Type
Boiler, yang memungkinkan terjadinya sirkulasi sebagian air dalam boiler
secara terus menerus. Pengoperasian Drum Type Boiler yang efisien dan
aman sangat tergantung pada sirkulasi air yang konstan di beberapa
komponen steam circuit, diantaranya Economizer, Steam Drum dan Boiler
Water Circulaating Pump.
2.7.2.1. Economizer
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8
Economizer berfungsi
untuk meningkatkan temperatur air
( pemanasan awal) sebelum masuk ke boiler untuk selanjutnya dialirkan ke
steam drum, komponen ini berada dalam boiler yang terdiri dari rangkaian
pipa-pipa (tubes) yang menerima air dari inlet.
Sumber panas yang diperlukan oleh alat tersebut berasal dari gas
buang dalam boiler. Air mengalir dalam pipapipa, sementara diluar
mengalir gas panas yang berasal dari hasil pembakaran boiler. Selanjutnya
steam panas tersebut dimanfaatkan untuk memanaskan air sehingga
temperaturnya meningkat.
Penggunaan Economizer untuk pemanasan awal sangatlah penting, karena:
1.
2.
3.
2.
3.
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8
Heater
2.7.3.1. Superheater
Superheater merupakan kumpulan pipa Boiler yang terletak dijalan
aliran gas panas hasil pembakaran. Panas dari gas ini dipindahkan ke
Saturated Steam yang ada dalam pipa Superheater, sehingga berubah
menjadi Super Heated Steam.
Superheater ini ada dua bagian, yaitu Primary Superheater dan
Secondary Superheater. Primary Superheater merupakan pemanas pertama
yang dilewati oleh Saturate Steam setelah keluar dari Steam drum, setelah
itu baru melewati Secondary Superheater dan menjadi Super Heated Steam.
SH Steam akan dialirkan untuk memutar High Presure Turbin, dan
kemudian tekanan dan temperaturnya akan turun.
2.7.3.2. Re-Heater
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8
2.
3.
4.
2.7.5.
Furnace
Ada empat syarat pembakaran yaitu bahan bakar, oksigen, panas
dan reaksi kimia. Akan tetapi untuk pembakan di Boiler perlu adanya syarat
tambahan agar pembakaran di dalam Boiler bekerja dengan efisien yaitu
turbulensi dan waktu. Waktu yang cukup harus diupayakan agar campuran
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8
yang mudah terbakar dapat terbakar seluruhnya. Aliran bahan bakar dalam
Boiler harus cukup lambat untuk memberikan cukup waktu untuk
pembakaran sempurna, kalau tidak bahan yang mudah terbakar akan
terkumpul dalam ketel atau cerobong dan menimbulkan bahaya ledakan.
Bahaya ledakan dicegah dengan perancangan Boiler yang tepat, Boiler harus
cukup besar untuk memperlambat aliran udara, sehingga sebelum
meninggalkan Boiler bahan bakar dapat terbakar dengan sempurna.
2.7.5.1. ID Fan, FD Fan dan PA Fan
Udara pembakaran ada dua macam, yaitu Primary Air (udara
primer) dan Secondary Air (udara sekunder). Udara primer dipasok oleh
Primary Air Fan (PA Fan) yang dihembuskan menuju ke alat penggiling
batubara (Pulverizer) kemudian bersama-sama dengan serbuk batubara
dialirkan ke Furnace untuk dibakar (reaksi kimia). Bercampurnya batubara
dan udara dibantu oleh Dumper tetap yaitu pengatur pengaduk udara
sehingga menimbulkan turbulensi yang memungkinkan terjadinya
pembakaran yang efisien. Turbulensi mengacu pada gerakan udara didalam
Furnace, gerakan ini perlu karena dapat menyempurnakan pencampuran
udara dan bahan bakar.
Udara primer tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan turbulensi
untuk melakukan pencampuran bahan bakar secara sempurna atau
memenuhi kebutuhan akan oksigen untuk pembakaran sempurna. Untuk
itulah diperlukan pasokan dari udara sekunder yang dihasilkan oleh FD Fan
bersama ID Fan. Boiler yang bekerja dengan tekanan yang negatif atau
dibawah tekanan atmosfir selalu dilengkapi dengan Force Draft Fan (FD
Fan) dan Induced Draft Fan (ID Fan). Boiler ini disebut dengan
Balanced-Draft yaitu Furnace dengan kipas tarikan seimbang.
2.7.5.2. Pulverizer
Bongkahan bongkahan batubara yang seperti batu harus
dihancurkan menjadi butiran-butiran halus agar batubara mudah tercampur
dengan udara. Pulverizer adalah alat untuk menggiling batubara sehingga
menjadi halus dan kemudian bersama dengan udara primer akan dialirkan
ke Furnace. Fungsi lain dari Pulverizer adalah untuk mengeringkan
batubara sehingga mudah dihaluskan dan dibakar,
dan untuk
mengklasifikasikan atau menyaring batubara untuk memastikan bahwa
batubara yang masuk ke dalam Boiler benar-benar halus. Batubara yang
tidak tergiling akan keluar melalui sebuah lubang dan ditampung di Pyrites
Hopper dan kemudian dibuang.
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8
2.7.5.3. Ignitor
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8
Turbine
Konversi energi terjadi pada Turbine Blades, Turbin mempunyai
susunan Blade bergerak berselang seling dengan Blade tetap. Steam akan
masuk ke Turbin dan dialirkan langsung ke Turbin Blades, Blades bergerak
dan bekerja untuk mengubah energi thermal dalam Steam menjadi energi
mekanis berotasi, yang menyebabkan rotor Turbin berputar, perputaran
rotor ini akan menggerakkkan Generator dan akhirnya energi mekanik
menjadi energi listrik.
Hubungan peralatan serta prinsip kerja dari Turbin ditunjukkan
pada gambar. Bagian bagian dari Turbin:
1.
2.
3.
Nozel
Berfungsi untuk merubah energi (pipa pancar) potensial
menjadi energi kinetik dari steam.
Blades
Berfungsi untuk merubah tenaga kecepatn menjadi tenaga
putar.
Disck (roda turbin)
Berfungsi untuk meneruskan tenaga putar turbin kepada
pesawat yang digerakkan. Tenaga yang dihasilkan adalah
tenaga mekanis steam.
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8
Condenser
Setelah LP Turbin diputar steam kemudian steam akan mengalir
menuju Condenser untuk didinginkan dan berubah menjadi air. Condenser
ada dua A dan B yang letaknya dibawah LP Turbin A dan B. Proses yang
terjadi steam bersentuhan langsung dengan pipa yang didalamnya dialiri
pendingin berupa air laut . Kondensasi ini mengubah steam menjadi air
yang kemudian ditampung di Condensate Hot Well. Air laut selain
berfungsi sebagai media heat transfer juga berfungsi untuk mendinginkan
kondenser juga mendinginkan Closed Cooling Sistem (air pendingin).
Closed Cooling Sistem ini mendinginkan berbagai peralatan yang
membutuhkan pendinginan seperti Air Compressor, Pump dan Generator
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8
Stator Cooling dan juga penting untuk mendinginkan oli untuk pelumasan
Turbin. Proses pertukaran panas antar Close Cooling dengan air laut terjadi
pada alat yang disebut Heat Exchanger.
Karena adanya Blowdown pada Steam Drum, maka untuk
mengembalikan volume air ke volume semula, pada Condenser terdapat
Make-Up Water untuk menambah volume air. Make Up water diambil dari
Make Up Demineralizing RO. Kondenser bekerja dalam kondisi vakum, hal
ini dikarenakan proses kondensasi yang terjadi yaitu perubahan steam ke air
menyebabkan berkurangnya volume. Untuk menjaga agar kondensor dalam
keadaan vakum, maka gas-gas yang dilepas dari steam (ketika steam
berubah menjadi air) dipompa keluar oleh vakum pump. Alasan lain
keadaan vakum adalah efisiensi, steam yang diambil dari turbin adalah
Enthalpi Steam (selisih steam masuk dan keluar) sehingga tekanan
diminimalkan agar energi yang dimanfaatkan semakin besar karena
Enthalpinya juga besar.
2.7.8.
Polisher
Dari Condensate Hot Well, condensate water akan dipompa oleh
condensate pump menuju Polisher. Condesate pumpnya ada tiga, dua aktif
dan satu stand by dengan kapasitas tiap pompa sebesar 50%. Di polisher
terdapat reksin kation dan anion, resin ini berfungsi sebagai:
1.
2.
Ion- ion tersebuit diikat oleh resin dalam Polisher untuk memurnikan air
yang masuk ke Boiler. Parameter ion-ion itu dapat diukur dengan melihat
nilai conductivity-nya (normalnya 0.2
cm
2.7.9.
Daerator
Berfungsi untuk menyerap atau menghilangkan gas gas yang
terkandung pada air pengisi Boiler, terutama gas O 2, karena gas ini akan
menimbulkan korosi. Gas gas lain yang cukup berbahaya adalah karbon
dioksida (CO2). Gas O2 dan CO2 akan bereaksi dengan meterial Boiler dan
menimbulkan korosi yang sangat merugikan.
Prinsip kerjanya air yang masih mengandung O2 dan CO2
disemprotkan ke Steam Daerator, sehingga gas-gas tersebut diserap secara
thermis dan dikeluarkan melalui valve pelepas udara/gas. Selain itu
Daerator juga dapat menaikkan temperatur air pengisi Boiler (sampai 162
0
C). Penempatan posisi Daerator yang tinggi memungkinkan pemberian
suction heat yang cukup untuk Feed Water Pump. Dari Daerator air akan
dipompa dengan tiga feed water pump, dua pompa yang tenaganya dari
extraction IP Turbin disebut Turbine Driven Pump dan satu pompa yang
digerakkan oleh motor disebut Motor Driven Pump, dimana kapasitas tiap
pompa 100% menuju Feed Water Heater 6, 7 ,8 A-B dan akan menuju ke
Economizer terus ke Steam Drum.
2.7.10. Generator
Generator adalah alat untuk membangkitkan listrik, generator
sendiri terdiri dari stator dan rotor. Rotor dihubungkan dengan shaft turbin
sehingga berputar bersam-sama. Stator bars di dalam sebuah generator
membawa arus hubungan output pembangkit. Arus Direct Current (DC)
dialirkan melalui Brush Gear yang langsung bersentuhan dengan slip ring
yang dipasang jadi satu dengan rotor sehingga akan timbul medan magnet
(flux). Jika rotor berputar , medan magnet tersebut memotong kumparan di
stator sehingga pada ujung-ujung kumparan stator timbul tegangan listrik.
Untuk penyediaan arus listrik Generator diambilkan arus DC dari luar .
Setelah sesaat generator timbul tegangan, sehingga melalui exitasi
transformer arus AC akan disearahkan oleh rectifier dan arus DC akan
kembali ke Generator, proses ini disebut dengan Self Excitation. Dalam
sistem tenaga, disamping Generator menyuplai listrik ke jaringan extra
tinggi 500 KV, juga dipakai untuk pemakaian sendiri dimana tegangan
output Generator diturunkan melalui transformer sesuai dengan kebutuhan.
Untuk kebutuhan saat start diambilkan dari 150 KV line. Untuk sistem
tegangan ekstra tinggi tenaga listrik yang dihasilkan oleh Power Plant
disuply ke jaringan sebesar 500 KV dan selanjutnya oleh beberapa
transformer tegangannya diturunkan sesuai dengan kebutuhan.
Sistem Distribusi Listrik Untuk Pemakaian Sendiri Pada PLTU Paiton Unit 7 & 8