DENGAN GANGGUAN
SKIZOFRENIA PARANOID ( F20.0 )
Disusun Oleh :
Jonathan eko A
Winda Purwaningsih
Titis Purboningsih
Arfa bima firizqina
Ayu lintang putri
Putri rindi antika
Vivi purwati
Meida Presti H
Rizzal Selviyana S
Rizky Maidisya T
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
I. Identitas
Nama
Usia
Jenis Kelamin
Agama
Suku
Alamat
Status Pernikahan
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan
No. Rekam Medik
: Wahyudi
: 34 tahun
: Laki-laki
: Islam
: Jawa
: wonogiri
: belum kawin
: STM
: Tidak Bekerja
:
A. Keluhan Utama
Mengamuk dan merusak barang-barang di rumah, serta berbicara ngelantur
tanpa sebab yang jelas.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Autoanamnesis
Pasien adalah seorang laki-laki berusia 34 tahun, perawatan diri
cukup, menggunakan kaos berlengan pendek bewarna biru dan celana
kain hitam. Pasien menjawab pertanyaan pemeriksa dengan spontan.
Pemeriksaan dilakukan di Bangsal Ayodya. Pasien mengatakan bahwa dia
pernah belajar ilmu agama islam, budha dan budaya jawa. Pasien
mengaku, lahir pada 1978 tapi dia tidak mau menyebutkan tanggalnya.
Belum memiliki istri. Dia bercerita tentang pewayangan dan biografi
bapak Abdul Rahman Wahid. Pasien juga bercerita bahwa ibunya telah
bercerai saat ketika ia masih kecil dan bapaknya pergi meninggalkan ia,
sampai dia bertemu lagi ketika sudah dewasa. Ketika ia sudah beranjak
usianya 34 tahun. Pasien menyadari bahwa dia berasal dari Wonogiri. Dia
bercerita di rumah tidak bekerja hanya membantu-bantu saudara yang
bekerja di bengkel. Pasien sadar dibawa ke rumah sakit jiwa, dimana
menurut dia disana merupakan tempat orang-orang stress, depresi mental,
frustasi. Dia merasa bahwa dirinya frustasi karena menurutnya dia telah
membentak dokter yang merawatnya ketika di wonogiri, dia sangat ingin
bertemu dengan dokternya dan akan meminta maaf pada dokter tersebut.
Pasien menyebutkan bahwa hobinya adalah berolahraga. Ketika
diminta untuk menggambar, pasien dapat menggambar lumayan. Pasien
tidak menjelaskan tentang gambar yang dibuatnya.
Pasien mengatakan
\ Pasien dapat
Pasien sejak kecil diasuh ibunya dengan ayah tiri, pasien tumbuh dan
berkembang sesuai dengan usianya. Pasien mudah bergaul dengan temantemannya.
3. Riwayat Masa Anak Pertengahan (4-11 tahun)
Pasien masuk sekolah dasar, selama di sekolah pasien memiliki banyak
teman dan tidak terlihat berbeda dengan anak seusianya. Tidak pernah
tinggal kelas.
4. Riwayat Masa Anak Akhir (Pubertas Sampai Remaja)
Pasien masuk sekolah menengah pertama dan sekolah teknik mesin dan
5.
a.
b.
c.
d.
e.
lingkungan masyarakat.
f. Riwayat Psikososial
Pasien menyukai lawan jenis.
g. Riwayat Hukum
Pasien belum pernah berurusan dengan aparat hukum.
D. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak pertama dan merupakan anak tunggal dari bapak
lama. Keluarga ada yang memiliki penyakit serupa yaitu bude.
: Senang
: datar
: Inkongruen
: Dapat dirabarasakan
E. Fungsi Intelektual
1. Taraf Pendidikan : Tamat STM (3 tahun)
2. Daya Konsentrasi : Baik
3. Orientasi
a. Orang
: Baik (dapat mengenali pemeriksa)
b. Tempat
: Baik (tahu dimana sekarang)
c. Waktu
: Baik (menyebutkan waktu dengan benar)
d. Situasi
: Baik (dapat mengenali kondisi sekitar)
4. Perhatian
G. Proses Pikir
1. Arus Pikir
a. Produktivitas
: cukup
b. Kontinuitas
: relevan
c. Hendaya berbahasa : tidak ada
2. Isi Pikir
a. Preokupasi/keterpakuan : menguasai berbagai macam agama dan
pewayangan.
b. Gangguan isi pikir
: non realistik
H. Pengendalian Impuls
Baik, mampu mengendalikan dorongan kemarahan dengan baik (terkendali).
I. Daya Nilai
: baik
: baik
: terganggu
J. Tilikan
Derajat 5 (menerima bahwa pasien sakit dan disebabkan oleh perasaan
irasional atau gangguan tertentu pada diri pasien sendiri tanpa menerapkan
pengetahuan tersebut untuk pengalaman masa depan).
K. Taraf Kepercayaan
Secara keseluruhan informasi yang didapat dari pasien dapat dipercaya.
: DBN
2. Meningeal sign
3. gejala peningkatan TIK
4. mata
I.
Motorik
1. Tonus
2. Turgor kulit
: normotonus
: < 2 detik / baik
3. Koordinasi: DBN
4. Reflek fisiologis :
II.
III.
IV.
V.
Sensibilitas
Susunan fungsi vegetative
Fungsi luhur
Gangguan khusus
+
+
reflek patologis
- - -
: normoestesi
+
: TAK
: TAK
: TAK
C. Pemeriksaan Penunjang
Kimia Klinik
No.
Pemeriksaan
Hasi
Satua
Norma
GDS
189
mg/dl
<130
SGOT
16
u/l
<37
SGPT
u/l
<42
Berdasarkan data ini kemungkinan gangguan jiwa yang diderita saat ini
adalah skizofrenia paranoid (F20.0)
Diagnosis Aksis II
Berdasarkan riwayat premorbid, hubungan interpersonal, dan penggunaan
waktu luang, didapatkan pasien cenderung untuk merasa dirinya bersalah
terhadap keluarga berlebihan, yang bermanifestasi dalam sikap yang selalu
curiga dengan saudaranya mengguna guna dirinya, membuat dirinya
menjadi gila, sehingga dalam diagnosis aksis II didapatkan adanya ciri
kepribadian paranoid.
Diagnosis Aksis III
ada diagnosis hipertensi dan DM
Diagnosis Aksis IV
Masalah keluarga
Diagnosis Aksis V
GAF 60-51 (Gejala sedang moderate disabilitas sedang)
VII.
Evaluasi Multiaksial
Aksis I
: Gangguan skizofrenia paranoid (F 20.0)
Aksis II
: kepribadian paranoid
Aksis III
: ada diagnosa Hipertensi dan DM
Aksis IV
: Masalah keluarga
Aksis V
: GAF 60-51
2. Psikologik
a.Gangguan Persepsi (halusinasi visual)
b.
X. Rencana Terapi
a. Psikofarmaka
1. Chlorpomadzine 1x100 mg
2. Trihexyphaeruperidol 3x2 mg
b. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
a. Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan, cara
pengobatan, dan efek samping
b. Motivasi pasien agar minum obat teratur dan rajin control
c. Membantu pasien untuk menerima realita dan menghadapinya
d. Membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas seharihari secara bertahap
2. Terhadap keluarga
a. Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga mengenai
gangguan yang diderita pasien
b. Menyarankan keluarga agar member suasana kondusif bagi
penyembuhan pasien
XI. Prognosis
Hal yang merugikan
No.
Checklist
1.
Onset lambat
2.
3.
Onset akut
4.
5.
Gangguan mood
6.
Mempunyai pasangan
7.
8.
9.
Gejala positif
Check
List
1.
Onset muda
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Gejala negative
10.
11.
12.
Banyak relaps
13.
Prognosis:
- qua ad vitam
: ad bonam
qua ad sanam
qua ad fungsionam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2001. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III.
Jakarta: Depkes RI.
Kaplan HI, Sadock BJ, 2003. Sinopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/
Clinical Psychiatry, ed. 9. Jakarta: Bina Pustaka.
Maslim, R., 2008. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik.
Jakarta: EGC.