Anda di halaman 1dari 49

[Type the sidebar content. A sidebar is a standalone supplement to the main document.

It is often aligned on the left or right of the page, or located at the top
or bottom. Use the Drawing Tools tab to change the formatting of the sidebar text box.]

PAGUYUBAN INI BANGSAKU


www.inibangsaku.com

Membangun Jiwa Bangsa


oleh : Iriawan Widadi
Paguyuban "Ini Bangsaku" bermula dari komunitas kegiatan rohani di beberapa perusahaan finansial bermarkas di
Surabaya, mulai peduli terhadap negeri ini yang dikaruniai keelokan dan kekayaan alam, bumi nan subur, adat
istiadat, budaya, suku, bahasa, dan agama. Sebagai bagian dari anak bangsa di jamannya dalam perenungannya turut
merasakan keprihatinan terhadap rakyat dan pemimpinnya di negeri ini telah terkikis untuk mendengarkan hati
nurani dan jiwanya. Berbagai potret kehidupan yang menghiasi bangsaku ini hanyalah ego kesombongan, kekerasan,
ketamakan, ketidakadilan, tiada kerendahan hati, tiada kepedulian terhadap bumi, sesama, dan semua mahluk
cipataan Tuhan, sehingga bumi negeri kita tercinta ini turut menanggung beban akibat sikap dan perbuatan penghuni
bangsa ini, menjadi rusak dan panas.
Potret bangsaku ini sudah tergambarkan dari sepenggal Serat Kalatidha milik Pujangga Jawa Rongowarsito:
"Amenangi jaman edan, Ewuh aya ing pambudi, Milu edan nora tahan, Yen tan milu anglakoni, Boya kaduman melik,
Kaliren wekasanipun, Ndilalah karsa Allah, Begja-begjane kang lali, Luwih begja kang eling lawan waspada."
"Hidup didalam jaman edan, memang repot. Akan mengikuti tidak sampai hati, tetapi kalau tidak mengikuti geraknya
jaman tidak mendapat apapun juga. Akhirnya dapat menderita kelaparan. Namun sudah menjadi kehendak Tuhan.
Bagaimanapun juga walaupun orang yang lupa itu bahagia namun masih lebih bahagia lagi orang yang senantiasa
ingat dan waspada"
Kini sudah saatnya anak bangsa ini turut bergerak untuk "MEMBANGUN JIWA BANGSA" karena jiwalah yang
sebenarnya menjadi komando atas raga yang diwujudkan dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan setiap manusia.
Jiwa yang senantiasa mendengarkan hati nurani, karena itulah Bimbingan, Penyertaan, dan Kekuatan yang diberikan
ALLAH kepada ciptaanNya. Itulah KASIH ALLAH agar apa yang telah semua Beliau berikan begitu melimpah ini kita

syukuri dan seharusnya dapat digunakan sebaik-baiknya oleh yang tercipta ini seturut dengan kehendakNya (bukan
sebaik-baiknya menurut kemauan pikiran manusia).
Buah dari Keinginan JIWA adalah KESEDERHANAAN yang begitu luas, mudah dipahami dan dimengerti dalam rasa.
Buah dari Keinginan Ego Pikiran adalah ruwet, terkadangsukar dipahami, penuh intrik dan tipu muslihat. Dengan
kesadaran dan kekuatan Jiwa maka kita sebagai bangsa Indonesia seharusnya bersyukur karena diberi banyak
kelimpahan dan masih dipersatukan di negeri ini. Namun bila bangsa ini terbiasa dengan ego pikirannya, maka yang
terjadi adalah perpecahan, tubuh yang tercerai berai, akibatnya umat manusia, bumi beserta isinya turut menderita.
Sejarah pun mencatat berbagai peristiwa politik sosial dunia dari abad kuno hingga sekarang, masih banyak para
pemimpin bangsa masih menunjukkan egonya. Tiada relung jiwa mereka untuk mendengarkan suara hatinya, hingga
jiwanya menjadi gelap oleh ego pikirannya.
Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta yang telah dikaruniai tanah air, adat, budaya, agama, perjuangan
para luluhur dan pahlawan dalam membangun Indonesia Raya, maka berbagai kegiatan adat, budaya dan
keagamaan yang telah dan akan diselenggarakan oleh Paguyuban "Ini Bangsaku" di beberapa tempat, kiranya dapat
dijadikan Tonggak Kesadaran dan Kebangkitan Jiwa Anak Bangsa, untuk kemudian semangat yang telah diwariskan ini
selalu menggugah jiwakita dalam kehidupan kita sehari-sehari, dan jugadapat diteruskan kepada generasi muda
berikutnya.
Itulah Harapan dan Kerinduan Jiwa Anak Bangsa.

Ketua Pembina Paguyuban Ini Bangsaku


Iriawan Widadi

Gerakan Semangat Cinta Tanah Air


Paguyuban Ini Bangsaku merupakan komunitas Gerakan Semangat Cinta Tanah Air yang
bermula dari kegiatan internal kerohanian di beberapa perusahaan pialang berjangka. Komunitas
ini menjadi berkembang ketika kesadaran dan kepedulian terhadap kondisi negeri Indonesia saat
ini mulai tumbuh, serta mengenang kembali akan jasa-jasa perjuangan
angan para leluhur dan pahlawan
bangsa. Sebagai
ebagai rasa syukur kepada Sang Pencipta yang telah memberikan tanah air nan elok,
subur, dan kaya ini, serta rasa terima kasih kepada para leluhur dan pahlawan bangsa, maka
komunitas ini mengadakan berbagai kegiatan yang melibatkan pemuda dan masyarakat sekitarnya sebagai bentuk
tanggung jawab sosial (Social
Social Responsibility
Responsibility)) dengan menjaga dan memelihara lingkungan, adat, budaya, serta
merawat makam-makam
makam para leluhur di beberapa wilayah setempat.
Ketua Pembina Paguyuban Ini Bangsaku Iriawan Widadi mengatakan Apa
Apa yang kita alami dan jalani hari ini tidak
terlepas dari jasa besar para orang tua dan kakek terdahulu kita, sehingga kita jangan menjadi masyarakat yang lupa
sejarah, budaya, adat istiadat, serta perjuangan para leluhur dan para pahlawan bangsa
bangsa. Dia juga mengatakan
bahwa dengan melibatkan masyarakat, program
program-program
program SR ini akan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk
selalu menghargai jasa para leluhurnya dan menumbuhkan semangat cinta tanah air.
Paguyuban Ini Bangsaku telah menyelenggarakan sejumlah program kegiatan ke masyarakat, sebagai bagia
bagian dari
tanggung jawab sosialnya (SR). Maka untuk lebih meningkatkan kepedulian dalam program
program-program tersebut,
diperlukan suatu media yang bisa digunakan oleh stakeholders untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan
kegiatan-kegiatan SR
tersebut, sehingga kehadiran komunitas ini juga dapat memberika
memberikan
n manfaat dalam menjaga kelestarian adat dan
budaya setempat. Komunitas ini selanjutnya akan menjadi penggerak berbagai program Gerakan Semangat Cinta
Tanah Air yang diiimplementasikan melalui empat pilar, yaitu Pendidikan, Pengembangan dan Pemberdayaan
Masyarakat, Lingkungan, dan Filantropi.

Tabliqh Akbar di Makam Bunda


Fatima Binti Maimun, di Desa
Leran - Gresik
Minggu, 30 Juni 2013
Gresik, Jawa Timur - Paguyuban Ini Bangsaku
menggelar Tabligh Akbar di Makam Bunda
Fatima Binti Maimun. Kegiatan Tabligh Akbar
diadakan sebagai rasa syukur dengan akan
diadakannya pemugaran area situs makam
purbakala tersebut sekaligus menghormati
jasa-jasa para leluhur. Tempat tersebut
merupakan situs makam tertua di Jawa yang
sudah ada sejak 1080 M, dengan kondisi masih
cukup baik. Semangat kebersamaan dalam
acara Tabliqh Akbar dihadiri oleh masyarakat,
ulama, dan para pejabat di kota Gresik sekitar
2000 orang. Acara ini adalah Sholawat Maulid
Nabi Muhammad SAW dengan Tauziyah Habib
Umar Al-Muthohar asal Semarang.

TabliqhAkbar di Taman Makam Pahlawan


Tuanku Imam Bonjol Manado
Jumat, 30 Agustus 2013

Manado, Sulawasi Utara - Paguyuban Ini Bangsaku menggelar


Tabligh Akbar di Taman Makam Pahlawan Tuanku Imam Bonjol
Lotta Pineleng berlangsung hikmat. Kegiatan Tabligh Akbar dibuat
sebagai pemaparan tentang adanya tujuan menghidupkan syiar
Islam dan merefleksikan sebuah nilai perjuangan para leluhur dan
pahlawan kita. Dengan adanya kegiatan ini, bisa memperoleh
sesuatu yang positif dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan
mengenang perjuangan Tuanku Imam Bonjol.
Inti dari Tabligh Akbar ini adalah Sholawat Maulid Nabi
Muhammad SAW yang dipimpin Ustad Yasir Bachmid, dilanjutkan
Tauziyah Habib Umar Al-Muthohar asal Semarang, Dzikir dan Doa
bersama yang dipimpin Ustad Abdurrahman Mahrus, yang
ditutup ziarah dan ramah tamah.
Acara diawali musik Hadra dari Masjid Al-Falah Jaton, musik
Nasyid Islami Accapela oleh Nasyid Jendela, musik Marawis
pimpinan Nur Masjid Ar-Rahma, Musik Bangun Sahur dari Masjid
Al-Furqon, Kalam Ilahi oleh Ali Tholib. Acara dihadiri masyarakat
khususnya kaum muslim, ulama dan para pejabat daerah di
Manado, Sulawesi Utara.

Kegiatan Sedekah Bumi dan Pagelaran Budaya Wayang Kulit di Sidoarjo


Jumat, 18 Oktober 2013

Sidoarjo, Jawa Timur - Memperingati HUT TNI ke-68, Paguyuban Ini Bangsaku bekerjasama dengan Kodim 0816
menggelar Wayang Kulit di Makodim Jalan Lingkar Timur SidoarjoJawa Timur, dengan judul "Sri Mulih", dalang
oleh Ki H. Joko Tole Sunarno asal Karanggede Boyolali Jateng. Pewayangan dan karawitan yang disertai sedekah
bumi tersebut juga mengundang antusias warga sekitar makodim. Kegiatan ini merupakan bagian dari
mengembangkan dan melestarikan budaya, melibatkan dan merangkul masyarakat setempat.
Beberapa hari sebelum kegiatan pagelaran wayang kulit tersebut, Paguyuban Ini Bangsaku bersama masyarakat
sekitarnya mengadakan acara sedekah bumi di beberapa makam leluhur di daerah Sidoarjo sebagai salah satu
bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta. Sedekah bumi dilakukan di sekitar kompleks makam Putri Oncat
Tondo Wurung di desa Terung Wetan, makam Sunan Lintang Mukti di kelurahan Sidokare, dan makam Mbah
Sanggar di desa Kedensari dusun Wates Tanggulangin. Para leluhur tersebut merupakan tokoh yang dipercaya
masyarakat setempat memiliki pengaruh secara spiritual terhadap sejarah perkembangan daerah Sidoarjo dan
sekitarnya.

Kegiatan Sedekah Bumi Makam Sunan Lintang


Mukti di kelurahan SidokareSidoarjo
[22 September 2013

Kegiatan Sedekah Bumi Makam Raden Ayu Putri


Oncat Tondo Wurungdi desaTerungWetan
Sidoarjo
[22 September 2013]

Kegiatan Sedekah Bumi Makam MbahSanggar di


desaWates - Kendensari, Sidoarjo
[06Oktober 2013]

PagelaranWayang Kulit di Makodim Jalan


Lingkar Timur SidoarjoJawa Timur, dengan
judul "Sri Mulih", Dalang oleh Ki H. Joko
Tole Sunarno asal Karanggede Boyolali
Jateng
[18Oktober 2013]

Kegiatan Keagamaan "Istighosah" di Makodim


0816 Sidoarjo
Sabtu, 19 Oktober 2013

Sidoarjo, Jawa Timur - Ribuan jamaah dari masyarakat, para


ulama, TNI, POLRI dan paguyuban IniBangsaku memenuhi
halaman Makodim 0816 Sidoarjo Jalan Lingkar Timur Sidoarjo
padaSabtu malam untuk menggelar doa bersama. Hadir dalam
acara yang dikemas dengan istighosah dan bacaan shalawat
Nabi Muhammad SAW itu, Gus Sabuth Panoto Projo (putra Gus
Mik Ploso Kediri), Habib Umar Al-Muthohar penceramah dari
Semarang Jateng, Dandim 0816 Sidoarjo Letkol (Arh) Bambang
Utomo, pembina Paguyuban Ini Bangsaku Bp. Irawan Widadi,
serta tamu lainnya.
Acara doa bersama bertema Rakyat, TNI, Polri, dan Ulama
Bersatu Membangun Jiwa Bangsa ini, adalah bagian dari
puncak kegiatan HUT TNI yang ke-68 yang digelar Kodim 0816
Sidoarjo. Paginya sebelum doa bersama tersebut, juga digelar
khataman Alquran dalam 30 juz di tempat yang sama.

Istighosah di Kawasan Pasujudan Langgar Agung


Magelang
Sabtu, 9 November 2013

Magelang, Jawa Tengah - Paguyuban Ini Bangsaku kembali


menggelar doa bersama di halaman MTs. Langgar Agung
Pahlawan Pangeran Diponegoro di Magelang Jawa Tengah yang
bertemakan Dengan Semangat Perjuangan Pangeran
Diponegoro, Bersama Kita Membangun Jiwa Bangsa. Sekitar
10.000 masyarakat di desa Salaman Magelang hadir dalam acara
istighosah dan bacaan shalawat Nabi Muhammad SAW itu. Bp.
Iriawan Widadi selaku pembina Paguyuban Ini Bangsaku turut
memberikan sambutan, Tauziyah oleh Habib Umar Al-Muthohar
asal Semarang. Hadir pula para tokoh ulama diantaranya Gus
Bakoh putra Kyai Haji Hamid dari Magelang.
Sebelum acara istighosah, di siang hari diadakan pawai budaya
dari para pelajar dan masyarakat setempat serta pemberian
santunan kepada anak-anak yatim piatu di lingkungan
setempat.
Acara ini diselenggarakan dalam rangka
memperingati Hari Pahlawan 10 November dan Hari Lahir
Pangeran Diponegoro tanggal 11 November. Lokasi acara
tersebut terletak tidak jauh dari kawasan wisata Candi
Borobudur.

Pagelaran Seni Budaya Memperingati Natal 2013 & Tahun Baru 2014
Sabtu, 18 Januari 2014

Surabaya, Jawa Timur - Paguyuban Ini Bangsaku menyelenggarakan Pagelaran


Seni Budaya dalam rangka memperingati Natal 2013 dan Tahun Baru 2014 di
Graha Sepuluh November, Kampus ITS Surabaya. Tema yang diangkat adalah
"Semangat Natal Melahirkan Kembali Jiwa Bangsa". Undangan yang hadir dalam
acara tersebut sekitar 1000 orang, terdiri dari anak-anak Panti Asuhan dan Panti
Werdha sebanyak 500 orang dan separuhnya adalah rekan-rekan dari Paguyuban
Ini Bangsaku. Hadir pula perwakilan dari Gereja Katolik yaitu Rm. Agustinus
Pratisto Trinarso, dan dari GerejaKristenPdt. Elija Tikno Gunawan dan Pdt.
Herman Pangalow yang turut memberikan sambutan. Acara ini dimeriahkan oleh para talent dari mahasiswa Unika
Widya Mandala, paduan suara muda-mudi gereja, serta anak-anak Panti Asuhan Don Bosco Surabaya.
Ketua PanitiaJimmy Tanrian mengucapkan terima kasih kepada para undangan yang telah mensukseskan acara ini,
terbukti sambutan antusias dari para undangan yang mengaku acara natal ini menekankan keindonesiaan, berbeda
dengan acara natal pada umumnya yang masih dominan dengan latar budaya asing. Sambutan Pembina Paguyuban
Ini Bangsaku dalam hal ini diwakili oleh Arif Sugiono.
Beberapa hari sebelum acara pagelaran seni budaya tersebut, dilakukan pemberian sumbangan oleh Paguyuban Ini
Bangsaku berupa kebutuhan bahan-bahan pokok untuk beberapa panti asuhan dan panti werdha binaan gereja-gereja
Kristen dan Katolik di Surabaya. Selain itu juga diadakan lomba mewarnai, lomba menggambar, dan lomba
mengarang puisi untuk anak-anak panti asuhan tersebut dan hasilnya diumumkan pada saat acara pagelaran seni
budaya.

Kegiatan Sedekah Bumi di Muara Kaman, Kutai Kartanegara


Sabtu, 15 Maret 2014

Muara Kaman, Kalimantan Timur - Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta
yang telah dikaruniai tanah air yang melimpah, adat, budaya, para leluhur dan pejuang
bangsa, maka Paguyuban Ini Bangsaku melakukan kegiatan berupa Sedekah Bumi,
Khataman Al Quran dan pemberian santunan kepada anak Yatim di Kecamatan Muara
Kaman pada tanggal 15 Maret 2014. Dalam kegiatan kali ini bekerja sama dengan BPK
BKPRMI Kecamatan Muara Kaman.
Kegiatan dimulai dengan pemotongan dua ekor sapi yang kemudian dagingnya dibagikan
kepada yang berhak. Sedangkan bagian kepala, ruas kaki dan ekor dikembalikan kepada
alam dengan cara dihanyutkan ke sungai (larung atau ngamplas) dan ditanam di tanah yang
berlokasi di belakang museum Kerajaan Kutai Martadipura. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh
pemangku adat setempat.
Siang harinya, selesai sholat dhuhur dilanjutkan dengan khataman Al Quran di masjid Muara Kaman
Hilir. Kegiatan sekaligus merupakan wisuda bagi santri Taman Pendidikan Al Quran yang ada disana,
dimana terdapat 26 santri yang diwisuda. Pada kesempatan ini juga dibagikan santunan kepada
anak-anak yatim berupa uang dan seperangkat alat tulis beserta tas. Ditampilkan pula mengisi
tauziah, juara 2 lomba dai cilik tingkat kebupaten Kutai Kartanegara, acara ditutup dengan
pembacaan surat Yaasiin dan Maulid Habsyi serta doa bersama.
Di Kalimantan Timur, Paguyuban Ini Bangsaku sebelumnya juga
telah melakukan kegiatan ziarah di beberapa makam leluhur
Kalimantan Timur seperti makam Raja-Raja Kutai Kartanegara baik
yang di Kutai Lama maupun Tenggarong, makam Daeng Mangkona
di Samarinda Seberang, makam penyebar agama Islam di di
Balikpapan seperti Habib Hasyim, Syarifah Fatimah binti Al Idrus
(keramat Pulau Tukung) dan makam keramat di Sungai Wain Km
15 Balikpapan.

Doa Bekal Bathin Seorang Pemimpin


Jumat, 6 Juni 2014.
Paguyuban Ini Bangsaku secara serentak di beberapa daerah di Indonesia melakukan doa bersama berupa Doa Bekal
Bathin Seorang Pemimpinpada hari Jumat, 6 Juni 2014 yang dilakukan bertepatan dengan hari ke-40 sejak pertama
Paguyuban Ini Bangsaku menjalankan doa pagi dan doa bekal pemimpin di setiap hari senin dan jumat sebagai niat
dan ungkapan syukur dan terima kasih kepada Sang Pencipta serta mendoakan para leluhur yang telah
memperjuangkan negeri yang elok ini, dan dilanjutkan dengan mengumandangkan lagu Indonesia Raya secara
bersama-sama. Doa ini dilakukan pada tanggal tersebut seperti yang kita ketahui bahwa di tanggal 6 Juni adalah
sejarah terlahirnya Putra Sang Fajar Presiden Soekarno, yang mana kegiatan inipun diadakan pada saat fajar atau
menjelang matahari terbit.
Acara ini kita lakukan sebagai wujud kecintaan kita terhadap tanah air dan bangsa, dan juga sebagai wujud rasa syukur
kepada Tuhan YME atas ijin, kehendak, dan mukjizat-Nya yang dikaruniakan kepada negeri kita melalui para leluhur
bangsa ini sehingga kita memiliki peninggalan sejarah Candi Borobudur di Magelang yang menjadi salah satu bukti
keajaiban dunia, situs Gunung Padang di Cianjur (bangunan piramida megalitikum 10 kali lebih besar daripada Candi
Borobudur), Candi Agung di Kalimantan Selatan (peninggalan kerajaan Negaradipa Pangeran Suryanata), situs Muara
Kaman di Kalimantan Timur (Linggayoni peninggalan kerajaan Kutai Prabu Mulawarman), situs Candi Pari (peninggalan
kerajaan Majapahit Prabu Hayam Wuruk) di Sidoarjo, Candi Penataran (peninggalan Kerajaan Kediri) di Blitar, dan
situs Watu Pinawetengan (batu tempat pertemuan/musyawarah para dotu/leluhur Minahasa) di Manado, Kemudian
dilanjutkan secara rutin setiap hari Jumat Legi (malam Jumat Legi) diadakan kegiatan khataman Al-Quran, pembacaan
maulid/manaqib, dan santunan anak yatim di Makam Mbah Nur Alim di Semarang dan di Makam Bunda Syarifah
Fatimah Binti Maimun di Leran Gresik, tempat dimakamkannya tokoh leluhur dan pahlawan yang sangat berjasa dan
dimuliakan amal perbuatannya.

a. Upacara di Candi Penataran oleh PT. Solid Gold Berjangka Surabaya


Blitar PT. Solid Gold Berjangka (SGB) cabang Surabaya memperingati hari Kesaktian
Pancasila di Candi Penataran, Jumat (6 Juni) lalu bertepatan dengan kelahiran Presiden
RI pertama Ir. Soekarno. Upacara dilakukan saat subuh, dipimpin oleh Direktur Utama
PT. SGB Iriawan Widadi yang juga selaku Ketua Pembina Paguyuban Ini Bangsaku
dengan melakukan doa bersama berupa Doa Bekal Bathin Seorang Pemimpin
kemudian dilanjutkan penghormatan bendera merah putih dengan menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya dan diakhiri lagu Syukur.
Pemilihan Candi Penataran sebagai tempat kegiatan upacara karena tempat tersebut merupakan salah satu bangunan
yang dihormati pada masa itu. Candi Penataran atau nama aslinya adalah Candi Palah yang terletak di Desa
Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur merupakan peninggalan Kerajaan Kediri sekitar tahun
1200 Masehi dan berlanjut digunakan sampai masa
pemerintahan Wikramawardhana, Raja Kerajaan Majapahit
sekitar tahun 1415.
Sebelum upacara tersebut, perwakilan dari PT. SGB Surabaya
sebanyak 70 orang tersebut sempat beristirahat di Masjid
Makam Syech Subakir yang berlokasi sekitar 200 meter dari
komplek Candi Penataran, sekaligus memberi kesempatan
untuk yang muslim melakukan sholat subuh. Kegiatan ini
diakhiri dengan melakukan ziarah ke makam tokoh proklamator
RI Bung Karno untuk menghormati jasa-jasanya sebagai
pemimpin bangsa dan penggagas lahirnya Pancasila.

Upacara di Candi Pari oleh PT. Equityworld Futures


Surabaya
Sidoarjo PT. Equityworld Futures (EWF) cabang
Surabaya memperingati hari Kesaktian Pancasila di
Candi Pari pada hari Jumat (6 Juni) lalu bertepatan
dengan kelahiran Presiden RI pertama Ir. Soekarno.
Upacara dilakukan menjelang matahari terbit, dipimpin
oleh Kepala Cabang PT. EWF Surabaya Jimmy Tanrian
dengan melakukan doa bersama berupa Doa Bekal
Bathin Seorang Pemimpin, dilanjutkan penghormatan
bendera merah putih dengan menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya.
Dipilihnya Candi Pari sebagai tempat upacara karena
Candi Pari merupakan salah satu tempat yang dihormati
pada zaman Kerajaan Majapahit, terletak di Desa Candi
Pari,
KecamatanPorong,
KabupatenSidoarjo,
ProvinsiJawa Timur. Lokasi tersebut berada sekitar 2 km
ke arah barat laut pusat semburan lumpur PT Lapindo
Brantas saat ini. Candi ini merupakan suatu
bangunanpersegi empat dari batu bata, menghadap ke
barat dengan ambang serta tutup gerbang dari batu
andesit, merupakan peninggalan zaman Majapahit pada
masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk1350-1389 M.

Rombongan sebanyak 45 orang dari PT. EWF tersebut kemudian melanjutkan kegiatannya dengan ziarah ke makam
WR. Soepratman di Surabaya. Kita kenal beliau adalah pahlawan nasional dan pengarang lagu kebangsaan Indonesia
Indonesia Raya. Lagu ini diperdengarkan pertama kali pada pada malam penutupan Kongres Pemuda II, tanggal 28
Oktober 1928, Soepratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan peserta umum dengan
biolanya.

b. Upacara di Makam Imam Bonjol oleh PT. Equityworld Manado


Manado PT. Equityworld Futures (EWF) cabang
Manado menggelar upacara peringatan hari Kesaktian
Pancasila di Makam Imam Bonjol, Pineleng, Jumat (6
Juni) lalu.
Kegiatan dirangkaikan dengan
memperingati kelahiran Putra Sang Fajar Presiden RI
pertama Ir. Soekarno. Upacara singkat ini dipimpin
oleh Pimpinan PT EWF Manado, Arif Sugiono beserta
45 staf.
Memilih makam Imam Bonjol, kata ArifSugiono, untuk
menghormati tokoh yang berpengaruh di zaman
penjajahan karena telah mengukir sejarah yang
fenomenal. Acaranya khusyuk dengan doa kepada
Yang Maha Kuasa Allah SWT, kata Arif.
Kegiatan kedua, dengan rombongan sebanyak 45 orang di Watu Pinawetengan. Kami pilih lokasi itu karena
sejarahnya melegenda di daerah ini, katanya. Di Watu Pinawetengan, rombongan melaksanakan ibadah masingmasing, yakni yang muslim melakukan sholat Subuh sedangkan yang nasrani beribadah.Di lokasi itu, dilaksanakan juga
upacara dengan menegakkan bendera merah putih, sekaligus menyematkan kainnya di kepala sambil menyanyikan
lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Kedatangan kami ke Watu Pinawetengan merupakan yang pertama kalinya, dan kami disambut baik salah satu kunci
Watu Pinawetengan, yakni Pak Ari. Dia berterima kasih atas acara itu, karena dianggap mempopulerkan Watu
Pinawetengan. Apalagi kami sangat peduli justru berasal dari luar Sulut, kata Arif Sugiono.

Tim yang dipimpin Arif ini pun mendapat penjelasan


panjang lebar tentang tanah Minahasa, yang dulunya
bernama Malesung.
Dan Watu Pinawetengan ini
merupakan lokasi pertemuan para pemimpin Sub Etnis
Minahasa unuk membagi-bagi wilayah dan bahasa
masing-masing etnis.

c. Doa Bersama di Candi Borobudur oleh PT. Equityworld Futures Semarang


Semarang PT. Equityworld Futures
(PT. EWF) cabang Semarang dalam
Paguyuban Ini Bangsaku menggelar
kegiatan
doa
bersama
dan
menyanyikan lagu Indonesia Raya di
Candi Barobudur, Magelang Jawa
Tengah. Kegiatan ini juga dalam
rangka
memperingati
kelahiran
putera sang ajar Bapak Presiden
Soekarno, dipimpin oleh Pimpinan PT.
EWF Semarang Ismet Faradis selaku
Wakil Ketua Paguyuban Ini Bangsaku
Wilayah Jawa Tengah dan D.I
Yogyakarta beserta 75 staff dan
manager.
Berawal dari kunjungan Pimpinan bersama 7 orang kepala divisi di Candi Borobudur seminggu sebelumnya di pagi
hari waktu subuh, sekaligus ingin melihat indahnya candi warisan leluhur ini saat disinari cahaya mentari,
melakukan kegiatan diantaranya khataman Al-Quran, mendoakan para leluhur dan pahlawan, dan
mengumandangkan Lagu Indonesia Raya. Kegiatan ini juga menjadi rutinitas setiap pagi di kantor kami sebelum
memulai aktifitas pekerjaan, tanpa memandang perbedaan agama dan dipimpin secara bergiliran setiap hari. Di

kantor kami menyebutnya Doa Bekal Batin Seorang Pemimpin. Hal ini dimaksudkan agar supaya filosofinya
tertanam di dalam hati tentang jiwa mencintai tanah air, keluarga, dan orang tua serta leluhur.
Dengan banyaknya hal yang positif yang didapat dari sinilah kami mengajak seluruh karyawan dan seluruh manager
di jajaran kantor untuk melakukan kegiatan ini secara bers ama-sama tanggal 6 Juni 2014, total yang ikut ada 75
orang, 2 orang bertugas sebagai dokumentasi, dan 73 orang berdoa Doa Bekal Batin Seorang Pemimpin untuk
mendoakan para leluhur negeri ini, masing-masing di samping stupa yang jumlahnya juga 73 stupa, setelah itu
menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Sempat mengundang perhatian khusus dari para pengunjung lokal
dan wisatawan asing, karena kegiatan ini sangat langka bahkan ada yang hingga meneteskan air mata karena
khusuk dan penghayatannya.
Candi Borobudur menjadi salah satu jejak sejarah
paling penting dalam perkembangan peradaban
umat manusia. Kemegahan dan keagungan
arsitektur Candi Borobudur merupakan harta
karun dunia yang mengagumkan dan tak ternilai
harganya. Dan semua ini terwujud karena ijin dan
atas restu dari Gusti Allah SWT. Seperti halnya batu
nisan makam para kekasih Allah, para wali, dan
para ulama, itu juga merupakan keramat yang
diberikan oleh-Nya sehingga tetap terjaga hingga
saat ini. Inilah alasan mengapa kami memilih
tempat di Candi Borobudur, dengan keyakinan

menjadikan kami semua profesional muda yang tangguh, berwatak baik, cinta keluarga, leluhur, dan cinta tanah air
Indonesia.
Setelah di Candi Borobudur, kegiatan dilanjutkan dengan ziarah ke makam Raja-Raja Mataram di Kotagede
Yogyakarta sebagai bentuk penghormatan para leluhur di daerah tersebut. Kotagede adalah nama sebuah kota
yang konon merupakan Ibukota Kesultanan Mataram, selanjutnya kerajaan itu terpecah menjadi Kesunanan
Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.

d. Upacara di Candi Agung oleh PT. Kontakperkasa Futures Balikpapan

Anda mungkin juga menyukai