Anda di halaman 1dari 4

Puskesmas sebagai sarana pelayanan umum, wajib Memelihara dan meningkatkan lingkungan

yang sehat sesuai dengan standar persyaratan, untuk memberikan jaminan keselamatan dan
kesehatan kerja kepada pasien, staf puskesmas serta masyarakat yang tinggal disekitar
puskesmas yang kemungkinan dapat terkena dampak pencemaran lingkungan puskesmas.
Setiap puskesmas dalam mewujudkan paradigma sehat bukan sekedar melaksanakan upaya
pelayanan kuratif dan rehabilitative, tetapi perlu menekankan pentingnya upaya preventif dan
promotif dengan mengupayakan kesehatan lingkungan puskesmas agar terjamin kesehatan dan
keselamatan pasien, pengunjung, pegawai dan masyarakat disekitarnya.
Kesehatan lingkungan merupakan bagian yang sangat penting dari kesehatan, hal ini jelas
terdapat dalam undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan yang menyeburkan: (1)
kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas linkungan yang sehat, (2)
kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum, lingkungan pemukiman, lingkungan
kerja, angkutan umum dan lingkungan lainnya (3) kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air,
tanah dan udara, pengamanan limbah padat, limbah cair, limbah gas, radiasi dan kebisingan,
pengendalian vektor penyakit dan penyehatan atau pengamanan lainnya, (4) setiap tempat umum
atau sarana pelayanan umum wajib memelihara dan meningkatkan lingkungan yang sehat sesuai
dengan standar dan persyaratan (Depkes RI, 1992).
Oleh sebab itu, masalah kesehatan lingkungan juga sangat perlu untuk diperhatikan, karena
lingkungan dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit. Salah satu program yang
dilaksanakan puskesmas dalam mengatasi maslah kesehatan lingkungan adalah program
kesehatan lingkungan. Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain mencakup :
perumahan, pembuangan kotoran manusia, penyediaan air bersih, pembuangan sampah,
pembuangan air kotor (air limbah), sanitasi tempat-tempat umum dan tempat pengolahan
makanan.
Masalah kesehatan berbasis lingkungan disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak memadai
baik kualitas maupun kuantitasnya serta perilaku hidup sehat masyarakat yang masih rendah.
Selain itu penyakit berbasis lingkungan tersebut juga dapat timbul karena sanitasi dasar yang
tidak memenuhi syarat, sanitasi tempat-tempat umum dan pengolahan makanan yang tidak
saniter (Depkes RI, 2001).

Jasa pelayanan yang baik dan prima akan dirasakan oleh masyarakat apabila instansi tersebut
benar- benar dapat melayani secara santun dan professional dengan prosedur yang sederhana,
lancar, aman, tertib, ada kepastian biaya dan waktu, serta hukum atas jasa pelayanan yang
diberikan. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, perkembangan sektor jasa
semakin penting guna menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya dalam hal
pelayanan kesehatan. Hal tersebut didukung oleh adanya perkembangan teknologi yang semakin
modern di segala bidang kehidupan. Peningkatan kualitas layanan kesehatan pun dirasa semakin
penting.
Penyedia pelayanan kesehatan di tingkat pertama adalah pusat kesehatan masyarakat
(Puskesmas). Puskesmas merupakan unit pelaksana pelayanan kesehatan di wilayah kecamatan.
Pembangunan puskesmas di tingkat kecamatan memiliki peran yang sangat penting dalam

memelihara kesehatan masyarakat. Apabila berfungsi dengan baik, maka akan mampu
memberikan pelayanan yang bermutu bagi masyarakat yang membutuhkan puskesmas.

Upaya kesehatan lingkungan adalah segala upaya untuk penyehatan dan


pemeliharaan lingkungan puskesmas sehingga tidak mengganggu kesehatan
manusia dan lingkungan sekitarnya.

Upaya kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu Kondisi atau keadaan
lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya
status kesehatan yang optimal pula (soekidjo, 2007).
Adapun tujuan dilakukannya upaya kesehatan lingkungan adalah untuk
menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik pada lingkungan sehingga
faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor resiko timbulnya penyakit
menular dimasyarakat.
Umtuk menilai keadaan lingkungan dan upaya yang dilakukan untuk menciptakan
lingkungan sehat telah dipilih beberapa indikator, yaitu presentase rumah sehat,
saluran pembuangan air imbah, tempat pembuangan sampah serta tempat-tempat
umum dan pengolahan makanan (TTUPM). Beberapa upaya untuk memperkecil
resiko turunnya kualitas lingkungan telah dilaksanakan oleh berbagai instansi
terkait seperti sarana sanitasi dasar, pemantauan dan penataan lingkungan,
pengukuran dan pengendalian kualitas lingkungan.

Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan lingkungan adalah suatu


keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat
menjamin keadaan sehat dari manusia.

Permasalahan sampai saat ini diketahui bahwa penyakit terbanyak yang terdapat
diwilayah kerja puskesmas didominasi oleh penyakit-penyakit yang berhubungan

dengan masalah kesehatan lingkungan. Peranan puskesmas sangat strategis,


karena puskesmas berada pada tingkat terdekat denan tempat dimana masalah
yang menyangkut kesehatan itu terjadi. Sehingga kemampuan untuk mendeteksi
adanya masalah serta kemampuan untuk menganalisis besarnya masalah akan
menentukan keberhasilan upaya pemecahannya. Masalah pada derajat yang tidak
terlalu besar dimana masih dalam lingkup jangkauan kemampuan puskesmas maka
masalah tersebut dapat cepat ditangani.

Kesehatan lingkungan merupakan bagian yang sangat penting dari kesehatan, hal ini jelas terdapat
dalam undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan yang menyeburkan: (1) kesehatan
lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas linkungan yang sehat, (2) kesehatan
lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum, lingkungan pemukiman, lingkungan kerja,
angkutan umum dan lingkungan lainnya (3) kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air, tanah dan
udara, pengamanan limbah padat, limbah cair, limbah gas, radiasi dan kebisingan, pengendalian
vektor penyakit dan penyehatan atau pengamanan lainnya, (4) setiap tempat umum atau sarana
pelayanan umum wajib memelihara dan meningkatkan lingkungan yang sehat sesuai dengan standar
dan persyaratan (Depkes RI, 1992).
Oleh sebab itu, masalah kesehatan lingkungan juga sangat perlu untuk diperhatikan, karena
lingkungan dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit. Salah satu program yang
dilaksanakan puskesmas dalam mengatasi maslah kesehatan lingkungan adalah program kesehatan
lingkungan. Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain mencakup : perumahan,
pembuangan kotoran manusia, penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor
(air limbah), sanitasi tempat-tempat umum dan tempat pengolahan makanan.
Masalah kesehatan berbasis lingkungan disebabkan oleh kondisi lingkungan
yang tidak memadai baik kualitas maupun kuantitasnya serta perilaku hidup
sehat masyarakat yang masih rendah. Selain itu penyakit berbasis lingkungan
tersebut juga dapat timbul karena sanitasi dasar yang tidak memenuhi syarat,
sanitasi tempat-tempat umum dan pengolahan makanan yang tidak saniter
(Depkes RI, 2001).

Jasa pelayanan yang baik dan prima akan dirasakan oleh masyarakat
apabila instansi tersebut benar- benar dapat melayani secara santun dan
professional dengan prosedur yang sederhana, lancar, aman, tertib, ada
kepastian biaya dan waktu, serta hukum atas jasa pelayanan yang diberikan.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, perkembangan
sektor jasa semakin penting guna menuju peningkatan kesejahteraan
masyarakat khususnya dalam hal pelayanan kesehatan. Hal tersebut didukung
oleh adanya perkembangan teknologi yang semakin modern di segala bidang
kehidupan. Peningkatan kualitas layanan kesehatan pun dirasa semakin
penting.
Penyedia pelayanan kesehatan di tingkat pertama adalah pusat kesehatan
masyarakat (Puskesmas). Puskesmas merupakan unit pelaksana pelayanan
kesehatan di wilayah kecamatan. Pembangunan puskesmas di tingkat
kecamatan memiliki peran yang sangat penting dalam memelihara kesehatan
masyarakat. Apabila berfungsi dengan baik, maka akan mampu memberikan
pelayanan yang bermutu bagi masyarakat yang membutuhkan puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai