Anda di halaman 1dari 11

POPULASI PENDERITA

PENYAKIT MENTAL
BERAT
TUGAS MATA KULIAH KEPERAWATAN
KOMUNITAS II

Oleh

ASRI HANDAYANI
EVA RAHAYU
RAMLI EFFENDI

UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
PERTANYAAN DAN JAWABAN TUGAS
A. DATA JUMLAH POPULASI RAWAN PENDERITA GANGGUAN
JIWA
UNIVERSITAS PADJADJARAN | Confidential

1. Prevalensi penderita skizofrenia di Indonesia adalah 0,3 sampai 1% dan


biasanya timbul pada usia sekitar 15 sampai 45 tahun, namun ada juga yang
berusia 11 sampai 12 tahun sudah menderita skizofrenia. Apabila penduduk
Indonesia sekitar 200 juta jiwa maka diperkirakan 2 juta jiwa menderita
skizofrenia (Widodo, 2006).
2. Pada masyarakat umum terdapat 0,2-0,8% penderita skizofrenia (Maramis,
2004). Dengan jumlah yang lebih dari 200 juta jiwa, maka jumlah yang
mengalami skizofrenia sebanyak 400 ribu sampai 1,6 juta jiwa.
3. Menurut data Riskesdas 2007 11,6 % untuk gangguan mental emosional di
atas 15 tahun dan 0,46 gangguan jiwa berat. (Pusat Komunikasi Publik
Sekjen Kemenkes RI).
B. SUMBER - SUMBER YANG ADA / INSTITUSI/ORGANISASI YANG
MENYEDAKAN PELAYANAN UNTUK POPULASI RAWAN
1. NAMA ORGANISASI/LSM: PERHIMPUNAN JIWA SEHAT (PJS)
a. PROFIL
Sebuah organisasi berbasis anggota yang memberi dukungan bagi orang
dengan masalah kesehatan jiwa dan keluarganya. Didirikan pada tanggal 5
Desember 2008. Beranggotakan orang dengan masalah kesehatan jiwa,
keluarga, dan tenaga kesehatan jiwa, orang-orang lain yang peduli. Organisasi
pertama dan satu satunya yang menempatkan konsumen keswa dalam struktur
kepengurusannya.
2. PENDIRI PJS
1) Keluarga Konsumen Kesehatan Jiwa
2) Konsumen Kesehatan Jiwa (KJS)
3) Tenaga Kesehatan Jiwa
4) Orang-orang lain yang peduli
3. KETERLIBATAN PENDERITA DAN KELUARGA DALAM PJS
Ketua Umum : Kakak dari ODS
Wakil ketua : Suami dari penderita bipolar
Sekretaris : Seorang ODS
Wakil sekretaris : Seorang ODS

Populasi Penderita Penyakit Mental Berat; Tugas


Keperawatan Komunitas II

Bendahara : Kakak dari ODS


Wakil bendahara : Seorang ODS
4. ALASAN DIDIRIKAN PJS
1) Kurangnya informasi tentang masalah kesehatan jiwa:
a) Tidak ada informasi yang memadai bagi masyarakat, KJS dan
keluarganya.
b) Tidak ada kesempatan bagi KJS dan keluarga untuk berdiskusi
panjang dengan anli
2) Tidak ada kelompok pendukung (support group maupun self help group)
bagi KJS dan keluarga.
3) Stigma yang berat dari masyarakat:
a) Stigma terhadap KJS terutama ODS
b) Stigma terhadap Rumah Sakit Jiwa
4) Sulitnya mendapat akses terhadap layanan kesehatan jiwa
a) Tidak ada pelayanan jiwa di layanan kesehatan

terdekat

(Puskesmas/RSU)
b) Tenaga kesehatan diluar RSJ tidak terlatih.
c) Obat-obatan tidak tersedia.
5) Tidak adanya aktivitas dan pekerjaan bagi KJS terutama ODS
5. TUJUAN PJS
1) Adanya kebijakan pemerintah yang berpihak pada masyarakat dengan
masalah kesehatan jiwa.
2) Terciptanya masyarakat yang suportif terhadap konsumen kesehatan jiwa
3) Informasi dan pendidikan yang cukup kepada masyarakat mengenai
kesehatan jiwa.
4) Layanan kesehatan yang mudah diakses dari mana saja, berkualitas dan
murah (termasuk obat-obatan)
5) Hilangnya stigma di masyarakat.
6) Tersedianya kegiatan dan pekerjaan bagi KJS
7) Tersedianya support group bagi KJS dan keluarga di semua tempat.
6. PERAN PJS
1) Sebagai kekuatan advokasi untuk memperjuangkan hak-hak orang dengan
masalah kesehatan jiwa :
a) Memperjuangkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, terjangkau,
dan berkesinambungan bagi orang dengan masalah kesehatan jiwa
serta keluarganya.

Populasi Penderita Penyakit Mental Berat; Tugas


Keperawatan Komunitas II

b) Memperjuangkan kesempatan untuk menikmati hak-hak sipil, politik


dan sosial budaya bagi orang dengan masalah kesehatan jiwa.
2) Mengupayakan penghapuskan stigma dan diskriminasi terhadap orang
dengan masalah kesehatan jiwa.
3) Sebagai pusat informasi dan edukasi untuk masalah kesehatan jiwa.
4) Sebagai pendorong pendirian kelompok pendukung (support group/self
help group) bagi KJS dan keluarganya.
Daftar Istilah :
PJS : Perhimpunan Jiwa Sehat
KJS : Konsumen Jiwa Sehat
ODS : Orang Dengan Skizofrenia

2. NAMA LEMBAGA: SCHIZOPHRENIA ANONYMOUS SANATORIUM


DHARMAWANGSA (SASD)
a. PROFIL
SASD didirikan pada tahun 1987. SASD adalah suatu perkumpulan
dengan anggota-anggotanya terdiri dari mantan pasien skizofrenia,
keluarganya dan orang-orang yang berminat terhadap skizofrenia.
b. TUJUAN
Tujuan utama adalah untuk memperjuangkan nasib penderita skizofrenia
sehingga mempunyai hari depan yang lebih baik.
c. MISI
Misi yang diemban adalah mengembangkan dan membina kelompok
bantuan atau skizofrenia dan penyakit-penyakit terkiat melalui edukasi,
informasi dan peningkatan kesadaran masyarakat. SASD merupakan
organisasi nonprofit yang ada saat ini yang memperhatikan kepentingan
pasien skizofrenia dalam usaha membantu proses reintegrasi pasien
kembali ke masyarakat.

C. WEBPAGE,

IDENTIFIKASI

TARGET

POPULASI,JENIS

PELAYANAN DAN PEMBIAYAANNYA

Populasi Penderita Penyakit Mental Berat; Tugas


Keperawatan Komunitas II

1. LSM PERHIMPUNAN JIWA SEHAT


a. Webpage: http://jiwasehat.org
b. Target populasi:
1) Lembaga eksekutif, legislative dan yudikatif
2) Masyarakat luas, media masa
3) Konsumen dan Keluarga
c. Jenis pelayanan/program :
1) ADVOKASI & KAMPANYE
a) Advokasi
(1) Output: Perubahan Kebijakan Keswa Nasional
(2) Target: Lembaga eksekutif, legislative dan yudikatif
(3) Kegiatan: Audiensi, dengar pendapat, lobby, testimoni, petisi,
upaya legal.
b) Kampanye
(1) Output: Dukungan publik untuk advokasi Keswa
(2) target: Masyarakat luas, media masa
(3) Kegiatan: Membangun jaringan dengan media

masa,

menyelenggarakan berbagai Event publik.


2) KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI
(1) Output: Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
terhadap masalah keswa
(2) Target: Masyarakat dan Konsumen
(3) Kegiatan :
(a) Pembuatan website konsultasi online bagi pasien, keluarga
(b)
(c)
(d)
(e)

dan dokter umum.


Film dokumenter
Bulletin/Newsletter
KIE kits (Leaflet/poster/booklet, dll)
Hotline services

3) DUKUNGAN PASIEN DAN KELUARGA


(1) Output: Pemberdayaan dan penguatan peran pasien dan keluarga
(2) Target:Konsumen dan Keluarga
(3) Kegiatan:
(a)
-

Self help group dan support group:


Terapi kelompok dan conseling
Pertemuan berkala KJS dan keluarga.
Aktivitas bersama, seperti olah raga dan rekreasi.
Seminar dan lokakarya untuk psikoedukasi keluarga

Populasi Penderita Penyakit Mental Berat; Tugas


Keperawatan Komunitas II

( b) Pembentukan community center.


(c) Menciptakan kegiatan dan melihat peluang kerja bagi KJS
4) PENGEMBANGAN ORGANISASI
(1) Output:
Terbentuknya cabang-cabang PJS di seluruh Indonesia (Bogor,
Bandung,Yogya, dsb), Mencari peluang kerja bagi Konsumen
(2) Target/ Sasaran: KJS, Keluarga, umum
(3) Kegiatan:
(a) Training for Trainers untuk pengembangan organisasi
(b) Fasilitasi pembentukan PJS di daerah
(c) Pemberdayaan anggota
(d) Pengembangan Bisnis bagi anggota maupun organisasi.
(e) Berdasarkan data yang ditemukan, identifikasi kesenjangan
/overlapping pelayanan yang diberikan terhadap populasi
rawan di komunitas.
2. SCHIZOPHRENIA
ANONYMOUS
SANATORIUM
DHARMAWANGSA (SASD)
a. WEB PAGE
b. Target Populasi: pasien skizoprenia dan penyakit mental lainnya,
keluarga dan masyarakat
c. Jenis Pelayanan dan program:
Disamping melayani pasien-pasien dengan gangguan psikologis,
mental, emosional lainnya, juga adalah rumah sakit khusus untuk
skizofrenia, dengan tujuan agar pasien dapat seutuhnya berfungsi di
masyarakat sesudah ia disembuhkan dari penyakit yang diidapnya.
Pelayanan yang diberikan meliputi : rawat inap dan rawat jalan,
konsultasi psikiatris dan psikologis, evaluasi psikologis (psikotes),
bimbingan dan evaluasi social, pelayanan jemput pasien, pelayanan
suntik depot dan rawat rumah (pasien dikunjungi di rumahnya, oleh
psikiater, perawat atau psikolog dan pekerja social). Secara umum
membantu anggota masyarakat yang membutuhkan untuk
meningkatkan kesehatan dan taraf fungsionalnya. Dan memberikan
kontribusi iolmiah melalui pendidikan (kedokteran, psikologi, ilmu
social) dan riset.perawatan siang atau malam hari (Partial
Hospitalization). Program Drop-in untuk pasien skizofrenia (Pusat
mampir).

Populasi Penderita Penyakit Mental Berat; Tugas


Keperawatan Komunitas II

Sejak berdirinya, SASD, telah mengadakan berbagai kegiatan


edukasi/informasi sebagai berikut : seminar, symposium awam
tentang skizofrenia dalam kaitan dengan berbagai aspek kehidupa
(skizofrenia dan wanita, skizofrenia dan kehamilan, skizofrenia dan
sex, skizofrenia dan merokok/ nikotin, skizofrenia dan obat/drugs,
skizofrenia dan kekerasan, skizofrenia dan bunuh diri, dan
sebagainya). Bulletin Skizofrenia. Pertemuan organisasi (Yayasan
Skizofrenia Indonesia, KONAS 1 & 2). Kursus untuk keluarga
tentang pasien skizofrenia (cara penanggulangan oleh keluarga,
dalam keluarga. Konsultasi Radio. Kegiatan promotif dan preventif
lain (outreach program ke sekolah-sekolah, dan lain-lain).

3. UPAYA / PROGRAM KESEHATAN JIWA NASIONAL


Secara Garis Besar Progran Kesehatan Jiwa Dapat Dibagi Dalam Program
Pokok dan Progran Penunjang dan Pengembangan
a.
Upaya/Program Pokok
Yang termasuk Program Pokok adalah yang dirumuskan dalam
mottoTRI UPAYA BINA JIWA" yang berarti untuk terbinanya
kesehatan jiwa perlu dijalankan 3 upaya pokok yaitu :
1) Upaya promotif dan preventif
2) Upaya kuratif
3) Upaya rehabiliotatif
b. Upaya / Program Penunjang dan Pengembangan
Yang termasuk Upaya/Program Penunjang adalah :
1) Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
2) Penyempurnaan Administrasi Manajemen
3) Penyempurnaan Sistem Informasi Kesehatan Jiwa
Yang termasuk Program Pengembangan adalah
1) Penelitian (Riset, survey)
2) Kerjasama Lintas Sektor
Upaya / Program Kesehatan Jiwa Dikelompokkan Dalam 3 sub program,
yaitu:

Populasi Penderita Penyakit Mental Berat; Tugas


Keperawatan Komunitas II

1) Subprogram Pembinaan kesehatan Jiwa Masyarakat (Community


MentalHealth) Difokuskan pada masyarakat dengan prioritas Promotif
Dan Preventif
2) Subprogram Peningkatan Pelayanan Kesehatan Jiwa ( Psychiatric MedicalCare) Difokuskan pada masalah klinis individual dengan
prioritas Kuratif dan Rehabilitatif
3) Subprogram Penunjang dan Pengembangan (sama seperti diatas), yaitu:
a) Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
b) Penyempurnaan Administrasi Manajemen
c) Penyempurnaan Sistem Informasi Kesehatan Jiw
d) Penelitian
dan
Survey
Upaya Kesehatan Jiwa di Puskesmas telah mulai dikembangkan sejak
lama baik secara khusus maupun terintegrasi dengan kegiatan pokok Puskesmas
lainnya, dengan kegiatan sesuai Pedoman Kerja Puskesmas adalah sebagai
berikut:
1) Pengenalan Dini Kasus Gangguan Jiwa (Early Detection), meliputi :
Gangguan Psikosis, Gangguan Kecemasan, Gangguan Depresi, Retardasi
Mental,

Gangguan

Psikosomatik

atau

Psikofiologik,

Gangguan

Penggunaan Zat, Gangguan pada Anak dan Remaja (Gangguan tingkah


laku, Gangguan pemusatan perhatian / sindom hiperkinetik, Gangguan
perkembangan spesifik) dan Epilepsi.
2) Memberikan upaya pertolongan pertama pada kasus-kasus gangguan Jiwa
(Primary Treatment).
3) Kegiatan rujukan yang memadai (Adequate referral).Melaksanakan terapi
lanjutan (follow up) terhadap kasus jiwa yang sudah selesai perawatan di
RSJ untuk meringankan beban pasien.
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa, sesuai Pedoman Kerja
Puskesmas diharapkan petugas Puskesmas dapat :

Populasi Penderita Penyakit Mental Berat; Tugas


Keperawatan Komunitas II

1) Menangani gangguan jiwa baik yang akut maupun yang kronis yang dapat
terjadi pada setiap manusia maupun kelompok masyarakat hingga dapat
menurunkan angka kesakitan akibat gangguan jiwa.
2) Menangani gangguan jiwa dari setiap kelompok umur mulai dari anak,
remaja, dewasa dan usia lanjut dengan memanfaatkan azas-azas
kesehatan jiwa.
3) Menilai lebih sensitive dan waspada terhadap kemungkinan keterlibatan
emosional pada keluhan-keluhan atau gejala yang ditujukkan pasien
sewaktu berobat.
4) Memberikan penyuluhan sehingga masyarakat dapat memanfaatkan azas
dasar kesehatan jiwa dalam kehidupannya.
D. KESENJANGAN PELAYANAN YANG DIBERIKAN TERHADAP
PUPULASI RAWAN DI KOMUNITAS:
1. Belum optimalnya pelayanan gangguan jiwa yang dilakukan oleh
puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat
2. Masih sedikitnya LSM /lembaga yang konsen terhadap masalah gangguan
jiwa di masyarakat.
3. Lembaga yang ada masih kurang terakses oleh masyarakat yang tinggal di
daerah-daerah terpencil.
4. Masih kentalnya stigma negatif tentang gangguan jiwa di masyarakat
5. Masih kurangnya koordinasi antara LSM, Puskesmas, maupun pengambil
kebijakan di tatanan pemerintah.
E. TINDAKAN

YANG

MEMBANTU

AKAN

KLIEN

KELOMPOK

MEMENUHI

LAKUKAN

UNTUK

PELAYANAN

YANG

DIBUTUHKAN:
1. Sebagai pelaksana: Mengoptimalkan peran / mendukung revitalisasi program
Perkesmas yang dicanangkan pemerintah terutama yang berkaitan dengan
pelayanan klien dengan gangguan jiwa berat melalui pemberian asuhan

Populasi Penderita Penyakit Mental Berat; Tugas


Keperawatan Komunitas II

keperawatan komunitas pada kelompok rawan penderita gangguan jiwa berat


di masyarakat
2. Sebagai pendidik: melakukan proses komunikasi,informasi dan edukasi
terkait gangguan jiwa dengan bekerjasama dengan LSM dan lembaga
lembaga terkait gangguan jiwa untuk pelaksanaan dan penyediaan Kit KIE
gangguan jiwa.
3. Koordinator, kolaborator, penghubung: Membentuk link antara rumah sakit,
dinas kesehatan dan puskesmas serta LSM terkait untuk menyelenggarakan
asuhan keperawatan bagi gangguan jiwa yang lebih terintegrasi antara tatanan
klinik dengan tatanan komunitas sehingga dapat menjadi support sistem yang
baik bagi pasien gangguan jiwa dan keluarga, serta masyarakat sekitarnya.
4. Membentuk self help dan support group gangguan jiwa untuk memberikan
dukungan bagi pasien dan keluarganya dengan kegiatan:
c. Pertolongan pertama dan deteksi dini terjadinya relaps.
d. Pertemuan berkala antara penderita dan keluarganya untuk saling
memberikan dukungan dengan melakukan kegiatan bersama dalam
bentuk kesenian, olahraga, kegiatan spiritual sesuai dengan agama dan
kepercayaan, serta kegiatan kegiatan lain yang bersifat pengembangan
diri penderita gangguan jiwa dan keluarganya.
5. Bekerjasama dengan unit-unit usaha yang ada di masyarakat untuk dapat
memberdayakan mantan penderita.

Populasi Penderita Penyakit Mental Berat; Tugas


Keperawatan Komunitas II

Sumber:
http://skizo-friend.blogspot.com/2009/11/website-skizofrenia-mungkinkah.html,
diunduh tanggal 26 April 2011
http://jiwasehat.org. diunduh tanggal 26 April 2011
www. Depkes.go.id diunduh tanggal 26 April 2011
hamid,Achir yani, 2009, Bunga rampai asuhan keperawatan jiwa, Jakarta:EGC
______,2008. Panduan Operasional Keperawatan Kesehatan Masyarakat di era
desentralisasi. Subdit Keperawatan Dasar dan Komunitas. Direktorat
Keperawatan dan Keteknisan Medik. Ditjen yanmed Depkes RI

Populasi Penderita Penyakit Mental Berat; Tugas


Keperawatan Komunitas II

Anda mungkin juga menyukai