LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT HUAWEI SERVICES BANDUNG
Drive Test dan Optimization Site Operator XL Wilayah Bandung
Disusun Oleh :
SATRIYO WIBOWO
1101120062
Dosen Pembimbing
Pembimbing Lapangan
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kasih sayang, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan laporan kerja Praktek dengan baik. Tak lupa shalawat serta salam
penulis haturkan atas junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW yang selalu kita nantikan
syafaatnya di akhir dunia nanti.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Muhammad
Rieza dan Bapak Arief Kurnia selaku pembimbing lapangan serta team Optimization yang telah
sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran memberikan bimbingan,
motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun
laporan.
Seperti bagaimana manusia yang terlahir tak sempurna, penulis menyadari masih terdapat
banyak kekurangan dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini yang disebabkan karena
keterbatasan penulis. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
sangat penulis harapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Kritik dan saran dapat
disampaikan kepada penulis melalui email satriyo.wibowo@outlook.com. Dengan segala
kerendahan hati, penulis berharap semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan penulis khususnya, serta bagi dunia telekomunikasi pada umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ v
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1
Latar belakang.............................................................................................................. 1
1.2
Tujuan .......................................................................................................................... 1
1.3
1.4
1.5
1.6
2.1
2.2
2.3
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
Mapinfo ...................................................................................................................... 19
4.2
Reporting ................................................................................................................... 22
4.3
4.4
Kesimpulan ................................................................................................................ 28
iii
5.2
Saran .......................................................................................................................... 28
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Logo Huawei.......4
Gambar 2.2 Logo Core Values...6
Gambar 3.1 Arsitektur GSM..11
Gambar 3.2 Arsitektur UMTS Release 99.14
Gambar 3.3 Tems Investigation Data Collection...15
Gambar 3.4 Mapinfo Professional 9..20
Gambar 4.1 Kegiatan Walk Test di Hotel Holiday Inn.21
Gambar 4.2 Workspace TEMS..22
Gambar 4.3 Paramete Drive Test...22
Gambar 4.4 MapInfo Workspace...23
Gambar 4.5 Mapinfo Thematic Map.24
Gambar 4.6 Microsoft SQL Server Login.25
Gambar 4.7 Actix Troubleshooter.25
Gambar 4.8 Drive Test Analyst Document...26
Gambar 4.9 Audit Site Plaza Parahyangan....27
Gambar 4.10 Audit Site Gedung Setda......27
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Minggu Ke1 2 3 4 5 6 7 8
Studi Literatur
Kerja Praktek
Penyusunan Laporan
Tabel 2.1 Rencana Kerja
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Berdiri pada 6 Oktober 1989 dengan nama PT. Graha Telco, Huawei mulai beroperasi
sebagi perusahaan perdagangan barang dan jasa umum. Pada tahun 1996, Huawei memasuki
sektor telekomunikasi setelah mendapat izin opperasi GSM 900 dan secara resmi meluncurkan
layanan GSM. Dengan demikian, Huawei menjadi salah satu perusahaan swasta di Indonesia
yang menyediakan layanan telpon selular. Perseroan juga mengubah namanya menjadi PT.
Huawei Services, sesuai dengan perjanjian kerjasama antara Grup Rajawali dan tiga investor
asing (NYNEX, AIF, dan Mitsui).
Setelah sembilan tahun menjadi perusahaan swasta, Huawei Services kemudian melakukan
Penawaran Saham Perdana (IPO) pada September 2005 dan mendaftarkan sahamnya di Bursa
Efek Jakarta, yang sekarang dikenal sebagai Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada saat itu, Huawei
Services merupakan anak perusahaan Indocel Holding Sdn. Bhd., yang sekarang dikenal
sebagai Huawei Investments (Indonesia) Sdn. Bhd., yang seluruh sahamnya dimiliki oleh TM
International Sdn. Bhd. (TMI) melalui TMInternational (L) Limited. Pada tahun 2009, TMI
berganti nama menjadi Telco Group Berhard (TGB). Pada tahunyang sama PT.Graha Group
juga bergabungbersama PT.Huawei Services Tbk. untuk kepentingan sinergi.
Saat ini, sebagian besar saham Huawei Services dipegang oleh Axiatamelalui Axiata
Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. (66,6 persen) dan Emirates Telecommunications
Corporation atau Etisalat International Indonesia Ltd. (13,3 persen), dan sisanya dipegang oleh
masyarakat (20,1 persen). Huawei Services dikenal sebagai pelopor layanan selular kepada
anggota masyarakat biasa di Indonesia melalui program tarif hemat Rp1/detik pada tahun
2007, yang memungkinkan lebih banyak penduduk berpenghasilan menengah ke bawah
4
menikmati layanan telepon selular. Huawei Services telah berkembang dari perusahaan kecil
yang menjual layanan dasar telepon menjadi salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di
tanah air, dengan infrastruktur jaringan dan layanan yang sangat luas di seluruh tanah air.
Huawei Services menyediakan layanan untuk pelanggan ritel dan menawarkan solusi bisnis
kepada pelanggan perusahaan.
Jaringan Huawei Services menggunakan teknologi GSM 900/DCS 1800 dan IMT2000/3G. Huawei Services juga memiliki beberapa lisensi, termasuk closed regular network
(leased line), internet service provider (ISP),Voice over Internet Protocol (VoIP), dan Internet
interconnection services (NAP). Huawei Services bahkan telah memperoleh lisensi untuk eMoney (uang elektronik) dari Bank Indonesia, yang memungkinkan Huawei Services
menyediakan layanan pengiriman uang. Sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar
diIndonesia, Huawei Services senantiasa berusaha meningkatkan layanan menyeluruh (end-toend) dan terus berinovasi untuk memenuhi dan meningkatnya kebutuhan pelanggan. Huawei
Services selalu dinamis dalam mengelola dan menjalankan usahanya, bersedia belajar,
cepatberadaptasi dengan perubahaan di industri atau keadaan pasar sehingga mampu
memberikan atau menyediakan layanan berkualitas prima kepada pelanggan.
a. Customers First
Huawei exists to serve customers, whose demand is the driving force behind our
development. We continuously create longterm value for customers by being responsive to
their needs and requirements. We measure our work against how much value we bring to
customers, because we can only succeed through our customers'success.
(Huawei ada untuk melayani pelanggan, di mana tuntutan pelanggan adalah penggerak di
belakang perkembangan kami. Kami secara terus menerus menciptakan nilai berjangka
panjang dengan cara bersikap responsif pada kebutuhan mereka. Kami mengukur pekerjaan
kami berdasarkan seberapa banyak yang telah kami berikan pada pelanggan, karena kami
hanya dapat memperoleh kesuksesan melalui kesuksesan pelanggan kami.)
b. Dedication
We win customers' respect and trust primarily through dedication. It includes every effort
we make to create value for customers and to improve our capabilities. We value
employees'contributions and reward them accordingly.
(Kami memperoleh respek dan kepercayaan dari pelanggan melalui dedikasi. Hal tersebut
mencakup setiap usaha yang kami lakukan untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan
memperbaiki kapabilitas kami. Kami menghargai kontribusi karyawan dan memberikan
penghargaan kepada mereka)
c. Continuous Improvement
Continuous improvement is required for us to become better partners for our customers,
improve our company and grow as individuals. This process requires that we actively listen
and learn in order to improve.
(Perbaikan secara terus menerus diperlukan oleh kami untuk menjadi partner yang lebih baik
untuk pelanggan kami, memperbaiki perusahaan dan bertumbuh sebagai individu. Proses ini
mengharuskan kami untuk secara aktif mendengarkan dan belajar agar terus menjadi lebih
baik.)
e. Integrity
Integrity is our most valuable asset. It drives us to behave honestly and keep our promises,
and, thus, win our customers'trust and respect.
(Integritas adalah aset kami yang paling berharga. Hal tersebut mendorong kami untuk
bersikap jujur dan melakukan apa yang telah kami janjikan, dan, dengan demikian,
memperoleh respek dan kepercayaan pelanggan)
f.
Teamwork
We can only succeed through teamwork. By working closely in both good times and bad, we
lay the foundation for successful cross-cultural collaboration, streamlined interdepartmental cooperation and efficient processes.
(Kami hanya dapat memperoleh kesuksesan melalui kerja sama tim. Dengan bekerja secara
dekat dalam kondisi baik ataupun kurang baik, kami melandaskan fondasi pada kolaborasi
lintas-budaya yang sukses, kerja sama yang lancar antar departemen, dan proses yang
efisien.)
DWDM Backbone
Metro Transport
GMPLS/ASON
Leased-Line Solution
Microwave Product
d. Broadband Access
FTTx-ODN
Broadband Access
Multi-Service AG Solution
e. Data Communications
IP/MPLS Backbone
SingleMetro
Storage
Server
Network Security
g. Terminals
Handset
Mobile Broadband
Home Device
8
Accessory
Process Realignment
Melalui perkenalan terhadap praktek industri yang diimplementasikan melalui prosesproses Marketing Management (MM), Integrated Product Development (IPD), Integrated
Supply Chain (ISC) dan Customer Relationship Management (CRM), dan dilengkapi oleh
manajemen transformasi oleh manajemen keuangan dan manajemen sumber daya (Hay
Group), Huawei telah secara utuh mentransformasi proses bisnis dan membangun platform
IT untuk mendukung transformasi tersebut.
b.
Organization Transformation
Dimulai dari produknya, Huaweis Executive Management Team dan Strategy and
Customer Standing Committee memperkuat kemampuan pengambilan keputusan pada
sistem pemasaran untuk lebih memahami keinginan pelanggan dan merencanakan
pengembangan bisnis dan arah strategi. Melalui bantuan Investment Review Board (IRB),
Marketing Management Team, Product System Management Team, Operation & Delivery
Management Team, dan berbagai tim lain yang telah membantu, Huawei telah
meneguhkan implementasi efektif dari seluruh strategi yang didorong oleh kebutuhan
pelanggan.
c.
d.
Financial Management
9
Pada tahun 2007, Huawei membuka program IFS (Integrated Financial Service) yang
memiliki seluruh fungsionalitas esensial dengan platform yang bertanggung jawab.
Program IFS yang baru ini memberikan dasar yang kuat untuk perluasan bisnis Huawei di
masa depan dan pemenuhan tujuan strategik global.
e.
Supply Chain
Huawei telah mengembangkan sistem supply chain yang fleksibel yang memperbaiki
kompetensi yang memiliki tolak ukur penyediaan yang cepat, efektif, dan berkualitas.
Huawei juga telah memformulasi strategi yang berhubungan dengan supply dan
pembangunan manufaktur organisasi yang memungkinkan perusahaan untuk memenuhi
tuntutan pasar secara efisien dan fleksibel.
10
BAB III
LANDASAN TEORI
Fungsi dari masing-masing elemen pada jaringan GSM adalah sebagai berikut :
MS (Mobile Station)
Merupakan terminal yang dipakai oleh pelanggan untuk melakukan proses komunikasi. Terdiri
dari :
a. Mobile Equipment (ME)
Mobile Equipment (ME) atau handset adalah perangkat GSM yang berada di sisi pelanggan
yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirimdan penerima sinyal) untuk
berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya. Secara international, ME diidentifikasi dengan
IMEI (International Mobile Equipment Identity) dan data IMEI ini disimpan oleh EIR untuk
keperluan authentikasi, apakah mobile equipment yang bersangkutan dijinkan untuk melakuan
hubungan atau tidak
11
12
mengawasi terus jejak lokasi dari pelanggan apabila pelanggan tersebut berada di MSC atau
GSM lain. Data ini dipergunakan oleh GMSC bila ada pelanggan lain yang memanggil ke
pelanggan tersebut.
VLR (Visitor Location Register)
Register pelanggan yang sifatnya temporer, melayani pelanggan yang berasal dari MSC lain.
VLR bersifat stand alone yang dapat diakses oleh beberapa MSC, biasanya setiap MSC
mempunyai VLR masing-masing. VLR mengawasi terus status pelanggan yang berada di
daerah pelayanannya dan memberikan informasi apakah MS dalam keadaan ON atau OFF
secara kontinyu
AUC (Authentification)
Tempat penyimpanan data-data keamanan pelanggan seperti kunci-kunci enkripsi untuk
seluruh pelanggan dalam jaringan. AUR sebagai tempat melakukan enkripsi dan deenkripsi
EIR (Equipment Identity Register)
Tempat penyimpanan data-data identifikasi dari setiap MS, dengan kategori :
a. Putih : MS yang normal
b. Abu-abu : MS sedang dalam perawatan
c. Hitam : MS rusak/dicuri
salah satu evolusi seluler generasi ketiga (3G), UMTS dikembangkan dengan melihat dari
kebutuhan yang makin berkembang dari aplikasi mobile dan aplikasi internet untuk kapasitas
baru sehingga dunia komunikasi mobile makin ramai. UMTS dapat mencapai datarate teoretis
hingga 2 Mbps. UMTS menggunakan multiple access WCDMA (Wideband Code Division
Multiple Access), yang mana masing-masing user dibedakan berdasarkan kode, yaitu OVSF
Code dan Scrambling Code. Disebut wideband karena menggunakan bandwidth yang lebih
lebar sebesar 5 MHz.
RNC
Jika ditinjau dari arsitektur pada teknologi sebelumnya, RNC merupakan upgrade dari
BSC. RNC mampu mengontrol banyak NodeB, menghandle proses handover, dan
menghandle RRM (Radio Resource Management). RNC menghubungkan antara UE menuju
CN (Core Network) melalui Iur interface
14
TEMS adalah singkatan dari Test Mobile System yang merupakan perangkat
untuk mensetting dan maintaining jaringan seluler. Perangkat TEMS ini merupakan keluaran
Ericsson untuk drive test. Pada dasarnya terdiri dari ponsel TEMS mobile phone yang
dikendalikan oleh perangkat lunak pada komputer. Salah satu fitur utama dari TEMS adalah
menggunakan ponsel dengan bagian radio standar dan daya standar, yaitu suatu ponsel biasa
dengan perangkat lunak yang diubah. Maka dari itu TEMS akan berperilaku sama seperti ponsel
15
standar. Namun memiliki fitur tambahan sebagai pengumpul informasi tentang level sinyal dan
kualitas sinyal dan banyak lagi yang dipancarkan oleh BTS.
Untuk mencari adanya Poor Coverage atau daerah yang memiliki daya terima signal
yang rendah.
Untuk mencari RF issue yang berkaitan adanya Drop Call atau Block Call.
Sedangkan untuk cara pengambilan data secara drive test dibagi menjadi empat proses,
antara lain :
a. Single Site Verification (SSV), merupakan drive test untuk memverifikasi setiap
site bagus atau tidak.
b. Cluster, merupakan drive test yang mengukur jaringan setiap cluster atau daerah
yang terdiri dari beberapa site namun hanya untuk satu operator jaringan.
c. Benchmark, merupakan drive test yang membandingkan beberapa operator dalam
satu cluster atau daerah
d. Optimasi, merupakan bagian analisa gangguan atau kurangnya service quality pada
site yang sudah jadi.
17
b. Absolute Radio Frequency Channel (ARFC), merupakan konversi dari BCCH yang
bernilai MHz diubah menjadi nomor-nomor kanal.
c. Cell Global Identity (CGI), merupakan sebuah identititas (ID) yang unik dari cell-cell
dalam suatu jaringan seluler untuk mengenali posisi user berdasarkan cell.
d. Base Station Identity Code (BSIC), membedakan BTS-BTS berdekatan yang
mempunyai BCCH dan ARFC yang sama.
Sedangkan untuk kulitas jaringan GSM, memiliki parameter diantaranya sebagai berikut :
a. RxLev (Reception Level)
Level daya yang diterima oleh MS (Mobile Station) dalam satuan dBm dimana semakil
kecil nilai dBm-nya maka semakin lemah level daya yang terima.
b. RxQual (Reception Quality)
Tingkat kualitas sinyal yang diterima MS dengan rentang nilai 0 sampai 7 dimana
semakin besar nilai RxQual maka semakin buruk kualitas sinyalnya.
c. Speech Quality Indicator (SQI)
Tingkat kualitas suara pada saat menelepon yang memiliki rentang nilai antara -20
sampai dengan 30 dimana semakin besar nilai SQI semakin baik.
d. Call Setup Success Ratio (CSSR)
Presentase tingkat keberhasilan panggilan oleh ketersediaan kanal suara yang sudah
dialokasikan untuk mengetahui kesuksesan panggilan tersebut. Standard CSSR
ditentukan dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor : 12/Per/M.Kominfo/04/ 2008
bahwa prosentase CSSR harus 90% .
e. Call Completion Success Ratio (CCSR)
Presentase tingkat keberhasilan hubungan sampai berakhir tanpa terjadi drop call.
biasanya dari operator ditentukan nilai standarnya agar mencapai > 98%.
f. Drop Call Ratio (DCR)
Dropped Call Ratio adalah prosentase banyaknya panggilan yang jatuh atau putus
setelah kanal pembicaraan digunakan. Standard DCR ditentukan dalam Peraturan
Menteri Kominfo Nomor : 12/ Per/M.Kominfo/04/ 2008 bahwa prosentase DCR harus
5%.
g. Blocked Call Ratio (BCR)
Prosentase kepadatan panggilan yang disebabkan karena keterbatasan kanal
h. Call Setup Time (CST)
Waktu yang diperlukan untuk melakukan panggilan dalam satuan detik.
18
Sama halnya pada GSM, parameter untuk drive test 3G juga dikelompokkan menjadi
dua yaitu parameter untuk verifikasi data BTS dan parameter untuk verifikasi kualitas jaringan.
Paramater untuk verifikasi data BTS, antara lain :
a. Cell ID
Nomor yang digunakan untuk mengidentifikasi setiap BTS atau sektor dari BTS dalam
kode area Lokasi (LAC).
b. Universal Absolute Radio Frequency Channel Number (UARFCN)
Merupakan nomor kanal yang mewakili carrier UMTS sebesar 5 MHz.
c. Scrambling Code (SC)
Merupakan kode yang membedakan antar sektor BTS atau sel digunakan untuk
membedakan user yang satu dengan yang lainnya.
dengan
dipakai
untuk
menunjukkan
kualitas jalur (medium) koneksi. Fungsinya sama dengan RxQual di jaringan 2G.
19
20
BAB IV
LAPORAN PELAKSANAAN KERJA
4.1 Drive Test
Drive test dilakukan oleh tim PT Huawei Service secara berkala untuk terus memonitoring
kondisi jaringan sehingga sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan. Drive Test
PT Huawei Service menggunakan bantuan software TEMS karena sifatnya yang user friendly
dan mudah untuk digunakan. Biasanya Drive Test dilakukan sebanyak satu kali dalam satu
bulan (monthly), atau dalam kondisi tertentu seperti adanya permasalahan jaringan,
berlangsungnya sebuah event, dan perpanjangan kontrak penempatan site.
d. Recording Logfile
Kegiatan ini dilakukan dengan berjalan mengelilingi layout gedung dengan melakukan
recording kondisi jaringan secara realtime. Hasil dari recording tersebut adalah logfile
yang berisi informasi mengenai parameter-parameter drive test.
dalam proses analisis. Secara umum reporting dapat dilakukan dengan melakukan pengambilan
screenshoot beberapa kasus yang terjadi saat drive test berlangsung, namun tim dari PT Huawei
Service biasa melakukan reporting dengan menggunakan bantuan software Mapinfo. Software
Mapinfo melalui beberapa fiturnya dapat mempresentasikan hasil Drive Test dengan lebih baik.
Berikut tahapan yang dilakukan dalam melakukan reporting menggunakan Mapinfo
a. Eksporting logfile
Logfile yang berekstensi *.log tidak dapat dibuka melalui mapinfo sehingga perlu
dilakukan proses exporting. File dengan ekstensi *.log di-export ke dalam bentuk *.tab
melalui fitur export logfile pada software TEMS.
b. Membuka hasil Drive Test (*.tab)
File yang telah di-export kemudian dibuka menggunakan software Mapinfo. Kemudian
dilanjutkan dengan membuka file layout atau peta lokasi Drive Test untuk memperjelas
rute proses pengambilan logfile tersebut.
23
24
Analisis juga dapat dilakukan dengan membuka kembali file logfile untuk selanjutnya
diamati aktivitas user melalui event-event yang berhasil di record. Untuk lebih lanjut Tim
Huawei Service menggunakan software Actix dalam melakukan analisis. Software Actix
mampu memberikan suggestion kepada penggunanya terhadap permasalahan yang terjadi.
25
Setelah analisis dilakukan maka selanjutnya solusi untuk permasalahan yang terjadi dapat
dituliskan dalam dokumen Analysis
26
27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
a. Drive test adalah proses pengukuran secara realtime jaringan sistem komunikasi
bergerak pada sisi gelombang radio di udara menggunakan handset yang didesain secara
khusus.
b. Melalui data yang diperoleh dari kegiatan Drive Test akan diketahui apakah suatu
jaringan tersebut dalam keadaan baik atau buruk. Jika kondisi jaringan buruk maka
dapat dilakukan proses optimasi.
c. Kemampuan analisis yang tajam dan ilmu mengenai sistem komunikasi seluler
diperlukan untuk memecahkan permasalahan jaringan komunikasi yang berkaitan
dengan proses optimasi.
d. Permasalahan jaringan komunikasi seluler yang sering terjadi di Wilayah Bandung
adalah Drop Call sehingga user mengalami pemutusan hubungan ketika terjadinya
Handover.
5.2 Saran
a. Mahasiswa lebih aktif dan kritis selama mengikuti kegiatan Kerja Praktek.
b. Mahasiswa meningkatkan performa kerja selama mengikuti kegiatan Kerja Praktek.
c. Mahasiswa meningkatkan kemampuan analisis sehingga terbiasa dalam menghadapi
beberapa kasus di pekerjaan yang sesungguhnya.
d. Kampus ikut serta dalam menjalin relasi dengan perusahaan tempat Kerja Praktek
dilaksanan untuk kepentingan riset dan pengembangan sumber daya di masa mendatang.
28
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
Chen, William. Introduction to UMTS Radio KPI. North West Africa: Huawei
Technologies
[3]
Holma, Harri dan Toskala, Antti. 2010. WCDMA for UMTS-HSPA Evolution and LTE
fifth edition. United Kingdom: John Wiley and Sons ltd.
[4]
Liang, Znag. 2003. WCDMA RNO Handover Algorithm Analysis and Parameter
Configuration Guidance. Huawei Technologies Co., Ltd.
[5]
Mobile Communication Laboratory. 2012. 3G-UMTS Drive Test & Basic Optimization
Training. Indonesia: Mobile Communication Laboratory.
29
LAMPIRAN
30