Disusun Oleh :
NUR FAIKA
NIM. B10.039
HALAMAN PERSETUJUAN
Diajukan Oleh :
NUR FAIKA
NIM. B10.039
Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Diajukan Oleh :
NUR FAIKA
NIM. B10.039
Penguji I
Penguji II
iii
KATA PENGANTAR
memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma
Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari
berbagai pihak, Karya Tulis Imiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Deny Eka Widyastuti, SST selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis.
4. Kepala Desa Kepuhsari Jeruksawit Gondangrejo Karanganyar yang telah
memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dalam pembuatan
Karya Tulis Ilmiah.
5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas
segala bantuan yang telah diberikan.
iv
Surakarta,
Juli 2013
Penulis
vi
MOTTO
Jangan takut pada masa depan dan jangan pernah menangis
untuk masa lalu
Jarak Antara Kita Dan Sukses Harus Dipupuk Dengan Jembatan Pengembangan
yaitu Pembentangan Kekuatan Yang Ada Pada Diri Kita. Jangan Dirusak Secara
Sengaja Oleh Kemalasan, Keminderan Dan Ketakutan Menyeberang
Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah
ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu
akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh
permasalahan akan rusak.
(Khalifah 'Ali)
PERSEMBAHAN
Karya kecil ku ini kupersembahkan
teruntuk:
1. Allah SWT yang telah memberi nikmat
kesehatan, rezeki yang tak terduga,
kelancaran dalam menempuh studi
hingga selesai dengan lancar.
2. Ayah dan Bunda tanpamu aku bukanlah
apa-apa, terima kasih untuk segalanya.
3. Kakakku dan adikku terima kasih atas
semangat dan doanya
4. Sahabat-sahabat ku kamu kan tetap di
relung jiwa dan setiap langkahku
semoga kebersamaan ini kan abadi
5. Almamaterku
vii
CURICULUM VITAE
BIODATA
Nama
: Nurfaika
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD N Sibela Barat Surakarta
3. SMA N 8 Surakarta
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 4.2
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Penelitian
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
xiii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dd
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil tahu pengindraan manusia
terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca
indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior)
(Notoatmodjo, 2010).
b. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberapa cara untuk
memperoleh pengetahuan, yaitu:
1) Cara Coba-Salah (Trial and Error)
Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan
dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut
tidak
berhasil,
dicoba
kemungkinan
yang
lain.
Apabila
xiv
trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba-salah
coba-coba.
2) Cara Kekuasaan atau Otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaankebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa
melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak.
Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun dari
generasi ke generasi berikutnya, dengan kata lain pengetahuan
tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik
tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahliahli ilmu pengetahuan. Prinsip ini adalah, orang lain menerima
pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas,
tanpa terlebih dulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik
berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri.
Hal ini disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut
menganggap bahwa yang dikemukakannya adalah benar.
3) Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah,
pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan
sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara
untuk memperoleh pengetahuan.
xv
pengetahuan
yang
bersifat
intelektual
(cara
berpikir,
xvi
2) Memahami (Comprehension)
Pemahaman diartikan dicapainya
pengertian (understanding)
tentang hal yang sudah kita kenali. Karena sudah memahami hal
yang bersangkutan maka juga sudah mampu mengenali hal tadi
meskipun diberi bentuk lain. Termasuk dalam jenjang kognitif ini
misalnya
kemampuan
menerjemahkan,
menginterpretasikan,
xvii
usaha
untuk mengembangkan
xviii
xix
memberikan
pengetahuan
dan
keterampilan
kemampuan
mengambil
keputusan
yang
xx
xxi
panas
tubuh,
sehingga
xxii
dianggap
tidak
Hartanto
(2004),
untuk
memenuhi
kebutuhan
xxiii
2) Kerugian
Kerugian menurut Wulansari (2007), kerugian kontrasepsi
kondom yaitu:
a) Angka kegagalan relatif tinggi
b) Perlu menghentikan sementara aktivitas dan spontanitas
hubungan seksual guna memasang kondom.
c) Perlu dipakai secara konsisten, hati-hati, dan terus menerus
pada setiap senggama.
d) Beberapa wanita dapat alergi terhadap bahan karet kondom
sehingga menimbulkan keputihan dan iritasi.
d. Indikasi dan Kontra Indikasi KB kondom
Menurut
Hartanto
(2004),
indikasi dan
kontra
indikasi
xxiv
(2)Kontraindikasi
terhadap
kontrasepsi
oral
dan
IUD,
disuria
atau
pyuria,
sampai
penyebabnya
ditegakkan.
2) Kontra Indikasi
Menurut
Suratun (2009),
apabila
secara
psikologis
xxv
xxvi
xxvii
Pengetahuan
Pasangan Usia
Subur (PUS)
C. Kerangka Konsep
xxviii
Baik
Cukup
Kurang
Keterangan :
= tidak diamati
= diamati
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
xxix
BAB III
METODE PENELITIAN
Nursalam
(2008),
penelitian
deskriptif
bertujuan
untuk
xxx
xxxi
Variabel
Sub Variabel
Tingkat
pengetahuan
Pasangan usia
subur tentang
Alat
kontrasepsi
kondom
1. Pengertian alat
kontrasepsi kondom
2. Macam-macam
kondom
3. Keuntungan dan
kerugian KB Kondom
4. Indikasi dan
kontraindikasi KB
Kondom
xxxii
Favourable
Unfavourable
1,2,5
3,4
Jumlah
Soal
5
6,7,8,11
12*,13*
14,15,16,17
18,19,20
21,23,25,26
27*
9,10*
16,18
22,24
5. Efek samping KB
kondom
6. Penjelasan tentang
Akseptor KB Kondom
Jumlah
29,30
28,31
32*,34,
33,35*
12
35
23
rxy =
N . XY - X.Y
2
{N X 2 (X ) }{N Y 2 - (Y ) }
Keterangan:
N
: Jumlah responden
rxy
: Skor pertanyaan
: Skor total
xy
xxxiii
2013. Setelah dilakukan uji validitas dengan bantuan SPSS for windows
didapatkan 6 nomor pernyataan tidak valid yaitu nomor 10, 12, 13, 27, 32
dan 35 dikarenakan nilai signifikan > 0,05, untuk selanjutnya 6 nomor
pernyataan yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban
tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,
maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha
Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus
Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:
2
k b
r11 =
1
2t
k 1
Keterangan:
r11
= Reliabilitas Instrument
= Varians total
Instrumen dikatakan reliabel jika nilai alpha cronbachs > rkriteria
xxxiv
Kepuhsari
Jeruksawit
Gondangrejo
Karanganyar,
kemudian
Kepuhsari Jeruksawit
Gondangrejo Karanganyar.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder didapatkan dari data
demografi yaitu jumlah pasangan usia subur di Desa Kepuhsari Jeruksawit
Gondangrejo Karanganyar.
xxxv
G. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam
penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan pasangan
usia subur tentang alat kontrasepsi kondom.
H. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang
lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti
(Notoatmodjo, 2010).
Tabel 3.2
Definisi Operasional
Nama
Variabel
Pengetahuan
Pasangan
usia subur
tentang Alat
kontrasepsi
kondom
Pengertian
Alat
Ukur
Skala
Kemampuan ibu
Kuesioner Ordinal
menjawab dengan
benar kuesioner
tentang alat
kontrasepsi
kondom, meliputi:
1. Pengertian
2. Macam-macam
Kondom
3. Keuntungan
dan Kerugian
KB kondom
4. Indikasi dan
Kontra Indikasi
KB kondom
5. Efek Samping
KB Kondom
6. Penjelasan bagi
akseptor
KB
kondom
xxxvi
Indikator
1. Baik :
Bila
nilai
responden
yang
diperoleh (x) > mean +
1 SD
2. Cukup
:
Bila
nilai responden mean 1 SD x mean + 1
SD
3. Kurang : Bila nilai
responden
yang
diperoleh (x) < mean
1 SD
(Riwidikdo, 2010)
xxxvii
2. Analisis Data
Menurut Notoatmodjo (2010), analisa univariat yaitu menganalisa
terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan
distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel.
Menurut Riwidikdo (2010), maka digunakan perhitungan sebagai
berikut:
Baik
x
n
Keterangan :
X
: rata-rata ( mean )
xxxviii
: Jumlah responden
xi
2
SD =
(xi)2
n
n 1
Keterangan:
x
: nilai responden
: jumlah responden
Untuk mendapatkan distribusi persentase pengetahuan ibu tentang
J. Etika Penelitian
xxxix
menjaga
kerahasiaan
subyek
penelitian,
peneliti
tidak
xl
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini mengambil judul Tingkat Pengetahuan Pasangan Usia
Subur (PUS) tentang tentang Alat Kontrasepsi Kondom di Desa Kepuhsari
Jeruksawit Gondangrejo Karanganyar. Tingkat pengetahuan Pasangan Usia
Subur (PUS) tentang Alat Kontrasepsi Kondom di Desa Kepuhsari Jeruksawit
Gondangrejo Karanganyar dapat dikategorikan sebagai berikut :
xli
Tabel 4.1 Tingkat Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang Alat
Kontrasepsi Kondom di Desa Kepuhsari Jeruksawit Gondangrejo
Karanganyar
No
1
2
3
Pengetahuan
8
22
4
Persentase
(%)
23,5
64,7
11,8
34
100
Jumlah
Baik
Cukup
Kurang
Total
Sumber: Data Primer, April 2013
kondom di Desa
Kepuhsari Jeruksawit
Gondangrejo
xlii
C. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan Pasangan Usia
Subur (PUS) tentang alat kontrasepsi kondom di Desa Kepuhsari Jeruksawit
Gondangrejo Karanganyar dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 8
responden (23,5%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 22 responden
(64,7%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (11,8%).
Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan Pasangan Usia Subur
(PUS) tentang alat kontrasepsi kondom di Desa Kepuhsari Jeruksawit
Gondangrejo Karanganyar dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 8
xliii
kap
xliv
xlv
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini mempunyai kelemahan, yaitu :
1.
Kendala
Waktu pengambilan data ada sebagian pernyataan ada yang terlewati
sehingga peneliti harus mengulang untuk pengisian kuesioner.
2.
Keterbatasan
Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil
penelitian terbatas pada pengetahuan. Penelitian ini akan berbeda hasil
jika faktor-faktor yang mempengaruhi variabel pengetahuan di teliti.
Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya
bisa menjawab benar atau salah dan jawaban responden belum bisa
untuk mengukur pengetahuan secara mendalam.
xlvi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bab ini penulis akan mengemukakan kesimpulan dan saran dari hasil
penelitian Tingkat Pengetahuan Pasangan Usia Subur tentang Alat
Kontrasepsi Kondom di Desa Kepuhsari Jeruksawit Gondangrejo Karanganyar
tahun 2013. Tingkat pengetahuan responden dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Tingkat pengetahuan Pasangan Usia Subur tentang alat kontrasepsi
kondom di Desa Kepuhsari Jeruksawit Gondangrejo Karanganyar tahun
2013 tingkat pengetahuan baik sebanyak 8 responden (23,5%)
2. Tingkat pengetahuan Pasangan Usia Subur tentang alat kontrasepsi
kondom di Desa Kepuhsari Jeruksawit Gondangrejo Karanganyar tahun
2013 tingkat pengetahuan cukup sebanyak 22 responden (64,7%).
3. Tingkat pengetahuan Pasangan Usia Subur tentang alat kontrasepsi
kondom di Desa Kepuhsari Jeruksawit Gondangrejo Karanganyar tahun
2013 tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (11,8%).
xlvii
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas saran yang diberikan penulis yaitu:
1. Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat lebih meningkatkan pengetahuan tentang alat
kontrasepsi khususnya kontrasepsi kondom dengan aktif mengikuti
penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan tenaga kesehatan terkait sehingga
pengetahuan dapat menjadi baik
2. Bagi responden / Pasangan Usia Subur
Diharapkan responden / Pasangan Usia Subur (PUS) lebih meningkatkan
pengetahuan khususnya alat kontrasepsi kondom dengan aktif mengikuti
penyuluhan-penyuluhan atau banyak membaca dari media masa atau media
elektronik.
3. Bagi Peneliti selajutnya
Diharapkan untuk peneliti selanjutnya mengembangkan variabel penelitian
sehinga ini akan berbeda hasil jika variabel-variabel lainnya di teliti dan
lebih didapatkan hasil penelitian yang lebih baik serta penggunaan
kuesioner terbuka atau wawancara sehingga akan dapat menggali
pengetahuan responden secara mendalam
4. Bagi Desa Kepuhsari Jeruksawit Gondangrejo Karanganyar
Diharapkan meningkatkan pengetahuan warga desa dengan lebih
meningkatkan
penyuluhan-penyuluhan
xlviii
kepada
warga
tentang
alat
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Bari Saifuddin, 2003, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Bina
Pustaka, Jakarta.
Hanifa Winkjosastro, 2006. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo : Jakarta
Hartanto, H. 2004. KB dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar Harapan : Jakarta
Hidayat, 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika..
Indrayatna
2012
Kesalahan
fatal
pemakaian
kondom.
http://xamherbal.com/kesalah-fatal-saat-memakai-kondom/ diunduh 10
Oktober 2012
Maimunah, S.S., M.Hum., M.A. dan Iskandar Nugroho, Drs., M.A., 2011.
Perilaku Seksual Berisiko dan Strategi Pencegahan IMS/HIV pada
Laki-laki dengan Mobilitas TInggi di Kota Jayapura. Lembaga
Peneltiian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas
Airlangga-Surabaya
Notoatmodjo, 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. PT. Rineka
Cipta, Jakarta
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: PT. Rineka Cipta
Nugroho Setiawan, dr 2012. Inilah Untung Ruginya Pakai Kondom dalam
http://forum.detik.com/inilah-untung-ruginya-pakai-kondomt419239.html. diunduh 10 Oktober 2012
Suharsimi Arikunta, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi
Revisi V, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismail, 1995. Dasar-Dasar Metodologi
Penelitian Klinis. Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Yakarta
Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta. Bandung.
Wulansari, 2007, Ragam Metode Kontrasepsi, EGC, Jakarta
xlix