Anda di halaman 1dari 29

KEPOLISIAN tJEGARA REPUnUI{ INDONESIA

MARKAS nESIV~

terrtanq

PEDOMAN PENGGUNAAN UNSUR OPERASIONAL KEPOLISIAN PERAIRAN

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPALA I(EPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESiA

Menimbcmg

13allwCl 911113 kelancaran pelaksanaan tuqas eli linqkunqan


Kepolisku: Neg3r<.l Rupublik Indonesia, khususnya dalarn rangka
penggunaan unsur operasional Kepolisian Perairan, di!)a:ldang perlu
rnenetapkan Surat Keputusan.

Mengingat

1.

lJncJang - Undang Nornor 8 Tahun 19['1, If:i tang Hukum


Acara l'icJana.

2.

UnclLlng - Undanq NOl1lOr 17 Tahun 1985, tenlanq Ratifikasi


UNCLOS Tahun 1982.

3.

Undang - Undang Nornor


Pelayaran Nasional Indonesia.

4.

Uncla,lg - Undanq NOIllOI' 6 T ahun '1996, tentanq Perairan


Indonesia.

5.

Undang - Undang Republ.k Indonesia Nomo r 2 Tahun /..002,


tr~nlang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

6.

Undang

Undang

Nemer

21

31

Tahun

tahun

1992,

;(u04,

tentang

tentanq

Perikanan.
7.

KE putusan Pesicen Republik lndonesia Nemer 70 Tanun


2002 tentang Organisasi dan Tata Kerj~l Kepolisian Negara
l~epul)lil< Indonesia.

.' 8.

KRplltusan

f'

B.

I\(~rl'llt IS~Hl Prcsidon 1~(~plllJlil< lndonosia Nornor no Tatum


2003 lentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang /
atau Jasa Pemerintahan, sebagaimana telah dilakukan
perubahan keernpat dengan Pera1uran Presiden Nomor
8 Tahun 2006.

9.

Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep / 53 / X / 2002, tcHlggal


17 Oktober 2002 tentang Orqanisasi dan Tata Kerja Satuan
. - satuan Organisasi pada Tingkat Mark:: s !3..=s:.1 Kepotisian
Negara Republik'Indonesia, beserta peruoahvmya.

10.

Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep / 54 / X / /002, tanggal


17 Oktober 2002 tentang Orqanisasi dan Tat? Kerja Satuan
- :,l:1tLll-ln Orqanisasi pada Tlnqkat Keporisian Negara
I ~l~pllIJIII< "HJOI1USI<l lIJur<.t1l (Pokh.), beso: tu perubuhannya.

'1'1.

Kepulusan Kapolri No. Pol. : Kep / S3 / XII / 2004, tanggal


31 Desember 2004 tentanp Struktur Program dan Anggaran
Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Memperhatikan

12.

Keputusan Kapolri No. Pol.: Kep / 37 / XII / 2005, tanqqal


30 Desember 2005 tentang Pokok - pokck Penyusunan
Buku Pedoman di Lingkungan Kepoiisian Neqara Republik
Indonesia.

13.

Keputusan I<apolri No. Pol. : K2P / 54 / XII I 2005, tanggal .


31 Desember 2005 tentang 1(2polisian Ne~!ara Republik
Indonesia Daeran sebaqai Kesatuan induk Peruh.

Pertimbangan dan saran Staf Mabes Polri.

MEMUTUSKAN
Menetapkan

1.

Mengesahkan bertakunya Pedornan Pengqunaan Unsur


Operasionat
Kepolisian
Perairan
Kepolisian
Negara
Republik Indonesia sebaqairnana tercantum dalarn larnoiran
Surat Keputusan ini.

2.

Sural Kepulusan ini merupakan I?edomo;, dan bersifat


Naskah Semon tal a yang t erlaku dua tahun, untuk "
rnendapatkan rnasukan gur Ic~ penyempurn.ian menjadi
N;hl<all lC[;lp

11,11
I'JI yam] bcrhubunqan denqan VJI<el nbongan
kcadaan yang nn.merlukan !J'.::,ngaluran lelJi'l lanjut akan
diatur dengan ketentuan ter sendiri.

/4.

Dengan.

.----

_.

SURAT ~~PUTUSAt\' :</\POLRI


NO. POI.. : SKEF' 1~.31-\ I VillI 2006
I/\N(;(;.'\I '.' J(l
. . n--'-'-:>c")C)(i

4.

Deflgilll ditetapkannya SUI:::!t KC'i_'lItllfJan ini maka ketentuan


terdahulu Y:H1g bertentanqan denqan Surat f<'-~plltusafl ini
diIlY~ll;\kall lidak bcrlaku IClgi.

5.

Surat Kepulusan ini berlaku sejak tanggal ditGl,;pkan.

Jakarta

2006

"--......--

------ .

DAFTAR lSI

Surat Keputusan Kapolri No. Pol.: Skep / S3tl / \J \\\ / ?-006, tanqqal
tentang Pedoman Penggunaan Unsur Operasional Kepolisian Perairan.

Halaman
..

Surat Keputusan

I.

BAB I

1.
2.
3.
4.
5.
6.
II.

7.
8.
9.
III.

IV.

1
1
2
3
4
4
4

.
..

KEDUDUKAN, TUGAS DAN I~UNGSI............

6
7

KONSEP UMUII1 OPERASIONAL.

10. Bentuk Operasional


..
..
11. Unsur Operasional............................. .
12. Sentuk Penqqur.aan Unsur Operasional...........

8
10

10

BAB IV

11.

PELAKSANAAN PENGGUt,JAAN

Kegiatan Kepolisian
Operasi Kepolisian
..
Kerjasama Kepolisiall..............
Penempatan Unsur Operasional Kepolisian Peraircln
Waktu Penugasan
Pemeliharaan
Wewenang unsur operasional P o l a i r . . . . . . . .

BAS V

DUKUNGAN ADMINISTRASI

20. Administrasi Umurn


21. Administrasi Operasional
22. Adrninistrasi Personu
23. Administrasi Logislil<
24. Administrasi Keuanqan
VI.

..

Tingkat Mabes Polri


Tingklat Polda
Tingkat Polres

BAB III

13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.

V.

PENDAHULLJAN

Umurn
Dasar
Maksud dan Tujuan....
Ruang Lingkup
Tata Urut
Pengertian

BAB II

,50 - g 2006

BAB

VI

.......

11
13
14

14
14
14
15

15

"

..
.
..

PENUTUP ...

LAMPIRAN PENGGUNAAN UNSUR OPERASIONAL POLAIR ..

15
15
~5
16
16
16

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLlI< INDONESIA

MARKASBESAR

- - - - - - - - - - - - - _ . _ - - - - -..

PEDOMAN PENGGUNAAN UNSUH OPERASIONAI_ KEPOLISiAN PERAIRAN


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESI/,

---_._-------------
I.

--------,

PENDAHULUAN.

1.

Umum.
a.

Indonesia merupakan neqara Kepulauan terbesar di Dunia


denqan luas wilayah 6.139 Km 2 dan dua pertiganya merupakan
wilayah perairan I taut dengan qaris pantai sepanjanq 81.000
Km dan sebanyak 17_504 pulau serta harnpir sebagian dari
jurnlah penduduk pesisir yang hidup dari hasil iaut.

b.

Kondisi ini mernbawa dampak yanq besar baqi xeamanan dan


ketertiban masyarakat di per.iiran I laut, yang menuntut
perneliharaan dan penqawasar: yang leb.h 0f8ktif dan lebih
efesien.

c.

Direktorat Kepolisian Perairan (Dit Polair) sebagai bagian


integral Polri yang berada di bawah koordinasi dan pengendali
Badan Pembinaan Keamanan Kepolisian Negara Republik
Indonesia (Babinkarn Polri)
yang
bertugas
mernelihara
keamanan
dan
ketertiban masyarakat, guna memberikan
perlindunqan, pengayoman dan pelayanan r.ia syarakat serta
penegakan hukum di wilayah perairan perlu msnqoptimatkan
pembinaan dan penggunaan kekuatannya.

d.

Alat Utama (Alut) Polair berupa kapal dan psralatan lainnya


yang terdiri dari berbagai jenis (ian ripe terus bertambah
selaras denqan perkembangan tantangan tugas.

e.

Guna dapat menjarnin operasionalisasi kekuatan Polair secara


berdaya guna dan berhasil guna yang optimal, maka perlu
disusun Buku Pedoman Pelaksanaan (selanjutnya disingkat
Budomlak) tentang Penggunaan unsur operasional Kepolisian
Perairan (selanjulnya disingkat Gunsurops Polair).

2.

Dasar.
a.

Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentanp Hukum /\cara


Pidana.

b.

Undang - Undang Nomor 17 Tahun 1985, tentang Ratifikasi


UNCLOS Tahun 1982.

c.

Undang - ,Undang Nomor 21 Tahun 1992, tentanq Pelayaran


Nasional InJonesia.

d.

Unclang - Undanq Nornor G Tahun 1996, teilt::Hlg Perairan


Indonesia.

e.

Undang - Undang Nomor 2 Tahun 2002, tentanq Kepolisian


Negara Republik Indonesia.

f.

Undang - Undang Nomor 31 Tahun 200~, tentanq Perikanan.

g.

Keputusan Pesiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2002


tentang Kepolisian NegarCl Republik Indonesia.

h.

K.eputusan Presiden Republik lndonesia Nomor 80 Tahun 2003


tentang Pedornan Pelaksanaan PengarJaan Barang / atau Jasa
Pernerintahan, sebagaimana telah dilakukan perubahan
keernpat denqan Peraluran Presiden Nomor 8 Tahun 2006.

i.

Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep / 53 / X / 2002, tanggal


17 Oktober 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan
satuan Organisasi pada Tinqkat Markas besar Kepolisian
Negara Republik Indonesia, beserta perubahaunya.

j.

Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep / 54 / X I 2002, tangg--al


17 Oktober 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan
satuan Organisasi pada Tingkat Kepolisian Negara Republik
Indonesia Daerah (polda), beserta perubahanr.ya.

k.

Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep / 53 / Xli / 2004, tanggal


31 Desember 2004 tentang Struklur Program dan Ar.ggaran
Kepolisian Negara Republik Indonesia.

/ I.

KeputLls8n .......

LMI.PIRAN "A" SURAT Kf:PU-;'USAN KAPOLRI

blO,POL__:_. Kr~E.J=:Y~:!_I_1LLJ
16fiG.Gf\l .,
':2Qp __ ~ ce,
n

3.

2006
2006

I.

Keputusan Kapolri No. Pol.: Kep / 37 / XII / 2005, tanggal


30 Desernber 2005 tentang Pokck-pokok Penyusunan Buku
Pedornan
eli
L.ingkungan
Kepolisian
NClJara Republik
Indonesia.

m.

Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep / 54 / Xl; " 2005, tanggal


31 December 2005 tentang Kcpolisian 1\legara Republik
Indonesia Daerah sebaqai Kesatuan luduk Penuh.

n.

Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep / 1528 / XI / 2000,


tanggal 30 November 2000 ten tang Naskah sernentara Buku
Petunjuk Induk Operasi Kepolisian ..

O.

Surat Keputusan Kapolri No. POl. : Sl.ep .I 1530 ! XI / 2000, tanqqal


30 Novernber 2000 tentang Manajernen Operasional Polri.

p.

Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep / 1 / I /2006, tanggal


Januari 2006 tentang Rencana ~:erja Polri T.A. 2006.

Maksud dan Tujuan.


d.

Maksud.
Pedoman ini disusun dengan maksud sebagai Pedoman dalam
penqqunaan unsur operasiona l Kepolisian Perairan oleh
seluruh jajaran Polri yang terkait dengan pelaksanaan tugas
Polair baik tingkat Pusat maupun Kewilayahan.

b.

Tujuan.
Tujuan disusunnya pedornan rm agar dapat diperoleh
keseraqarnan persepsi dan tindakan dalam pelaksanaannya,
sehingga tercapai hasil yang diharapkan secara optimal.

4.

Ruang lingkup
Ruang lingkup oedoman ini meliputi pe!aksanaan P~(I,:;gumjan unsur
operasional Kepolisian Perairan Kepolisian
~ Ip.gara
Republik
Indonesia.

/ 5.

Tata ........

LArvlr.>IRAN
KEPUTUSAN KAPOLRI
----..._-.
-_._.._-.-._--"A"
_._---SURAl
-.--------r"',-----.

NO. POL. SKI:P I )'53/; I YI{ I L-1_Q9J~

-I ANCiCJ/\L .. _.___3.0_ . ::__ ~__ ._~OOG

5.

Tata Urut.
BAB

6.

PENDAHULUAN.

BAB

II

KEDUDUKAN, TUGAS DAN


OPERASIONAL POL AIR.

BAB

III

KONSEP UMUM OPERASIONAL OPfRASIONAL.

BAB

IV

PELAKSANAAN PENGGUNAAN.

BAS

DUKUNGAN ADMINISTRASI.

BAB

VI

PENUTUP.

FlJNGSI

UNSUR

Pengertian .:... pengertian.


a.

Operasional Polri adalah Sernua aktivitas atau pekerjaan


kedinasan yang dilaksanakan 01811 anqqota IJolri baik dalarn
kapasitasnya sebagai unsur lapangan yang menghasilkan
kondisi keamanan dan' ketertiban di tenqah masyarakat
maupun sebagai unsur stat yang menq.tasilkar: kondisi
pendukunq bagi terselenqqaranya lembaga unsur lapanqan.

b.

Unsur operasional Polair adalah kekuatan Polair yang terdiri


dari kapal beserta kelengkapannya yang ditier: personel / ASK
untuk menqoperasionalkan sesuai dengan tujuan yal1g telah
ditentukan.

c.

Kapal Polri adalah kapal yang dimiliki Polr: yang memakai


tanda luar yang rnenunjukkan ciri khusus kecanqsaan negara
RI, sebagai alat utama dalam melaksanakan tugas Polri dalam
rangka mernberikan perlindungan, penqayornan jan pelayanan
masyarakat maupun penegakan hukum serta pemeliharaan
Kamtibmas di wilayah perairan sesuai denqan ketentuan
hukum baik nasional maupun internasional.

d.

Komandan Kapal Polri adalah Scoranq anggota Polri yang


diangkat dengan Skep Kapolri yang berianqqunq jawab
memegang pimpinan di atas Kap81 Polri.

/ e.

Kepala ........

e.

Kepala Kamal" Mesin, yang selanjutnya disehut KKM adaiah


Seorang anqqota Polri yang ditunjuk I dianG"at dengan Skep
Kapolri sebaqai pembanlu utarna Kornandan kapal dalam
segala persoaran teknis mesin kap!

f.

Anak Buall Kapal Polri, yang selanjutnya diseout ABK Polri


adalah Sernua anggola Polri atau karyawan Sipil yang
diternpatkan I diluqaskan di Kapal Polri.

g.

Surat Perinlah Berlayar, yang setarjutnya disebut SPB adalah


Surat perintah yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di
lingkungan Polri unluk menqopcrasionalkan Kapal Polri sesuai
dengan tujuan dan waktu yang telah ditentukan.

h.

Surat Perintah Gerak, yang selanjutnya disebut SPG a'da!ah


Suratperintah yang dikeluarkan oleh pejabat YClng berwenanq
di lingkungan Polri untuk rnenqqerakkan Kapa: Polri menuju
daerah tugas setelah mendapat SPB yang riitujukan untuk
mendukung pelaksanaan tugas operasi Kapal Polri tersebut.

i.

Laik Laut adalah Suatu kondisi dimana kapal dan


kelengkapannya dalarn keadaan baik I siap layar dan bertugas
(tidak bocor, tidak rusak) dan siap dioper asionalkan sesuai
ketentuar. yanq berlaku.

j.

Persenjataan Kapal Polri adalah Semua jeri is persenjataan


yang melekat di alas kapal sesuai kaliber vang ditentukan
dalarn klasifikasi Kapal Polri quna mendukunq pelaksanaan
tugas.

k.

Pengendalian adalah Kebijakan olah guna dan pengawasan


kekuatan satuan tugas operasional guna mencapai sasaran
oleh pejabat Polri yang ditunjuk sesuai kewenanqannya

I.

Bawah Kendaf Operasi, yang selanjutnya rjist.i")~ 't BKO adalah


Jenis bantuan taktis Polair yang diberikan kr-pada Satuan
Kewilayahan dengan ketentuan kendali, keqiatan berada di
satuan pengguna sedangkan kendali teknis dan dukungan
logistik dilaksanakan oleh Satuan pusat.

I m.

Dukungan

II.

LAMF'IRAN "An SURAT Kl~PUTiJS,'~N KAPOLRI


,'!EI__L_.1 00
J~N~~J.61, '.
,_, ~Jl'~_~ ('LV
2006

N0~pm,. -:-~$f5E:P IJ;~~y J

rn.

Oukungan operasional Komandan KClpal dan ABK adalah


Semua hak yanq diberikan kepada Komandan kapal beserta
ASK dalarn rangka rnelaksanakan operasional Polri.

n.

Bahan Dakar Minyak dan Pelumas Kapa Polair, yang


selanjutnya disebut BMP adalah nahan bakar dan pelurnas
kapal yan digunakan. untuk melaksanakankeqiatan - kegiatan
operasional Kapal Polri.

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI UNSUR C.PE~~ASIONAL.

7.

Tingkat Mabes Polri.


a.

Kedudukan.
Unsur operasional Kepolisian Perairan tinqkat Mabes Polri di
bawah Oit Polair Polri.

b.

Tugas.
Unsur operasional Kepolisian Perairan tingk~t Mabes Polri
bertugas rnernbina dan dalarn batas kewenanqan yang
ditentukan menyelenggarakan fungsi Kepolisian Perairan
tingkat pusat dalam rangka melindungi, mengayomi dan
melayani, serta memelihara kearnanan dan ketertiban
masyarakat dan menegakkan hukum di wilayah perairan
Republik Indonesia,

c.

Fungsi.
1)

Penyelenggaraan pernbinaan teknis clan pelaksanaan


penjagaan, pengawalan dan patroli perairan termasuk
penegakan hukum yan~ meliputi pengejaran dan
penanganan pertama tindak pidana serta kegiatan
pencarian dan penyeiamatan (SAR) di wilayah perairan.

2)

Penyelenggaraan pembinaan dan pelaksanaan fungsi


tekuis kesarnaptaan rnasyarakat, terr,:E;'juk menjamin
berlangsungnya penyelenggaraan sistc.rr. kearnanan d:
perairan.

3)

8.

II\MPlrv\tJ "1\" Sl JW\T I(I:PI JTUSAN KI\POI RI


~ll,J)_<')b'n_..;_~;J.~IJ~L0~;' 'L_J-Y!fl I, L005
IANGG6L__ 3.fr- _ ~ c &
2006

Penyelenggaraan pengkajian feknologi pcrkapalan yang


melipuli permesinan kapal, nayigasi dan kornunikasi
serta bangunan kapal dalarn meniarnin mutu dan
kelayakan suatu peralatan.

Tingkat Polda.
a.

Kedudukan.
Unsur operasional Kepollsian Perairan tingkat Polda di bawah
Oit Polair Polcla.

'I
:j

b.

Tugas.
Unsur operasional Kepolisian Perairan tingkat Polda bertugas
menyelenqqarakan fungsi Kepolisiar. Perairan vang mcncakup
patroli terrnasuk penanganan pertama terh adr.p Tindak Pidana
dan pencarian / penyelamatan kecelakaan di .~li!1yah perairan,
dan pembinaan rnasyarakat pantai / perairan serta pembinaan
fungsi Kepolisian Perairan dalam linqkunpan F olda.

c.

,I

9.

Fungsi
PCI(Jir(J~l

1)

Pernbinaan IUllqsi Kcpolisiun


Polda.

ci ..ilarn lingl(ungan

2)

pemeliharaan
dan
perbaikan
Penyelenggaraan
fasilitas/sarana kapal dalarn lingkungan Polda.

3)

Penyelenggaraan patroli, termasuk peneqakan hukum, di


wilayah perairan dan pernbinaan masyarakat pantai.

4)

Penyelenggaraan bantuan pencarian d::m penyelamatan


kecelakaan ( SAR ) di laut ateu di perairan.

Tingkat Polres.
a.

Kedudukan.
Unsur operasional Kepolisian Peraran tinqkat Polres di bawah
Sat Polair / Unit Polair Polres.

LAMPIRAN "A" SURAT KEPIJTUSAN KAPOLRI


NO. POL~:SK[P/ _C)?'i 1.-L-V1JL I 2006

J AfiGG_~.:. :

b.

30 __,- 1')&

2006

Tugas.
Unsur operasional Kepolisian Perairan ~ingkat Polres
bertuqas menyelenggarakan fungsi Kepolisian ?erairan yang
mencakup patroli termasuk penanqanan pertama terhadap
Tindak Pidana dan pencarian I penyelarnatan kecelal<aan di
wilayah perairan. dan .pembinaan rnasyarakat oantai/perairan
serta
pembinaan
fungsi
Kepolisian
Pe.airan dalam
lingkungan Polres.

c.

III.

Fungsi.
1)

Pernbinaan fungsi Kepolisian l'cr<Jirl.m .Ialarn lingkpngan


Polres.

2)

Penyelenggaraan
pemeliharaan
dan
perbaikan
fasilitas/sarana kapal dalarr. linqkunqan Polres.

3)

Penyelenqqaraan patroli, tenr.asuk peneqakan hukum, di


wilayah perairan.dari pembinaan rnasyarakat pantai.

4)

Penyelenggaraan bantuan pencarian dan penyelamatan


kecelakaan (SAR) di laut atau d: perairan.

KONSEP UMUM OPERASIONAL.

10.

Sentuk Operasional.
a.

Kegiatan Kepolisian .
Pada dasarnya Kegiatan Kepolisian Ferairan
merupakan
pelaksanaan dar; Program Kerja yang d.selenqqarakan
sepanjang tahun olen seluruh kekuatan unsur operasional
Kepolisian Perairan yang tergelar dari tinqka. pusat sampai
satuan kewilayahan dengan berorientasi pada
prinsip
kemandirian dan keterpaduan serta memperhatikan lapis
kemampuan dalam menangani sasaran yang telah ditetapkan.

!-AM~~8AN_~A"_~uF~AI-'S.-~PLJTUSAN KAPOLRI

NO. POL. : SKEP / Ci":.v'(


TANGGAL :

b.

/ V((r / 2006
-- ~

?C

2006

Operasi Kepolisian.
1)

-~."

2)

Terpusat.
a)

Diselenggarakan
secara
te.p: .sat
dalam
pengawasan dan pengenclalian K2p31a Kepolisian
HI atau pejabat yang ditunjuk.

b)

Pelibatan
operasi.

c)

Pengendalian operasional olah gur.a Kapal Patroli


Polisi adalah Kapolri I Ka Ops.

d)

Penerbitan aominlstrasi dan dukungan logistik


sebagai bekal tugas melekat pada orqanisasi
operasi.

e)

Pembinaan unsur operasional Polair oleh Oirektur


Polair.

Kapal

Pstroli

L1nSlJr tugas

sebaqai

Kewilayahan.
a)

Oiselenggarakan secara rutin balk yang bersifat


rnandiri rnaupun operasi terpusat o.eh Kepolisian
tinqkat Polda.

b)

Pelibatan Kapal Pairoli Polisi aclalah merupakan


tugas bantuan pusat dalam bentuk Bawah Kendali
Operasi (BKO) Polda.

c)

Pengendalian operasional olah guna Kapal patroli


Polisi Mabes Polri adalah Kapolda atau Oir Polair
Polda atas persetujuan Kapolda.

d)

Setiap pergerakan kapal qunarnclakukan kegiatan


Kepolisian diterbitkan administro.si oleh Kapolda
atau Oir Polair Po Ida.

e)

Pembinaan unsur operasiorial Pol Air oleh Oirektur


Polair.

f)

Oukungan perbekalan tugas oleh anggaran rutin


Oit Polair Polri.

1./ _

-~-

10

LAMPIRAN "A" SURAT KE?lJTUSAN KAPOLRI

No.ii2k:

~_~.EP--L ~;.'~_~J V/IL / 2006

IANOGAI . . __~Q

c.

__ ~=_oLL

..100

Kerja sarna f(epolisian.


Pelibatan Unsur operasional Pol Air dalam ranqka kerja sama
Kepolisian
dalarn
negeri
maupun
luar
negeri
yang
diproqrarnkan oleh Deeps Kapolri dalam bentuk :

11.

12.

1)

Kerja sarna TNI dan Polri, maUIJL:n lmtas sektoral dalam


Bakorl.amla.
.

2)

Latihan bersarna antar dua neqara atau If~bih.

3)

Pengamanan perbatasan pada Border / l:lli8S batas.

4)

Patroli perbatasan wilayah perairan.

5)

Tukar - menukar informasi melalui Set NCB Interpol


maupun para Pimpinan satuan kewilayahan' yang
berbatasan dengan neqara tetangga.

6)

Penyidikan kejahatan.

7)

Kerja sarna denqan Pemda atau lstansi terkait.

Unsur operasional.
a.

Alat utama Polair terdiri dari Kapal Kias A, Klas B dan Klas C .

b.

Personel kapal terdiri Komandan Kapal, KKIv1, Panat, unit


Penyidik dan ABK.

c.

Spesifikasi teknis kapal sebaqaimana tersebu: c'alarn huruf (a)


dan personel sebagaimana tersebut dalam huruf (b) diatur
dalam Surat Keputusan Kapolri.

Bentuk penggunaan unsur operasional.


a.

Deteksi / pemantauan.

b.

Patroli, penjaqaan dan penqawalan wi!ayah perairan (pantai,


teluk, rnuara, laut pedalaman) dan per-qaturnn laiu lintas
perairan.

c.

Peneqakan Hukum

" d.

Alat

~_

11

LAMPIRAN "An SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI


NQ POL._: SKr;:P i f:)'?01 / v/tr / 2006
J ANGGAl_;
30 - c>8
2006

d.

Alat transportasi personel dan barang.

e.

Ambulance di perairan.

f.

SAR.

g.

Latihan.

h.

Survey ilmu pengetahuan.


Kepentingan lain terkait tuqas-tuqas Polri.

IV.

PELAKSANAAN PENGGUNAAN.

13.

Kegiatan Kepolisian.
a.

Wewenang penggunaan.
1)

Tingkat Mabes.
a)

Perintah berlayar dikoluarkan ':Jleh Kababinkam


Polri atau Oir Polair Polri atas r.ama dan atas
persetujuan Kababinkam ?olri.

b)

Perintah gerak dikeluarkan oleh Satuan pengguna


yang menerima BKO atau Oir Polair Polda atas
nama Kapolda.

c)

l3ila lerjadi keadaan darurat / mernaksa demi


keselarnatan / kearnanan kapal dan orang / baranq
atau derni pertirnbangan teknis lain yang sangat
mendesak atau untuk menyelamatkan kapal /
orang lain, Komandan Kapal dapat rnengambil
tindakan yang diperlukan secara bertanggung
jawab meskipun lanqkah tersebur tidak sesuai /
menyirnpang dari Surat Perintah rli atas. Narnun
setelah selesai n ielaksanakan hal tersebut agar
Komandan kapal segera rnelaporkan kepada
pemberi perintah / penqquna dengan cara
langsung atau menqqunakan alat kornunikasi
~

3)

b.

a)

Oalam rangka kegiatan Kepolisian kewilayahan


perintah dikeluarkan oleh Kapolda I Waka Polda.

b)

Perintah berlayar dikeluarkan oleh Oir Polair Polda


atas nama .dan atas persetujuan Kapolda.

c)

Perintah gerak dikeluarkan oleh satuan pengguna.

Tingkat Polres
a)

Dalarn ranqka keqialan Kepolis.a.i kewilayahan,


perintah dikeluarkan OIEh Kapolres " Wakapolres

b)

Perintah berlayar dikeluarkan oloh Kasat Pol Air


atas nama dan atas persetujuan V.apolre::;.

c)

Perintah gerak dikeluarkan oleh satuan pengguna.

Pengendalian.
1)

2)

Tingkat Mabes Polri.


a)

Penqendalian strateqis oleh Kapoh i atau pejabat


yang ditunjuk

b)

Pengendalian taktis oleh Kababir.kam Polri.

c)

Pengendalian teknis oleh Dir Pol Air Folri.

c.:)

Penqendalian lapanqar: oleh KaSI ibdit Bin Ops Oit


Polair Polri.

Tingkat Polda.
Periqendalian unsur operasional Kepolisian
dilakukan oleh Kapolda I Wakapolda.

3)

Pemiran

Tingkat Polres
Pengendalian unsur operasional Keoolisian
dilakukan oleh Kapolres I Wakapolres.

Perairan

;.;

.
13

II\MFlIR/\N "1\" SUI<fI.T :<t:.Pl.ITUSAN KAPOI.RI


NO 1)61 ..- . : SKU>
/ 1';" './11' / ''I{II"/
2006
.._--._---_._~ - - ' -

...--_

'-'-

__

yANLGAL......:._ _--4f". ~

14.

08

2006

Operasi KepoJisian.
a.

Operasi kepolisian terpusat.


1)

Wewenang penggunaan.
Wewenang pen~gunaan unsur
orqanik pusat dalarn
rangka
dikeluarkan oleh :

2)

operasional pol air


operasi Kepolisian

a)

Kapolri / Wakapolri atau Deeps Kapolri atas nama


Kapolri untuk melaksanakan operas: Kepolisian.

b)

Kababinkarn / Wakababinkum i.ntuk perintah


berlayar dalarn kegiatan Operasi l.epolisian. .

Penpenoatlan.
Operasi kepolisian terpusat di bawah kendali Kepala
Operasi Kepolisian terpusat (Kaopspus).

b.

Operasi Kepolisian Kewilayahan.


1)

Wewenang penqqunaan.
Wewenang penqqunaan unsur operasional polair organik
di Kewilayahan dalarn rangka operasi Kepolisian
dikeluarkan oleh :

2)

a)

Kapolda selaku Kalak Ops / Wakapolda selaku


Waka lak Ops : untuk perintah berlayar dalam
rangka operasi Kepolisian kewilayahan.

b)

Satuan pengguna dalam ranoka perintah gerak.

Pengendalian.
Operasi Kepolisian di kewilayahan di l.awah kendali
Kapolda selaku Kalak Ops atau Wakapolcia selaku Waka
lak Ops.

/15.

Kerja ........

14

15.

Kerja sarna Kepolisian.


a.

Wewenang penqqunaan.
Wewenang penqqunaan unsur operasional polair dalarn rangka
Kerja sama yang diprogramkan Mabes Polri dikeluarkan oleh:

b.

16.

1)

Kapolri I Wakapolri atau Deops Kapolri atas nama


Kapolri untuk melaksanakan operasi kepoiisian.

2)

Direktur Pol Air Polri untuk perintah harlayar dalam


kegiatan Operasi

3)

Satuan penuquna dalarn rangka periutah gmak.

Pengendalian.
Dalam rangka Kerja sarna dalarn neqeri maupun luar negeri
yang diproqrarnkan Mabes Polri dikendnlikan Deeps Kapolri.

Penempatan Unsur Operasional Kepolistan Perairan.


Penempatan Unsur Operasional Kepo!isian Perairzn berdasarkan
keputusan Kepala Kepolisian Negara Repuhlik Indonesia.

17.

Waktu penugasan.
Waktu penugasan unsur Operasional Kecolisian Perairan dalam
rangka operasional Kepolisian dilaksanakan palinq lama tiga bulan
(90 hari) dan dapat diperpanjanq seiama satu bulan (lG hari)

18.

Perneliharaan.
a.

Pemeliharaan Unsur Operasional Kepolisian Perairan rneliputi :


1)

Pemeliharaan ringan kategori Worksho!, I (Vv-l) dapat


dilaksanakan di kewilayahan can di pusat.

2) .

Pemeliharaan sedang dan oerat kateguri Workshop II


(W-II) sampai dengan VVorksl-lop VI (W-VI) dilaksanakan
di pusat.

15

b.

19.

v.

Ketentuan pemeliharaan Unsur Operasional Kepolisian


Perairan sebagairnana dimaksud dalam huruf (i berpedoman
pada aturan pemeliharaan Oit Polair Polri.

Wewenang unsur operasional Kepolisian Perairan.


a.

Apabila berdasarkan pertirnbanqan taktik dan teknis tidak


memungkinkan kapal untuk rnelakukan pelayaran, Komandan
kapal berwenang untuk menolak, merubah dan menunda serta
membatalkan rencana pelayaran.

b.

Wewenang
unsur
operasionai
Kepolisian
perairan
sebagaimana dimaksud dalarn huruf (3) bersitat independen
serta tidak dapat dipengarul1i oleh si-ipapun.

DUKUNGAN ADMINSTRASI.

20.

Administrasi urnum.
Oukungan administrasi umurn untuk keqiaian - keqiatan unsur
operasional Polair berpedornan pada Peluniuk Aonunistrast Umum
yang ada di lingkungan Polri.

21.

Administrasi operasional.
Administrasi bidanq operasional rnengikuti ketentuan - ketentuan
administrasi sesuai yang berlaku dalam fungsi Kepolisian antara lain,
administrasi operasional, Intelejen / deteksi, arninistrasi penyidikan
(rnlnduk) dan administrasi penanganan kapal tanqkapan.

22.

Administrasi personel.
Administrasi personel Kepolisian Perairan tetap mengacu i<epada
Kebijakan Kapolri (melalui pendekatan Bottom Up) dengan upaya
pemberdayaan satuan kewilayallan.

/ 23. Administrasi

16

23.

Administrasi logistilc
a.

Dukunqan logislik dalarn rangka keqiatar 1 Kepolisian baik di


tingkat pusal maupun kewilayahan dipenuhi dari anggaran
Kepolisian.

24.

b.

Dukungan logistik dalam ranqka operas: Kepolisian dipenuhi


dari anqqarar: operasi.

C.

Dukunqan logistik di luar operasional Kepolisiun dibebankan


kepada pcngguna.

d.

Dukungan logistik sebaqaimana diruaksud da.a:n anqka 1) dan


angka 2) meliputi :
1)

Loqistik kapal, berupa BMP (Bahan Bakar Minyak dan


Pelurnas), arnunisi dan kelenqkapan lainnya oerdasarkan
alokasi yang ditetapkan oleh Mabes Polri.

2)

Logistik personel kapal berpedoman pada norma indeks


yang berlaku.

Administrasi kouanqan.
Administrasi keuanqan, berupa uang mal.an / L12.nQ iauk pauk, LIang
saku, LIang berlayar, uang pisah keluarqa, uang :\L'sehatan, LIang
transportasi darat, uang kodal, L1cHiQ iambat dan asuransi
berpedornan pada norma indeks yang berlakt:

VI.

PENUTUP.

Dernikian Pedoman Penqqunaan Unsur Operasional Kepolisian Perairan


Polri ini disusun sebagai pedornan bagi pelaksanaan tugas cJi lingkungan
Kepotisian Perairan, baik tinqkal Mabes Polri maupun Kewilayahan.

/ Masing ......

'17

I.AMPIHAN "A" SURAl ~;:PUTUSAN KAPOLRI


I Yilt' I 2006
IN'! ~.~_~l . .:__. .. _3.f~__.- 08 __2006

.~S2.=E:-<il~-:=~JiP--C.5_::LY.

\J

ij
ifj

11

t
~

.f

t
t

, 1

Masing - masing Polcla dapal menjal.arkar: Pedornan Penggunaan Unsur


Operasional Kepolisian Perair.in Polri ini ke dalarn Pecioman Penggunaan Unsur
Ooerasionai Kepolisian Perairan eli lingkungan f::olda masinq - masinq sesuai
karakteristik wilayahnya.

PENGGUNAAN UNSUR OPERASIONAL.


KEPOLISIAN PERAIRAN

Utama berupa Kapal Polri yang terdiri dari 3 (tiga) I<las yaitu 1<12s A, B dan
bagai berikut :
.
Kapal Polri Klas A terdiri dari :
1)

2)

3)

Kapal Polri Klas A -I denqan spesifikasi tekn is sebaqai berikut :


a)

Palljang kapal

72 M atau lebih

b)

Lebar kapal

9 - 20 M

c)

Sobot

700 ten atau lebih

d)

Konstruksi

Baja

e)

Kapal Polri Klas A1 yang dilengkapi senpi organik kapal / kal


-20 111m.

f)

Jurnlah personel

45

0:

ang

Kapal Polri Klas A2 dengan spesifikasi teknis seouqai benkut :


a)

Panjang kapal

61 - 72 M

b)

Lebar kapal

7,5 - 14 M

c)

Displasement 100 %

500-700 ton

d)

Konstruksi

Baja

e)

Kapal Polri Klas A2 yang dilengkapi sen pi organik kapal


jenis Three Barel kal 20 I11Ill dan senpi jenis SMR 12,7 mm.

f)

Jurnlah personel

38 orang

Kapal Polri Klas A3 dengan spesifikasi teknis sebaqai berikut :


a)

Panjang kapal

: 48': 6G M

b)

Lebar kapal

: 6,5 - -,:' M

c)

Displasernent 100 %

: 310

d)

Kc nstruksi

: Eaja

500 ton

/ e)

Kapal ........

LAMPIHAf-J "B"SUHAT KE~}\JTUSAN KAPOLRI


/ 2006
200Q

4)

e)

Kapal Polri Klas A3 yang dilenqkapi S811pi organik kapa/


jenis Three Barel kal 20 mm Jan senpi jenis SMR 12,7 mm.

f)

Jumlah personal

6)

7)

32 c.anq

Kapal Polri Klas A (A 1, A2, /\3) meng.gunal<c1n alat komunikasi


sebaqai berikut :
a)

5)

!iQ:-POL.-=_~SKrfPJ_.2~Z=-1 Vt/I
T{\~G<i6~_;._._.._. _...l)(~ . . :._0 (~

b)

GMDSS Power -+ 400 watt


MF I HF GMDSS '1 400 watt

c)

VHF AMOITTEL.:t.: 25 watt

d)

VHF FM Marine 25 watt

e)

HT Standart Marine 5 watt

f)

All Band receiver mulai 1,9 w:l~l- 30 NiH.

Kapal Polri Klas A (A 1, A2, A3) menoqunakan 2:3t uaviqasi sebaqai


berikut :
a)

Radar Arva 9B -120 NML

b)

Radar X Band 9B - 120 NML

c)

GPS Plotter

d)

Echosounder

e)

E:PII3I\!3

f)

Gyro Kornpas

g)

Kornpas magnet / Kornpas stan-tart

a - 15.000

rnr:~ter

Alat keselamatan kapal Polri Klas A (A 1,1-\2, A3) vanq terdiri dari :
a)

Sekoci

b)

Perahu karet

c)

Lift jaket I Baju pelampunq

d)

Life craft

e)

Alat selarn

Alat isyarat visual yang terdiri dari :


a)

Send lamp

b)

Bendera isyarat

lb.

Kapa:

..

Kapal polri 1<ICls

b.

1)

Kapal Polri Klas 81 clengan spesifikasi tel<nis sebqgai berikut :

4)

a)

PanjCIIlg kapal

41 - 47 M

b)

Lebar kapal

5,b-10M

c)

Oisplasem8nt 100 %

20D - 300 ton

d)

Konstruksi

Baja

e)

Kapal Polri Klas 131 yang dilenqkapl senpi organik kapat


jenis SNiR kal 12,7 mrn clan RPD kal 7,6 rnrn.

f)

,lUI nlah personel

32 orang

Kapal Polri Klas l32 denqau spcsillkasi teknis se:Jagai berikut :

2)

3)

n tordiri dari

a)

P<:lnjallg kapal

36 - 'l0 M

b)

Lebar kapa]

5 - 8 .\/1

c)

Displaselllenl 100

d)

Konstruksi

e)

Kapal Polri Klas 132 yang diJenul<api senpi organik kapal


jenis SMI~ k a] "12,7 111/11 dan r~f)D Ka17,6 III Ill.

f)

Jumlah personel

(/'0

1OU - 200 tall


Baja

25 orang

Kapal Polri Klas B3 dengan spesifikasi teknis sebagai ber.kut :


a)

Pctnjang :<apal

28 - ~'5 M

b)

Lebar kapal

4-/,'jM

c)

Displasemellt 100 %

50 - 100 tali

d)

Konstruksi

e)

Kapal Polri Klas 133 yang Jik;n~kar::i senpi organik kapal


jenis SMI~ kal 12,7 111m dan RPD kal 7,6 m.n.

f)

Jumlah personel

Kapal Polri Klas B (B 1, B2


sebagai berikut :

17 orang
B3) rnenqqunakan alat komunikasi

a)

GMDSS Power 250 watt

b)

IV'IF / HF- GMDSS 250 watt

c)

VHF AMDITTEL 25 watt

/ d)

VHF

'I

5)

6}

c.

.INylIJIB/',,-J. u; L0l)1i..~IJ\E IjJJJ:l.SAl:U.<APOLR I

NO IlOI
SI~FT) / 5'},( _. L .VIII.. / 2006
II\NC(3/\1 .. '
.."-'/ ~". __<:':__.OO..__.~~_-20()6

d)

VHF FM Marin 2~) watt

e)

\-IT StandClrt Marine 5 WeILL

f)

All Band Receiver rnulai 1,9 walt - 30 MH

Kapal Polri K!as B (l11, 82, f33) meng']unakan alat navigasi sebagai
berikut :

a)

Hadar Arpa 98 - 120' Nfv1L (8)

b)

f~adat' X Band gEl - 120 NML

c)

GPS Plotter

d)

Echosounder 0 .. 12. 000 meter

e)

F~PI8f~B

f)

Gyro Kornpas

g)

Kompas ruaqnot / f<ompas standar:

Alat kesel8lnat<l1l kapa! Polri KICls 8 (81, 82, 03) yang terdiri
sebagai berikut :
a)

Sckoci

b)

fJerahu karet

c)

Life jaket / Baju pelampunq

d)

Life craft

Kapal Polri Klas C terdicj dari :

1)

Kapal Polri

I~las C'1 den~Ja;1 spesifikasi teknis sebagai berikut :

a)

Panjang kapal

16 - 27 M

b)

Lebar kapal

4-6M

c}

Displc1serncnt 100

d)

Konstruksi

e)

Kapal Polri Klas C 1 yang dilengl<api scn, organik


kapal
jenis SMR kal 7,6 mm.

f)

Jumlah personal

(10

16 - 45 ton
All .rninium

10 orang

,I

2)

Kapal ........

Kap<J1 (Join Klas C2 den9C111 spesilikas: leknis seh::Jgai berikut :

2)

Panjanq kapat

10

b)

Lebar kapal

3-

.s M

c)

Displasemon 100 %)

'15 ton

d)

I\.onslful\si

VGR / Aluminium

e)

f)
3)

4)

5)

6)

~5M

a)

00

Kapal Polri Klas C2 yang dilengkapi senp: organik kapal

jenis SM[~ kal 12,7

111m.

.lumlah personel

6 oranq

Kapal Po.ri Klas C3 dengan spesifikasi teknis sebaqai berikut :


a)

Panjang kapal

3 _ oj 0 M

b)

Lebar kapal

1,8 - 4 M

c)

Deplasement 100 %

3 - 7 ton

d)

Konsluksi

Alurrtoium

e)

Kapal Polri KI(Js CJ yang dilengk'lp: senui organik kapal


jenis SMI~ kal 7,() nun.

f)

Jurnlah personel

3 orang

Kapal Polri Klas C (C1, C2, C3) menggur.akan alat komunikasi


sebagai berikut :
a)

GMDSS Power ~ 150-250 watt

b)

MF / HF GMOSS + 100 watt

Kapal Polri Klas C (C1, C2, C3)


sebagai berikut :

menggunr1~8n

a)

Radar X Band 48 - 64 NNiL

b)

GPS Standarl Marine

c)

Echocender

d)

Gyro KOl11rCls

e)

Kompas magnet / Kompas standart

alat navigasi

Alat keselamatan Kapal Polri K!as C (C 1, C2, C3) yang terdiri dan :
a)
Leftjaket
b)

Alat selam

" 7)

Alat

7)

2.

Alat isyarat visual yang tercliri oari :

a)

Send lamp

b)

Bandera isyarat

Dukunqan operaslonal bagi kapal Polri.

a.

Rumus umurn pernakaian bahan bakar denqan norma pemakaian 88M


kapaluntuk 1 (salu) jam operasicnal
K

J x P x St, x 'lIp

:=

KeterangalJ~

b.

:::

Konsumsi I3BM (l.rlei? 11)

Daya

SK

Spesifik konsurnsi (220 gr I KWh)

11IC::;:1l

(KW)

1/p :::

Masa jenis bahan bakar (0,84 Kg I Itr)

Jurnlah mesin motor pokok pada kapal.

:::

Dukungan bahan bakar nunyak (Solar) sebaqaimar.a diatur sebaqai

berikut:
1)

Klas A 1 : > 72 M

a)

E~le 1_COilS LllllQUO I}

Motor Pokok

b)

2)

E1Ji~LC on.'!:~Q}J2li_on
Motor Bantu

6480 x 220 x 2
2.851,2 gr
3.394,2 liter

. GR IKW/H

160 x 220 x 2 _ .. (3R IKW/H


70.400 gr
83.eOO gr
113,86 liter

Klas A2: 61 M (FF)B 61)


a)

F l!~[J;onSUDJ12_tiQD
Motor Pokok

3240 x 220 x 2 '" GR/KVV/H


1 425 gr.
1.696,4 liter

b)

Fuel Consumption

160 x 220 x 2 .... GR/K'lV/H


700400 gr
83.800 gr

Motor Bantu

113,861ite r
I 3)

Klas

LAMPlRAN "B"SLIRA r KEPUTUSAN KAPOLRI

NO ~rQL ::-: $K[(J

,'. .t; ,:?:./..-L-Y.flL_J..

/.)().~

'/\NCCI\I

3)

Klas A3 : 48 M (Pi3 48)


a)

FtJe! Cr~!lSl"'-lplion
Motor Pokok

b)

F uel~ 0 n.~~!!.!I?Jj9..u

Motor Bantu

(594,2 x 221,6) x 2 ...... GR/KW/H


131,674x2gr
263,349 gr
313,51 liter
(10ti x 207) .... '" GR/KW I/-:

2'1,735 gr

25875 liter

: 29. -;'56 :.: 30 Iitcr/H

Klas 8" : 47 M (FPO 47)

4)

a)

Fuel ConslI,nption
Motor Pokol\

b)

Fuel ConslInlption
Motor Bantu

: 4.040 x 220
: 1.100 gr

1.5eO liter

80 \ 220

x?

x2

.. , GR/KW/l-j

....... GR/KW IH

35.;":00 gr

100 liter

5)

Klas 82 : 35 M (f~r)!3 35).


a)

F ueli~o ns ~!!lJQliQQ
Motor Pckok

b)

.tr
6)

20Q~

.(lld'. __ ... ~QQ.G

Fuel ConsLlI1JJ2tioD
Motor Bantu
80% Power
COl\lil1uose rate

20L;(j

x 220 x 2

GR.'KW/H

89;' GuO gr

1.0(38,57 liter

80

x 220 x 2

" , GR/KVV/H

35.200 Qr

41,901itfr

52,38 liter

Klas 83 : 28 M (FPB 28)

a)

Fuel ConsUfT1.Rtjrm

Motor Pokok
b)

Fuel ConSlilJJj:)tiQ.1J.
Motor Bantu

ROO x 220 x 2 ..... GR/KW/H


264.000 gr
314 liter.
16,5 x 220 x 2 .... GR/KW/H
7,250 gr

8,7 liter
9,7/iter:.= 10 liter

/ 7}

Klas

LAMPIRAN "B"SURAT KEPUTUSAN KAPOLR:

NQ-,.P_9J.-,- __ ~ SI5I;.C.J _S.~:L_l_'f.fJL I 2006


I6NQG6L..:..
.:~(L--~:::.-~kL2006
7)

Klas C 1 : 16 - 27 M
Fuel ConsulDQ1ion
Molar Pokok

: (200

x 3) x 320

... GR/KW/H

: 192.0009 r
: 274 liter

8)

9)

Klas C2 : 10 -- 15 M
a)

Fuel Consumptiory
Motor Pokok

: 630 x 161 x 2 ..... GR/KW/H


: 202.860 gr
: 241.500 liter

b)

Fuel Consllmption
Motor Bantu

: 25 x 220
: 5.500 9r'
: 6,54 liter
: 8,18 liter

GR IKW IH

Klas C3 : 3 10M
Fuel ConSLinwtion
Motor tempel

: 25)< 220 ........ GR/KW/H


: 6,~,4 liter
: 20 liter

"M~KAS BESAR KEPOL. R.\.

p.E RPUS T AK AAN


OW'SI PEMB~NAAN HUKUM

,-_,~~~~l'1iJ,~~!.'

Anda mungkin juga menyukai