LABORATORIUM
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat
mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya
dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan
korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu
proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak
pada masyarakat luas. Di sisi lain laboratorium merupakan tempat yang sangat mengerikan.
Karena di dalam laboratorium berisi berbagai alat dan bahan kimia yang sangat potensial
menimbulkan bahaya. Kemungkinan bahaya tersebut di antaranya adalah akibat adanya bahanbahan kimia yang bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) baik karena uapnya atau
karena paparan bahan tertentu di kulit, bahaya kebakaran, bahaya keracunan, serta pontensi
bahaya lainnya. Di samping hal itu orang yang bekerja di laboratorium (praktikan, laboran,
dan lainnya) dihadapkan pada pekerjaan dengan resiko yang besar, yang disebabkan karena
dalam setiap percobaan digunakan:
1.
Bahan kimia yang mempunyai sifat mudah meledak, mudah terbakar, korosif, karsinogenik,
dan beracun.
2.
Alat-alat gelas yang mudah pecah dan dapat mengenai tubuh kita.
3.
Alat-alat listrik seperti: kompor listrik, oven, lampu pemanas, lampu UV dan lain sebagainya,
Penangas air atau minyak yang bersuhu tinggi yang dapat terpercik.
Untuk menghindari kecelakaan kerja yang mungkin terjadi, mahasiswa hendaknya menggunakan
alat perlindungan diri sesuai ketentuan.
1. Tahap persiapan
Mengetahui secara pasti (tepat dan akurat) apa yang akan dikerjakan pada acara praktikum,
dengan mambaca petunjuk praktikum, mengetahui tujuan dan cara kerja serta bagaimana data
percobaan akan diperoleh, mengetahui hal-hal atau tindakan yang harus dihindarkan, misalnya
menjauhkan bahan yang mudah terbakar dengan sumber api, membuang sampah dan limbah
praktikum pada tempat yang telah ditentukan dan sebagainya.
Mengetahui sifat-sifat bahan yang akan digunakan apakah bersifat mudah terbakar, bersifat
racun, karsinogenik atau membahayakan dan sebagainya, sehingga dapat terhindar dari potensi
bahaya yang dapat ditimbulkan dari bahan kimia yang digunakan.
Mengetahui alat dan bagaimana merangkai alat serta cara kerja alat yang akan digunakan.
6. Masker
untuk melindungin mulut alat tidak ada air ludah yang masuk kedalam larutan serta untuk
melindungi hidung dari bau yang menyengat
Alat-alat perlindungan seperti kacamata, sarung tangan dan respirator harus ditempatkan terbuka,
demikian juga alat lain yang digunakan secara terstruktur, jangan disimpan tersembunyi dalam
lemari. Petunjuk penggunaanya harus diikuti dengan kesadaran bahwa hal tersebut adalah untuk
kebaikan siswa atau mahasiswa dan bukan sekedar peringatan. Semua perlengkapan harus
Merangkai alat yang digunakan dengan tepat, dan mengambil bahan kimia secukupnya.
Membuang sisa percobaan pada tempatnya sesuai dengan sifat sisa bahan yang digunakan.
Bekerja dengan tertib, tenang dan tekun, catat data-data yang diperlukan.
Hindarkan bahaya yang mungkin terjadi dengan mematikan peralatan listrik, kran air, menutup
Disain laboratorium harus mempunyai sistem ventilasi yang memadai dengan sirkulasi udara
yang adekuat.
3.
Disain laboratorium harus mempunyai pemadam api yang tepat terhadap bahan kimia yang
Kesiapan menghindari panas sejauh mungkin dengan memakai alat pembakar gas yang
Untuk menahan tumpahan larutan yang mudah terbakar dan melindungi tempat yang aman
Dua buah jalan keluar harus disediakan untuk keluar dari kebakaran dan
Harus tersedia alat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaam (P3K) Keselamatan Kerja di
Laboratorium
a. Sumber Terjadinya Kecelakaan
Terjadinya kecelakaan dapat disebabkan oleh banyak hal, akan tetapi dari analisis terjadinya
kecelakaan menunjukkan bahwa hal-hal berikut adalah sebab-sebab terjadinya kecelakaan
di laboratorium:
1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang bahan-bahan kimia dan proses-proses serta
perlengkapan atau peralatan yang digunakan dalam melakukan kegiatan laboratorium.
2. Kurang jelasnya petunjuk kegiatan laboratorium dan juga kurangnya pengawasan yang
dilakukan selama melakukan kegiatan laboratorium.
3. Kurang bimbingan terhadap siswa atau mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan
laboratorium.
4. Kurang atau tidak tersedianya perlengkapan keamanan atau perlengkapan pelindung kegiatan
laboratorium.
5. Kurang atau tidak mengikuti petunjuk atau aturan-aturan yang semestinya harus ditaati.
6. Tidak menggunakan perlengkapan pelindung yang seharusnya digunakan atau menggunakan
peralatan atau bahan yang tidak sesuai.
7. Tidak bersikap hati-hati di dalam melakukan kegiatan.
1. Semua kecelakaan sekecil apapun yang mungkin terjadi, harus dapat dicegah sedini mungkin.
2. Lingkungan kerja termasuk bangunan, alat, sistem, dan sarana laboratorium harus diatur
sedemikian rupa sehingga tidak akan menimbulkan bahaya kecelakaan.
3. Setiap personal yang bekerja di laboratorium harus dilatih agar membiasakan diri bekerja secara
aman, bersih dan disiplin.