Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS JRENGIK
KECAMATAN JRENGIK

Jl. Raya Jrengik No. 26 Telp. (0323) 323356 Jrengik


KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE (TOR)
KEGIATAN PENYULUHAN KUSTA
Tanggal Pelaksanaan
Penanggung jawab Kegiatan
Keluaran/Output

:
: PJ. KUSTA
1.
Masyarakat mengerti tentang penyakit kusta
sehingga kasus penyakit kusta dapat ditemukan
secara dini.
2. Perubahan Stigma di masyarakat dari penyakit
kutukan / keturunan / menjijikkan berubah menjadi
penyakit menular yang bisa disembuhkan.
3. Diharapkan mampu menurunkan angka kecacatan
tingkat 2 dan mengurangi angka penemuan kasus
baru kusta

Jumlah Biaya

Sumber Pembiaayaan

: BOK 2015
1. Latar Belakang Penyakit
Morbus
Hansen/Kusta/Lepra
adalah salah satu penyakit menular yang sifatnya kronik dan
dapat menimbulkan masalah yang sangat kompleks.
Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis tetapi
meluas sampai masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan
dan ketahanan nasional.
Kuman kusta (Morbus Hansen) biasanya menyerang saraf
tepi kulit dan jaringan tubuh lainnya. Penyebab penyakit
Morbus Hansen ialah suatu kuman yang disebut
Mycobaterium leprae. Sumber penularan penyakit ini adalah
penderita kusta Multi Basiler (MB) atau kusta basah.
Penyakit Morbus Hansen sampai saat ini masih ditakuti
masyarakat, keluarga termasuk sebagian petugas kesehatan.
Hal ini disebabkan masih kurangnya pengetahuan,
kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan cacat yang
ditimbulkannya.
Dengan teratasinya penyakit Morbus Hansen ini seharusnya
tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Tetapi
sampai saat ini penyakit Morbus Hansen masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat yang perlu diperhatikan oleh
pihak yang terkait, karena mengingat kompleksnya masalah
penyakit ini, maka diperlukan program penanggulangan
secara terpadu dan menyeluruh dalam hal pemberantasan,

rehabilitasi
medis,
rehabilitasi
sosial
ekonomi
dan
permasyarakatan dari bekas penderita Morbus Hansen.
Suatu penyataan bahwa sebagian besar penderita Morbus
Hansen adalah dari golongan ekonomi lemah. Perkembangan
penyakit pada diri penderita apabila tidak ditangani secara
cermat dapat menimbulkan cacat dan keadaan ini menjadi
halangan bagi penderita Morbus Hansen dalam kehidupan
bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan sosial ekonomi
mereka,
juga
tidak
dapat
berperan
serta
dalam
pembangunan bangsa dan negara. (drh. Hiswani, 2001)

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Masyarakat
diharapkan
dapat
mengetahui dan memahami tentang penyakit kusta
yaitu pengertian, gejala, penularan, pengobatan dan
pencegahannya.
b. Tujuan Khusus 1.
Masyarakat diharapkan mampu
mendefinisikan pemyakit kusta
2. Menyebutkan gejala-gejala penyakit kusta
3. Menjelaskan cara penularan penyakit kusta
4.

Menjelaskan cara pengobatan penyakit kusta

5. Menjelaskan car-cara pencegahan penyakit kusta

3. Keluaran yang diharapkan 1. Masyarakat mengerti tentang penyakit kusta


2.

Masyarakat

tidal

lagi

fobia/takut

terhadap

penderita
3. Perubahan stigma dari masyarakat tentang penyakit
kusta

4. Tahapan kegiatan
5. Tempat dan waktu kegiatan
6. Peserta
7. Narasumber dan moderator :

PJ. Kusta dan bina wilayah

8. Jadwal penyelenggaraan
9. Alat dan bahan penunjang kegiatan

10.

Biaya

11.

Laporan
12. Penutup
:
Dengan
memberikan
pengetahuan tentang penyakit kusta diharapakan

masyarakat tidak lagi fobia, perubahan stigma di


masyarakat, kusta tidak lagi dikucilkan dan tidak
kalah pentingnya yaitu diharapkan akan menurunkan
kasus baru kusta, dengan penemuan secara dini
dapat menueunkan angka kecacatan tingkat 2 (dua).

Sampang,
Kepala UPTD Puskesmas Jrengik

H. ABDUL CHOLIK, SKM,M.Kes


NIP. 19760313 200003 1 002

Anda mungkin juga menyukai