Tugas Asuhan Kefarmasian Fix
Tugas Asuhan Kefarmasian Fix
1.
No
1.
DATABASE
Identitas pasien
a. Nama
ALASAN
Mencegah
terjadinya
kesalahan
(verifikasi
kebenaran pasien)
b. Usia
d. Jenis Kelamin
e. Pekerjaan
Sebagai
pertimbangan
dalam
hal
cara
e. Alamat
Keluhan pasien
kepada pasien.
Sebagai
pertimbangan
untuk
menentukan
Riwayat
Terdahulu
pasien.
Penyakit Sebagai pertimbangan pemberian terapi, agar
terapi yang diberikan saat ini tidak memperberat
atau memperburuk kondisi pasien akibat penyakit
yang terdahulu.
4
5.
Data Lab
a. Darah (Hb, Leukosit, Untuk monitoring penggunaan obat cefotaksim
7.
Trombosit)
(dapat mengakibatkan
b. Albumin (g/dL)
c. SGOT/SGPT
d. Na/K/Cl
*Riwayat alergi
2.
Subjektif
Keluhan Pasien
Objektif
- Riwayat penyakit terdahulu
- Diagnosa klinis/dokter
- Data laboratorium
- Tanda-tanda vital pasien
3.
a)
Rawat Inap
1.
2.
- Riwayat Alergi
- Pengobatan yang sudah dilakukan untuk mengobati penyakit
2. Mempersiapkan diri dan melengkapi peralatan yang memadai untuk
melakukan skrining terhadap kondisi atau penyakit tertentu, tanpa
melampaui kewenangan seorang dokter. Misalnya, melakukan pengukuran
tekanan darah untuk melakukan pemantauan tekanan darah pada pasien
hipertensi.
3. Mempelajari gejala-gejala umum dari penyakit-penyakit yang dapat diatasi
tanpa harus ke dokter
4. Menentukan apakah kondisi pasien sesuai untuk pengobatan sendiri atau
harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.
4.
a)
8. Memberikan KIE
Memberikan informasi kepada pasien tentang tata cara penggunaan obat
yang meliputi aturan pakai, dosis, penyimpanan obat serta efek samping
yang mungkin muncul dari penggunaan obatnya.
c)
Swamedikasi
1. Membangun hubungan professional antara farmasis dengan pasien
2. Mencari solusi dari masalah yang dialami pasien.
3. Memilih terapi yang sesuai dengan keluhan pasien berdasarkan efektifitas,
kecocokan, kepraktisan biaya dan keamanan (untuk kasus-kasus penyakit
ringan)
4. Memberikan informasi kepada pasien tentang tata cara penggunaan obat
yang meliputi aturan pakai, dosis, penyimpanan obat serta efek samping
yang mungkin muncul dari penggunaan obatnya.
5. Melakukan pengawasan yaitu tindak lanjut kepada penderita seperti
menelepon penderita 2 hari setelah pemberian obat antibiotic, atau
menghubungi penderita hipertensi (apabila pasien memang sering
menkonsumsi obat tersebut sesuai peresepan dokter) 7 hari setelah
pemberian obat untuk menentukan efek samping obat yang merugikan.
6. Merekomendasikan pasien untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke
dokter, apabila pengobatan dengan swamedikasi tidak efektif (sakit masih
berlanjut lebih 3 hari.
Data Subjektif
Informasi dari pasien atau
keluarga pasien
Data Objektif
1. Memeriksa rekam medik pasien
2. Memeriksa profil pengobatan pasien
3. Memeriksa riwayat pengobatan pasien
1. Kesalahan indikasi
2. Ketidaktepatam pemilihan obat
3. dosis subterapi
4. Penderita gagal
menerima/melaksanakan terapi
5. Over dosis
6. Efek samping obat
7. Interaksi obat
8. Penderita mengkomsumsi obat
untuk suatu indikasi yang belum
valid secara medis
9. kegagalan terapi