Pharm
Pendidikan:
Apoteker (Universitas Indonesia), Master Farmasi Klinik (Universiti Sains Malaysia)
Jabatan Sekarang:
Koordinator Produksi, Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Instalasi Farmasi,
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
Surveior Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)
Pengalaman Kerja:
Kepala Instalasi Farmasi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (2007-2015)
Sekretaris Panitia Farmasi dan Terapi RSCM (1999-2017)
Ketua Pokja MPO/MMU RSCM (2011-2016)
Pengajar pada: Program Apoteker UI, Unand, Magister Farmasi UI, Magister Farmasi
Klinik UGM, Program CPD HISFARSI, IAI
Pengalaman Organisasi:
Ketua Bidang Diklit PP HISFARSI
Anggota Kompartemen Manajemen Farmasi Rumah Sakit PP PERSI
• IGD, atau
ADMISI • Poliklinik
• Pulang
DISCHARGE
Tn. NP 75 tahun, masuk RS dengan keluhan utama
hematemesis melena. Sebelum dirawat pasien rutin minum
obat Clopidogrel, Aspirin, Atorvastatin, dan Candesartan.
Pasien menderita hipertensi dan riwayat pemasangan stent.
Selama dirawat dokter menghentikan penggunaan
Clopidogrel dan Aspirin.
Pasien dipulangkan dengan resep Bisoprolol dan Omeprazol.
Obat yang rutin digunakan sebelum masuk RS tidak
diresepkan.
Pasien ragu apakah obat-obat tersebut diteruskan atau tidak.
Ny. YZ, 70 tahun, dengan riwayat DM tipe 2, masuk IGD karena
jatuh dan menurun kesadarannya. Pasien juga didiagnosis
Pneumonia dan harus dirawat di RS. Saat di IGD pasien antara
lain mendapatkan Ceftriaxon inj. dan Ranitidin inj
Keesokan harinya pasien dipindahkan ke ruang rawat, dokter di
ruang rawat meresepkan Levofloxacin drip, Omeprazol inj. Tanpa
melihat obat-obat yang digunakan pasien dari IGD.
Kejadian Diskrepansi :
Admission 22 %
Transfer 66 %
Discharge 12 %
Medication Safety
Patient Safety
Standar
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO)
SNARS edisi 1
Standar 4:
• EP 3:
Ada bukti pelaksanaan apoteker melakukan rekonsiliasi
obat pada saat pasien masuk, pindah unit pelayanan, dan
sebelum pulang. (D,W)
PMK No. 72 tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
•Komunikasikan ke Profesional
Pemberi Asuhan (PPA) terkait
4 •Berikan informasi obat yang akurat
ke pasien
JENIS DISKREPANSI
• Retroaktif
Sumber: The High5S Project WHO, 2007
Sumber: The High5S Project WHO, 2007
ALUR REKONSILIASI SAAT TRANSFER
• Menindaklanjuti diskrepansi:
KOMUNIKASI !!!
• Konseling pasien
Konseling Pasien
• Memastikan pasien
memahami tentang obat-
obat yang digunakannya.
• Pasien mau dan mampu
menggunakan obat
sesuai rejimen yang telah
ditetapkan.
Sistem TI
No. Nama Obat Aturan Pakai Rekonsiliasi Obat Aturan Pakai Obat Pulang