Anda di halaman 1dari 33

PKPO 4:

PERESEPAN

Dra. Yulia Trisna, Apt, M.Pharm, FISQua

Disampaikan pada Acara Workshop Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat


Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), 27-28 Juli 2022
MEDICATION ERROR
Bates et al: JAMA; 274:29-34

PRESCRIBING ERROR

DISPENSING ERROR

ADMINISTRATION ERROR MONITORING ERROR

49% 11%
14%

KNC 26%

“Near Miss” KTC, KTD


MEDICATION USE PROCESS  MEDICATION SAFETY
• Pengkajian Resep
• Telaah Obat

• Rekonsiliasi Obat
• Resep terbaca, • Verifikasi: 5 BENAR
lengkap, jelas PRESCRIBING
DISPENSING

ADMINISTRATION MONITORING

 Efek terapeutik
 Efek samping/
tidak diharapkan

KNC

“Near Miss”
Standar PKPO 4
•Dapatkan riwayat penggunaan obat (Best
Rumah sakit menetapkan dan menerapkan 1 Possible Medication History)
regulasi rekonsiliasi obat.
•Konfirmasi akurasi riwayat penggunaan obat
dengan cara memverifikasi beberapa sumber
data (rekam medis admisi sebelumnya, catatan
Elemen Penilaian PKPO 4 2 pengambilan obat di apotek, obat yang dibawa
pasien)

a. Rumah sakit menerapkan rekonsiliasi


•Bandingkan (Rekonsiliasi) riwayat penggunaan
obat saat pasien masuk rumah sakit, obat dengan resep/instruksi pengobatan
•Jika ada diskrepansi, lakukan klarifikasi dengan
pindah antar unit pelayanan di dalam 3 penulis resep
rumah sakit dan sebelum pasien pulang. •Catat hasil klarifikasi

b. Hasil rekonsiliasi obat didokumentasikan •Komunikasikan ke Profesional Pemberi Asuhan


(PPA) terkait
di rekam medis. •Berikan informasi obat yang akurat ke pasien
4
Kegiatan Rekonsiliasi Obat di Rumah Sakit

• Rekonsiliasi obat saat admisi

Penelusuran riwayat penggunaan obat sebelum admisi

• Rekonsiliasi obat saat transfer

- Pindah ruang perawatan


- Pasca operasi !

• Rekonsiliasi obat saat pasien akan pulang

- Kelanjutan terapi obat sebelum admisi


REKONSILIASI OBAT SAAT PULANG !!!
REKONSILIASI OBAT

PERAN DOKTER PERAN APOTEKER

• Evaluasi terapi • Memastikan informasi yang akurat


• Memutuskan terapi obat: teruskan, tentang obat-obat yang digunakan
hentikan, tambahkan, modifikasi
regimen obat • Mengidentifikasi adanya diskrepansi
• Evaluasi apakah monitoring sudah
• Menindaklanjuti diskrepansi
dilakukan dengan benar
• Harus dilakukan setiap akan • Mengkomunikasikan ke PPA dan
menuliskan resep
pasien/keluarga
Penelusuran riwayat penggunaan obat

• Obat-obat yang pernah dan sedang digunakan pasien


sebelum dirawat di RS

• Riwayat alergi

• Efek samping

• Medication error (ketidakpatuhan, mismanajemen obat


di rumah)

• Cek silang dengan sumber informasi lain

 the best possible medication history


Tantangan

• Pasien/keluarga tidak ingat obat dan regimennya


• Stress karena perpindahan perawatan
• Awam tentang kesehatan
• Kendala bahasa, budaya
• Hubungan pasien/keluarga dengan dokter, apoteker
• Tingkat keterampilan tenaga kesehatan dalam mewawancarai
pasien/keluarga
• Keterbatasan waktu
• Akurasi dan kelengkapan riwayat penggunaan obat dari sumber lain
• Aksesibilitas daftar obat pada akhir pekan
Penggunaan obat sebelum admisi
Ya, dengan rincian sebagai berikut : Tidak menggunakan obat sebelum admisi
REKONSILIASI OBAT SAAT ADMISI
(Meliputi : obat Resep dan Non resep)
Cara Perubahan
No. Nama Obat Dosis Frekuensi Tindak Lanjut Oleh DPJP
Pemberian Aturan Pakai
□ Lanjut aturan pakai sama
1 Clopidogrel 75 mg 1X1 PO □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
2 Valsartan 80 mg 1X1 PO □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
3 Atorvastatin 40 mg 1X1 PO □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
4 Furosemid 40 mg 1X1 PO □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
5 Spironolacton 100 mg 1 X 1 PO □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama CONTOH
6 Insulin Lispro 6 unit 3X1 S.C □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
FORMULIR REKONSILIASI OBAT SAAT ADMISI
7 Allopurinol 100 mg 1 X 1 PO □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
8 Bisoprolol 2,5 mg 1 X 1 PO □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
9 Lansoprazol 30 mg 1X1 PO □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
10 □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop

Tanggal/Jam: Tanggal/Jam:

DPJP Apoteker

(Nama Jelas dan Tanda tangan) (Nama Jelas dan Tanda tangan)
REKONSILIASI OBAT SAAT TRANSFER
OBAT YANG SEDANG DIGUNAKAN TINDAK LANJUT OLEH PERUBAHAN
FREKUEN CARA DOKTER PENERIMA ATURAN PAKAI
No. NAMA OBAT DOSIS
SI PEMBERIAN
□ Lanjut aturan pakai sama
1 Furosemid 40 mg 1X1 PO □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
2 Spironolacton 100 mg 1 X 1 PO □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
3 Insulin Lispro 6 unit 3X1 S.C □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
4 Ceftriaxone 1g 1X1 I.V □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
5 Azithromycin 500 mg 1 X 1 PO □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama CONTOH
6 Omeprazol 20 mg 1 X 1 I.V □ Lanjut aturan pakai berubah
FORMULIR REKONSILIASI OBAT SAAT TRANSFER
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
7 □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
8 □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
9 □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
10 □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop

Tanggal/Jam: Tanggal/Jam:
DPJP Apoteker

(Nama Jelas dan Tanda tangan) (Nama Jelas dan Tanda tangan)
REKONSILIASI OBAT SAAT PULANG
Cara Aturan Pakai Obat Pulang
No. Nama Obat Dosis Frekuensi Rekonsiliasi Obat
Pemberian (Jika berubah)
□ Lanjut aturan pakai sama
1 Furosemid 40 mg 1X1 PO □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Obat Baru
□ Lanjut aturan pakai sama
2 Spironolacton 100 mg 1 X 1 PO □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Obat Baru
□ Lanjut aturan pakai sama
3 Insulin Lispro 6 unit 3X1 S.C □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Obat Baru
□ Lanjut aturan pakai sama
4 Clopidogrel 75 mg 1X1 PO □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop CONTOH
□ Obat Baru
□ Lanjut aturan pakai sama FORMULIR REKONSILIASI OBAT SAAT PULANG
5 Valsartan 80 mg 1X1 PO □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Obat Baru
□ Lanjut aturan pakai sama
6 Atorvastatin 40 mg 1X1 PO □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Obat Baru
□ Lanjut aturan pakai sama
7 Lansoprazol 30 mg 1X1 PO □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Obat Baru
□ Lanjut aturan pakai sama
8 Vitamin B12 50 mcg 3 X 1 PO □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Obat Baru
□ Lanjut aturan pakai sama
9 Asam folat 5 mg 1X3 PO □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Obat Baru

Tanggal/Jam: Tanggal/Jam:
DPJP Apoteker

(Nama Jelas dan Tanda tangan) (Nama Jelas dan Tanda tangan)
REKONSILIASI OBAT

PERAN DOKTER PERAN APOTEKER

• Evaluasi terapi • Memastikan informasi yang akurat


• Memutuskan terapi obat: teruskan, tentang obat-obat yang digunakan
hentikan, tambahkan, modifikasi
regimen obat • Mengidentifikasi adanya diskrepansi
• Evaluasi apakah monitoring sudah • Menindaklanjuti diskrepansi
dilakukan dengan benar
• Harus dilakukan setiap akan • Mengkomunikasikan ke PPA dan
menuliskan resep pasien/keluarga
Standar PKPO 4.1
Rumah sakit menetapkan dan menerapkan regulasi peresepan/permintaan obat dan BMHP/instruksi
pengobatan sesuai peraturan perundang-undangan.

Elemen Penilaian PKPO 4.1

a. Resep dibuat lengkap sesuai regulasi.


b. Telah dilakukan evaluasi terhadap penulisan resep/instruksi pengobatan yang tidak lengkap
dan tidak terbaca.
c. Telah dilaksanaan proses untuk mengelola resep khusus seperti emergensi, automatic stop
order, tapering,
d. Daftar obat yang diresepkan tercatat dalam rekam medis pasien dan menyertai pasien ketika
dipindahkan/transfer.
e. Daftar obat pulang diserahkan kepada pasien disertai edukasi penggunaannya.
Resep adalah permintaan tertulis
dari dokter atau dokter gigi, kepada
apoteker, baik dalam bentuk kertas
maupun elektronik untuk
menyediakan dan menyerahkan obat
bagi pasien sesuai peraturan yang
berlaku.

(PMK 72 tahun 2016)


NRM : 6871234
INSTRUKSI PENGOBATAN Nama : Ny. Dian Puspita
Jenis Kelamin: Perempuan
Tanggal Lahir: 10 Oktober 1954
RESEP
Ruang Rawat / Unit Kerja : Penyakit Dalam

Riwayat Alergi : Tidak Ada Ya


Alergi terhadap obat :
* Khusus antibiotika (Ab), tandai: P/E/D (Keterangan : P=Profilaksis, E=Empirik, D= Definitif)

ANTI- DIHENTIKAN
BIOTIK, NAMA DAN
TGL dan CARA tandai: TANDA NAMA DAN
NO NAMA OBAT DOSIS FREKUENSI P/E/D* TGL dan TANDA
JAM PEMBERIAN TANGAN
DOKTER JAM TANGAN
DOKTER

1 23/1/2022 Clopidogrel 75 mg 1X1 PO dr. Aulia


09.15 Aulia

2 23/1/2022 Valsartan 80 mg 1X1 PO dr. Aulia


09.15 Aulia

3 23/1/2022 Atorvastatin 40 mg 1X1 PO dr. Aulia


09.15 Aulia

4 23/1/2022 Furosemid 40 mg 1X1 PO dr. Aulia


09.15 Aulia

5 23/1/2022 Spironolactone 100 mg 1X1 PO dr. Aulia


09.15 Aulia

6 23/1/2022 Insulin Lispro 6 unit 3X1 S.C dr. Aulia


09.15 Aulia
7 23/1/2022 Omeprazol 20 mg 1X1 I.V dr. Aulia
09.15 Aulia
8 23/1/2022 Ceftriaxon 1g 1X1 I.V E dr. Aulia
09.15 Aulia
9 23/1/2022 Azithromycin 500 mg 1X1 PO E dr. Aulia
09.15 Aulia
PRESCRIBING ERROR

TULISAN TIDAK DAPAT DIBACA RESEP TIDAK LENGKAP


Tidak ditulis: identitas pasien,
riwayat alergi, kekuatan obat,
bentuk sediaan, dosis, frekuensi,
rute pemberian, satuan, kuantitas,
durasi

SALAH TULIS

Identitas pasien, nama obat,


kekuatan obat, bentuk sediaan,
MENGGUNAKAN ISTILAH/SINGKATAN YANG TIDAK LAZIM dosis, frekuensi, rute pemberian,
satuan, kuantitas, durasi
ADA KONTRAINDIKASI

SALAH PENYALINAN
INSTRUKSI LISAN TIDAK JELAS
www.ismp.org
PERAN DOKTER DALAM MENCEGAH PRESCRIBING ERROR

• Mengevaluasi pasien dan terapi obatnya.


• Menanyakan riwayat penggunaan obat (alergi, efek
samping)
• Mengenali dengan baik obat yang akan diresepkan.
Gunakan referensi atau minta informasi dari bagian
farmasi.
• Menulis resep secara cermat, akurat, lengkap dan jelas,
• Menggunakan istilah / singkatan yang lazim
• Membuat instruksi verbal dengan jelas
SAFE PRESCRIBING

• Tulisan dapat dibaca


• Resep lengkap dan tepat
• Resep jelas

Drug-Related
Decision Support
ELECTRONIC PRESCRIBING

Manfaat:
• Meningkatkan keselamatan pasien
• Mempercepat pelayanan
• Mempercepat proses adminkeu
PRESCRIBING ERROR PADA ELECTRONIC PRESCRIBING

 Administrative error :
kesalahan dalam proses penulisan
instruksi secara administratif, misalnya:
duplikasi instruksi, salah “klik” saat
memilih pasien, obat, dosis, dll

 Clinical error :
kesalahan dalam pengambilan
keputusan klinis, misalnya: salah
menetapkan dosis yang dibutuhkan
pasien, ada interaksi obat, kontraindikasi
DRUG RELATED DECISION SUPPORT

Dasar: Advanced:
• Panduan obat formularium • Panduan dosis pada gangguan
• Interaksi Obat fungsi ginjal, pasien geriatri
• Cek alergi obat • Panduan monitoring terapi obat
• Panduan dosis lazim dengan uji laboratorium
• Cek adanya duplikasi • Cek keamanan obat pada wanita
• Panduan terapi (co: Antibiotik) hamil
• Kompatibiltas • Kontraindikasi (DM, gagal fungsi
organ)
KELENGKAPAN RESEP

Semua resep/permintaan obat/instruksi pengobatan harus mencantumkan identitas


pasien (lihat SKP 1), nama obat, dosis, frekuensi pemberian, rute pemberian, nama
dan tanda tangan dokter.

Persyaratan kelengkapan lain ditambahkan disesuaikan dengan jenis resep/permintaan


obat/instruksi pengobatan, misalnya:

 Penulisan nama dagang atau nama generik pada sediaan dengan zat aktif tunggal.
 Penulisan indikasi dan dosis maksimal sehari pada obat PRN (pro renata atau “jika perlu”).
 Penulisan berat badan dan/atau tinggi badan untuk pasien anak-anak, lansia, pasien yang
mendapatkan kemoterapi, dan populasi khusus lainnya.
 Penulisan kecepatan pemberian infus di instruksi pengobatan.
 Penulisan instruksi khusus seperti: titrasi, tapering, rentang dosis.
RUMAH SAKIT SEHAT SELAMAT 1. Tanggal penulisan resep
2. Mengisi kolom riwayat alergi obat pada bagian kanan atas lembar
resep manual atau secara elektronik dalam sistem informasi farmasi
untuk memastikan ada tidaknya riwayat alergi obat

1. Tanda R/ pada setiap sediaan


2. Nama obat ditulis lengkap, tidak boleh disingkat, dilengkapi
dengan bentuk sediaan obat (contoh: injeksi, tablet, kapsul,
salep), serta kekuatannya (contoh: 500 mg, 1 gram)
3. Jumlah sediaan
4. Bila obat berupa racikan dituliskan nama setiap jenis/bahan
obat dan jumlah bahan obat (untuk bahan padat:
mikrogram, miligram, gram) dan untuk cairan: tetes,
milliliter, liter.
5. Aturan pakai (frekuensi, dosis, rute pemberian). Untuk
aturan pakai jika perlu atau “pro re nata”, dituliskan indikasi
dan dosis maksimal dalam sehari

1. Nama lengkap pasien


2. Nomor rekam medik
3. Tanggal lahir
4. Berat badan pasien (untuk pasien anak
5. Nama dokter
INSTRUKSI KHUSUS

INSTRUKSI TITRASI

Instruksi pengobatan dimana dosis obat dinaikkan/diturunkan secara bertahap tergantung status klinis
pasien.

Instruksi harus terdiri dari: dosis awal, dosis titrasi, parameter penilaian, dan titik akhir penggunaan.

Contoh:
infus nitrogliserin, dosis awal 5 mcg/menit. Naikkan dosis 5 mcg/menit setiap 5 menit jika nyeri dada menetap,
jaga tekanan darah 110-140 mmHg.

Infus dopamine 5 mcg/kg/menit. Naikkan dosis setiap 15 menit untuk menjaga MAP 60-80 mmHg



Infus dopamine 5 mcg/kg/menit. Naikkan dosis setiap 15 menit

Infus norepinefrin, titrasi sampai MAP > 65 mmHg


INSTRUKSI KHUSUS

INSTRUKSI TAPERING DOWN/ TAPERING OFF

Instruksi pengobatan dimana dosis obat diturunkan secara bertahap


sampai akhirnya dihentikan.
Cara ini dimaksudkan agar tidak terjadi efek yang tidak diharapkan akibat
penghentian mendadak.
Contoh obat yang harus dilakukan tapering down/off: pemakaian jangka
panjang kortikosteroid, psikotropika.

Instruksi harus rinci dituliskan tahapan penurunan dosis dan waktunya.


Contoh: Prednison 5 mg tapering down
H1: Pagi 10 mg, siang 5 mg, malam 5 mg, sebelum tidur 10 mg
H2: Pagi 5 mg, siang 5 mg, malam 5 mg, sebelum tidur 10 mg
H3: Pagi 5 mg, siang 5 mg, malam 5 mg, sebelum tidur 5 mg Dexamethason 3 X 4 mg tapering


H4: Pagi 5 mg, siang 5 mg, sebelum tidur 5 mg down selama 1 bulan
H5: Pagi 5 mg, sebelum tidur 5 mg
H6: Pagi 5 mg
H7: stop
INSTRUKSI KHUSUS

INSTRUKSI RENTANG DOSIS

Instruksi pengobatan dimana dosis obat dinyatakan dalam rentang.


Instruksi interval waktu pemberian harus fixed.
Penting: monitoring kondisi klinis pasien dan dosis disesuaikan berdasarkan kebutuhan pasien

Contoh: morfin inj 2-4 mg IV tiap 3 jam jika nyeri.

Parasetamol 1-2 tablet tiap 8 jam jika nyeri



Morfin inj 2-4 mg IV tiap 3-4 jam

Parasetamol 1-2 tablet tiap 6-8 jam


AUTOMATIC STOP ORDER (ASO)

Instruksi pengobatan yang dihentikan secara otomatis apabila telah melewati durasi
penggunaan yang telah ditetapkan dalam suatu kebijakan dan durasi penggunaan tidak disebutkan
secara spesifik oleh dokter.

ASO dapat diterapkan untuk penggunaan obat dengan tujuan mencegah penggunaan obat
berkepanjangan tanpa asesmen ulang dan memastikan dilakukannya asesmen ulang tepat
waktu pada terapi obat tertentu

Contoh: peresepan ASO antibiotik untuk indikasi CAP (community acquired pneumonia) ditetapkan
7 (tujuh) hari jika tidak disebutkan lain oleh dokter penulis resep. Dalam penerapannya: jika
seorang pasien dengan CAP diresepkan antibiotik tanpa dituliskan durasinya secara spesifik oleh
dokter, maka dalam waktu 24-48 jam sebelum pemberian antibiotik tersebut dihentikan, apoteker
akan mengingatkan dokter penulis resep bahwa pemberian antibiotik untuk pasien terkait akan
dihentikan setelah pemberian di hari ke-7 kecuali dokter menuliskan resep baru untuk terapi
lanjutan.
INSTALASI FARMASI
Nama pasien: Tn. Suhardi Atmajaya
Ruang Rawat: Mawar 617

Nama Dokter: Dr. Rasidi Taher, SpS(K)


NRM: 458-93-90
Tanggal lahir: 1 Juni 1939
DAFTAR OBAT PULANG DAN EDUKASI
NO. NAMA OBAT ATURAN PAKAI PAGI SIANG SORE MALAM INSTRUKSI KHUSUS
1 Rillus tab chewable 2X1 tab V V
2 Pulmicort 2 ml inhalasi k/p V V V jika sesak napas
3 Combivent UDV 2,5 ml k/p V V V jika sesak napas
4 Avodart caps 0,5 mg 1X1 tab V
5 Aricept vess tab 10 mg 1X1 tab V
6 Neuroaid II caps 2X1 tab V V
7 Concor tab 5 mg 1X1 tab V
8 Gliquidon tab 30 mg 1X1 tab V
9 Trajenta tab 5 mg 1X1 tab V
10 Candesartan tab 16 mg 1X1 tab V
11 Cravit tab 500 mg 1X1 tab V
12 Clopidogrel tab 75 mg 1X1 tab V
13 Warfarin tab 2 mg 1 tab tiap Senin, V V V
Rabu, Jumat
14 Pletaal caps 100 mg 1X1 tab V
15 Rosuvastatin 10 mg 1X1 tab V
16 Fluimucil effervescent 600 mg 1X1 tab V larutkan dalam air
terlebih dahulu

CATATAN:
______________________________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________________________________

Apoteker yang memberikan edukasi: Tanggal/waktu:


Yang menerima edukasi:

(apt. Yudhistira) (Nama dan tanda tangan)


No HP: 0812 2423 8793 No HP:
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai