Anda di halaman 1dari 27

LEGALITAS

PERESEPAN NAPZA
KASUS 1

Nn. RD 26 tahun, membawa resep


Alprazolam 3x1mg dan Riklona Tidak ada tulisan tanggal
3x2mg dari dr. J di RS. X ke Instalasi dan tidak ada Identitas
Farmasi di RS. B

Bagaimana Aturan Penyerahan Obat ?


Bagaimana Menilai Keabsahan Resep ?
Ternyata dr. J tidak Instalasi Farmasi RS. B
praktek di RS.X memberikan obat tersebut
Kasus Peresepan NAPZA
KASUS 2

Pasien Tn B Datang ke praktek Dokter curiga 


dokter. Minta diresepkan diresepkan obat racikan
noprenia, riklona dan alprazolam

Tn B kabur membawa rekam medis, Pasien Menolak obat


dan tidak membayar tagihan racikan

Apakah cara ini efektif ?


Aturan?
Obat Racikan berbahayakah?
Hati-hati Dalam Memberikan Obat
Patuhi Aturan Minimal Obat Yang Dapat Diberikan
PERESEPAN

DOKTER FARMASI

APA SAJA YANG HARUS DIPERHATIKAN ?


Melakukan Peresepan RESEP Menerima Resep
NAPZA Analisa Resep
Memberikan Obat
“Monday morning quarterbacking”—an American football saying about
reviewing a game the day after it is played—is always so much easier than
preventing problems in real time.

 Paham dasar-dasar pelayanan resep Napza


 Belajar dari kesalahan dan pengalaman
 Menjunjung prinsip dan kode etik

IGNORANTIA JURIS NON EXCUSAT


Medico-legal Aspects
1. Procedure:
1. Who can ask/request
2. How the procedures
3. Who can perform the procedure & who declare the result
2. Material:
1. How techniques/methods
3. Evidence
1. Documentation
2. SPO /Guideline
3. Certificate of competence
ISU PERESEPAN NAPZA IRASIONAL

Prescription drug
dependency
Meningkatnya penyalahgunaan
Risiko Prescription drug
shopping

overdosis
Performance
enhancing
Peran Farmasi
Recreational

Stockpilling/selling

1. Ashton H. Guidelines for the rational use of benzodiazepines. When and what to use. Drugs. 1994;48(1):25-40.
2. James J. Dealing with drug seeking behavior. Aust Prescr 2016;39:96–100
Peran & Tanggung Jawab
Farmasi

Pengelolaan sediaan PELAYANAN RESEP NAPZA


NAPZA1 Lingkup Farmasi Klinik2

1. PERMENKES No 3 tahun 2015 : Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan


Narkotika, Psikotropika, Dan Prekursor Farmasi
2. PERMENKES nomor 73 tahun 2016 tentang STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN
SIAPA SAJA YANG DAPAT MEMBERIKAN
PELAYANAN RESEP NAPZA

PERMENKES No 3 tahun 2015 :


• Apotek, Puskesmas, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, dan Instalasi Farmasi
Klinik hanya dapat menyerahkan Narkotika dan/atau Psikotropika kepada
pasien berdasarkan resep dokter.
PERMENKES No. 73 tahun 2016 pasal 1 (4) ttg STANDAR PELAYANAN
KEFARMASIAN
“Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada apoteker,
baik dalam bentuk paper maupun electronic untuk menyediakan
dan menyerahkan obat bagi pasien peraturan yang berlaku.
PENGELOLAAN
SEDIAAN NAPZA

Pengadaan

Penyimpanan PELAYANAN RESEP NAPZA

pasien
Resep Penyerahan/
dokter PENGKAJIAN MONITORING
dispensing RESEP DISPENSING KONSELING TERAPI

Pemusnahan/
penarikan kembali

Pencatatan dan
pelaporan
PELAYANAN RESEP NAPZA
PENGKAJIAN PEMANTAUAN
DISPENSING KONSELING
RESEP TERAPI

PKBPOM no 7 tahun 2016 :

• Tidak boleh untuk penggunaan sendiri (mihi ipsi),


aturan penggunaan jelas tidak boleh tertulis U.C
(usus cognito)
 Dokumentasi
proses klarifikasi
Pencegahan Penyalahgunaan Resep NAPZA:
Kebijakan Rumah Sakit & Klinik

Rancangan PKBPOM
tentang Pengawasan Pengelolaan Obat,
Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika, dan
Prekursor Farmasi di Fasyanfar 2018
Kebijakan ideal resep NAPZA
BAB : PENYERAHAN RESEP • satu tempat praktik
1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit hanya • satu dokter
dapat melayani resep Obat • satu farmasi .1
berdasarkan resep dari Rumah Sakit
tersebut.
2. Instalasi Farmasi Klinik selain
melayani resep dari dokter praktik
perorangan atau resep dari klinik lain.

1. The Royal Australian College of General Practitioners, Prescribing drugs of dependence in general practice, Part B. 2015 www.racgp.org.au
Langkah Strategis Mencegah Penyalahgunaan
Resep NAPZA : Komunikasi Dokter dan Farmasi

farmasidokter identifikasi
 Verifikasi peresepan
 klarifikasi NAPZA irrasional
 Dokumentasi

dokter FARMASI PASIEN


Kewenangan Peresepan NAPZA
Keputusan Menteri Kesehatan Ri Nomor Hk.01.07/Menkes/659/2017
Tentang Formularium Nasional

Alprazolam:
Psikiater Internis
Dokter umum
2 minggu/kasus, Psikosomatik
Tidak diijinkan
Max 30 tab/bulan Max 5 hari/bulan

Diazepam: Lorazepam:
30 tab/kasus 30 tab/bulan
PELAYANAN RESEP NAPZA
PENGKAJIAN PEMANTAUAN
DISPENSING KONSELING
RESEP TERAPI

Penyiapan/ Penyerahan Pemberian


peracikan Obat obat Informasi

Memenuhi PRINSIP :
Tepat diagnosis
Tepat pasien
Tepat dosis
Tepat cara dan interval pemakaian
Tepat informasi
DISPENSING

•Penyerahan dalam bentuk obat jadi/bentuk racikan


•Peracikan obat  mengurangi kemungkinan penjualan obat
NAPZA yang diresepkan secara ilegal.
•Perhatikan Efektivitas
Obat tidak dapat diberikan & Interaksi
dalam bentuk racikan : Obat
•Bentuk sediaan :
•Sugar or filmsaat
coatingdijadikan Racikan
•Enteric coating
•Modified release
•Inkompatibilitas karakteristik penyerapan obat

Rancangan PKBPOM Tentang Pengawasan Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi Di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian Th 2018 :
bab penyerahan obat
PENGKAJIAN PEMANTAUAN
DISPENSING KONSELING
RESEP TERAPI

Dokumentasi Tahap Pemberian Informasi Obat Dan Konseling

menggali masalah melakukan


Three prime memberi
pasien dalam verifikasi
question informasi
penggunaan obat akhir

 apa yang disampaikan dokter tentang obat


 Info yang sudah diketahui pasien
 hasil yang pasien harapkan setelah
pengobatan.

1. Permenkes nomor 73 tahun 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian


PEMANTAUAN TERAPI

Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA :


 Random pill counts melihat apakah pasien cenderung
menyalahgunakan pengobatan yang
 Random drug screening
diresepkan atau tidak

Pasien dipanggil pada waktu tertentu untuk memantau


apakah pengobatan sesuai aturan penggunaan

The Royal Australian College of General Practitioners, Prescribing drugs of dependence in general practice, Part A. 2015 www.racgp.org.au
RED FLAG ISU PERESEPAN
PASIEN DOKTER KEADAAN
• Berasal dari luar daerah • Peresepan obat sama
• Terburu-buru
• Meminta obat tertentu untuk semua pasien
• Datang pada
yang spesifik • Lokasi praktik dokter
waktu yang tidak
• Datang lebih awal dari • Tidak sesuai
lazim
jadwal yang ditentukan kewenangan dengan
• Adanya upaya
• Mengaku obat hilang pembuatan resep
pengalihan
• Meminta obat lain • Meresepkan dosis besar

RESEP
• Ada bekas hapusan, smudging/perbedaan tinta,
dan perbedaan tulisan
• Tidak cap dokter/RS/ttd dokter
• Adanya koreksi pada jumlah obat
• Berupa fotokopi
1. Cote, L., A Pharmacist’s Obligation: Corresponding Responsibility and Red Flags of Diversion, August 2013,
http://deachronicles.quarles.com/2013/08/a-pharmacistsobligation-corresponding-responsibility-and-red-flags-of-diversion.
2. 5. U.S. Department of Justice: DEA Office of Diversion Control, Pharmacist’s Manual – Section IX-XIV, www.DEAdiversion.usdoj.gov/pubs/manuals/pharm2/pharm_content.htm.
Waspada Resep palsu

ALPRAZOLAM  tidak dapat


diresepkan dokter umum

Tidak Memuat
Nama, SIP, alamat dan no
telepon dokter
Dugaan resep ilegal: apa yang harus dilakukan?
Menahan pergerakan pelaku dengan mengulur waktu
 tidak melakukan konfrontasi langsung baik secara
fisik maupun verbal
menghubungi pihak berwajib
Mengingat sebanyak mungkin informasi tentang pasien
Menahan barang bukti resep
Indonesia?
Adakah perlindungan hukum utk saksi pelapor ?

Ontario Public Drug Programs Division. Identifying Forgeries and Fraudulent Prescriptions.
http://www.ocpinfo.com/practice-education/practice-tools/fact-sheets/forgeries/
ISU LEGALITAS : Jasa Online

PMK no 73 tentang STANDAR


PELAYANAN FARMASI:
• Standar Pelayanan Resep:
ₓ PENGKAJIAN RESEP
ₓ DISPENSING Kewajiban
apoteker
ₓ Pemberian Informasi Obat
terhadap
ₓ KONSELING pasien tidak
ₓ MONITORING TERAPI dapat
digantikan
E-PRESCRIBING
Conventional-prescribing
dokter
farmasi

farmasi
PASIEN

Electronic-prescribing • Mengurangi tingkat


kesalahan
Integrated pembacaan resep
dokter • Menghindarkan
Electronic health
record E-prescribe pemalsuan resep
dokter

farmasi

PASIEN
SARAN : DATABASE PERESEPAN
NASIONAL

https://www.cdc.gov/drugoverdose/pdmp/states.html
SARAN : DATABASE PERESEPAN
NASIONAL
• Apa itu?
• electronic database untuk memantau peresepan NAPZA nasional.
• Siapa yang dapat mengakses?
• Dokter, Farmasi, dan Badan Pemerintah terkait
• Manfaat:
• Mengidentifikasi
• PASIEN : risiko dan riwayat penyalahgunaan obat
• DOKTER : pola peresepan irrasional

Anda mungkin juga menyukai