Anda di halaman 1dari 58

Praktik Penulisan SOAP apoteker

sebagai Profesional Pemberi Asuhan


di CPPT

apt. Sudarsono, M.Sc (Clin.Pharm)


Apoteker Farmasi Klinik
RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang

KBM (Kelas Belajar MTM) Ep.02 @02042023


DAFTAR RIWAYAT
HIDUP
apt. SUDARSONO.,M.Sc (Clin.Pharm)
Apoteker Madya/IV.c (Pembina Utama Muda)
Pangkalpinang, 5 Desember 1979
NIP. 197912052005011013
NIA.IAI:05121979041144

RIWAYAT PENDIDIKAN
Pendidikan Apoteker Universitas Islam Indonesia Jogjakarta
(1998-2004)
Magister Farmasi Klinik Universitas Gadjah Mada Jogjakarta
(2014-2016)

RIWAYAT PRAKTEK/PEKERJAAN
Ka.UPT. Gudang Farmasi Daerah Kota Pangkalpinang (2005-2013)
Ka.Instalasi Farmasi RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang
(2017-2019)
Ward Clinical Pharmacist di RSUD Depati Hamzah Kota
Pangkalpinang (2020-….)

HP. 0898 4795 265 (WA)


apotekersudarsono@gmail.com
DISCLAIMER

Materi seminar ini disusun berdasarkan peraturan


perundangan yang masih berlaku saat ini sebelum
pengesahan RUU Onimbuslaw Kesehatan menjadi UU
Pokok Bahasan
1. Memahami Legalitas apoteker Sebagai Profesional Pemberi Asuhan
(PPA) di Rumah Sakit
2. Asuhan Keapotekeran
3. Positioning Asuhan Keapotekeran Dalam Konsep Praktik Kefarmasian
(pasal 108 UU 36/2009)
4. Positioning Clinical Pharmacist Dalam Konsep Sistem Pelayanan
Kesehatan Terpadu Di Rumah Sakit
5. Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT)
6. SOAP Apoteker
7. Contoh SOAP apoteker di CPPT
8. Penutup
Memahami Legalitas
apoteker Sebagai Profesional
Pemberi Asuhan (PPA)
di Rumah Sakit
Sebagai dasar
Legal Standing Profesional apoteker di Indonesia
Sebagai Bagian dari Team Perofesional Pemberi
Asuhan (PPA) di Rumah Sakit
Profesional Pemberi Asuhan (PPA)
di Rumah Sakit

Professional Pemberi Asuhan (PPA) adalah


mereka yang secara langsung memberikan
asuhan kepada pasien.
Profesional Pemberi Asuhan (PPA)
di Rumah Sakit
Seorang PPA harus memiliki kompetensi
professional dan mampu Kolaborasi
Interprofesional dalam rangka menjalankan
tugas mandiri, tugas kolaboratif atau tugas
delegatif/mandat.
Legalitas apoteker Sebagai
Profesional Pemberi Asuhan (PPA)
di Rumah Sakit
Apoteker MEMILIKI LEGAL STANDING
sebagai bagian dari team Profesional
Pemberi Asuhan (PPA) karena memiliki
kewenangan profesional secara atribusi
untuk melakukan praktik kefarmasian
sebagaimana dimaksud pada pasal 108
ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan
Sebagai professional pemberi
asuhan, ASUHAN seperti apa yang
diberikan oleh seorang
apoteker????
ASUHAN KEAPOTEKERAN
ASUHAN KEAPOTEKERAN
adalah rangkaian kegiatan dan interaksi antara
apoteker dengan pasien/klien dan/atau tenaga
kesehatan profesional pemberi asuhan lainnya
dalam rangka mengoptimalkan output
farmakoterapi dan meminimalkan kejadian Reaksi
Obat yang Tidak Diinginkan (ROTD) guna
mengoptimalkan outcome terapi secara
keseluruhan yang diterima oleh pasien/klien.
POSITIONING ASUHAN
KEAPOTEKERAN DALAM KONSEP
PRAKTIK KEFARMASIAN
(pasal 108 UU 36/2009)
Cakupan Praktik Kefarmasian
(Pasal 108 UU 36/2009 ttg Kesehatan)

Praktik Kefarmasian
Praktik produksi sediaan
farmasi

Praktik pengelolaan sediaan


farmasi

Praktik pelayanan
kefarmasian

Praktik penelitian dan


pengembangan sediaan
farmasi

Sediaan farmasi adalah adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika (PP 51/2009 pasal 1ayat 2)
Cakupan Praktik Kefarmasian
(Pasal 108 UU 36/2009 ttg Kesehatan)

Praktik Kefarmasian
Praktik produksi sediaan
farmasi

Praktik pengelolaan sediaan


farmasi

Praktik pelayanan
kefarmasian

Praktik penelitian dan


pengembangan sediaan
farmasi

Sediaan farmasi adalah adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika (PP 51/2009 pasal 1ayat 2)
Cakupan Praktik Kefarmasian
(Pasal 108 UU 36/2009 ttg Kesehatan)

Praktik Kefarmasian
Praktik produksi sediaan
farmasi

Praktik pengelolaan sediaan


farmasi
Praktik pelayanan obat
berdasarkan resep
Praktik pelayanan
kefarmasian
Praktik pelayanan informasi
obat
Praktik penelitian dan
pengembangan sediaan
farmasi

Sediaan farmasi adalah adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika (PP 51/2009 pasal 1ayat 2)
Cakupan Praktik Kefarmasian
(Pasal 108 UU 36/2009 ttg Kesehatan)

Praktik Kefarmasian Praktik produksi sediaan


farmasi

Praktik pengelolaan sediaan


farmasi
Praktik pelayanan obat
berdasarkan resep
Praktik pelayanan Praktik pelayanan informasi
kefarmasian PRODUK obat
Praktik pelayanan informasi
obat
Praktik penelitian dan Praktik Pemberian Asuhan
pengembangan sediaan Keapotekeran
farmasi (farmasi klinik)

Sediaan farmasi adalah adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika (PP 51/2009 pasal 1ayat 2)
POSITIONING CLINICAL PHARMACIST
DALAM KONSEP SISTEM PELAYANAN
KESEHATAN TERPADU DI RUMAH SAKIT
POSITIONING CLINICAL PHARMACIST DALAM KONSEP SISTEM
PELAYANAN KESEHATAN TERPADU DI RUMAH SAKIT
EFISIENSI
TERAPI
&
EFEKTIVITAS
TERAPI
Tahapan Pelaksanaan Asuhan Keapotekeran
(SOAPME)

Assesment
• Data Subjektif keapotekeran (A) • Intervensi Farmakoterapi
• Data Objektif • Intervensi Non-
• Masalah terkait Farmakoterapi
adminitrasi pasien.
• Medication Related
Problems (MRPs)
• Pharmaceutical Related
Pengumpulan data & Problems (PhRPs)
Penentuan Intervensi
informasi klinis terkait
keapotekeran (P)
(S&O)

Tindak lanjut Asuhan


• Evaluasi Keluaran Keapotekeran (M)
farmakoterapi
• Pemantauan
• Evaluaasi temuan
pemberian & keluran
ROTD
farmakoterapi
• Pemantauan ROTD
Evaluasi Asuhan
Keapotekeran (E)
Keterampilan Klinis Apoteker
Dalam Pelaksanaan Praktik
Keapotekeran Klinis
Keterampilan Klinis Apoteker

adalah berbagai tindakan profesional yang


dilakukan apoteker dalam rangka memberikan
Asuhan Keapotekeran bagi pasien/klien.
Keterampilan Klinis Apoteker
Dalam Pelaksanaan Praktik Keapotekeran Klinis
Keterampilan Klinis Apoteker
Dalam Pelaksanaan Praktik Keapotekeran Klinis
Keterampilan Klinis Apoteker
Dalam Pelaksanaan Praktik Keapotekeran Klinis

Fokus pada:
Praktik Menulis CPPT
Keterampilan Klinis Apoteker
Dalam Pelaksanaan Praktik Keapotekeran Klinis

DOKUMEN BUKTI APOTEKER


TELAH MEMBERIKAN SARANA KOMUNIKASI
ASUHAN KEAPOTEKERAN PROFESIONAL ANTAR
KPD PASIEN PPA
Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
(CPPT)
Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
(CPPT)
Merupakan dokumentasi yang dilakukan oleh para
profesional pelayanan kesehatan tentang
perkembangan kondisi pasien dalam bentuk
terintegrasi pada format baku dalam rekam medis
pasien dengan menggunakan metode SOAP
(Subjective, Objective, Assessment, Plan).
SOAP Apoteker
Metode analisa SOAP

Metode analisa SOAP (Subjektif, Objektif, Assesment,Plan)


merupakan salah satu metode analisa yang umum digunakan
oleh tenaga kesehatan untuk mengambil keputusan
profesional untuk suatu problem yang timbul dalam lingkup
kewenagan klinis yang dimilikinya.
Metode analisa SOAP

Metode analisa SOAP (Subjektif, Objektif, Assesment,Plan)


merupakan salah satu metode analisa yang umum digunakan
oleh tenaga kesehatan untuk mengambil keputusan
profesional untuk suatu problem yang timbul dalam lingkup
kewenagan klinis yang dimilikinya.
SOAP (Subjektif, Objektif, Assesment,Plan) adalah catatan
yang bersifat sederhana, jelas, logis ilmiah dan ditulis dalam
format terstruktur.
Komponen SOAP apoteker
S (Subjektif)
Keluhan umum yg di
O (Objektif)
utarakan oleh pasien A (Assesment)
atau keluarga pasien
Riwayat Penyakit yg P (Plan)
Pernah diderita
(RPD)➔ u/ px baru
Riwayat Penggunaan
Obat (RPO) ➔ u/ px
baru
Komponen SOAP apoteker
S (Subjektif)
Keluhan umum yg di
O (Objektif)
utarakan oleh pasien A (Assesment)
atau keluarga pasien
Riwayat Penyakit yg . P (Plan)
Pernah diderita
(RPD)➔ u/ px baru
Riwayat Penggunaan
Obat (RPO) ➔ u/ px
baru

Visite &
Penelusuran
riwayat
pengobatan
Kekeliruan yang sring terjadi pada penulisan
SUBJEKTIF

• Menyalin informasi dari data SUBJEKTIF dari SOAP PPA lain tanpa
melakukan wawancara dengan pasien atau keluarga pasien.
• Melakukan wawancara untuk menggali data SUBJEKTIF tanpa
memahami kondisi klinis pasien secara umum
Komponen SOAP apoteker
S (Subjektif)
Keluhan umum yg di
O (Objektif)
utarakan oleh pasien
Informasi Kondisi
A (Assesment)
atau keluarga pasien
Riwayat Penyakit yg
klinis pasien terbaru P (Plan)
Pernah diderita Informasi diagnosa
(RPD)➔ u/ px baru kerja
Riwayat Penggunaan Informasi obat yg
Obat (RPO) ➔ u/ px digunakan u/ terapi.
baru

Visite &
Penelusuran
riwayat
pengobatan
Komponen SOAP apoteker
S (Subjektif)
Keluhan umum yg di
O (Objektif)
utarakan oleh pasien
Informasi Kondisi
A (Assesment)
atau keluarga pasien
Riwayat Penyakit yg
klinis pasien terbaru P (Plan)
Pernah diderita Informasi diagnosa
(RPD)➔ u/ px baru kerja
Riwayat Penggunaan Informasi obat yg
Obat (RPO) ➔ u/ px digunakan u/ terapi.
baru

Visite &
Penelusuran Data jangmed,
riwayat Asesment
pengobatan dokter dan
PPA lain, CPO
Kekeliruan yang sring terjadi pada penulisan
OBJEKTIF

• Tidak menuliskan nilai TTV secara utuh dan lengkap


• Menuliskan nilai pemeriksaan objektif yang terkadang tidak ada
hubunganya dengan penyakit atau MRPs yang kita amati
• Tidak menuliskan progress perubahan nilai objektif untuk kasus-kasus
yang memerlukan informasi perkembangan hasil terapi
Komponen SOAP apoteker
S (Subjektif)
Keluhan umum yg di
O (Objektif)
utarakan oleh pasien
Informasi Kondisi
A (Assesment)
atau keluarga pasien
Riwayat Penyakit yg
klinis pasien terbaru
Hasil Assesmen atau
P (Plan)
Pernah diderita Informasi diagnosa
Penilaian profesional
(RPD)➔ u/ px baru kerja
kita sbg PPA terkait dg
Riwayat Penggunaan Informasi obat yg Medication Related
Obat (RPO) ➔ u/ px digunakan u/ terapi. Problems (MRPs) yg
baru dapat kita identifikas

Visite &
Penelusuran Data jangmed,
riwayat Asesment
pengobatan dokter dan
PPA lain, CPO
Cara Penulisan ASSESMEN Keapotekeran
a) ...(Kondisi klinis yg diamati).. ec (baca: et causa = disebabkan oleh)
...(jenis DRP terkait yg kita perkirakan sbg penyebab) ... akibat/karena
...spesifik penyebab...
contoh:
1. output terapi hipertensi belum optimal ec penurunan kadar captopril
dlm darah akibat captopril diminum bersama makanan karena pasien
tidak paham cara minum obat yg benar.
2. Pasien berpotensi mengalami hyperglikemia ec belum menerima terapi
rutin dari rumah (insulin)

b) ...keterangan khusus informasi obat...


contoh: Metformin kontraindikasi diberikan pd pasien dg CKD st V
Kekeliruan yang sring terjadi pada penulisan
ASSESMEN
• Assesmen yang dibuat terlalu teksbook dengan mengabaikan kondisi
klinis pasien sebenarnya
• MRPs yang diamati/menjadi perhatian dibuatkan assesmen bukanlah
prioritas problem berdasarkan kebutuhan pasien dan tingkat severity
kondisi klinis pasien.
• Membuat assesmen Tidak mendasarkan pada literarul ilmiah atau
guideline terupdate.
• Mengabaikan tujuan terapi dari pemberian farmakoterapi
• Memasukkan unsur PLAN dalam kalimat ASSESMEN
Komponen SOAP apoteker
S (Subjektif)
Keluhan umum yg di
O (Objektif)
utarakan oleh pasien
Informasi Kondisi
A (Assesment)
atau keluarga pasien
Riwayat Penyakit yg
klinis pasien terbaru
Hasil Assesmen atau
P (Plan)
Pernah diderita Informasi diagnosa
Penilaian profesional
(RPD)➔ u/ px baru kerja Rencana tindaklanjut
kita sbg PPA terkait dg
Riwayat Penggunaan Informasi obat yg Medication Related atau saran profesional
Obat (RPO) ➔ u/ px digunakan u/ terapi. Problems (MRPs) yg apoteker sbg PPA
baru dapat kita identifikas untuk mengatasi MRPs
yg telah kita
Identifikasi dan kita
tuliskan di bagian
Assesmen.
Visite &
Penelusuran Data jangmed,
riwayat Asesment
pengobatan dokter dan
PPA lain, CPO
Kekeliruan yang sring terjadi pada penulisan
PLAN
• Plan ditulis dengan kalimat yang terkesan menggurui atau
memerintahkan DPJP
• Plan yang ditulis tidak ada hubunganya dengan assesmen
• Plan yang ditulis tidak berdasarkan literarul ilmiah termasuk guideline
terbaru
• Plan yang ditulis tidak mempertimbangkan resiko&manfaat serta
pertimbangan kendali mutu & kendali biaya.
Contoh SOAP apoteker di CPPT
Contoh SOAP apoteker di CPPT

Profesi PPA
penulisan SOAP

Tanggal dan waktu


penulisan SOAP
Contoh SOAP apoteker di CPPT

Subjektif (S)
• Keluhan Pasien
• RPD
• RPO
Contoh SOAP apoteker di CPPT

Objektif (O)
• Data klinik Penunjang Medik
• Diagnosa Kerja (Dx)
• Rekonsiliasi Harian Penggunaan Obat (Tx)
Contoh SOAP apoteker di CPPT

Assesment (A)
Contoh SOAP apoteker di CPPT

Plan (P)
Contoh SOAP apoteker di CPPT

Paraf apoteker klinis penulis SOAP


PENUTUP

Penulisan SOAP apoteker harus sederhana, jelas, logis ilmiah dan


ditulis dalam format terstruktur sebagai dokumen bukti apoteker
telah memberikan asuhan keapotekeran kepada pasien/klien dan
merupakan sarana komunikasi profesional antar Profesional Pemberi
Asuhan (PPA) sebagai team pemberi layanan kesehatan kepada
pasien/klien dalam rangka mengoptimalkan output farmakoterapi
dan meminimalkan kejadian Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan
(ROTD) guna mengoptimalkan outcome terapi secara keseluruhan
yang diterima oleh pasien/klien .
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA
SEMOGA MEMBERIKAN MANFAAT
….

Anda mungkin juga menyukai