Anda di halaman 1dari 2

Faktor Lokal dan Sistemik

1.

Faktor Lokal : Restorasi yang salah, kavitas, GTS yang tidak pas, dan

pemakaian alat ortodontik menyebabkan peningkatan retensi plak. Sedangkan


bernafas lewat mulut dan merokok menyebabkan mulut kering dimana aliran
saliva berkurang sehingga fungsi self-cleansing saliva juga berkurang dan
meningkatkan akumulasi plak.
2.

Faktor Sistemik : Hipertensi merupakan salah satu penyakit sistemik yang

dapat mempengaruhi akumulasi plak. Pasien hipertensi mengonsumsi obat


antihipertensi yang dapat menyebabkan xerostomia yang pada akhirnya dapat
meningkatkan akumulasi plak

Interaksi Mikroba Dental Plak


Bakteri bakteri yang berada di dalam plak selain bisa menghasilkan asam
(asidogenik) dari makanan yang mengandung karbohidrat juga dapat bertahan dan
berkembang biak dalam suasana asam (asidurik). Distribusi bakteri di dalam plak
sangat bervariasi, namun pada umumnya bakteri di lapisan bagian dalam 5
berkumpul membentuk koloni yang lebih padat serta mempunyai dinding yang
lebih tebal, terutamanya dari jenis coccus (Willett, 1991 ; Gurenlian, 2007 ;
Samaranayake, 2009).
Komposisi matriks interseluler dari dental plak terdiri atas polisakarida
ekstraseluler yang dibentuk oleh jenis bakteri tertentu di dalam plak. Jenis utama
bakteri yang mempunyai kemampuan untuk membentuk polisakarida ekstraseluler
adalah beberapa strain Streptococcus yaitu Streptococcus mutans, Streptococcus
bovis, Streptococcus sanguis dan strain Streptococcus lainnya. Bakteri bakteri
ini membentuk polisakarida ekstraseluler dari karbohidrat, terutama sukrosa
merupakan substrat utama bagi pembentukan dekstran yang merupakan polimer
glukosa dan levan yang merupakan polimer fruktosa. Pada permukaan licin dari

gigi, koloni dilakukan terutama oleh jenis jenis bakteri yang mempunyai
kemampuan untuk membentuk dekstran, misalnya Streptococcus mutans.
Sedangkan pada permukaan akar yang lebih terlindung terhadap tekanan
tekanan mekanik, organisma pembentuk levan seperti Odontomyces viscosus akan
berkoloni membentuk plak (Willet, 1991 ; Caranza, 2006 ; Megananda et al.,
2009).
Disamping polisakarida ekstraseluler, matriks dari plak juga mengandung
asam asam amino yang merupakan karakteristik dari glikoprotein saliva, sisa
sisa sel bakteri yang telah mengalami lisis dan beberapa mineral. Dental plak
mengandung kalsium dan fosfat yang lebih tinggi daripada di dalam saliva. Bila
diet banyak mengandung sukrosa atau gula gula maka konsentrasi kalsium dan
fosfat akan turun dengan cepat. Ini disebabkan karena kebutuhan bakteri akan 6
unsur unsur tersebut meningkat sewaktu metabolisma gula gula (Willet,
1991 ; Megananda et al, 2009).

Sumber:
Jurnal Universitas Udayana tentang Dental Plak
Eley, B., M, and Manson, J., D, 2004, Periodontics, 4th ed., Elsevier Ltd, London.

Anda mungkin juga menyukai