(3) Industri perhotelan merupakan bagian dari industry pariwisata yang memiliki arti penting
terutama bila dikaji dari aspek ekonomi.
Terutama untuk pajak penghasilan, pajak pembangunan I, dan pajak bumi dan bangunan. Adanya keberadaaan suatu hotel akan terjadi transaksi ekonomi antara hotel sebagai pihak yang memerlukan bahan makanan dan minuman dan keperluan operasional lainnya dengan para rekanan. Dari sisi ketenagakerjaan, hotel memberikan peluang kerja yang berarti. (4) Selain sisi positif tersebut, hotel juga berpotensi untuk memberikan tekanan pada lingkungan fisik tempat beroperasinya. Dengan kata lain, harus diupayakan sedemikian rupa agar operasional hotel memberikan tekanan seminimal mungkin pada lingkungan fisik. Secara ekonomi dan social kontribusi hotel pada suatu kawasan cukup berarti. Di sini lain, harus dicermati pula bahwa hotel berpotensi untuk memberikan tekanan fisik dan nonfisik pad lingkungan sekitarnya. Tekanan pada lingkungan fisik diakibatkan anatar lain oleh limbah cair dan pada yang dihasilan oleh hotel dari kegiatan operasional. Untuk itu, manajemen hotel hendaknya sadar lingkungan sehingga tekanan yang diberikan oleh hotel pada lingkungan dapat dikendalikan sampai pada tingkat yang paling minimal. (5) pengertian hotel menururt Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 65 Tahun 2001 tanggal 31 September 2001 pasal 1, yaitu: hotel adalah bangunan yang khusus disediakan bagi orang untuk dapat menginap atau istirahat, memperoleh pelayanan dan atau fasilitas lainnya dengan dipungut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang menyatu dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama kecuali untuk pertokoan dan perkantoran. hotel merupakan bangunan yang menyediakan jasa kamar untuk jangka pendek, makanan, minuman, dan jasa lain yang diperlukan dengan imbalan pembayaran dari para tamu.
(Wikipedia, diakses 19 November 2009)
Dapat diungkapkan bahwa hotel merupakan usaha yang mencari laba sebagai hasil akhir aktivitas bisnisnya. Pengklasifikasian hotel bertujuan untuk mencipatakan persaingan bisnis yang sehat, memberikan panduan bagi tamu tentang harga dan fasilitas serta layanan yang diberikan oleh hotel pada klasifikasi tertentu, memberikan panduan bagi para pemilik modal jika hendak berbisnis pada satu klasifikasi hotel, dan secara nasional memudahkan saat ingin mengetahui kebutuhan akan hotel pada klasifikasi tertentu. Mengacu pada keputusan Menparpostel nomor KM 94/HK.103/MPPT-87 tentang Ketentuan Usaha dan Penggolongan Hotel, hotel diklasifikasikan dalam 5 (lima) golongan kelas, yaitu satu bintang, dua bintang, tiga bintang, empat bintang, dan lima bintang. (6) Peringkat bintang memberikan petunjuk untuk kelas layanan yang diberikan. Makin tinggi peringkat bintang suatu hotel, makin tinggi mutu layanan serta makin lengkap fasilitas yang diberikan pada tamunya. Wiyasha, IBM. 2010. Akuntansi Perhotelan Penerapan Uniform System of Account Lodging Industry. Yogyakarta: Andi.