Anda di halaman 1dari 21

ARTRITIS GOUT

PENDAHULUAN
Gout adalah penyakit metabolik yang bersifat familial dan berkaitan dengan kadar asam
urat yang tinggi di dalam tubuh. Hiperurisemia terjadi karena produksi yang berlebih atau
ekskresi yang kurang dari asama urat, atau keduanya. Sekitar 90 % pasien dengan gout primer
adalah laki-laki, biasanya pada usia lebih 30 tahun. Pada wanita kejadiannya sering pada kondisi
post menopause. Lesi yang khas berupa tofus, yaitu sebuah nodul yang berisi kristal
monosodium urat. Tofus ditemukan di kartilago, subkutan, jaringan periartikuler, tendon, tulang
dan ginjal. Manifestasi klinik deposit urat meliputi artritis gout akut, akumulasi kristal pada
jaringan yang merusak tulang, batu asam urat dan yang jarang adalah kegagalan ginjal (gout
nefropati). Gangguan metabolisme yang mendasari gout adalah hiperurisemia yang didefinisikan
sebagai peninggian kadar asam urat lebih dari 7,0 mg/dl dan 6,0 mg/dl.1,2
PATOLOGI GOUT
Histopatologis dari tofus menunjukkan granuloma dikelilingi oleh butir kristal
monosodium urat (MSU). Erosi kartilago dan korteks tulang terjadi di sekitar tofus. Kristal
dalam tofus berbentuk jarum (needle shape) dan sering membentuk kelompok kecil secara radier.
Komponen lain dalam tofus adalah lipid glikosaminoglikan dan plasma protein. Pada cairan
aspirasi dari sendi yang diambil saat inflamasi akut akan ditemukan banyak kristal di dalam
leukosit. Hal ini terjadi karena proses fagositosis.2

PATOGENESIS GOUT

Gambar 1. Patogenesis gout3


Adanya diet tinggi purin akan meningkatkan kadar asam urat darah. Saat prekursor purin
dikonsumsi, pankreas akan menghancurkan asam nukleat menjadi nukleotida, fosfodiesterase
akan mengubah oligonukleotida menjadi nukleotida sederhana, enzim pankreas dan mukosa akan
mengubah fosfat dan gula dari nukleotida. Penambahan diet purin menyebabkan peningkatan
asam urat darah, tergantung formulasi dan dosis purin.3,4
Serangan gout akut berhubungan dengan perubahan kadar asam urat serum, meninggi
atau menurun. Penurunan urat serum dapat mencetuskan pelepasan kristal monosodium urat dari
depositnya dalam tofus. Terdapat peranan temperatur, PH dan kelarutan urat untuk timbul
serangan gout akut. Menurunnya kelarutan sodium urat pada temperatur lebih rendah pada sendi
perifer seperti kaki dan tangan, dapat menjelaskan mengapa kristal MSU diendapkan pada kedua
tempat tersebut. Predileksi untuk pengendapan kristal MSU pada metatarsofalangeal-1
berhubungan dengan trauma ringan berulang pada daerah tersebut. 2

FAKTOR RESIKO
1

Faktor yang tidak dapat diubah :


- Jenis kelamin (laki-laki)
- Usia lebih dari 65 tahun
- Suku bangsa Afrika Amerika
Faktor yang dapat diubah :
- Hiperurisemia, kadar asam urat serum > 6,8 mg/dl
- Obesitas dengan BMI >30
- Makanan : daging, makanan laut
- Alkohol
- Hipertensi
- Keadaan yang tiba-tiba menaikkan atau menurunkan asam urat : agen penurun urat,
-

operasi, kelaparan
Obat : diuretik, aspirin

GEJALA KLINIS
Artritis gout akut bisa saja terjadi tanpa adanya faktor pencetus yang jelas dan bisa diikuti
dengan peningkatan atau penurunan kadar asam urat yang drastis. Faktur pencetus yang sering
adalah konsumsi alkohol, perubahan terapi yang mempengaruhi metabolisme urat dan pada
pasien yang dirawat di rumah sakit karena puasa sebelum tindakan medis. Sendi
metatarsophalang I sering dikenai. Pada waktu serangan sendi yang dikenai bisa lebih dari satu,
dan distribusi artritis biasanya asimetris. Semakin berat serangan, rasa nyeri akan semakin
meningkat. Sendi yang dikenai akan membentuk benjolan yang hangat dan merah. Demam
dapat terjadi dan bisa mencapai 39 C.1
Manifestasi klinik gout terdiri dari :
1

Stadium artritis gout akut


Radang sendi pada stadium ini sangat akut dan timbul sangat cepat dalam waktu singkat.
Biasanya bersifat monoartikuler dengan keluhan utama berupa nyeri, bengkak, terasa
hangat, merah dengan gejala sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah. Lokasi
yang paling sering pada MTP-1 yang biasanya disebut podagra. Faktor pencetus serangan
akut antara lain trauma lokal, diet tinggi purin, kelelahan fisik, stres, tindakan operasi,
pemakaian obat diuretik atau peningkatan atau penurunan asam urat. Penurunan asam
urat darah secara mendadak dengan alopurinol atau obat urikosurik dapat menimbulkan
kekambuhan.
3

Stadium interkritikal
Stadium ini merupakan kelanjutan dari stadium akut dimana terjadi periode interkritik
asimptomatik. Walaupun secara klinik tidak didapatkan tanda-tanda radang akut namun
pada aspirasi sendi ditemukan kristal MSU. Hal ini menunjukkan bahwa proses
peradangan tetap berlanjut walaupun tanpa keluhan.

Stadium artritis gout menahun


Stadium ini umumnya pada pasien yang mengobati sendiri sehingga dalam waktu lama
tidak berobat secara teratur pada dokter. Artritis gout menahun biasanya disertai tofus
yang banyak dan terdapat poliartikular.2

DIAGNOSIS
Menurut American College of Rheumatology Preliminary Criteria for Gout, diagnosis dapat
ditegakkan bila ditemukan :5
1
2

Kristal monosodium urat dalam cairan sinovial


Tofus yang dikonfirmasi dengan pemeriksaan kristal

Diagnosis presumtif dapat dibuat bila ditemukan paling kurang 6 dari beberapa kriteria di bawah
ini :5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Benjolan asimetrik pada sendi


Podagra
Hiperurisemia
Inflamasi maksimal muncul dalam 1 hari
Serangan monoartritis
Lebih dari 1 serangan artritis akut
Kemerahan pada sendi
Kista subkortikal tanpa erosi pada radiografi
Kultur cairan sinovial negatif selama serangan akut
Serangan sendi metatarsofalang 1 unilateral
Serangan sendi tarsal unilateral.

LABORATORIUM
Kadar asam urat serum meningkat > 7,5 mg/dl pada 95% pasien yang memiliki
pengukuran serial selama serangan. Selama serangan akut leukosit bisa meningkat. Identifikasi
kristal monosodium urat pada cairan sendi atau material yang diaspirasi dari tofus memperkuat
diagnosis. Kristal berbentuk seperti jarum ketika diperiksa dibawah mikroskop polarisasi.1
4

PENATALAKSANAAN
a

Hiperurisemia asimptomatik
Hiperurisemia asimptomatik tidak perlu mendapat terapi.

Serangan Akut
1 NSAID, merupakan terapi pilihan untuk gout akut.
2 Kolkisin, merupakan terapi untuk artritis gout flare, baik secara oral maupun intra
vena.
3 Kortikosteroid.
Managemen antara serangan
1 Diet, yaitu diet rendah purin dan menghindari konsumsi alkohol.
2 Menghindari obat yang bersifat hiperurisemik, seperti : diuretik dan aspirin.
3 Kolkisin untuk mencegah serangan.
4 Mengurangi asam urat serum, dengan obat-obatan urikosurik atau allopurinol.1
Pada penelitian yang membandingkan penggunaan kolkisin dosis tinggi dan dosis rendah,

didapatkan bahwa terapi kolkisin dosis rendah merupakan pilihan untuk mengatasi artritis gout
flare. Kolkisin dosis rendah memiliki efikasi yang sebanding dengan kolkisin dosis tinggi, tetapi
efek samping yang ditimbulkan lebih ringan. Hal ini sesuai dengan rekomendasi European
League Againts Rheumatism yang menganjurkan untuk perubahan dalam praktek klinis dari
kolkisin dosis tinggi menjadi kolkisin dosis rendah.6

ILUSTRASI KASUS
Telah dirawat seorang pasien laki-laki 37 tahun di bangsal penyakit dalam RSUP dr. M. Djamil
Padang, sejak tanggal 27 Februari 2014 dengan :
Keluhan utama saat masuk : Nyeri sendi di kaki yang meningkat sejak 3 hari yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang :

Nyeri sendi di kaki yang makin meningkat sejak 3 hari yang lalu. Nyeri sudah dirasakan
pasien sejak 2 minggu yang lalu, awalnya hanya pada pangkal ibu jari kanan, kemudian
seluruh sendi di kaki terasa nyeri sehingga sakit bila digerakkan. Riwayat nyeri sendi
sudah dialami pasien sejak 3 tahun yang lalu, pasien sering minum obat penghilang nyeri
piroxicam dan lanadexon yang dibeli di toko obat untuk mengurangi keluhan ini.

Benjolan di kaki sejak 3 tahun yang lalu, awalnya benjolan muncul di pangkal ibu jari
kanan kecil sebesar kelerang, sekarang sudah sebesar telur ayam, bengkak berwarna
kemerahan, dan terasa nyeri bila bila ditekan, kemudian benjolan juga muncul di pangkal
ibu jari kiri dan dibawah mata kaki kiri.

Pasien merasakan penurunan berat badan sejak 6 bulan ini, penurunan berat badan
sebanyak 10 kg.

Rasa panas di uluhati dirasakan pasien sejak 3 bulan yang lalu, rasa panas kadang
menjalar ke kerongkongan pasien, rasa panas tidak dipengaruhi oleh makanan yang
dimakan, sendawa (+). Riwayat terbangun tengah malam karena rasa panas di uluhati
pernah dirasakan pasien.

Nafsu makan menurun sejak 3 bulan yang lalu.

Pasien sering merasakan badan letih dan lesu sejak 2 bulan yang lalu.

Mual dan muntah sejak 2 minggu ini, frekwensi 2-3 kali per hari, muntah tidak
menyemprot, muntah berisi apa yang dimakan.

Pasien mengeluh demam hilang timbul sejak 1 minggu ini, demam tidak tinggi, tidak
menggigil dan tidak berkeringat banyak.

BAK pasien terasa lebih sedikit sejak 3 hari yang lalu.

Riwayat kencing berpasir dan dan berdarah disangkal.

Riwayat nyeri pinggang yang hilang timbul di sangkal pasien.

Sesak nafas tidak ada.

Batuk tidak ada.

BAB tidak ada keluhan.

Riwayat Penyakit Dahulu :


6

Tidak ada riwayat hipertensi dan jantung sebelumnya

Tidak ada riwayat sakit kencing manis sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga:

Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini.

Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi, Status Perkawinan dan Kebiasaan:

Pasien pegawai admistrasi disebuah perguruan tinggi swasta.

Pasien seorang suami dengan 3 orang anak

Pasien suka mengkonsumsi makanan kacang-kacangan.

Pasien jarang mengkonsumsi sayur dan minum air putih.

Riwayat minum-minuman beralkohol tidak ada.

Pemeriksaan Umum
Kesadaraan

: Compos Mentis Cooperative

KeadaanUmum

: sedang

Tekanan Darah

:110/70 mmHg

Frekuensi Nadi

: 108 x/mnt, denyut teratur, pengisian cukup

Frekuensi Nafas

: 18 x/mnt

suhu

: 37,2 0C

BB

: 68 kg

TB

: 160 cm

BMI

: 26,5 ( obese I)

Ikterus

: (-)

Edema

: (-)

Anemia

: (-)

Kulit

: Turgor baik, petekie (-), pupura (-),hematom (-),

Kelenjar Getah Bening

: Tidak ada pembesaran KGB

Kepala

: tidak ada benjolan.

Rambut

: tidak mudah dicabut, alopesia (-)


7

Mata

: Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)

Telinga

: nyeri tekan tragus (-), nyeri tekan mastoid (-), thopy (-)

Hidung

: deviasi septum (-), hipertrofi konka (-)

Tenggorokan

: Tonsil T1-T1, tidak hiperemi

Gigi dan Mulut

: Caries (+), hipertropi gingiva (-), atrofi papil (-)

Leher

: JVP 5-2 cmH20, Kelenjar tiroid tidak membesar

Paru
Depan
Inspeksi

: simetris kiri dan kanan , statis dan dinamis

Palpasi

: Fremitus kanan sama dengan kiri

Perkusi

: Sonor, batas pekak hepar setinggi RIC V

Auskultasi

: vesikuler, ronchi (-/-) wheezing (-/-)

Belakang
Inspeksi

: simetris kiri dan kanan , statis dan dinamis

Palpasi

: Fremitus kanan sama dengan kiri

Perkusi

: Sonor, peranjakan paru 2 jari setinggi thorakal XII.

Auskultasi

: vesikuler, ronchi (-/-) wheezing (-/-)

Jantung
Inspeksi

: Iktus tidak terlihat.

Palpasi

: Iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V, luas 1 jari tidak melebar, tidak
kuat angkat.

Perkusi

: Batas Jantung kanan : LSD, Atas : RIC II,


Batas Jantung kiri 1 jari medial LMCS RIC V
Pinggang jantung (+).

Auskultasi

: Irama teratur, M1 > M2, P2 < A2, Bising (-)

Abdomen
Inspeksi

: Tidak tampak membuncit, venaektasi (-), strie (+)

Palpasi

: Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+)

Perkusi

: Timpani, Shifthting dullness (-)

Auskultasi

: Bising usus (+) N.

Punggung

: nyeri tekan dan nyeri ketok pada sudut CVA -/-

Alat kelamin

: tidak ada kelainan

Anus

: tidak ada kelainan

Anggota Gerak

: Reflek fisiologis (+/+), Reflek Patologis (-/-), Edema (-/-),


Regio pedis dextra:
I: Tampak benjolan di daerah MTP I, hiperemis (+)
Pa: Benjolan dengan ukuran 6x5x3 cm, konsistensi lunak, perabaan
panas, nyeri tekan (+)
Regio pedis sinistra:
I: Tampak benjolan di daerah MTP I, hiperemis (+) dan benjolan
dibawah maleolus medial, hiperemis (+)
Pa: Benjolan di MTP I dengan ukuran 3x3x1 cm, perabaan panas,
konsistensi lunak, nyeri tekan (+), dan Benjolan di daerah bawah
maleolus medial dengan ukuran 5x4x2 cm, perabaan panas, konsistensi
lunak, nyeri tekan (+)

Laboratorium
Hemoglobin

: 11,2 gr/dl

Leukosit

: 8.530/mm3

Hematokrit

: 34 %

Trombosit

: 362.000/mm3

Diffcount

: 0/2/0/55/40/3

LED

: 118 mm/jam

Urinalisis:
Protein

:-

Glukosa

:-

Leukosit

: 0-1/LPB

Eritrosit

: 0-1/LPB
9

Silinder

:-

Kristal

:-

Epitel

: + Gepeng

Bilirubin

:+

Urobilinogen : +
Feses rutin :
Makroskopis :
Warna

: coklat

Konsistensi

: lunak

Darah

:-

Lendir

:-

Mikroskopis
Leukosit

: 0-1/LPB

Eritrosit

:0-1/LPB

Amuba

:-

Telur cacing

:-

EKG :
Irama

: sinus

QRS Komplek : 0,08 detik

HR

: 114 x/menit

ST segmen

: Isoelektrik

Axis

: Normal

Gel T

: T inverted (-)

Gel P

: Normal

SV1 + RV5< 35

PR interval

: 0,12 detik

R/S V1 <1

Kesan

: Sinus takikardi

Daftar Masalah

Arthritis

Heartburn

Obese I

10

Diagnosis Kerja :
Arthritis gout kronis fase eksaserbasi akut
Gastroesofageal refluks disease
Diagnosis Banding :
Rhematoid arthritis
Esofagitis
Terapi :

Istirahat/ Diet rendah purin

IVFD Nacl 0,9 % 8 jam kolf.

Inj. Prosogan 1x1 ap.

Kolkisin 3x0,5 mg

Tramadol 2x1 tab.

Domperidon 3x1 tab


Pemeriksaan anjuran

Faal Ginjal ( ureum, creatinin)

Faal hepar ( SGOT, SGPT)

Kadar asam urat serum

Rontgen pedis dextra et sinistra.

Esofagogastroduodenoskopi.

Follow up
Tanggal 28 Februari 2014
S/

Nyeri sendi (+)


Nyeri perut (+)
11

Muntah (+)
Demam (-)
O/ KU

: sedang

Kesadaran: CMC

TD

: 110/70 mmHg

Nafas : 18 x/ mnt

Nadi

: 92 x/ mnt

Suhu : 37 0 C

Keluar hasil laboratorium.


SGOT

: 23 IU/l

SGPT

: 13 IU/l

Asam urat

: 12,4 mg%

Ureum

: 18 mg/dl

Kreatinin

: 1,6 mg/dl

TKK

: 58,11

Kesan : Hiperusemia
Penurunan fungsi ginjal
A/ Arthritis gout kronis fase eksaserbasi akut
Gastroesofageal refluks disease
AKI RIFLE R ec prenal ec dehidrasi ec vomit
DD/ CKD stage III ec nefropaty urat.
Thearapi:

Istirahat/ Diet rendah purin

IVFD Nacl 0,9 % 6 jam kolf.

Inj. Prosogan 1x1 ap.

Sukralfat 3x1cth

Kolkisin 3x0,5 mg

Tramadol 2x1 tab

Domperidon 3x1 tab

12

P/

USG Ginjal

Follow up 1 Maret 2014


S/

Nyeri sendi (+) berkurang.


Nyeri perut (+)
Demam (-)

O/ KU

: sedang

Kesadaran: CMC

TD

: 100/70 mmHg

Nafas : 18 x/ mnt

Nadi

: 74 x/ mnt

Suhu : 36,7 0 C

Konsul Konsultan Rheumatologi


Kesan : Arthritis gout kronis fase eksaserbasi akut dengan nefropaty gout.
Therapi : Tramadol infus 50 mg dalam 500cc RL habis dalam 8 jam.
Inj. Prosogan 2 x 1 amp
Arcoxia1x90 mg
Kolkisin stop.
Anjuran:
Profile lipid
Check GDP dan GD 2 Jam PP
Check MSU pada sendi
Ekskresi asam urat 24 jam di urine
Rontgen pedis dextra et sinistra

Konsul Konsultan Gastroenterohepatologi


Kesan : Gastroesofageal refluks disease
Anjuran: Esofagogastroduodenoskopi
13

Follow up 3 Maret 2014


S/

Nyeri sendi (+) berkurang.


Nyeri perut berkurang.
Demam (-)
Muntah (-)

O/ KU

: sedang

Kesadaran: CMC

TD

: 110/80 mmHg

Nafas : 20 x/ mnt

Nadi

: 74 x/ mnt

Suhu : 36,6 0 C

Keluar hasil labor:


-

Kolesterol total
Kolesterol LDL
Kolesterol HDL
Trigliserida
GD puasa
GD 2 jam PP

: 183 mg/dl
: 114 mg/dl
: 26 mg/dl
: 215 mg/dl
: 72 mg%
: 145 mg%

Keluar hasil Rontgen pedis dan genu dextra et sinistra:


Radiografi pedis kanan dan kiri AP/ oblique :
Kedudukan tulang-tulang masih baik.
Tampak erosi marginal di sisi medial bagian distal metatarsal I denagn soft tissue swelling
disekitar MTP I kanan.
Tidak tampak fraktur/ spur.
Kesan : sesuai gambaran Gout Artritis
Radiografi genu kanan kiri AP/ lateral :
Kedudukan tulang-tulang genu baik.
Bentuk tulang baik. Tidak tampak destruksi/ fraktur.
Sela sendi baik.
Soft tissue kesan tenang.
Kesan : Tidak tampak kelainan pada genu bilateral

A/ Arthritis gout kronis fase eksaserbasi akut dengan nefroaty urat.


Gastroesofageal refluks disease

14

P/ Esofagogastroduodenoskopi
USG Ginjal
Follow up 4 Maret 2014
S/

Nyeri sendi (+) berkurang


Nyeri perut (-)
Demam (-)

O/ KU

: sedang

Kesadaran: CMC

TD

: 100/70 mmHg

Nafas : 20 x/ mnt

Nadi

: 78 x/ mnt

Suhu : 36,6 0 C

Keluar hasil Esofagogatroduodenoskopi :


Hasil:
Esofagus

: mukosa break grade A

Gaster

: mukosa corpus, fundus, antrum normal

Duodenum : pars bulbosa dan pars desenden normal


Kesan : Esofagitis LA-A
Hasil pemeriksaan kristal asam urat pada tofus: Tampak kristal asam urat.
Keluar hasil asam urin : 19,2 mg/dl
A/ Arthritis gout kronis eksaserbasi akut dengan nefritis gout
Esofagitis

P/ USG Ginjal
Follow up 5 Maret 2014
S/

Nyeri sendi (+) berkurang

15

Nyeri perut (-)


Demam (-)
O/ KU

: sedang

Kesadaran: CMC

TD

: 110/70 mmHg

Nafas : 18 x/ mnt

Nadi

: 88 x/ mnt

Suhu : 36,7 0 C

Keluar hasil USG Ginjal :


Hasil:
Kedua ginjal

: Tampak ukuran mengecil, pinggir irregular, dan parenkim tipis


Tampak gambaran batu multipel pada sistem chaliksoas dan tidak
tampak pelebaran chaliksoas.

Buli buli

: kosong, batu (-)

Kesan : Gambaran CKD dengan nefrolithiasis ec nefrocalsinosis bilateral. ( batu asam urat ?)
A/ Arthritis gout kronis eksaserbasi akut dengan nefritis urat
Nefrolitiasis bilateral
Esofagitis
P/ Konsul subbagian Ginjal-Hipertensi

Follow up 8 Maret 2014


S/

Nyeri sendi minimal.


Nyeri uluhati (-)
Muntah (-)
Demam (-)

O/ KU
TD

: sedang

Kesadaran: CMC

: 110/70 mmHg

Nafas : 20 x/ mnt

16

Nadi

Suhu : 36,9 0 C

: 92 x/ mnt

Konsul Konsultan Ginjal-Hipertensi


Kesan : Nefropati urat
Advis : Balance cairan
Berikan terapi untuk hiperurisemia
Konsul urologi
Cek fungsi ginjal 2 kali perminggu.
A/ Arthritis gout kronis eksaserbasi akut dengan nefropaty urat
Nefrolitiasis bilateral
Esofagitis
P/ Konsul bedah urologi
Follow up 11 Februari 2014
S/

Nyeri sendi minimal.


Nyeri uluhati (-)
Demam (-)

O/ KU

: sedang

Kesadaran: CMC

TD

: 110/70 mmHg

Nafas : 18 x/ mnt

Nadi

: 90 x/ mnt

Suhu : 36,8 0 C

Konsul Bedah Urologi


Kesan : Nefrolitiasis bilateral
Advis : CT Scan urologi untuk melihat gambaran batu lebih jelas
Inform konsen
Toleransi operasi
A/ Arthritis gout kronis eksaserbasi akut dengan nefropaty urat
Nefrolitiasis bilateral
17

Esofagitis
P/ CT Scan urologi

DISKUSI

Telah dirawat pasien laki-laki, 37 tahun di Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. M
Djamil Padang dengan diagnosis:

Arthritis gout kronik fase eksaserbasi akut dengan nefropati urat

Esofagitis
Diagnosa arthritis gout kronik fase eksaserbasi akut pada pasien ini ditegakkan

18

berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lainnya. Dari anamnesa
didapatkan adanya keluhan nyeri sendi kaki, riwayat nyeri sendi berulang, dan adanya keluhan
benjolan dikaki yang sudah ada sejak 3 tahu yang lalu. Dari pemeriksaan fisik ditemukan adanya
tofus di kaki dan dari pemeriksaan penunjang ditemukan adanya hiperurisemiadan pemeriksaan
kristal monosodium urat (MSU) pada tofus ditemukan adanya kristal MSU. Adanya nyeri sendi
yang meningkat sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, adanya benjolan di pangkal ibu jari
kaki yang memerah dan nyeri, adanya riwayat demam, menandakan fase akut pada pasien ini.
Menurut American College of Rheumatology Preliminary Criteria for Gout, diagnosis
dapat ditegakkan bila ditemukan :5
1. Kristal monosodium urat dalam cairan sinovial
2. Tofus yang dikonfirmasi dengan pemeriksaan Kristal.
Diagnosis presumtif dapat dibuat bila ditemukan paling kurang 6 dari beberapa kriteria di bawah
ini :5
1. Benjolan asimetrik pada sendi
2. Podagra
3. Hiperurisemia
4. Inflamasi maksimal muncul dalam 1 hari
5. Serangan monoartritis
6. Lebih dari 1 serangan artritis akut
7. Kemerahan pada sendi
8. Kista subkortikal tanpa erosi pada radiografi
9. Kultur cairan sinovial negatif selama serangan akut
10. Serangan sendi metatarsofalang 1 unilateral
Berdasarkan kriteria diatas, pasien ini sudah dapat ditegakan sebagai gout arthritis dengan
ditemukannya adanya kristal monosodium urat pada tofus. Pada pasien pasien ini juga ditemukan
adanya faktor resiko gout berupa pasien pria dengan hiperisemia dan obesitas. Pada pasien ini
juga ditemukan beberapa tofus yang sudah muncul sejak 3 tahun yang lalu dan mengenai
beberapa sendi di kaki, dan adanya pasien ini yang mengobati sendiri penyakitnya dalam waktu
lamadan tidak berobat secara teratur pada dokter, rmenandakan bahwa pasien ini sudah masuk
ke tahap arthritis gout kronik.
Menurut American College of Rheumatology Guidelines for Management of Gout tahun
2012, pada serangan gout akut ada modalitas terapi yang bisa diberikan, yaitu Non Steroid
Antiinflamasi Drug (NSAID), kortikosteroid dan kolkisin. Therapi dapat diberikan secara
tunggal atau kombinasi. Pada keadaan terdapat gangguan gastrointestinal dapat dianjurkan
19

pemberian NSAID jenis COX-2 selektif. Pada pasien ini untuk mengatasi serangan gout akut
dengan adanya gangguan gastrointestinal diberikan Arcoxia ( Etocoxib) dari jenis NSAID jenis
COX-2 selektif dengan dosis 90 mg perhari.
Nefropati urat adalah penyakit ginjal yang disebabkan oleh asam urat atau penumpukan
kristal asam urat, terbagi atas 3 jenis, yaitu nefropati asam urat akut, nefropati urat kronik,
nefrolitiasis asam urat. Pada pasien ini, dari anamnesa ditemukan adanya riwayat pengobatan
asam urat, dari pemeriksaaan penunjang ditemukanya kenaikan kadar kreatinin plasma dan
adanya hiperurisemia. Dari pemerikasaan USG Ginjal ditemukan adanya gambaran CKD dengan
nefrolithiasis ec nefrocalsinosis bilateral.
Pada awal masuk, pasien juga didiagnosa kerja dengan gastroesofageal refluks disease.
Diagnosa ini ditegakan dari anamnesa adanya keluhan rasa panas didada sejak 3 bulan yang lalu,
pasien juga merasakan panas itu menjalar ke tenggorokan diiringi dengan adanya sendawa yang
dialami pasien. Dalam perjalannya pasien di diagnosa dengan esofagitis, dimana didapatkan
gejala adanya gejala gastroesofageal refluks dan disokong dengan ditemukannya inflamasi
esofagus pada pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi dan diberikan terapi pump proton
inhibitor (PPI).

DAFTAR PUSTAKA
1. Sudoyo, Aru. W. dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Edisi IV.
Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
2. McPhee SJ. 2010. Current Medical Diagnosis and Treatment. Lange USA : Medical
Publication.
3. Choi HK et al . 2005 . Pathogenesis of Gout . American College of Physicians
4. Schumacher R. 2008. The Pathogenesis of Gout. Cleveland Clinic Journal of
Medicine
5. Weaver AL et al.2009. The Latest Evidence and Patient Support Tools for the
Primary Care Physician. The Gout Clinical Companion
20

6. Robert AT et al. 2009. High Versus Low Dosing of Oral Colchicine for Early Acute
Gout Flare. Journal of Arthritis and Rheumatism

21

Anda mungkin juga menyukai