Anda di halaman 1dari 3

1

Definisi

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Kriteria Diagnosis

Diagnosis Kerja

Dispepsia
Adalah suatu keadaan yang ditandai oleh salah satu atau
lebih gejala utama area gastroduodenal berikut : nyeri
epigastrium, rasa terbakar di epigastrium, rasa penuh
setelah makan, atau sensasi cepat kenyang.
Sejak kapan terjadi keluhan ?
Apakah berkaitan dengan konsumsi makanan ?
Apakah keluhan berkurang dengan pemberian obat atau
aktivitas tertentu ?
Adakah faktor yang memperberat ?
Apakah nafsu makan berkurang ?
Adakah mual, muntah, batuk, nyeri dada/rasa terbakar,
BAB berdarah ?
Apakah perut terasa kembung ?
Apakah rasa nyeri menetap atau hilang timbul ?
Apakah rasa nyeri menjalar ?
Apakah nyeri mendadak atau perlahan-lahan ?
Apakah sering terbangun pada malam hari karena nyeri
pada perut ?
Apakah merasa asam lambung sering naik ke
tenggorokan ?
Apakah mengkonsumsi obat obatan tertentu ?
Apakah sedang mengalami suatu masalah/ persoalan ?
Apakah sebelumnya pernah mengalami keluhan yang
sama ?
Apakah ada riwayat penyakit Maag, DM, HT, Hepatitis,
Pankreatitis,kolesistitis dan penyakit metabolik lainnya ?
Apakah ada riwayat penyakit jantung ?
Adakah kebiasaan konsumsi alkohol, merokok, minum
kopi, teh, jamu ?
Kebiasaan makan bagaimana, dalam sehari makan berapa
kali ?
Di keluarga apakah ada yang mengalami keluhan yang
sama ?
Nilai keadaan Umum
Kesadaran
Tanda tanda vital
Pemeriksaan Head to toe (inspeksi,palpasi,perkusi
auskultasi)
Terdapat kelainan struktural yang nyata pada organ tubuh.
Tidak terdapat kelainan struktural.
Dispepsia

Diagnosis Banding

Pemeriksaan
Penunjang

Tatalaksana

Edukasi

1
0

Prognosis

11
1
2
1
3
1
4
1
5

Tingkat Evidens
Tingkat Rekomendasi

1. Dispepsia Organik
2. Dispepsia Fungsional
1. Lab darah lengkap,gula darah, amilase,lipase, fungsi
tiroid,
2. Urease Breath Test (UBT)
3. Ultrasonografi (USG)
4. Endoskopi
5. Pencitraan (barium meal)
Sesuaikan dengan penyebab dispepsia :
Antasid
Penyekat H2 Reseptor
PPI + Antibiotik
Sitoproteksi
Prokinetik
Psikoterapi
Operasi
Atur pola makan yang teratur.
Hindari makanan berlemak tinggi yang menghambat
pengosongan lambung.
Hindari makanan yang menimbulkan gas dilambung.
Hindari makanan pedas, asam.
Hindari minuman mengandung kaffeine dan alkohol.
Hindari obat-obatan yang mengiritasi atau meningkatkan
asam lambung.
Olahraga teratur (kurang lebih 30 menit dalam beberapa
hari seminggu) untuk mengurangi stress dan mengontrol
berat badan.
Hindari stress psikologis.
Dispepsia fungsional yang ditegakkan setelah
pemeriksaan klinis dan penunjang yang akurat,
mempunyai prognosis yang baik. sedangkan dispepsia
Organik tergantung penyebabnya.
I/II/III/IV
A/B/C

Telaah Klinis

SMF Ilmu Penyakit Dalam

Indikator

Klinis

Kepustakaan

1. Drossman DA. The functional gastrointestinal disorders


and the Rome III process. Gastroenterology 2006; 130:
1377-90.
2. Geeraerts B, Tack J. Functional dyspepsia : past,
present, and future. Journal of gastroenterology

2008;43:251-5.
3. American Gastroenterological Association. Medical
position statement : evaluation of dyspepsia.
Gastroenterology. 2005;129:1753-5

CRF
9

Edukasi

1
0

Prognosis

11 Tingkat Evidance
1 Tingkat Rekomendasi
2

Olahraga teratur
Menjaga kadar gula darah
Menjaga tekanan darah tetap stabil
Menjaga berat badan yang ideal
Konsumsi makan-makanan sehat
Konsumsi air yang cukup setidaknya 2 liter sehari
Memeriksa fungsi ginjal secara berkala
Ad Vitam : dubia ad bonam
Ad Sanationam : dubia ad bonam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam
I/II/III/IV
A/B/C

Anda mungkin juga menyukai